25 April 2025

admin

Transformasi Pertanian Nasional, Kementan Launching Pertanian Modern

TANIINDONESIA.COM//PRINGSEWU – Kementerian Pertanian resmi meluncurkan Program Pertanian Modern sebagai agenda utama dalam kegiatan nasional bertajuk Launching Pertanian Modern yang dirangkaikan dengan Gebyar Mekanisasi, Kamis, 24 April 2025, di Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Program ini menjadi tonggak transformasi sistem pertanian nasional ke arah yang lebih terstruktur, terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Pertanian Modern juga didorong menjadi gerakan kewirausahaan yang melibatkan generasi muda sebagai operator teknologi dan penggerak kelembagaan petani.

Acara peluncuran dihadiri oleh Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, Plt Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule, Kepala Pusat Pelatihan, Inneke Kusumawaty, Kepala Pusat Penilaian dan Pengembangan Kompetensi ASN Pertanian, Indria Fitriani, Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung, Adi Destriadi Sutisna, serta perwakilan Bulog, Patra Niaga Pertamina, Jajaran Forkopimda dan OPD Pemda Pringsewu.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, dalam kegiatan ini juga turut digelar peninjauan workshop UPJA Karya Mandiri dan Koperasi Karya Mandiri Sejahtera, demo mekanisasi pertanian, serta peluncuran penyaluran BBM subsidi dan penunjukan koperasi sebagai titik serah pupuk subsidi. Ini sekaligus menandai implementasi penyaluran subsidi di 10 Titik Pertanian Modern secara serentak di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa untuk mencapai swasembada pangan dalam empat tahun ke depan, Kementan menjalankan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi.

“Intensifikasi dilakukan lewat peningkatan indeks pertanaman dengan pompanisasi dan optimalisasi lahan. Ekstensifikasi dengan mencetak sawah baru, targetnya 3 juta hektar di 2025, khususnya di Merauke, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan,” ungkapnya.

Baca juga:

Regenerasi Petani, Kementan Dukung Peningkatan Kapasitas Generasi Z

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan, Sam Herodian, menyampaikan bahwa modernisasi pertanian menjadi tulang punggung pendekatan intensifikasi nasional.

“Pertanian modern bukan sekadar penggunaan alat. Ini adalah sistem produksi baru yang mengintegrasikan teknologi, mekanisasi, penguatan koperasi, dan efisiensi distribusi subsidi,” tegas Sam.

“Melalui koperasi sebagai titik serah BBM dan pupuk, kita potong rantai birokrasi agar subsidi tepat sasaran. Pompanisasi pun memungkinkan tanam lebih dari sekali dalam setahun.”

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya kesiapan SDM dalam menggerakkan sistem pertanian modern.

“SDM pertanian adalah kunci. Kami terus mendorong pelatihan teknologi tepat guna, pelibatan petani milenial, dan penguatan kelembagaan seperti Brigade Pangan,” ujarnya.

“Petani harus mampu mengoperasikan alsintan seperti traktor, transplanter, drone seeder dan sprayer, agar manfaat mekanisasi betul-betul dirasakan dalam produktivitas dan efisiensi.”

Dengan peluncuran ini, Kementan berharap ekosistem pertanian modern bisa mendorong peningkatan produksi, kualitas, dan kesejahteraan petani, serta mempercepat kemandirian pangan Indonesia secara menyeluruh.(***)

Siapkan Regenerasi Petani, Kementan Latih Gen Z Pertanian Modern

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, kembali memperkenalkan sektor pertanian kepada generasi muda siswa-siswi kelas VIII SMP Budi Cendekia Islamic School, Depok, Kamis (24/4/2025).

Buat SMP Budi Cendekia Islamic School, kunjungan kali ini adalah yang ketiga kalinya sepanjang bulan April. Kali ini 50 orang siswa-siswi didampingi 5 orang guru yang ingin mempelajari pertanian modern.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.

