11 Desember 2024

Jaga Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Bagikan Bibit Terong dan Jambu

0
IMG-20240723-WA0008

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang mengisi rangkaian Dies Natalis dengan berbagai kegiatan. Di antaranya, pembagian bibit terong dan jambu kepada KWT ASOKA dan Poktan Tani Tegal Hijau Lestari, Minggu (21/7/2024).

Pembagian bibit merupakan bentuk kepedulian Polbangtan yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian itu terhadap masyarakat di wilayahnya. Bibit-bibit bantuan ini diharapkan dapat membantu ketersediaan bahan pangan masyarakat.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan menjaga ketahanan pangan adalah hal yang harus dilakukan dalam kondisi saat ini.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh komentar Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. Menurutnya, pangan tidak boleh bermasalah. Untuk itu, Dedi mengajak Masyarakat memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam.

Baca juga: 

Ramaikan Agroexpo J-Tugu 2024, Polbangtan Kementan Pamerkan Produk Inovasi

“Kita mulai menjaga ketahanan pangan dari lingkungan kita. Manfaatkan lahan-lahan yang tersedia untuk menanam. Karena, dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bersoal, pangan tidak boleh bermasalah,” katanya.

Di KWT ASOKA, pembagian bibit dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan setempat, ketua KWT ASOKA, seluruh pengurus dan anggota KWT ASOKA. Setelah itu, pembagian bantuan bibit dilakukan di Kelompok Tani Tegal Hijau Lestari.

Sementara Mahasiswa Polbangtan didampingi oleh Ketua Prodi Penyuluhan Pertanian, Siti Nurlaela, yang juga founder Great And Green, seluruh pengurus dan anggota Kelompok Tani Tegal Hijau Lestari.

Kegiatan bagi bibit ini dilakukan oleh mahasiswa yang terjun langsung kepada masyarakat. Para mahasiswa ini juga memberikan edukasi mengenai perawatan dan pengendalian OPT lalat buah menggunakan petrogenol.

Selain itu kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian pengolahan sampah organik. Penyerahan bantuan ini bukan hanya bentuk seremony tetapi bentuk pemberdayaan berkelanjutan yang diharapkan mahasiswa ada edukasi pemberdayaan yang berkelanjutan. Mahasiswa juga belajar melakukan edukasi kepada masyarakat.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *