15 Mei 2025

NEWS

BRI KCP Graha Pulo Gelar CFMoto Adventure Indonesia 2025

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus memberikan yang terbaik kepada para nasabah serta masyarakat. Melalui BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Graha Pulo, menggelar acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) CFMoto Adventure Indonesia "Meet - Fun - Ride" Solo 2025.

Pimpinan BRI KCP Graha Pulo, Joeanda menjelaskan, acara ini berlangsung selama 2 hari yaitu 10-11 Mei 2025. Sebanyak 50 orang peserta meramaikan CFMoto Adventure Indonesia Solo 2025. Banyak kegiatan seru didalam acara ini. Mulai dari pemberian buku tabungan bagi para peserta yang sudah mendaftar online, hingga doorprize.

"Disini kami mengajak peserta untuk fun ride, ada pembukaan rekening tabungan, riding bersama, gala dinner hingga pembagian doorprize," ungkapnya.

Ia menuturkan, di hari pertama yaitu 10 Mei 2025 peserta melakukan check in di Hotel Haris Solo yang kemudian dilakukan pemberian buku tabungan kepada para peserta yang sudah mendaftar online. Dilanjut dengan fun ride keesokan harinya (11/5/2025). Disini peserta fun ride mengawali perjalanan dari Hotel Haris Solo menuju Pantai Baron.

"Jadi sifatnya fun ride, jadi berkendara bersama-sama seluruh peserta sekaligus nasabah BRI KCP Graha Pulo," tegasnya.

Setelah melakukan fun ride, peserta makan malam di Wedhank Bu Siti yang mana dipaparkan mengenai produk BRI dan tujuan menjadi salah satu sponsorship acara tersebut. Dalam makan malam ini juga diberikan 10 doorprize menarik kepada para peserta yang berhasil menjawab pertanyaan seputar BRI.

"Setelah fun ride, ada makan malam bersama, pemaparan produk BRI dan tentunya pembagian doorprize," tutupnya.(***)

BRI KC Mabes TNI Salurkan CSR ke Yayasan Tunas Muda Care

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Sebagai bentuk kepedulian sosial, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang (KC) Mabes TNI Cilangkap menyalurkan bantuan sosial program Corporate Social Responsibility (CSR).

Pimpinan Cabang BRI Mabes TNI Cilangkap, Muhammad Alfie Syahrin menjelaskan, BRI KC Mabes TNI Cilangkap melakukan kegiatan CSR melalui Yayasan Tunasmuda Care dengan membagikan Paket Sembako sebanyak 3.785 kepada yang membutuhkan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Maret 2025 selama bulan puasa Ramadan menjelang Lebaran Idul Fitri.

"Semoga kebutuhan bahan pokok masyarakat yang membutuhkan bisa terpenuhi dengan baik," ungkapnya.

Tentunya kepedulian BRI KC Mabes TNI Cilangkap ini merupakan wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang membutuhkan.

Baca juga:

BRI – Kimia Farma Depok Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Tak hanya melayani perbankan dengan baik melalui produk dan program terbaiknya, BRI juga memiliki aksi kepedulian sosial, baik di bidang kesehatan, pendidikan, keagamaan dan masih banyak yang lainnya.

"Kami selalu berupaya semaksimal mungkin memberikan yang terbaik di pelayanan serta kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan," tegasnya.

BRI memiliki beragam produk unggulan dengan berbagai promo menarik. Pelayanan secara offline maupun online melalui aplikasi BRImo akan mempermudah nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan.(***)

Dukung Swasembada Pangan dan Tingkatkan Kompetensi Generasi Muda, UPT Pelatihan Kementan Kenalkan Agribisnis Padi

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertaian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Pelatihan Agribisnis Padi bagi Generasi Muda, 24 – 30 April 2025. Kegiatan diikuti 10 peserta yang terdiri dari siswa dan mahasiswa yang sedang praktik kerja di BBPP Lembang.

Pelatihan juga menjadi komitmen widyaiswara sebagai guru bangsa, menularkan kompetensi yang dimiliki terkait agribisnis padi kepada generasi milenial dalam upaya regenerasi petani.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan kompetensi SDM, khususnya generasi muda, harus terus digenjot karena perannya penting untuk membangun pertanian Indonesia.

“Peran generasi muda sangat penting. Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia,“ tutur Amran.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.