Seperti pada dua kunjungan sebelumnya, rombongan SMP Budi Cendekia Islamic School kali ini juga fokus di hilirisasi komoditas pertanian dan agribisnis tanaman hias.

Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, widyaiswara spesialisasi pengolahan hasil pertanian memberi motivasi pentingnya mengupayakan sektor pertanian terus berjalan.

Baca juga:

Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi

Kebutuhan pangan terus ada sehingga pertanian dapat menjadi peluang usaha menjanjikan terutama di sektor hilirisasi yang dapat menghasilkan keuntungan berlipat.

Hilirisasi komoditas pangan melalui pengolahan hasil pertanian diungkapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk dan memperpanjang daya simpan.

Lalu, generasi z ini diajak praktik langsung membuat cemilan yang rasanya manis asam dan menyegarkan yaitu sorbet mangga.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat sorbet hingga menjadi sorbet mangga yang siap dikonsumsi.

Siswa-siswi tekun dan antusias mempraktikkan langkah demi langkah pembuatan sorbet, mulai dari pencampuran semua bahan, pemasakan, pemixeran hingga pelabelan.

“Mudah juga ya membuat sorbet ini dan rasanya juga enak,” ucap mereka.

Produk olahan lainnya seperti es krim jagung, es krim labu, sorbet pakcoy, sorbet buah naga, dan sorbet cabai, juga diserbu oleh anak-anak untuk dicicipi sampai menciptakan antrian panjang di depan freezer.

Selanjutnya, di screen tanaman hias, widyaiswara spesialisasi budidaya pertanian mengajarkan peluang bisnis tanaman hias dengan proses perbanyakan dan pemeliharaan yang sangat mudah asalkan dilakukan dengan serius dan memahami betul proses budidaya yang baik dan benar.

Karena itu, masing-masing siswa diajak mempraktikkan perbanyakan tanaman hias kaktus dan sukulen mulai dari penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam dengan perbandingan 1:1:1.

Siswa-siswi mempraktikkan perbanyakan tanaman sukulen melalui stek pucuk dan stek daun. Selain itu, mereka juga praktik perbanyakan kaktus dengan cara grafting, menyambungkan understam dan anakan kaktus.(***)

Jajaki Kerjasama Bidang Pertanian, Politeknik Enjiniring Kementan Terima Kunjungan Delegasi Negara Fiji

TANIINDONESIA.COM//TANGERANG –Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) menerima kunjungan delegasi Negara Fiji untuk menjajaki program beasiswa pertanian, teknologi pertanian modern, serta peluang pelatihan dan penelitian kolaboratif antara Fiji dan PEPI. bertempat di Ruang Rapat Senat PEPI, Selasa (22/4/2025).

Kunjungan ini dihadiri oleh Principal Agriculture Officer (Animal Production), Mr. Chanel Berlin Alfred, Kepala Pejabat Pertanian Utama (Produksi Hewan), Chanel Berlin Alfred, Agriculture Officer (Goat) Mr. Harold Tikiko Lord disambut oleh Direktur PEPI Muharfiza, Kapala Tim Kerja Administrasi Akademik Nita Martiani beserta civitas akademika

Dalam sambutannya, Direktur PEPI, Muharfiza menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi internasional yang telah terjalin. Diharapkan dari pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan mengenai program kerja sama konkrit yang akan dilaksanakan ke depan.

Mudah-mudahan ini bukan hanya sebatas kunjungan persahabatan, tetapi lebih dari itu banyak hal dapat kita diskusikan untuk bersama-sama berkolaborasi dalam program yang berkelanjutan dan saling memberikan kebermanfaatan. Tiada lagi sesuatu yang menjadi kelebihan atau kemuliaan manusia, semata-mata kita bisa memberikan kemanfaatan kepada khalayak yang lebih luas.
“Kunjungan ini menjadi ajang perkuat kerja sama dan pertukaran ilmu di bidang teknologi pertanian, khususnya untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan. Pengembangan kompetensi mahasiswa dan petani melalui beasiswa dan pelatihan teknologi pertanian yang relevan dengan kondisi iklim dan lingkungan di Fiji dan Indonesia”, tegas Muharfiza.

