20 April 2025

Bulan: Juni 2024

Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementan Gelar Pelayanan Publik Prima

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi ASN dan Non ASN, 25 – 28 Juni 2024. Pembukaan dilakukan Kepala Balai, Kamis (27/06/2024).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia.

"Di dalam sektor pertanian, perlu diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," kata Amran.

Hal senada disampaikan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Menurutnya, pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan banyak SDM.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, saat membuka Pelatihan mengatakan BBPP Lembang sebagai organisasi pembelajar, ada 3 hal yang harus diterapkan dan dipahami oleh seluruh pegawai.

"Yaitu kolaborasi dengan berbagai pihak, menguatkan pola pikir bahwa belajar itu seumur hidup harus selalu dilakukan, dan menciptakan inovasi sehingga pelayanan kepada publik lebih efektif dan efisien," katanya.

Ajat juga mengingatkan jajarannya agar terus belajar yang bisa dilakukan kapan saja dimana saja.

Baca juga: Berkomitmen Wujudkan Indonesia BERSINAR, Polbangtan Kementan Raih Penghargaan P4GN

“Tingkatkan literasi membaca, lakukan hal positif memanfaatkan teknologi informasi. Bila kita terus belajar maka akan terbuka wawasan sehingga kompetensi diri meningkat yang dapat menunjang kinerja organisasi dalam pelaksanaan pelayanan publik kepada para stakeholder kita,” tutur Ajat.

Tidak lupa dirinya menekankan pentingnya integritas, kejujuran dan setiap pegawai harus memahami tugas fungsinya dan memahami tugas fungsi organisasi.

Pelatihan diikuti 26 peserta yang terdiri dari pegawai ASN sebagai pelaksana di bagian keuangan, kelompok substansi program dan evaluasi, dan kelompok substansi penyelenggaraan pelatihan. Sedangkan pegawai Non ASN/THL yang bertugas di bidang pelayanan asrama, kelas, kantor, satpam, dan pengemudi.

Selama berlatih, peserta menerima materi kelompok dasar yaitu kebijakan pengembangan SDM pertanian. Adapun materi inti yang diperoleh tentang tugas pokok, peran, dan fungsi petugas, membangun etika petugas dalam menjalankan tupoksinya, teknik memberikan pelayanan prima, dan membangun karakter petugas yang professional dan berakhlak. Sedangkan materi penunjang adalah rencana implementasi.

Salah seorang peserta, Ropiatul Milah, pegawai THL BBPP Lembang yang bertugas melakukan pelayanan di kantor utama, mengatakan pelatihan yang diikuti dapat menambah wawasan.

"Terutama untuk melakukan pelayanan yang lebih baik kepada pegawai internal dan tamu yang datang ke BBPP Lembang,” ujarnya.(***)

Cetak Wirausahawan Berdaya Saing, BBPP Kementan Tuntaskan Pelatihan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Semangat berwirausaha terus digaungkan Kementerian Pertanian. Salah satunya melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang yang memberikan pelatihan wirausaha kepada para petani agar dapat memiliki daya saing yang lebih baik lagi.

Pelatihan yang digelar BBPP Lembang, Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), melibatkan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang sedang berkembang maupun petani milenial untuk meningkatkan kapasitasnya.

Mentan Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyerukan bahwa kunci memajukan pertanian adalah SDM yang unggul. Menurutnya SDM yang menjadi tulang punggung pertanian harus memiliki kualitas yang mumpuni.

Sementara Plt. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa petani akan meraup untung lebih banyak jika beragribisnis.

“Pertanian akan menguntungkan jika bergerak tidak hanya di hulu saja, harus sampai hilir,” tegas Dedi.

