14 Juni 2025

Bulan: Juli 2024

Kementan dan Universitas Sebelas Maret Berkolaborasi untuk Regenerasi Petani

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk melakukan regenerasi petani. Salah satunya melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Kerja sama dilakukan saat pihak Universitas Sebelas Maret berkunjung ke BBPP Lembang, Rabu (10/7/2024). Rombongan terdiri dari anggota senat akademik, kepala program studi S1 dan S2, dan wakil dekan.

Kunjungan dilakukan sebagai penjajakan kerja sama peningkatan kapasitas SDM mahasiswa, baik melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), penelitian dan kegiatan kunjungan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian adalah sektor menjanjikan yang dapat memberikan keuntungan jika digarap dengan benar. Oleh sebab itu, dalam berbagai kesempatan Mentan selalu mengajak anak-anak muda menggarap sektor ini bersama.

Hal senada disampaikan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

Baca juga: 

Kementan Bekali Keterampilan Pertanian untuk Calon Purnabhakti TNI-AD

“Jika banyak generasi muda yang tergugah hatinya untuk pengembangan usaha pertanian, hal itu akan menimbulkan dampak yang positif karena itu akan menjadi bekal bagi mereka ke depannya dalam rangka menopang perekonomian Indonesia mewujudkan swasembada pangan," tutur Dedi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyatakan kesiapan bekerja sama dengan UNS untuk meningkatkan kompetensi generasi muda Indonesia melalui berbagai kegiatan yaitu magang, penelitian, dan kunjungan.

Untuk mengenal pemanfaatan teknologi pertanian di lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, rombongan menuju green house otomatis yang sedang membudidayakan tomat beef sistem irigasi tetes.

Setelah itu, rombongan meninjau screen house yang berbasis smart farming untuk penyiraman tanaman secara otomatis, kerja sama BBPP Lembang dan Politeknik Negeri Jakarta.

Wakil Dekan SDM Keuangan Universitas Sebelas Maret, Mujiyo, mengungkapkan apresiasinya setelah melihat sarana prasarana yang dikelola BBPP Lembang untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian.

“Menjadi peluang kerja sama yang baik antara BBPP Lembang dan UNS sebagai upaya regenerasi petani muda kita,” tandas Mulyo.(***)

Kementan Bekali Keterampilan Pertanian untuk Calon Purnabhakti TNI-AD

TANIINDONESIA.COM//BEKASI - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bersama Sub Direktorat Pembinaan Penyiapan dan Penyaluran Kerja Mabesad, menggelar Pembekalan Keterampilan Kerja (Bektramja) Program Mabesad Tahun Anggaran 2024, 11 Juni – 10 Juli 2024, di Balai Pembekalan Keterampilan Kerja Subditbinsiaplurja Ditajenad Kota Bekasi.

Pelatihan bertujuan untuk memberikan kemampuan dan keterampilan bidang pertanian kepada prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat untuk mendampingi masyarakat dan penyuluh demi mewujudkan ketahanan pangan. Selain itu agar memiliki bekal untuk mencari peluang usaha di bidang pertanian pasca purna tugas menjadi seorang wirausahawan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan kolaborasi Kementan dan TNI membuat ia optimis Indonesia bisa mencapai swasembada pangan.

“Tahun 2024 ini kami canangkan peningkatan produksi padi dan menekan impor. Tahun berikutnya targetnya adalah swasembada dan tentunya ini membutuhkan kolaborasi salah satunya dengan TNI,” tutur Amran.

Baca juga: 

Hadapi Revolusi Industri 4.0, ASN dan Non ASN Kementan Dibekali Digital Design

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengajak seluruh insan pertanian untuk bergerak bersama dalam upaya meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.

Widyaiswara BBPP Lembang, yang bertugas menjadi salah satu tim fasilitator pelatihan, selama 1 bulan melatih 20 orang peserta calon purnabakti TNI-AD. Pelatihan antara lain tentang budidaya pertanian baik teori di kelas maupun praktik langsung di lapangan.

Materi yang disampaikan adalah budidaya kopi, budidaya tanaman hias aglonema, pengolahan hasil pertanian, persemaian, budidaya hidroponik, budidaya cabai, dan pembuatan pupuk organik.