PEPI memiliki tiga program studi diantaranya Teknologi Mekanisasi Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian dan Tata Air Pertanian, hingga saat ini mahasiswa PEPI berjumlah 378 diantaranya terdapat putra/puti yang berasal dari negara Timur Leste. Mahasiswa tersebut tinggal di asrama selama tiga tahun. “Untuk dapat bergabung/menjadi mahasiswa PEPI nantinya terdapat persyaratan yang perlu dilengkapi. Pada saat ini, Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2025/2026 sedang dibuka melalui website https://pmb.pusdiktan.id/ putra/putri terbaiknya dapat ikut bagian dalam hal pengembangan teknologi mekanisasi pertanian”, tegas Muharfiza.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa regenerasi petani nasional merupakan prioritas utama dalam mewujudkan pertanian yang maju dan mandiri.

Baca juga:

Siapkan Generasi Muda Jadi Petani Muda Sukses, Politeknik Enjinering Kementan Gelar Kuliah Umum

Kementan membuka Pendaftaran PMB 2025 bagi calon mahasiswa baru, yaitu: Jalur Undangan (Anak Petani/Penyuluh), Jalur Kerja Sama dan Tugas Belajar, Jalur Umum, dan Jalur Prestasi.

"Penerimaan mahasiswa Baru jalur undangan SMKPP dan Mitra, Anak Petani dan Penyuluh diutamakan ada rekomendasi dari dinas pertanian kabupaten/Kota," imbuhnya.

“Upaya peningkatan kompetensi ASN pada rumpun jabatan fungsional pertanian melalui peningkatan jenjang pendidikan tugas belajar serta regenerasi petani nasional menjadi langkah penting dalam menyiapkan SDM pertanian Indonesia yang profesional dan berdaya saing,” ujar Santi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendidikan vokasi menjadi strategi utama dalam mencetak tenaga pertanian yang siap menghadapi tantangan global.

“Kami ingin menjaring mahasiswa baru yang benar-benar memiliki minat di bidang pertanian. Mereka akan mendapatkan pendidikan berkualitas yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga praktik dan inovasi di sektor pertanian," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengajak generasi muda untuk berkontribusi di sektor pertanian guna mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan Indonesia.

"Optimisme kebangkitan pertanian Indonesia harus terus dijaga, terutama oleh generasi muda. Jika seluruh anak muda bergerak, dalam 10 tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi negara super power di sektor pangan," ujar Amran.

“Untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan daya saing produk pertanian, kita harus menyiapkan generasi muda yang kompeten di bidang ini. Polbangtan dan PEPI hadir sebagai solusi bagi anak-anak muda yang ingin berkontribusi dalam pertanian modern,” ujar Mentan Amran.(*)

Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi

TANIINDONESIA.COM//Ogan Ilir - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menko Pangan, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan hari ini dalam rangka memimpin kegiatan tanam padi serentak di 14 provinsi secara nasional. Dalam kegiatan tersebut, Presiden turut serta dalam kegiatan tanam padi menggunakan drone pertanian yang mampu menyebar benih secara efisien di area yang luas.

“Alhamdulillah, hari ini saya diundang oleh Menteri Pertanian dan Gubernur Sumatra Selatan untuk melihat peningkatan lahan dari yang tadinya rawa dan tidak produktif dan katanya disini adalah tempat buaya. Sekarang sedang dibangun 105.000 hektare sawah dengan teknik-teknik yang paling modern di dunia. Tadi saya sendiri mencoba , kaget juga, saya untuk pertama kali mengendalikan drone,”ujar Presiden Prabowo pada kegiatan tanam di Desa Pelabuhan Dalam Kec. Pamulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu(23/4).

Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam mendorong swasembada pangan nasional. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya manajemen air dan perawatan lahan yang optimal untuk memastikan hasil panen maksimal.