Baca juga:

Dukung dan Siapkan Generasi Muda Pertanian, UPT Pelatihan Kementan Fasilitasi Praktik Kerja Siswa

Selama pelatihan, peserta diberikan materi secara klasikal dan praktik, mulai dari persiapan lahan, persiapan benih dan persemaian, penanaman padi, pemeliharaan padi, pembuatan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit terpadu.

Peserta juga mendapat materi pembuatan pestisida nabati, panen dan pascapanen padi, analisa usahatani padi, dan manajemen sekolah lapang. Praktik langsung dilakukan di beberapa materi.

Pada materi persiapan benih dan persemaian, widyaiswara mengajak peserta seleksi benih padi dengan cara memasukkan benih padi ke dalam air yang sudah ditambahkan garam.

Benih yang baik adalah benih yang tenggelam ke dasar wadah, dan yang tidak berkualitas baik yang mengambang di permukaan air.

Di materi lainnya pembuatan pupuk organik, peserta didampingi widyaiswara praktik membuat pupuk kompos dengan mencampurkan pupuk kohe dengan limbah sayuran, arang sekam dan decomposer EM4.

Sementara itu, pada materi pascapanen padi, widyaiswara mengajak generasi muda ini mengukur dan menghitung kadar air gabah menggunakan oven.

Mereka melakukan penimbangan sebelum dan sesudah dioven yang bertujuan mengetahui kadar air di dalam gabah. Standar kadar air dalam gabah sebesar 14% dan untuk benih 2%.

Akhir pelatihan, Rabu (30/4/2025), perwakilan peserta, Rihan Ali Abdilllah, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, menilai pelatihan ini sangat bermanfaat.

“Banyak pelajaran baru yang kami dapatkan. Pelatihan ini membuka wawasan kami bahwa di sektor pertanian banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dan jika terus dikembangkan ternyata sangat menjanjikan,” tutup Rihan.(***)

Dukung dan Siapkan Generasi Muda Pertanian, UPT Pelatihan Kementan Fasilitasi Praktik Kerja Siswa

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Lima siswa kelas XII dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Baleendah Kabupaten Bandung, melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT Pelatihan di Kementerian Pertanian (Kementan). Praktik dilakukan selama 4 bulan, dari 6 Januari hingga 6 Mei 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Siswa-siswi SMK Negeri 3 Baleendah melaksanakan praktik kerja di beberapa zona praktik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, yaitu sayuran lapang tanaman brokoli, selada keriting, dan pakcoy. Ada juga yang ditempatkan di sreen house tanaman anggur dan zona kendang sapi dan rumah kompos.

Baca juga:

UPT Pelatihan Kementan Siapkan Regenerasi Petani di Papua

Setelah 4 bulan melakukan praktik kerja, dilaksanakan seminar hasil. Kegiatan dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang, Manajer Inkubator Agribisnis, petugas pendamping di lapangan, serta siswa-siswi lain yang juga sedang praktik di BBPP Lembang.

Secara bergantian, mereka memaparkan hasil praktik kerja. Diskusi berlangsung tentang hasil proses praktik kerja yang dilakukan.

Pelepasan kegiatan praktik kerja dilakukan oleh Tim Manajemen BBPP Lembang, Selasa (7/5/2025).

Guru yang hadir saat pelepasan, Elah Herliah, menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dan dedikasi BBPP Lembang menyiapkan generasi muda terjun langsung di sektor pertanian.

“Kegiatan praktik kerja ini diharapkan menjadi bekal anak-anak menata masa depan yang lebih baik dan menjadi pengalaman yang berharga,” tuturnya.

Salah seorang siswa, Wendi Ramadhan mengungkapkan kesannya bisa praktik kerja di BBPP Lembang bersama teman-temannya.

“Fasilitas untuk kegiatan praktik kerja di sini sudah lengkap sehingga membantu kami praktik pertanian di unit masing-masing dengan baik, pegawai di sini juga sangat ramah dan baik membimbing kami dengan tulus,” katanya.

Wendi juga bercerita dirinya jadi banyak mendapat teman baru sesama yang sedang praktik kerja juga terutama dapat ilmu baru dari tidak tahu menjadi tahu setelah praktik kerja di sini.

“Pokoknya, BBPP Lembang the best deh!" ungkapnya.(***)

UPT Pelatihan Kementan Siapkan Regenerasi Petani di Papua

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 23 siswa-siswi kelas V Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Papua, yang datang berkunjung, Selasa (6/5/2025).

Rombongan diterima oleh Tim Manajemen BBPP Lembang. Para siswa yang didampingi sejumlah guru itu hadir untuk mempelajari agribisnis tanaman jagung.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Dalam kunjungannya, rombongan Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Jayawijaya diajak menuju Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian. Widyaiswara BBPP Lembang lalu memberi pemahaman pentingnya pertanian untuk memenuhi konsumsi pangan.