Saat penutupan, Rabu (10/7/2024), Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan secara umum berjalan dengan baik.

“Beberapa aspek yang diukur yaitu evaluasi penyelenggaraan pelatihan hasilnya baik, evaluasi pemahaman materi bahwa peserta menguasai, evaluasi terhadap fasilitator sangat baik,” kata Ajat.

“Selain itu, dari aspek keterampilan bahwa peserta sangat terampil, evaluasi sikap dan perilaku hasilnya baik, hasil evaluasi daily mood peserta merasa senang selama mengikuti proses pelatihan,” imbuhnya.

Salah satu peserta, Lettu Lasiman, yang bertugas di Kodiklat TNI Angkatan Darat Jalan Aceh Kota Bandung, menilai kerja sama ini sangat penting.

“Selain itu juga bermanfaat untuk kami, menjelang pensiun dibekali keterampilan tentang budidaya pertanian. Terima kasih BBPP Lembang dan Mabesad,” katanya.

Hadapi Revolusi Industri 4.0, ASN dan Non ASN Kementan Dibekali Digital Design

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Era revolusi industri 4.0 yang ditandai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta internet, telah menyentuh sektor pertanian. Kementerian Pertanian memanfaatkan hal itu untuk memperkuat data berbasis teknologi serta menyiapkan SDM berkompeten.

Kementan mempersiapkan SDM tersebut melalui Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi ASN dan Non ASN, yaitu Pelatihan Desain Label Kemasan Menggunakan Canva dan Pacdora, yang dilaksanakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, , 7 – 10 Juli 2024. Kegiatan ini diikuti 24 pegawai ASN dan Non BBPP Lembang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia.

"Di dalam sektor pertanian, perlu diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," kata Amran.

Sementara Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan pertanian adalah sektor yang menjanjikan.

“Sehingga akan membutuhkan banyak SDM sebagai motor penggerak, terlebih lagi di era revolusi industri 4.0 semua sektor bergerak menerapkan teknologi informasi,” tuturnya.

Baca juga: 

Dukung Pompanisasi, Polbangtan Kementan Sinergi Dengan Anggota DPR RI Gelar Bimtek

Selama proses berlatih, fasilitator yang merupakan dosen dan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Telkom University Bandung mengajarkan tentang pemanfaatan Canva dan Pacdora. Canva untuk desain produk yang tervisualisasi secara 2 dimensi dan Pacdora untuk desain 3 dimensi.

Pelatihan yang berbasis Learning Management System (LMS) ini juga mengharuskan peserta mulai dari pendaftaran hingga evaluasi dan mengunggah tugas ke dalam LMS.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, saat memberi materi motivasi berprestasi juga mengingatkan peserta untuk terus belajar, perkuat kemampuan literasi dan mampu menerapkan budaya kerja positif yang bisa mendukung kinerja BBPP Lembang.

Kesan menyenangkan mempelajari digital design disampaikan oleh Widiasari, pegawai BBPP Lembang yang bertugas sebagai pengelola laboratorium pengolahan hasil pertanian.

“Senang sekali karena pelatihannya aplikatif dan sangat membantu saya dalam membuat desain label produk olahan pangan yang sesuai dengan kemasan yang diinginkan. Sekarang membuat label tidak susah lagi dengan menggunakan canva dan pacdora,” ujarnya.

“Terimakasih sekali buat semua fasilitator, sangat menyenangkan dan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menunjang kinerja kami,” imbuhnya.

Dukung Pompanisasi, Polbangtan Kementan Sinergi Dengan Anggota DPR RI Gelar Bimtek

TANIINDONESIA.COM//CILACAP – Untuk mendukung Program Pompanisasi yang digalakkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang berkolaborasi dengan Anggota Komisi IV DPR RI menggelar Bimbingan Teknis bagi Petani dan Penyuluh di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kegiatan dengan tema Pompanisasi untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) khususnya di Kabupaten Cilacap, berlangsung Senin (8/7) dan diikuti 100 peserta.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian dalam negeri. Mentan pun berharap pihak-pihak terkait dapat terus berkolaborasi untuk mewujudkan hal tersebut sekaligus menjaga ketahanan pangan.

Sementara Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bermasalah.

“Dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bersoal, pangan tidak boleh bermasalah. Sebab hal ini berkaitan dengan banyak orang,” tutur Dedi.

Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, diwakili Koordinator Pengabdian Masyarakat Ina Fitria Ismarlin, mengatakan kegiatan pompanisasi dirancang untuk meningkatkan indeks pertanaman padi di sawah tadah hujan dan dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang indeks pertanamannya (IP) satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun.

“Artinya lahan – lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun,” ujar Ina.

Baca juga: 

Petani Maluku Utara Pelajari Teknologi Pertanian, Penuhi Kebutuhan Pangan di Timur Indonesia

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Susilan, mengatakan produksi beras di daerahnya sempat turun pada tahun 2023.

“Dampak perubahan iklim ini betul-betul kami rasakan, tahun 2022 produksi beras Kabupaten Cilacap mencapai 900 ribu ton, sedangkan pada tahun 2023 turun menjadi 700 ribu ton,” kata Susilan.

Kendati demikian, Susilan menambahkan bahwa meskipun pada tahun 2023 tercatat panen menurun, namun harga beras mengalami deflasi.

“Karena stok lebih banyak dibanding kebutuhan, harga beras mengalami deflasi, namun tidak sampai merugikan petani. Artinya stok pangan di Kabupaten Cilacap terpantau masih aman,” imbuhnya.

Namun, ia menambahkan, hal ini tidak menjadikan Kabupaten Cilacap terlena.

Agung Widiatmoko, pemateri sekaligus Kepala bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, menuturkan bahwa memasuki musim tanam ketiga diprediksi akan mengalami kekurangan air, sehingga diperlukan intervensi.

“Musim tanam ketiga bertepatan dengan musim kemarau, oleh karena itu diperlukan intervensi salah satunya yaitu program pompanisasi dari Kementerian Pertanian. Pompanisasi bertujuan untuk menyelamatkan tanaman eksisting dan percepatan tanam di area yang kekeringan,” kata Agung.

Diakui Agung, pihaknya merasa sangat terbantu dengan program bantuan pompanisasi tersebut dan berharap seluruh peserta Bimtek turut mendukung dan menyukseskan program pompanisasi.

“Cilacap memiliki potensi pertanian yang besar yang akan semakin maju jika diolah dengan teknologi dan mekanisasi. Oleh karena itu saya berharap generasi muda Cilacap mampu melihat peluang tersebut dan aktif mendukung program ini, kita sudah mendapat bantuan 50 unit pompa yang setiap unitnya akan mampu membantu irigasi untuk 20 hektar sawah,” pungkasnya.(***)

Kementan Tarik Minat Generasi Muda di Bidang Pertanian melalui Field Trip

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, secara massif melakukan upaya regenerasi petani muda. Kolaborasi dengan berbagai pihak pun dilakukan, baik dari swasta, pemerintah daerah, maupun akademisi seperti universitas maupun sekolah.

Salah satu kolaborasi tersebut adalah dengan Yayasan Darul Hikam. Sabtu (6/7/2024), 50 siswa-siswi usia SD dan SMP peserta Pesantren Kilat Ceria (SATRIA), berkunjung ke BBPP Lembang untuk belajar pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda. Mentan juga mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Amran.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan dunia pertanian terus mengalami perkembangan.

“Sektor pertanian mempunyai banyak hal yang bisa dikembangkan generasi muda dan sangat menjanjikan. Banyak peluang untuk digarap, makanya kita mengajak anak-anak muda untuk terjun ke dunia pertanian," kata Dedi.

Sementara Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menjelaskan jika BBPP Lembang terus berkomitmen menyiapkan regenerasi petani, salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau field trip.

Baca juga: 

Dukung Pompanisasi, Polbangtan Kementan Sinergi Dengan Anggota DPR RI Gelar Bimtek

Menuju Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, rombongan melihat aktivitas budidaya aneka komoditas pertanian hortikultura seperti selada, brokoli, pakcoy, dan tomat beef yang dibudidayakan secara konvensional di lahan terbuka dan menggunakan hidroponik di dalam screen house.

Kunjungan berakhir di screen tanaman hias. Widyaiswara BBPP Lembang mengenalkan koleksi tanaman hias kaktus dan sukulen. Celotehan para generasi alpha ini melihat puluhan koleksi tanaman hias yang indah dipandang mata.