“Drone itu yang menebarkan benih. Ini ternyata bisa satu hari 25 hektare. Yang tadinya 1 hektare ke tenaga manusia dikerjakan selama 25 hari sekarang 25 hektare 1 hari dan ini nanti ada 100.000 hektar sawah yang produktif disini,”kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo mengatakan sesuai laporan yang di terima Beliau, program ini diperkirakan akan meningkatkan produksi beras Sumsel dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun—kenaikan sebesar 25 persen. Langkah nyata ini tentu menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada pangan, tetapi menuju posisi sebagai lumbung pangan dunia.

“Kita sudah bisa membantu negara sahabat seperti Malaysia. Kita bukan negara yang minta-minta, kita negara yang membantu. Ini membanggakan. Negara kuat adalah negara yang mampu menjamin ketahanan pangannya sendiri,” tegas Presiden Prabowo.

Presiden juga menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan petani sebagai produsen pangan utama bangsa. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh petani dan pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dalam transformasi sektor pertanian ini.

“Terima kasih kepada semua unsur , Terima kasih Menteri Pertanian dan semua jajarannya , semua stakeholder, semua unsur saya ucapkan terima kasih juga pemerintah-pemerintah daerah para gubernur, bupati, pemimpin-pemimpin di daerah, kelompok tani”

“Semuanya bahu-bahu dari semua daerah kita angkat kemampuan kita, kita angkat penerimaan janji yang didapat oleh para petani kita, para petani kita adalah kelompok produsen, kelompok yang menghasilkan pangan untuk seluruh bangsa Indonesia kalau pangan kita aman , negara aman”kata Presiden Prabowo.

Baca juga:

Presiden Prabowo Pimpin Panen Serentak di 14 Provinsi, Produksi Beras Tertinggi dalam 7 Tahun: Petani Adalah Pahlawan Bangsa

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Mentan menyampaikan bahwa pada bulan April ini, penanaman serentak dilakukan di 160 kabupaten di seluruh Indonesia, melibatkan 8 gubernur dan 3 wakil gubernur. Target tanam bulan ini mencapai 1,3 juta hektare, dengan proyeksi hasil sebesar 7,5 juta ton gabah atau setara 3,5–4 juta ton beras. Angka ini jauh di atas kebutuhan bulanan nasional yang berkisar di 2,5 juta ton.

“Khusus Sumatera Selatan, tahun lalu produksinya mencapai 2,9 juta ton. Tahun ini kita optimis bisa mencapai 3,7 juta ton. Ini bukan hanya target, tapi berdasar realita dan tren positif serapan serta produksi,” ujar Mentan Amran.

Mentan Amran juga menambahkan bahwa serapan beras nasional hingga April ini menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dan stok beras nasional tembus 3 juta ton—angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

“Dalam program ini, pemerintah juga telah memperbaiki irigasi di seluruh Indonesia dengan cakupan hingga 2 juta hektare lahan sawah, yang akan semakin mendukung keberhasilan tanam dan produktivitas petani,” kata Mentan Amran.

Menko Pangan, Zulkifli Hasan, turut menyatakan keyakinannya terhadap kinerja sektor pertanian nasional. Ia menyebut Menteri Pertanian sebagai sosok tangguh yang telah mendorong produksi dalam negeri ke arah swasembada.

“April ini stok beras kita 3 juta ton. Jika kondisi normal hingga 2026, kita tidak perlu impor beras lagi. Apalagi Mentan terus menggenjot penanaman dan membuka lahan baru, walaupun irigasi belum semuanya selesai. Jika irigasi tuntas dan tidak ada kemarau panjang, produksi akan melimpah,” kata Menko Zulhas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga April 2025 produksi gabah nasional telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan beras sekitar 2,6 juta ton per bulan.