Baca juga: 

Presiden Kunker di Bone, Petani Sebut Jokowi dan Mentan Amran Berkah Bagi Kemajuan Pertanian Indonesia

Pelatihan Wirausaha di BBPP Lembang dilaksanakan 24 - 26 Juni 2024 dan diikuti 30 peserta dari Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Barat. Materi yang disajikan oleh para Widyaiswara dan tim pelatihan di BBPP Lembang adalah motivasi, kepemimpinan, dan etika dalam berwirausaha. Selain itu para peserta juga mendalami strategi menentukan peluang usaha dan pelaksanaan usaha. Agar lebih komprehensif, materi juga dilengkapi dengan rencana pengembangan usaha.

Di samping pemberian materi, peserta yang sudah memiliki karya usaha masing-masing diminta membawa produknya.

Ini dilakukan agar para wirausahawan muda ini dapat saling mempelajari dan memberikan masukan satu sama lain. Peserta juga berkesempatan untuk mengunjungi P4S Biomethagreen di Kabupaten Sumedang.

Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika mengharapkan peserta dapat lebih baik memanfaatkan peluang.

“Kami harap saudara-saudari peserta pelatihan dapat mengambil peluang dan menjadikannya keberhasilan setelah melalui pelatihan ini,” kata Ajat.

Berkomitmen Wujudkan Indonesia BERSINAR, Polbangtan Kementan Raih Penghargaan P4GN

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Dalam rangka peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2024, Badan Narkotika Nasional (BNN) secara serentak menyelenggarakan Puncak Peringatan HANI 2024 pada tanggal 26 Juni 2024 di setiap wilayah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Peringatan HANI 2024 dilaksanakan secara hybrid oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI terpusat di Pekanbaru, Riau. Sementara di wilayah D.I. Yogyakarta, acara puncak diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman dengan mengundang dinas dan juga komponen masyarakat.

Melalui sambutannya, Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa saat ini 1,7% atau 3,3 juta jiwa penduduk Indonesia menjadi korban penyalahgunaan narkotika, oleh sebab itu narkotika harus diperangi sampai ke akar-akarnya.

"Kita harus melindungi masa depan generasi muda dan saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama memperkuat ketahanan keluarga dan masyarakat mencegah penyalahgunaan narkotika sejak dini dan membantu upaya rehabilitasi pecandu narkotika sehingga Indonesia Emas 2045 yang bertumpu pada generasi muda yang produktif dapat kita raih bersama," pesan Jokowi.

Selain mengikuti acara virtual, BNNP DIY juga memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat, instansi pemerintah, instansi pendidikan, serta desa-desa yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan P4GN salah satunya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang.

Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, yang diwakili oleh Endra Prasetyanta, selaku Ketua Kelompok Substansi Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni hadir langsung menerima penghargaan.

Baca juga: Polbangtan Kementan Ajak Generasi Muda Adaptif Songsong Indonesia Emas 2045

"Puji syukur berkat partisipasi dan peran aktif Polbangtan Yogyakarta Magelang dalam pelaksanaan P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika), kami diberikan penghargaan Bidang Hukum dan Kerja Sama," jelas Endra.

Polbangtan Yogyakarta Magelang, dikatakan oleh Endra, memang rutin melakukan kegiatan P4GN berupa tes urine dan seminar anti narkoba.

"Setiap tahun pasti kami melakukan tes urine kepada seluruh karyawan dan mahasiswa. Pada kegiatan tes urine tersebut juga dilakukan Seminar Anti Narkoba yang diisi oleh para penyuluh dari BNN. Kami juga sudah menjalin Kerjasama melalui MoU," imbuhnya.

Kegiatan screening rutin tersebut ditujukkan agar seluruh Sivitas Akademika Polbangtan Yogyakarta Magelang betul-betul bersih dari penyalahgunaan Narkotika.

"Mengingat bahwa Yogyakarta menjadi salah satu kota yang rawan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika, kami melakukan Tindakan preventif dengan tes urine. Kami berkomitmen penuh menjaga seluruh sivitas agar tetap aman dari bahaya narkotika," kata Endra.