Widyaiswara memberikan penjelasan cara perbanyakan kaktus dan sukulen yang sangat mudah dilakukan, sekaligus bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungan. Teknik perbanyakan kaktus dengan cara grafting langsung dipraktikkan anak-anak, juga perbanyakan sukulen dengan cara stek daun. Diperlihatkan pula cara pemeliharaan kaktus dan sukulen yang sangat mudah.

Salah seorang peserta didik mengatakan berkunjung ke BBPP Lembang menyenangkan.

“Saya jadi mengetahui aneka sayuran dan cara budidaya dan pemeliharaan tanaman hias,” katanya.(***)

Pastikan Hasil Pelatihan Diterapkan, Kementan Dampingi Purnawidya di Laboratorium Percontohan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Akhir Mei lalu, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melakukan pelatihan kerja sama dengan tema Peningkatan Produktivitas Pertanian melalui Budidaya Hortikultura secara klasikal dan praktik di kampus BBPP Lembang. Kegiatan ini adalah hasil kerja sama BBPP Lembang dengan Kementerian PUPR melalui OCG-Associates.

Pasca Pelatihan, di lokasi masing-masing purnawidya ditetapkan lahan laboratorium percontohan dan laboratorium uji lokasi sebagai tindak lanjut kegiatan budidaya hortikultura bagi purnawidya.

Di lahan laboratorium percontohan dan laboratorium uji lokasi, purnawidya melakukan Praktik Mandiri (PM).

Mulai awal Juni Widyaiswara BBPP Lembang dan petugas melakukan pendampingan PM bagi purnawidya untuk melaksanakan tahapan demi tahapan budidaya hortikultura, pengolahan hasil produk pertanian dan agribisnis. Widyaiswara BBPP Lembang dan petugas telah melakukan pendampingan PM untuk keempat kalinya.

Pendampingan PM dilakukan 3 – 4 Juli 2024, di 7 lokasi lahan laboratorium percontohan dan laboratorium uji lokasi yang berada di 7 desa di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Menurut Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Kementerian Pertanian berupaya mengantisipasi darurat pangan.

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat SDM pertanian. Sebab, SDM pertanian dinilai sebagai tulang punggung penggerak Pembangunan,” kata Mentan Amran.

Baca juga: 

Dukung Pompanisasi, Polbangtan Kementan Sinergi Dengan Anggota DPR RI Gelar Bimtek

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

“Segala sumber daya termasuk SDM pertanian penting dalam peningkatan produksi. Upaya peningkatan kapasitas SDM terus dilakukan,” ungkap Dedi.

Sementara Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan pelatihan tidak hanya kompeten setelah menjalani pelatihan ini, namun hingga berdampak pada peningkatan pendapatan.

Di Kelompok Tani Muncang Rahayu Desa Rancabango Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang, widyaiswara melakukan kegiatan pendampingan pada proses persemaian komoditas hortikultura, cabai dan brokoli.

Pada persemaian, purnawidya juga melakukan proses penyemaian kacang panjang dan mentimun, sebagai uji coba untuk membandingkan kacang panjang dan mentimun yang ditanam langsung di lahan dengan yang melalui proses penyemaian.

Widyaiswara juga memberi pemahaman tentang kelembagaan tani yang akan memberi banyak manfaat untuk pengelolaan usahatani.

Ibrahim, purnawidya pelatihan, mengatakan semua yang telah disampaikan.

“Mulai dari perencanaan pelatihan hingga saat ini kegiatan praktik mandiri sangat berharga bagi kami,” ungkapnya.

Saat kunjungan di lokasi lainnya, purnawidya Andi Suryadi menjelaskan rangkaian pelatihan mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan praktik mandiri terasa sangat efektif.

“Apa yang biasa kami lakukan secara tradisional sebelum mengikuti pelatihan, sekarang lebih terarah mulai dari pengolahan lahan, persemaian dan pemeliharaan. Semoga ini bisa meningkatkan produktivitas usahatani kami,” kata Andi.

“Pengarahan tentang peluang bisnis dari widyaiswara membuat kami bisa berpikir lebih luas dan jauh, serta ke depannya dapat melakukan banyak hal dengan lebih baik. Harapannya ada bimbingan secara berkelanjutan hingga pelatihan terlihat dampaknya,” imbuhnya.(***)

Petani Maluku Utara Pelajari Teknologi Pertanian, Penuhi Kebutuhan Pangan di Timur Indonesia

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, terus menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Salah satunya, kolaborasi dengan sektor swasta, PT. Wanatiara Persada, perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan nikel.