“Artinya, Indonesia saat ini berada dalam kondisi surplus pangan yang signifikan,” tutup Menko Zulhas

Diketahui, kegiatan tanam serentak ini dilaksanakan secara hybrid di 14 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, hingga NTB dengan melibatkan ribuan petani dan penyuluh lapangan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, jajaran Forkopimda, serta ribuan petani yang antusias mengikuti proses tanam padi secara langsung.(***)

Gabah Sesuai HPP, Petani Kabupaten Bandung Sumringah

TANIINDONESIA.COM//BANDUNG — Pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (HKP) ditingkat petani seharga Rp6.500. Hal ini tentunya membuat para petani diberbagai tempat sumringah, salah satunya di Kabupaten Bandung, Jumat (18/4/2025).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan jika HPP sebesar Rp 6.500 ini merupakan bentuk keberpihakan Presiden Prabowo Subianto untuk mensejahterakan petani dan memastikan harga gabah tidak turun.

“Kebijakan yang meningkatkan harga gabah dan jagung ini dapat menjadi pemicu untuk mewujudkan swasembada pangan,” terang Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengajak petani terus meningkatkan produksinya untuk mendukung swasembada pangan yang digagas pemerintah.

Baca juga:

Kementan Perkenalkan Sektor Pertanian ke Generasi Muda

"Selain itu pemerintah juga telah membantu meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya dengan HPP untuk GKP diserap Bulog dengan harga Rp6.500," ujar Santi.

Santi menambahkan, untuk mendukung swasembada pangan, Kementan telah melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya optimalisasi lahan, cetak sawah rakyat, brigade pangan, kebutuhan pupuk, penggunaan alsintan, perbaikan prasarana dan sarana pertanian dan berbagai kegiatan lainnya.

Petani dari Kelompok Tani Rancamanyar Kabupaten Bandung, Dede Rahim, didampingi penyuluh pertanian saat sedang panen raya seluas 5 hektar mengungkapkan rasa syukur dengan penetapan HPP.

“Alhamdulillah kebijakan pemerintah menyerap hasil panen kami dengan harga Rp 6.500 sangat menolong kami dan berdampak sangat bagus di wilayah kami," katanya.

Dede Rahim juga berterimakasih kepada pemerintah pusat maupun daerah karena bantuan yang diterima oleh petani seperti pupuk bersubsidi, benih berkualitas dan saprodi lainnya sehingga membantu petani dalam proses produksi padi yang tinggi dan berkualitas.(***)

Kementan Perkenalkan Sektor Pertanian ke Generasi Muda

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 135 Gen Z siswa-siswi kelas VIII SMP IT Ibnu Khaldun, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (21/4/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujar Menteri Amran.

Karena itu, lanjutnya, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kedatangan para siswa kelas VIII SMP IT Ibnu Khaldun, Lembang, disambut hangat oleh tim manajemen BBPP Lembang.

Baca juga:

Inovatif, UPT Pelatihan Kementan Dampingi Petani Kabupaten Bandung Barat lewat Konsultasi Agribisnis Keliling

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.

Kepada para siswa, BBPP Lembang mengajarkan budidaya sayuran daun seperti selada, bawang daun, dan pakcoy di lapangan praktik zona kawasan rumah pangan lestari Inkubator Agribisnis (IA).

Mereka menyimak penjelasan dan praktik mulai dari menyiapkan media tanam yaitu arang sekam dan pupuk kandang untuk proses persemaian di dalam tray dan penanaman benih sayuran di lubang-lubang tanam.

Selanjutnya, didampingi manajer IA dan petugas lapangan, para gen z praktik menanam bibit sayuran yang sudah siap tanam setelah melalui proses persemaian, di dalam polybag.

Tahapan yang dilakukan mulai dari mencampurkan media tanam tanah, arang sekam, dan pupuk kandang ayam dengan perbandingan 1:1:1.

Setelah itu menanam aneka sayuran daun seperti selada keriting, daun bawang, dan pakcoy ke dalam masing-masing polybag.

Salah satu murid, Nurin, menceritakan pengalaman berharganya belajar pertanian di BBPP Lembang.