Sementara, Kepala BNNP DIY, Andi Fairan, menyampaikan bahwa puncak peringatan HANI di Sleman ini sebagai momentum untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada komponen masyarakat yang aktif membantu tugas fungsi BNN.

"Penghargaan tersebut sebagai bentuk penghormatan atas prestasi instansi dan lembaga, juga sebagai pengakuan akan kekuatan kolaborasi yang dapat membentuk Yogyakarta bersih dari narkoba," ucapnya.

Polbangtan Kementan Ajak Generasi Muda Adaptif Songsong Indonesia Emas 2045

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Peringatan Dies Natalis ke-6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang berlangsung sangat meriah. Berlokasi di Kampus Pertanian Yogyakarta, rangkaian peringatan Dies Natalis resmi dibuka Selasa (25/6), dengan berbagai acara yang dihadiri oleh berbagai pihak.

Dies Natalis merupakan suatu peringatan atas hari lahir yang dianggap sebagai peristiwa penting dalam awal perjalanan kehidupan. Polbangtan Yogyakarta Magelang sudah melalui perjalanan yang panjang dan mengalami perubahan selama 6 tahun perjalanan.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan Polbangtan memiliki peran penting untuk mencetak SDM Pertanian yang tangguh. Menurutnya, SDM ini yang akan memajukan pertanian tanah air.

Ucapan senada disampaikan Kepala Plt BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.

"Lewat Polbangtan inilah kita gembleng anak-anak muda yang menjadi masa depan pertanian Indonesia. Hal ini penting karena SDM faktor utama dalam kemajuan pertanian," ujarnya.

Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto, dalam sambutannya menekankan bahwa ditengah kondisi pertanian yang sedang tidak baik-baik saja memerlukan SDM yang adaptif.

“Dengan perubahan iklim yang tidak menentu, elnino yang masih melanda namun kondisi sebaliknya di beberapa daerah mengalami kebanjiran menyebabkan produksi pertanian nasional menurun utamanya padi. Belum lagi wabah Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak beberapa waktu lalu. Semua perlu disikapi dengan sifat adaptif dan agile untuk menghadapi tuntutan sosial dan inovasi ke depan,” tandasnya.

Aksi nyata, imbuh Bambang juga sangat diperlukan, salah satunya yaitu dengan berperan aktif menyukseskan berbagai program utama Kementerian Pertanian seperti Perluasan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi, dan pendampingan lapangan

“Polbangtan Yogyakarta Magelang turut aktif dalam program Antisipasi Darurat Pangan seperti optimalisasi lahan, pompanisasi sawah tadah hujan, dan pertambahan areal tanam padi di berbagai daerah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan menerjunkan Sivitas Akademika baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa ke lokasi langsung,” terangnya.

Bambang juga berpesan agar Mahasiswa senantiasa mengembang diri secara terus menerus namun tetap seimbang dalam kehidupan.

“Mengutip perkataan Jack Ma, ada pesan yang merik, Ia mengatakan bahwa saat usia 20-30 tahun adalah waktu kita harus mengamati cara bos dan lingkungan menyelesaikan pekerjaan," katanya.

"Kemudian pada usia 30-40 merupakan waktu yang tepat untuk memulai usaha secara mandiri karena kita masih punya tenaga untuk menghadapi kegagalan, memasuki usia 40-50 tahun maka lakukan keahlianmu bukan lagi saatnya coba-coba, mencapai usia 50-60 tahun habiskan untuk mendidik dan mengembangkan anak muda generasi selanjutnya," imbuhnya.

Bambang menambahkan, jika mampu melebihi 60 tahun habiskanlah waktu bersama cucu.

"Makna yang disampaikan adalah kita harus tahu kapan bekerja keras, mengembangkan diri, mendidik generasi selanjutnya, menikmati hasil kerja keras kita namun tetap sehat dan ingat kepada sang pencipta,” pesannya.

Menilik pesan tersebut, Bambang mengaku salut dengan mahasiswa yang sudah bisa berusaha sekaligus menjalankan kuliah.