Kerangka kerja sama dalam rangka program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, melatih 10 orang petani dari Kota Ternate tentang pengolahan hasil pertanian dan kultur jaringan. Kegiatan dilaksanakan di BBPP Lembang selama 2 hari, 2 - 3 Juli 2024.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan penggunaan teknologi dalam mengelola pertanian sangat penting karena akan menjadikan pertanian Indonesia lebih kuat dalam menyediakan pasokan pangan.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa ada 3 hal pengungkit produktivitas pertanian.

“Tiga faktor pengungkit produktivitas yaitu inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, peraturan perundangan dan kearifan lokal serta SDM pertanian.” sebut Dedi.

Baca juga: 

Terima Sosialisasi SPI, BBPP Kementan Canangkan Semangat Bebas Korupsi

Rombongan magang dari Kota Ternate diterima oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika, Selasa (2/7/2024).

“BBPP Lembang terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerjasama untuk peningkatan kualitas SDM pertanian, karena kolaborasi penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” tutur Ajat.

Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, widyaiswara BBPP Lembang memberikan materi tentang good manufacturing practices. Selanjutnya praktik membuat olahan jagung menjadi eskrim dan cabai rawit menjadi cabai blok, yang dapat memperpanjang masa simpan dan tentunya dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

Sementara itu, di laboratorium kultur jaringan, widyaiswara mengajarkan teknologi kultur jaringan dan praktik membuat media MS-0, menanam/sub kultur tanaman pisang dan praktik aklimatisasi tanaman sejenis anggrek yaitu macodes.

Salah seorang peserta yang juga ketua kelompok tani, Yusran, menceritakan kesannya belajar pertanian di BBPP Lembang.

“Setelah mempelajari tentang teknologi pengolahan hasil pertanian dan kultur jaringan, ini sangat membantu kami karena potensi pertanian dan peluang pasar di Maluku Utara cukup besar,” katanya.

“Penjelasan yang disampaikan widyaiswara mudah dipahami dan diaplikasikan. Tentunya dapat membantu kami untuk menyebarluaskannya kembali nanti kepada masyarakat di sekitar kami. Harapan kami agar dapat memenuhi kebutuhan pangan di Maluku Utara,” papar Yusran.

Terima Sosialisasi SPI, BBPP Kementan Canangkan Semangat Bebas Korupsi

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), terus menyerukan semangat anti-korupsi demi membangun integritas di seluruh jajaran Kementan. Semangat ini tercermin dalam sosialisasi antikorupsi yang digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, menumbuhkan integritas di pegawai lingkup Kementan menjadi langkah pertama dan paling penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Berkaitan dengan hal itu, Plt Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan pada para pegawai lingkup BPPSDMP agar selalu mawas diri dengan melakukan koreksi diri sendiri secara jujur atas segala yang telah dikerjakan.

Diadakan di Aula Catur Gatra BBPP Lembang, Kamis (27/06), sosialisasi antikorupsi dilakukan di lingkup BBPP Lembang. Dihadiri oleh seluruh jajaran karyawan BBPP Lembang paparan dilakukan dalam format panel diskusi.

Materi pertama disampaikan oleh Dotty Rahmatiasih selaku Kepala Satuan Tugas Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK.

Dalam paparannya Dotty menerangkan fakta-fakta korupsi, pencegahan korupsi, gratifikasi, dan penguatan integritas, serta mengenai peran KPK dalam menanggulangi kasus-kasus korupsi.

Baca juga: 

Cetak Wirausahawan Berdaya Saing, BBPP Kementan Tuntaskan Pelatihan

Salah satu topik yang relevan dengan kondisi Kementan saat ini adalah Survei Penilaian Integritas (SPI) sebagai perangkat mengukur risiko korupsi. Beberapa pegawai BBPP Lembang yang dipilih secara acak berkesempatan untuk menjadi responden survei ini pada periode Juli hingga Oktober 2024.