“Di sini kita diajarkan untuk menanam sayuran yang baik, mulai dari menyemai, menanam dan merawat tanaman. Kami akan memelihara tanaman ini hingga siap dipanen,” ucapnya.(***)

Dorong Percepatan Tanam, Kementan Kawal LTT Bantul

TANIINDONESIA.COM//BANTUL - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengupayakan luas tambah tanam (LTT) sebagai langkah strategis memastikan peningkatan produksi padi. Hal ini agar target swasembada pangan bisa segera tercapai.

Seperti disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, pemerintah berkomitmen untuk mencapai swasembada pangan dengan menargetkan peningkatan signifikan pada produksi padi nasional tahun 2025.

"Alhamdulillah, capaian bulan Maret meningkat dari 900-an ribu hektare menjadi lebih dari 1,2 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Ini capaian bagus, tetapi tidak boleh lengah," tegasnya.

Mentan menargetkan LTT minimal bisa mencapai 1,6 juta hektare sehingga pentingnya peran semua pihak dalam menjaga ritme tanam.

Untuk itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil turun langsung mengawal LTT di Desa Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (15/4/2025).

“Kita baru saja tanam padi varietas Inpari 32. Dengan luas lahan 8,4 ubinan (2,5 x 2,5 meter).” ucap Ali setelah melakukan gerakan tanam bersama pihak terkait.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/04/21/dorong-capaian-swasembada-pangan-kementan-sosialisasikan-inpres-3-2025/

Ia mengapresiasi produktivitas padi setempat yang hampir mencapai 8 ton/ ha. Pasalnya, produktivitas nasional baru mencapai 5,25 ton/ha Gabah Kering Giling (GKP).

“Kita berupaya untuk kejar tanam, kejar Luas Tambah Tanam (LTT). Karena target April ini adalah 1,6 juta ton secara nasional. Untuk DIY kita targetkan 14 sampai dengan 19 ribu ton,” tuturnya.

Ia menilai lahan sudah optimal untuk ditanami. Dengan melihat ketersediaan air yang melimpah, dan bibit yang siap tanam.

“Jadi pesannya, mari kita kawal semua pertanaman kita supaya arahan Pak Presiden untuk swasembada pangan dapat dicapai secepat-cepatnya di negara kita, Indonesia,” pungkas Ali.

Selaras, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menekankan perlunya kolaborasi berbagai pihak untuk mencapai swasembada pangan.

“Untuk mewujudkan swasembada pangan ini tidak bisa sendirian, kita harus terus bergandengan tangan dengan semua pihak,” ujar Idha.

Hadir mendampingi Sekretaris Jenderal, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), R. Hermawan mengatakan siap mengawal LTT di wilayah Kabupaten Bantul, DIY. Hal ini agar target produksi padi dapat tercapai.(***)

Tingkatkan Kapasitas SDM, Politeknik Enjiniring Kementan Kolaborasi Alsintan dengan Korea

TANIINDONESIA.COM//TANGERANG - Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesi (PEPI) lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menerima hibah Traktor Roda 4 sebanyak 15 Unit dari Korea-Indonesia Industry and Technology Cooperation Center (KITECH).

Penyerahan traktor roda 4 tersebut dihadiri oleh Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, Ambassador of the Republic of Korea to Indonesia, Mr. Park Soo Deok, President of KITECH, Mr. Lee Sang-Mok, Economic Section Chief of Korea Embassy, Mr. Yang Seokhwan, dan seluruh jajaran Kementan di Auditorium PEPI, Senin (21/04/2025).

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa penyerahan hibah traktor dari pemerintah Korea kepada pemerintah Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari sumber daya manusia kita terutama terkait dengan alat dan mesin pertanian.

“Presiden Republik Indonesia dan Menteri Pertanian berharap kepada sumber daya manusia dapat lebih maksimal dalam mekanisasi pertanian. Ini adalah satu langkah kita dalam kerjasama luar negeri dalam peningkatan kapasitas”, ujar Kabadan Santi.