Pada akhir sambutannya, Bambang menyematkan pesan penting terkait keterbukaan informasi dan layanan publik.

“Layanan yang transparan dan akuntabel harus kita senantiasa pertahankan dan tingkatkan, di tahun 2023 mendapat peringkat pertama dan terbaik KIP tingkat Eselon 2. Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan," katanya.

"Selain itu, saya menghimbau agar jangan ada korupsi dalam penyelenggaraan pendidikan di polbangtan yoma, kita betul-betul harus menjaga komitmen. Jadikan momentum Dies Natalis yang ke 6 ini untuk berbuat lebih baik, menyongsong masa depan yang lebih cerah dan kegotongroyongan serta kebersahajaan,” kata Bambang lagi.

Bambang meyakini bahwa pada tahun-tahun selanjutnya Polbangtan Yogyakarta akan terus berkibar dan menorah prestasi-prestasi membanggakan, serta turut serta mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia dan Indonesia Emas 2045.

Rangkaian Dies Natalis ke 6 Polbangtan Yogyakarta Magelang kali ini direncanakan akan berlangsung 24 Juni hingga 11 Agustus 2024 dengan berbagai acara seperti pembagian bibit, bersih sungai, bakti sosial, donor darah dan aneka kompetisi yang dapat diikuti oleh masyarakat luas.(***)

Gelorakan Jiwa Enterpreneurship, Polbangtan Kementan Gelar Festival Kewirausahaan

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Rangakaian peringatan Dies Natalis Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang telah dimulai. Acara Pra Dies Natalis ini diawali dengan gelaran Festival Kewirausahaan yang dilaksanakan di Pelataran Polbangtan Yogyakarta Magelang Jurusan Pertanian, 24-25 Juni 2024.

Mengusung tema “Wirausaha Pertanian untuk Ketahanan Pangan”, Festival Kewirausahaan kali ini menampilkan 20 stand expo dengan beragam produk dari hasil inovasi mahasiswa Polbangtan Yogyakarta Magelang, Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri, Institusi Pendidikan Lainnya, hingga warga sekitar.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta para mahasiswa Polbangtan untuk terus mengembangkan kemampuan. Sebab, Mentan menilai pertanian memiliki banyak sektor yang dapat dikembangkan oleh para mahasiswa.

Penegasan serupa disampaikan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

"Polbangtan adalah kawah candradimuka, tempat lahirnya SDM-SDM yang kita harapkan bisa mengangkat pertanian. Mereka bisa jadi petani atau menjadi enterpreneur bidang pertanian. Semua sangat terbuka untuk digarap," katanya.

Baca juga: Kementan Bidik Potensi Agroeduwisata Kabupaten Pangandaran

Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, yang diwakili R Hermawan selaku Dosen Pengampu Kewirausahaan, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan peluang berharga untuk memamerkan produk sekaligus membentuk jejaring.

“Festival Kewirausahaan ini merupakan kegiatan yang dirancang sebagai ajang ekspose anak-anak kita dan mitra Polbangtan Yogyakarta Magelang mulai dari Kelompok Tani (Poktan), Kelompok Wanita Tani (KWT), serta Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri lainnya. Harapannya kegiatan ini juga dapat digunakan untuk menjalin kemitraan yang lebih luas lagi,” ujarnya.

Selain itu, imbuh Hermawan, kegiatan Festival Kewirausahaan erat kaitannya dengan pencapaian target Kementerian Pertanian (Kementan).

“Kegiatan ini juga untuk mendukung program utama Kementerian Pertanian yaitu Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), dimana target utama kita adalah membentuk wirausahawan-wirausahan muda bidang pertanian yang nantinya akan menjadi job creator untuk lingkungannya,” kata Hermawan.

Ketua Panitia, Nanda Firdaus, berharap Festival Kewirausahaan dapat meningkat semangat berwirausahan untuk seluruh kalangan.

“Tujuan utama kegiatan ini tentunya adalah untuk menumbuhkan semangat jiwa wirausaha di segala usia, mengingat peserta Festival ini dating dari berbagai kalangan baik dari segi usia maupun latar belakang,” harapnya.(***)

Kementan Bidik Potensi Agroeduwisata Kabupaten Pangandaran

TANIINDONESIA.COM//PANGANDARAN – Kunjungan kerja Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), di Provinsi Jawa Barat berlanjut ke Kabupaten Pangandaran, Sabtu (15/6/2024). Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM sekaligus mendukung percepatan program pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan selalu memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian dan petani agar semangat meningkatkan produktivitas pangan nasional.

“Membangun sektor pertanian membutuhkan peran SDM pertanian baik penyuluh, petani dan seluruh insan pertanian lainnya yang saling berkolaborasi dengan satu tujuan swasembada pangan,” tutur Amran.

Pada kunjungan kerja ke Kabupaten Pangandaran, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, melakukan dialog dengan penyuluh pertanian di Aula Desa Karangbenda.

Didampingi Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika sebagai penanggung jawab pembina P4S di wilayah Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pangandaran.

Tim juga berkunjung ke P4S Lumba-lumba Karyajaya yang bergerak di sektor peternakan sapi dan pengolahan limbah kotoran hewan.

Ketua P4S Lumba-lumba, Sunardi, menjelaskan usaha peternakan sapi yang dikelolanya dan pemanfaatan limbah kotoran hewan.

Kunjungan dilanjutkan ke lokasi petani milenial, Iis Sunisih di Kecamatan Sidamulih.

Petani milenial yang juga dicalonkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran menjadi embrio P4S, resmi menjadi pengelola P4S yang dinamai P4S Silalabak.

Dalam kesempatan itu, dilakukan penyerahan sertifikat P4S oleh Kepala BPPSDMP. P4S Silalabak berada pada kategori P4S Kelas Pratama.

Baca juga: Raker DPR: Mentan Amran Siapkan Program Keberlanjutan Produksi Pertanian

Kunjungan kerja ke Pangandaran diakhiri dengan menyambangi embrio P4S Agung IKAMAJA yang bergerak di sektor peternakan kambing.

Dalam kunjungan tersebut Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, juga memberikan motivasi bagi seluruh pelaku pembangunan di wilayah Kabupaten Pangandaran.

“Kabupaten Pangandaran menjadi lokasi yang strategis karena sektor pertanian dan peternakan potensial untuk terus dikembangkan. Apalagi Pangandaran juga menjadi tempat wisata favorit wisatawan lokal dan mancanegara. Ini harus menjadi peluang meraup untung besar dengan mengembangkan agroeduwisata,” terang Dedi.

“Gerakkan agribisnis, komoditas peternakan penghasil daging dan susu, dapat diolah menjadi produk turunan yaitu aneka olahan daging sepertu abon, dendeng, dan lainnya. Begitupun susu dapat diolah menjadi yogurt, permen, dan lainnya pasti akan dicari oleh wisatawan yang datang ke Pangandaran,” ucap Dedi.

Dedi juga mengingatkan agar produk bernilai jual tinggi, harus memperhatikan kemasan produknya agar dapat dipasarkan dengan keuntungan yang maksimal.(***)

Raker DPR: Mentan Amran Siapkan Program Keberlanjutan Produksi Pertanian

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi musim kemarau panjang yang diproyeksikan akan berdampak signifikan terhadap sektor pertanian nasional. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmennya menjaga kedaulatan pangan nasional.

"Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia," ujar Menteri Amran dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan musim kemarau tahun 2024 akan berlangsung panjang, mulai Juni hingga September, dengan puncaknya pada bulan Agustus.

Langkah-langkah antisipatif telah dipersiapkan sejak awal masa jabatan Amran sebagai Menteri Pertanian pada Oktober 2023. Dengan proyeksi yang lebih ekstensif dari BMKG, Kementan memperkuat kesiapannya dengan meningkatkan program-program strategis.