Dotty menjelaskan, SPI menilai kemungkinan terjadinya korupsi di instansi-instansi pemerintahan. Responden yang diambil berasal dari pegawai, stakeholder, dan pakar yang terlibat dalam berjalannya pelayanan sehari-hari di instansi pemerintahan.

Menurutnya, Skor SPI sendiri dikategorisasi menjadi tiga warna yakni Merah, Kuning, dan Hijau. Saat ini BBPP Lembang mencoba memperbaiki diri agar masuk ke dalam zona hijau dengan segala upaya sosialisasi untuk melawan korupsi, gratifikasi, suap, dan percaloan.

Pembicara kedua, Widodo Teguh Santoso, selaku Auditor Madya Inspektorat Investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, menerangkan lebih lanjut mengenai SPI.

Teguh menguraikan mengenai faktor-faktor yang menjadi penentu skor SPI tersebut. Selain itu, Teguh juga menerangkan langkah-langkah yang diambil Kementan dalam menjaga institusinya bersih dari korupsi. Terakhir, Teguh berpesan agar pengisian SPI dilakukan seobjektif mungkin.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan harapan tinggi kepada seluruh jajaran pegawai.

“Kami bersungguh-sungguh dan saling mengingatkan bahwa tanpa penilaian sekalipun seluruh jajaran BBPP Lembang berusaha untuk menjauhi berbagai perilaku yang berkaitan dengan korupsi, gratifikasi, suap, dan sebagainya,” ujarnya.

Pastikan Program Pompanisasi di Jawa Barat Berhasil, Kementan Lakukan Monitoring Evaluasi

TANIINDONESIA.COM//BANDUNG - Berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan TNI, Kementerian Pertanian terus berupaya memastikan keberhasilan pelaksanaan kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui optimalisasi lahan, pompanisasi, dan padi gogo di Provinsi Jawa Barat. Untuk mendukung hal tersebut, dilakukan rapat koordinasi monitoring dan evaluasi, Kamis (4/7/2024).

Rapat dihadiri Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Inspektur Jenderal beserta jajaran Kementerian Pertanian, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral dan Bidang Lingkungan Pertanian, TNI Kodim III Siliwangi dan pimpinan UPT Kementan penanggung jawab antisipasi darurat pangan dan dinas pertanian kabupatan/kota di Jawa Barat.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia.

“Pompanisasi menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino,” tuturnya.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan pertanian modern dicirikan dengan pemanfaatan alat-alat mesin pertanian yang saat ini sudah sangat lengkap.

Baca juga: 

Petani Maluku Utara Pelajari Teknologi Pertanian, Penuhi Kebutuhan Pangan di Timur Indonesia

“Karena kita menghadapi musim kemarau, untuk meningkatkan produksi terutama untuk meningkatkan indeks tanah, maka pompanisasi adalah solusi untuk menyediakan air, bisa tanam, dan meningkatkan IP pertanaman. Selain itu juga solusi untuk meningkatkan luas tanam luas panen meningkatkan produksi,” ungkap Dedi.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan Jawa Barat mendapat bantuan pompa 7.033 unit pada tahap pertama.

“Ini bukti keseriusan pemerintah mengupayakan kesejahteraan petani. Realisasi hingga hari ini 44,9%, tertinggi di Indonesia dan target kami bulan ini 90-100% sudah terpasang dan termanfaatkan agar bisa mengairi sawah-sawah di musim kemarau,” ujarnya.

Herman berharap dapat menyumbang peningkatan produksi padi dari 9 juta ton GKG menjadi 11 juta ton GKG.

Irjen Kementan, Setyo Budianto, memberikan apresiasi atas kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, TNI Kodam III Siliwangi untuk peningkatan produksi beras nasional.
Selanjutnya, peninjauan langsung ke salah satu lokasi pompanisasi di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay yang dihadiri Tenaga Ahli Menteri Pertanian didampingi Kepala BBPP Lembang, Tim Itjen Kementan dan perwakilan dari Ditjen PSP Kementan, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Kodam III Siliwangi dan para penyuluh pertanian.

Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Pertanian, Yusran Jusuf, seusai kunjungan menyampaikan harapannya agar pompa air yang sudah terpasang agar dimanfaatkan secara maksimal.