Saat ini Indonesia tengah memasuki fase transformasi signifikan di sektor pertanian. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, regenerasi petani, dan transisi menuju energi berkelanjutan, Indonesia tetap berkomitmen penuh untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, di mana negara kita bercita-cita menjadi salah satu negara ekonomi terdepan di dunia, yang didukung oleh sektor pertanian yang modern, mandiri, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

Kolaborasi antara Indonesia dan Korea melalui proyek ini merupakan contoh kuat diplomasi pertanian yang produktif dan saling menguntungkan. Kami berharap kerja sama ini akan terus berkembang tidak hanya melalui sumbangan teknologi tetapi juga melalui berbagai program mendatang yang akan menguntungkan kedua negara dan rakyat kita.

Nantinya, alumni PEPI akan menerapkan kompetensi mekanisasi pertanian kepada petani yang ada. 15 Traktor lahan kering dikembangkan oleh KITECH, TYM dan PT. Barata Indonesia. Traktor yang dikembangkan tersebut menjadi langkah dalam mempromosikan pertanian berkelanjutan kedepannya.

“Diharapkan KITECH sebagai Lembaga penelitian yang memimpin teknologi manufatur, dan juga perwakilan Lembaga dapat terus berkejasama dengan Indonesia”, ujar Santi.

Park Soo Deok, duta besar Kedutaan Besar Korea Selatan dalam sambutannya menyatakan bahwa, "Saya dengan senang hati menyerahkan 15 unit Traktor biodiesel kepada PEPI, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia, serta mendukung transisi energi yang tengah dijalankan oleh pemerintah Indonesia".

Indonesia memiliki lingkungan alam yang luar biasa dan potensi pertanian yang sangat dinamis. Industri pertanian merupakan sector strategis yang terhubung langsung dengan kehidupan masyarakat.

Berkenaan dengan hal tersebut, modernisasi alat dan mesin pertanian akan berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan produktifitas serta pembangunan masyarakat pertanian yang berkelanjutan.

Diakhir sambutannya beliau akan memperkuat hubungan persahabatan dengan Indonesia secara konsisten. Kemajuan masyarakat pertanian serta berkembangnya teknologi pertanian.

Hal senada juga disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan berbagai poin penting kerja sama bilateral di bidang pertanian yang telah disepakati dalam kunjungan kenegaraan.

"Kami menjajaki dan menyepakati sejumlah kerja sama konkret yang akan memperkuat sektor pertanian kedua negara. Fokus kami adalah membangun kemitraan jangka panjang di bidang riset pertanian, pertukaran informasi, teknologi dan program pelatihan, peningkatan kapasitas SDM, hingga penguatan investasi, akses pasar," jelas Mentan Amran. (*)

Dorong Capaian Swasembada Pangan, Kementan Sosialisasikan Inpres 3/2025

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2025, Presiden RI, Prabowo Subiyanto ingin melakukan transformasi dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. Transformasi ini melibatkan peran aktif penyuluh pertanian, guna mencapai swasembada pangan berkelanjutan.

Menyambut Inpres ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan sosialisasi di berbagai lokasi. Salah satunya diselenggarakan di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) pada Selasa (15/4/2025).

Hadir Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Kepala Dinas Pertanian terkait di wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Klaten, Kabupaten dan Kota Magelang.

Sosialisasi membahas mengenai pengalihan penyuluh pertanian yang berkedudukan di pemerintah daerah ke Kementerian Pertanian.

Pasalnya, sesuai Inpres No. 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian ini, menyebut Menteri Pertanian untuk mengalihkan penyuluh pertanian Aparatur Sipil Negara pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada Kementerian Pertanian dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak berlakunya Inpres.

Dikatakan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bahwa penyuluh memiliki peran penting dalam keberhasilan program swasembada pangan.

Melalui kebijakan ini, Mentan Amran optimis dapat mempercepat swasembada pangan sekaligus membuka peluang ekspor beras di masa depan.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/04/19/capai-swasembada-pangan-mahasiswa-polbangtan-kementan-jalani-mbkm/

"Pemerintah terus mengawal pengembangan sektor pertanian dengan melibatkan penyuluh sebagai ujung tombak keberhasilan program ini," kata Amran.