"Beberapa inisiatif yang disiapkan Kementan antara lain peningkatan infrastruktur pompa untuk pengairan lahan sawah tadah hujan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, optimalisasi penggunaan lahan rawa, serta peningkatan kapasitas dan manajemen waduk/bendungan," kata Amran.

Teknologi budidaya pertanian hemat air dan gerakan panen air hujan juga diperkenalkan untuk meningkatkan ketahanan pangan terhadap dampak kekeringan.

Baca juga: Siapkan Strategi Pembangunan Pertanian, BPPSDMP Lakukan Konsolidasi Internal

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan luas tanam padi selama periode Oktober 2023 – April 2024 sebesar 6,55 juta hektare, mengalami penurunan 3,83 juta hektare atau 36% dibandingkan rata-rata periode yang sama tahun 2015-2019 sebesar 10,39 juta hektare. Penurunan luas tanam ini mempengaruhi luas panen padi dan berdampak pada penurunan produksi padi nasional.

“Kementan bersama dengan stakeholder terkait akan terus mengawasi dan melaksanakan langkah-langkah kesiapsiagaan kemarau dengan cermat untuk mengurangi dampak negatif musim kemarau terhadap produksi pangan nasional dan mempertahankan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat,” tutur Amran.

Saat ini, pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang semakin kompleks akibat dampak perubahan iklim ekstrem El Nino, konflik geopolitik, dan dinamika ekonomi global. Hal ini menyebabkan restriksi ekspor dari negara-negara produsen pangan, meningkatnya biaya produksi dan harga pangan, serta potensi krisis pangan.

"Kekhawatiran terhadap jaminan produksi, masalah distribusi, dan akses pangan masyarakat perlu menjadi perhatian serius dalam penyediaan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia," kata Amran.

Sementara itu, pada tahun 2025, dalam mendukung pencapaian Indonesia Emas (IE) 2045, Kementan akan fokus pada empat program utama: Ketersediaan, Akses, dan Konsumsi Pangan Berkualitas; Nilai Tambah dan Daya Saing Industri; Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; dan Dukungan Manajemen.

Target produksi komoditas pertanian pada tahun 2025 meliputi: padi sebesar 56,05 juta ton GKG, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334 ribu ton, cabai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772 ribu ton, kakao 641 ribu ton, tebu 36 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi/kerbau 405,44 ribu ton, dan daging ayam 4,0 juta ton.

Siapkan Strategi Pembangunan Pertanian, BPPSDMP Lakukan Konsolidasi Internal

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Memasuki semester kedua pelaksanaan program kegiatan tahun anggaran 2024, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan konsolidasi internal untuk memperkuat pelaksanaan program.

Konsolidasi dilakukan dalam Rapat Pimpinan Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), 19-21 Juni 2024, Mercure Jakarta.

Menurut Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, SDM memegang peran yang sangat penting dalam suksesnya Pembangunan pertanian termasuk untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan sebelumnya.

“SDM memegang peran yang sangat penting dalam Pembangunan pertanian. SDM adalah penentu tercapai atau tidaknya produksi pertanian, begitu juga dengan kebijakan-kebijakan yang bisa mendukung pertanian,” sebut Amran.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan jika rapat pimpinan ini merupakan langkah evaluasi sekaligus menyiapkan strategi yang akan dilakukan ke depan.

“Kita bertemu di sini merupakan langkah evaluasi apa yang telah kita kerjaan 6 bulan sebelumnya, dan untuk merumuskan rencana apa yang akan kita lakukan 6 bulan berikutnya. Jangan lupakan, tugas kita adalah membangun SDM Pertanian yang profesional berdaya saing dan berjiwa entrepreneur,” jelas Dedi, Rabu (19/06/24).