“Dan saya minta peran penyuluh pertanian berkolaborasi dengan babinsa mendampingi langsung di tingkat petani efektivitas pemanfaatannya,” ucapnya.(***)

Presiden Kunker di Bone, Petani Sebut Jokowi dan Mentan Amran Berkah Bagi Kemajuan Pertanian Indonesia

TANIINDONESIA.COM//BONE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau jalannya program pompanisasi di Desa Jaling, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Keduanya hadir di tengah-tengah ratusan para petani yang menunggunya sejak pagi hari.

Bagi mereka, Jokowi dan Mentan Amran merupakan berkah untuk kemajuan pertanian di Kabupaten Bone. Keduanya bahkan dinilai telah bekerja melampaui batas terutama dalam memenuhi ketersediaan air, benih hingga pupuk yang sebelumnya hanya 50 persen. Diketahui, Presiden Jokowi menyetujui usulan Mentan Amran dalam meningkatkan alokasi pupuk hingga 100 persen.

Mengenai hal ini, Ketua Kelompok Tani Lappo Batue, Amiruddin mengaku bersyukur karena memiliki Presiden dan Menteri Pertanian seperti Jokowi dan Andi Amran Sulaiman. Menurut Amir, pertanian di era keduanya sudah menunjukkan tanda-tanda swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

"Alhamdulillah, tadi sempat berinteraksi dengan Bapak Presiden dan saya sampaikan terimakasih kepada Puang AAS, Andi Amran Sulaiman (Mentan RI). Bagi kami, puang Amran ini berkah untuk petani di Kabupaten Bone dan kemajuan pertanian Indonesia," ujar Amiruddin, Kamis, 4 Juli 2024.

Amiruddin mengatakan, pertanian di daerahnya disambut dengan penuh rasa optimis karena pemerintah selalu hadir disaat petani membutuhkan. Untuk saat ini saja, pemerintah sudah memenuhi semua kebutuhan petani sehingga masa tanam Juni-Juli siap digelorakan.

"Kami menyambutnya dengan penuh rasa optimis. Target kami adalah bersama-sama pemerintah mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia," jelasnya.

Baca juga: IPB: Penyuluh Kunci Peningkatan Produksi, Sebaiknya di Bawah Pemerintah Pusat

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar dialog langsung dengan para petani Bone terkait upaya pemerintah dalam memasifkan program pompanisasi. Diketahui, pompanisasi adalah solusi cepat pemerintah dalam mengantisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Program ini bahkan dinilai mampu meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali. Adapun dalam kegiatan ini Mentan menyerahkan secara langsung bantuan 1 ton benih jagung dan 2 Unit traktor roda 2 kepada kelompok tani setempat.

"Kunjungan Bapak (Jokowi) difokuskan pada program pompanisasi Kementan. Ini adalah salah satu langkah konkret pemerintah dalam mendukung para petani kita, terutama dalam mengatasi masalah pengairan akibat musim kering," katanya.

Sebagai informasi, sebaran pompa di Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2019 hingga 2024 mencapai 5.230 unit. Sementara untuk Kabupaten Bone sendiri telah dialokasikan sebanyak 300 unit di tahun 2024. Sedangkan luas baku sawah di Kabupaten Bone mencapai 119.278 hektare dengan Potensi sawah tadah hujan seluas 35.610 hektare.

"Sekali lagi program ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang mayoritas merupakan sawah tadah hujan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaiman, menambahkan bahwa kunjungan Mentan dan Presiden mendapat sambutan hangat dari masyarakat Bone khususnya para petani yang terus menanti. Diharapkan, kunjungan keduanya dapat memberikan dampak positif bagi para petani di Desa Jaling.

"Sebanyak 300 unit pompa ini mampu mengcover 3.250 hektare dengan kontribusi produksi 32.500 ton dan provitas 5 ton per hektare. Alhamdulillah para petani yang selama ini kesulitan air dapat bernafas lega karena adanya pompa," katanya.

Asman menambahkan bahwa hamparan sawah yang akan ditinjau presiden mencapai 205 hektar yang dikelola oleh tujuh kelompok tani. Sampai saat ini pemerintah daerah dilaporkan telah melakukan pembenahan dan sterilisasi lokasi.

"Sekali lagi dengan adanya program pompanisasi ini, diharapkan para petani di Desa Jaling dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional," jelasnya.