Dalam sosialisasi ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan perlunya menyelaraskan kewenangan pemerintah daerah dan Kementan untuk mencapai Asta Cita Presiden.

“Arahan Presiden Prabowo, pencapaian swasembada pangan dilakukan dalam waktu secepat-cepatnya. Untuk mencapai itu, harus dikelola dalam 1 komando yakni Menteri Pertanian. Satu garis komando, dari hulu ke hilir,” papar Ali.

Ali berharap dengan 1 komando ini, penyuluh pertanian bisa berperan aktif dalam proses pengawalan, pendampingan, diseminasi, dan transformasi modernisasi pertanian.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, meyakini penyuluh pertanian menjadi pengungkit keberhasilan swasembada pangan.

“Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai tuan rumah, Direktur Polbangtan YOMA, R. Hermawan menyambut baik Inpres ini dan siap memfasilitasi prosesnya. Utamanya dalam mendampingi dan berkolaborasi dengan penyuluh pertanian di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).(***)

Inovatif, UPT Pelatihan Kementan Dampingi Petani Kabupaten Bandung Barat lewat Konsultasi Agribisnis Keliling

TANIINDONESIA.COM//BANDUNG BARAT – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK), Kamis (17/4/2025), di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini diikuti 21 petani dari 12 desa didampingi penyuluh pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan pentingnya pangan bagi manusia.

"Jika tidak ada pangan maka tidak ada kehidupan. Tanpa pangan, negara bisa bubar sehingga sangat penting kita jaga pangan," katanya.

Mentan Amran juga mengingatkan cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

“Perintah Bapak Presiden Prabowo, harus swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dan ini bisa kita rebut manakala kita semua saling bergandengan tangan,” ucapnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan hal terpenting untuk meningkatkan pertanian adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.

“Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP juga terus mengupayakan peningkatan SDM di bidang pertanian,” katanya.

Layanan konsultasi agribisnis merupakan salah satu Standar Pelayanan Publik BBPP Lembang. Sejak pertengahan tahun 2024, BBPP Lembang membangun dan mengembangkan inovasi pelayanan publik Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK).

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/04/15/upt-pelatihan-kementan-ajarkan-gen-z-hilirisasi-pertanian-dan-agribisnis-tanaman-hias/

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan pihaknya membangun dan mengembangkan KAK karena berkomitmen kuat meningkatkan kompetensi SDM pertanian.

“Salah satu pelayanan publik yang kami laksanakan mendukung kompetensi SDM pertanian melalui Konsultasi Agribisnis Keliling. Ini upaya kami dalam pengembangan inkubator agribisnis sebagai pendukung penyelenggaraan pelatihan,” tutur Ajat.

Konsultasi dilaksanakan secara hybrid, baik secara online (daring) berbasis website dan whatsapp center dan secara offline (luring) datang langsung ke kantor dan Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK) datang ke lokasi petani yang membutuhkan konsultasi tentang pertanian.

Awal tahun 2025, BBPP Lembang bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat untuk layanan KAK, mengunjungi BPP di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan KAK menghadirkan konsultan yaitu widyaiswara dan petugas lapangan yang kompeten memecahkan permasalahan yang dihadapi petani sesuai yang dibutuhkan.

Pada kunjungan ke-3, widyaiswara memberikan materi singkat tentang pertanian organik yaitu pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati.

Penjelasan ini banyak mengundang berbagai pertanyaan petani tentang budidaya tanaman yang dilakukannya, baik tanaman padi, buah dan sayur serta permasalahan hama dan penyakit. Solusi disampaikan oleh para konsultan dengan rinci dan jelas.

Cep Yanto, Koordinator Penyuluh BPP Cipeundeuy, menilai Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK) sangat membantu peran BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis.

“Petani terlihat antusiasnya tinggi mengikuti kegiatan ini serta respon dan aktifnya mereka dalam berkonsultasi dengan narasumber,” tutup Cep Yanto.(***)