Baca juga: Siapkan Pendamping Kewirausahaan, Polbangtan Kementan Gelar Sertifikasi Kompetensi

Menurutnya, BPPSDMP juga bertanggung jawab dalam regenerasi muda pertanian melalui pendidikan vokasi dan menumbuhkan minat generasi muda bergerak di bidang pertanian, memperkuat skill para penyuluh di lapangan, dalam mendampingi petani melalui pelatihan dan memberdayakan masyarakat dalam bidang pertanian melalui organisasi masyarakat salah satunya P4S.

“Sebagai bentuk efisiensi langkah dalam membangun SDM Pertanian, kita harus fokus. SDM adalah faktor utama dalam mengungkit produktivitas pertanian. Pertanian merupakan kunci dalam membangun sebuah bangsa. Bangsa yang besar merupakan bangsa yang sektor pertaniannya kuat dan maju,” terangnya.

Dedi mencontohkan, di era 60 Korea mempunyai gerakan penting yaitu Sae-maul. Saemaul Undong, gerakan yang berangkat dari kesadaran rakyat untuk mengentaskan diri dari kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa.

"Gerakan pembaharuan dari pedesaan sehingga desa menjadi pusat perubahan. Desa mampu menyediakan pangan di kabupaten, provinsi, ibukota negara. Bagaimana membangun bangsa kalau urusan pangan berantakan? Jadi kalau negara kita mau maju, kita tiru gerakan Sae-maul. Saemaul Undong," ujarnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung 3 hari itu, hadir Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Caya, Kepala Pusat Pendidikan, Idha Widi Arsanti, Kepala Pusat Pelatihan, Muhammad Amin, dan Ketua Tim Kerja dan Koordinator lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Pada tempat yang sama, dilakukan Penandatanganan Komitmen Bersama Membangun Zona Integritas WBK WBBM oleh Kepala UPT Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).(***)

Siapkan Pendamping Kewirausahaan, Polbangtan Kementan Gelar Sertifikasi Kompetensi

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Sejumlah Dosen dan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang mengikuti Sertifikasi Kompetensi Pendamping Kewirausahaan, Rabu-Jumat (19-20/6), di Jurusan Pertanian, Polbangtan Yogyakarta.

Sertifikasi ini merupakan kerjasama Polbangtan Yogyakarta Magelang dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Menbiska Nusantara.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, kemampuan SDM harus terus ditingkatkan. Terlebih, Kementan kembali mencanangkan agar Indonesia bisa kembali swasembada pangan.

Pernyataan senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

"SDM adalah faktor pengungkit utama dalam pembangunan pertanian, termasuk juga dalam peningkatan produksi pertanian. Oleh karena itu, jika kita ingin memajukan pertanian, majukan dulu SDM-nya," tutur Dedi.

Sementara Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang diwakili oleh Nur Rohmah Lutfi A'yuni, selaku Ketua Tempat Uji Kompetensi (TUK), mengatakan bahwa pelaksanaan sertifikasi ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menumbuhkan wirausahawan muda pertanian melalui progam PWMP di setiap Polbangtan.

"Dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan, dosen pendamping PKM, dosen pendamping inkubator dan pendamping program kewirausahaan menjadi sangat perlu untuk memiliki legalitas akademik yang tertulis, berupa sertifikasi kompetensi yang diakui oleh Pemerintah melalui BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)," jelas Rohmah.

Baca juga: Kementan Dukung Program Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian di Garut

Lebih lanjut Rohmah mengatakan bahwa dosen wajib mengambil peran strategis dalam memberikan pengetahuan kewirausahaan kepada mahasiswa, menginisiasi dan mengembangkan sehingga terjadi proses akselerasi pertumbuhan dan pengembangan usaha baru di kalangan mahasiswa dan alumni.

"Maka kegiatan sertifikasi kompetensi bagi dosen maupun calon dosen untuk berperan sebagai pendamping yang menumbuhkan wirausaha-wirausaha muda pertanian baru, baik mahasiswa maupun alumni menjadi sangat penting," sambungnya.