Motivasi diberikan tentang bisnis dibidang pertanian yang menjanjikan terutama di sektor hilirisasi sebagai upaya meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.

Baca juga:

Tingkatkan Kompetensi SDM Pertanian, UPT Pelatihan Kementan Gelar Klinik Agribisnis

Peserta dikenalkan olahan pangan jagung menjadi cemilan yang sangat disukai anak-anak, yaitu es krim jagung. Pertama-tama, dikenalkan bahan pembuatan es krim jagung yaitu jagung manis, susu cair, susu kental manis, telur, air, dan bahan pengembang SP.

Lalu, dikenalkan peralatan yang digunakan untuk membuatnya dan langkah pembuatannya yang sangat sederhana dan mudah dipraktikkan.

Secara bergantian, gen Z dari ujung timur Indonesia ini membuat es krim jagung, mulai dari mencampurkan semua bahan, menghaluskan menggunakan blender, memasak, memixer adonan beku sebelum dikemas ke dalam kemasan cantik yang dijual seharga Rp 5.000,00.

Beralih ke lahan terbuka di Inkubator Agribisnis, widyaiswara mengenalkan budidaya tanaman jagung manis mulai dari pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharaan.

Anak-anak juga antusias menanam benih jagung ke dalam lubang-lubang tanam yang telah disiapkan petugas dan memberikan pupuk dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Perwakilan peserta, Nathaline Hollyn Wamafma, mengutarakan manfaat yang ia dapat dari kunjungan ini.

“Pengolahan es krim jagung ini membantu kita sebagai ide jajanan dan jualan yang tidak harus kita beli di luar namun bisa membuatnya sendiri di rumah,” ujarnya.

Siswa lainnya, Jhosua Imanuel Sineri, menceritakan keseruan yang ia dapat.

“Sangat seru belajar pertanian di BBPP Lembang karena kami belajar cara menanam jagung yang baik dengan perbedaan sesuai jarak tanam masing-masing. Jika jarak tanam 25 cm maka cukup memasukkan 1 benih jagung ke dalam lubang tanam, jika berjarak 40 cm maka bisa memasukkan 2 benih jagung di dalam 1 lubang tanam,” ujarnya.(***)

Tingkatkan Kompetensi SDM Pertanian, UPT Pelatihan Kementan Gelar Klinik Agribisnis

TANIINDONESIA.COM//BANDUNG BARAT – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK), Kamis (8/5/2025), di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cililin Kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan dihadiri 34 orang petani dari 11 desa didampingi penyuluh pertanian. Hadir pula Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan pentingnya pangan bagi manusia.

"Jika tidak ada pangan maka tidak ada kehidupan. Tanpa pangan, negara bisa bubar sehingga sangat penting kita jaga pangan," kata Mentan Amran.

Mentan Amran juga mengingatkan cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

“Perintah Bapak Presiden Prabowo, harus swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dan ini bisa kita rebut manakala kita semua saling bergandengan tangan,” ucapnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan hal terpenting untuk meningkatkan pertanian adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.

“Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP juga terus mengupayakan peningkatan SDM di bidang pertanian,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan pihaknya membangun dan mengembangkan Konsultasi Agribisnis sebagai salah satu standar pelayanan di Balai Besar Pelatihan.

Menurutnya, BBPP Lembang berkomitmen kuat meningkatkan kompetensi SDM pertanian.

Baca juga:

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

“Salah satu pelayanan publik yang kami laksanakan mendukung kompetensi SDM pertanian melalui Konsultasi Agribisnis. Ini upaya kami dalam pengembangan inkubator agribisnis sebagai pendukung penyelenggaraan pelatihan,” tutur Ajat.

Konsultasi agribisnis dilaksanakan secara hybrid, baik secara online (daring) berbasis website dan whatsapp center, serta secara offline (luring) datang langsung ke kantor dan Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK) datang ke lokasi petani yang membutuhkan konsultasi tentang pertanian.

Layanan Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK) dilaksanakan 2 kali dalam sebulan, dan sudah dilaksanakan sebanyak lima kali sejak awal tahun 2025.

Setiap pelaksanaannya, animo petani dan penyuluh pertanian untuk hadir ke kantor penyuluhan pertanian dan berkonsultasi sangat tinggi dan antusias.

Pada kunjungan ke-5, widyaiswara memberikan materi singkat tentang pertanian organik yaitu pembuatan pupuk kompos.

Penjelasan ini banyak mengundang berbagai pertanyaan petani tentang budidaya tanaman yang dilakukannya, baik tanaman padi, hortikultura, dan pengolahan hasil pertanian yang menjadi komoditas unggulan di Kecamatan Cililin. Solusi disampaikan oleh para konsultan dengan rinci dan jelas.

Koordinator Penyuluh Pertanian di BP3K Cililin, Lelin Linggawati, merasakan aura poitif adanya diseminasi informasi pertanian kepada petani melalui Konsultasi Agribisnis Keliling (KAK).

“Biasanya petugas penyuluh pertanian yang melakukan diseminasi dan penyuluhan kepada kelompok tani.

“Alhamdulillah pelayanan terpadu KAK BBPP Lembang oleh widyaiswara memberi nuansa baru bagi petani binaan kami,” ujar Lelin.(***)

BRI – Kimia Farma Depok Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

TANIINDONESIA.COM//DEPOK - Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Depok bersama Kimia Farma area Depok menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis.

Pemeriksaan kesehatan ini dilaksanakan pada 6 Mei 2025 di area Kantor BRI Cabang Depok. Pemeriksaan kesehatan gratis ini diperuntukkan bagi nasabah BRI Cabang Depok.

Pemimpin BRI Cabang Depok, Aris Abdillah menjelaskan, program ini bekerja sama dengan Kimia Farma area Depok dalam memeriksakan kesehatan masyarakat terutama nasabah BRI Cabang Depok. Ini merupakan kali pertama BRI cabang Depok bersama Kimia Farma area Depok mengadakan kerjasama dalam pemeriksaan kesehatan gratis.

"Semoga dengan adanya program ini, bisa membantu masyarakat dalam memeriksakan kesehatan," ungkapnya.

Aris menambahkan, adapun pemeriksaan kesehatan gratis ini dilakukan ke 150 orang. Pemeriksaaan kesehatannya meliputi tensi, gula darah, kolesterol dan asam urat. Kimia Farma juga menyediakan beberapa vitamin dan obat-obatan sesuai dengan indikasi permasalahan kesehatan yang ada di nasabah BRI cabang Depok.

"Setelah dicek dan kelihatan hasilnya pihak Kimia Farma akan memberikan obat ataupun vitamin sesuai kebutuhan nasabah," tegasnya.

Tentunya dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis ini, BRI Cabang Depok tidak menutup kemungkinan akan membuka kesempatan kerjasama bersama stakeholder lainnya. Pasalnya BRI Cabang Depok juga memiliki banyak program lainnya di bidang pendidikan, keagamaan, sosial dan lain sebagainya.(***)

Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kabupaten Kudus, Kementan Dorong Pembentukan Koperasi Merah Putih

TANIINDONESIA.COM//KUDUS - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong terbentuknya Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Terbentuknya koperasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Hadir di lokasi, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan KDMP akan memberikan banyak manfaat bagi anggota koperasi, termasuk petani. Ke depan, KDMP akan menjadi wadah untuk melaksanakan program-program pemerintah.

“Koperasi diharapkan bisa membeli produk hasil pertanian dengan harga yang baik. Menjadi penyalur pupuk subsidi, disamping menyediakan sembako dan gas LPG dengan mudah dan harga normal,” ucapnya pada Musyawarah Desa Khusus dalam rangka Pembentukan KDMP Desa Tanjungrejo pada Selasa (6/5/2025).

Ia menyebut KDMP juga akan memiliki gerai apotek desa dengan obat – obatan yang terjangkau, serta produk simpan pinjam untuk anggotanya.

Berbeda dengan konsep koperasi terdahulu, menurut Wamentan Sudaryono KDMP memberikan jaminan usaha yang pasti. Ia menyebut pemerintah tidak berjarak dengan rakyatnya.

“KDMP dari, oleh, dan untuk masyarakat, serta diawasi oleh masyarakat dan aparatur penegak hukum” jelas Wamentan.

Baca juga:

Jadikan Nilai Tambah Perekonomian, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kelola Sampah Dapur

Wamentan memastikan di akhir Mei 2025 ini, sebanyak 8.563 KDMP sudah terbentuk di Jawa Tengah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Idha Widi Arsanti berharap KDMP mempunyai usaha terkait pertanian supaya lebih berdaya saing. Sebab, nantinya koperasi tersebut menjadi wadah atau kelembagaan di desa yang dapat menaungi petani dan kelompok tani.