Kegiatan sertifikasi yang diikuti oleh 19 orang peserta ini, menurut Rohmah terbagi menjadi 2 kelompok yaitu peserta dengan sertifikasi perpanjangan atau Recognition Current Competency (RCC) dan peserta dengan sertifikasi baru.

"Sertifikat kompetensi berlaku 2 tahun sehingga perlu dilakukan sertifikasi ulang kompetensi atau RCC bagi dosen yang sebelumnya sudah mempunyai sertifikat kompetensi pendamping kewirausahaan. Peserta ada dua kelompok, 10 orang peserta RCC dan 9 orang sertifikasi baru," ujarnya.

Asesor yang menguji para peserta, Rita Zahra,  mengatakan untuk mendapat sertfikasi ini ada serangkaian tahap yang harus dipenuhi peserta.

"Yang pertama yaitu pemenuhan syarat-syarat administrasi dan dokumen, semua harus dilengkapi. kemudian peserta akan diuji skillnya dengan serangkaian ujian baik wawasan maupun pengalaman yang terukur dan terstandar sehingga peserta layak dinyatakan kompeten," terang Rita.

Kementan Dukung Program Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian di Garut

TANIINDONESIA.COM//GARUT - Untuk meningkatkan kapasitas SDM sekaligus mendukung percepatan program pembangunan pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jumat (14/6/2024).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan selalu memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian dan petani agar semangat meningkatkan produktivitas pangan nasional.

“Membangun sektor pertanian membutuhkan peran SDM pertanian baik penyuluh, petani dan seluruh insan pertanian lainnya yang saling berkolaborasi dengan satu tujuan swasembada pangan,” tutur Amran.

Pada kunjungan kerja ke Jawa Barat, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, melakukan pembinaan kepada penyuluh pertanian bertempat di Ruang Serbaguna SMKN 2 Garut.

Pembinaan dihadiri oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika dan Dinas Pertanian Kabupaten Garut dan penyuluh pertanian di 42 kecamatan Kabupaten Garut.

Tim kemudian mengunjungi, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sugih Mukti di Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut.

Baca juga: Pelatihan Selesai, Penyuluh Siap Dampingi Petani Jaga Ketahanan Pangan

Didampingi Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, pembina P4S di wilayah Provinsi Jawa Barat, melakukan dialog dengan petani, kelompok tani, penyuluh pertanian dan diakhiri peninjauan lokasi usahatani P4S Sugih Mukti.

Ketua P4S Sugih Mukti, Wawan Kuswandar, melaporkan aktivitas usahatani yang dilakukan, bergerak di sektor pertanian organik. Di sisi kegiatan kelembagaan pelatihan, dirinya yang sekaligus menjadi penyuluh swadaya mengatakan.

“Menjadi penyuluh swadaya menyenangkan bagi saya karena bisa menyampaikan ilmu kepada petani lainnya. Ilmu diperoleh tidak hanya secara formal dari pelatihan-pelatihan, namun dari permasalahan petani di lapangan.

Dedi Nursyamsi, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh P4S Sugih Mukti.

“Saya mengapresiasi Ketua P4S Sugih Mukti, dengan kemampuannya berbagi ilmu pengetahuan dan bergerak di sektor pertanian organik, tentunya dapat membuat petani lainnya tersenyum. Dengan menerapkan pertanian organik, menjadi cara untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian," sebut Dedi.

"Penggunaan biocontrol dan biofertilizer dapat mengurangi ongkos produksi sehingga jika HPP rendah tidak akan berpengaruh banyak ke pendapatan yang diperoleh,” imbuh Dedi.

Dedi juga menekankan pentingnya menerapkan smart farming, melakukan market intelligence yang dapat meningkatkan daya saing produk.

“Intinya, dalam bertani itu harus melakukan agribisnis sehingga keuntungan yang diperoleh juga berlimpah,” terang Dedi.(***)