“Hal ini akan memangkas rantai pasok pemasaran produk pertanian yang selama ini cukup panjang. Petani akan mendapatkan harga yang baik dan konsumen juga menerima harga yang lebih murah,” ucap Idha.

Sementara itu, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris meminta masyarakat untuk tidak khawatir terjadinya tumpang tindih peran dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau koperasi yang sudah berjalan karena dapat dikolaborasikan.

Hadir pula Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), R. Hermawan memberikan dukungannya pada pembentukan KDMP di wilayah Jawa Tengah ini.(***)

Jadikan Nilai Tambah Perekonomian, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kelola Sampah Dapur

TANIINDONESIA.COM//JEPARA - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan gerakan mengompos. Upaya ini dilakukan untuk mengedukasi ibu-ibu rumah tangga di Desa Bakalan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupatan Jepara, Jawa Tengah untuk mengolah sampah rumah tangga.

Pengelolaan sampah organik organik menjadi kompos diharapkan bisa dikembangkan masyarakat. Supaya memiliki nilai tambah dalam perekonomian, melalui pengolahan dengan skala yang lebih besar dan bisa dikomersialkan.

Hal ini sesuai ajakan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman agar mahasiswa Polbangtan/PEPI untuk menjadi penggerak utama inovasi dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian modern.

“Mahasiswa berperan penting sebagai ujung tombak masa depan bangsa, dengan kemampuan menciptakan teknologi baru yang dapat menjadi acuan bagi pertanian global,” ucap Mentan Amran.

Ia mendorong mahasiswa untuk menghasilkan inovasi yang tidak hanya mendukung swasembada pangan nasional tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya kesiapan SDM dalam menggerakkan sistem pertanian modern.

“SDM pertanian adalah kunci. Kami terus mendorong pelatihan teknologi tepat guna, pelibatan petani milenial, dan penguatan kelembagaan”, ujarnya.

Oleh Ilham Catur Darmawan, mahasiswa Semester 8 Program Studi Agribisnis Hortikultura Polbangtan YOMA, sampah dapur berhasil diolah menjadi pupuk bernilai ekonomi yang cukup tinggi.

Catur mempunyai ketertarikan kuat pada budidaya pekarangan rumah. Dari sana, Ia mulai mempelajari pemanfaatan limbah menjadi pupuk kompos/pupuk cair.

“Dari situ muncul keinginan untuk lebih lanjut lebih peduli pada lingkungan, mulai dari menyisihkan sampah organik sampai membuat lingkungan yang tidak hanya bersih tapi juga enak dilihat (estetik),” tuturnya.

Baca juga:

Kenalkan Industri Pertanian, Polbangtan Kementan Jajaki Kerjasama dengan SMK Bansari Temanggung

Ia pun mengajak ibu-ibu rumah tangga yang bergabung di KWT Den Ayu Putri Desa Bakalan untuk mengolah sampah dapur.

“Gerakan pengolahan limbah organik menjadi kompos ini bertujuan untuk mengelola sampah organik yang sebelumnya hanya sekedar tertimbun di suatu lokasi. Yang bisa berpotensi membahayakan lingkungan sekitar,” papar Catur yang juga merupakan anggota Jepara Green Generation.

Ia pun menggandeng Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA) untuk mendanai gerakan mengompos ini.

“Saya menggunakan metode pengolahan anaerob. Untuk medianya saya coba bergantian. Pernah menggunakan bak dari harbel, ember tumpuk, compostbag, raised bed, biopori di planterbag, atau sekedar ditimbun di suatu tempat”, ungkapnya.

Ia menilai kebutuhan pupuk kompos memiliki permintaan pasar yang cukup besar.

Dewi Triana Novarani, Penyuluh Pertanian BPP Kalinyamatan merespon baik gerakan ini.

“Permasalahan sampah ini sebenarnya bisa diminimalisir dari rumah masing-masing, terutama ibu-ibu yang suka memasak tentunya limbahnya itu bisa dikelola dengan baik,” papar Dewi.

Ia menyebut pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos ini merupakan salah satu upaya untuk menghemat pengeluaran dalam budidaya tanaman.

“Terlebih lagi ibu-ibu KWT pada suka menanam tanaman di pekarangan, tentunya membutuhkan pupuk untuk tanamannya.” tuturnya.(***)

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

TANIINDONESIA.COM//SIKKA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam kunjungan kerja di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kunjungan ini bertujuan memastikan secara langsung perkembangan sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian di NTT.

“Kami dengar langsung dari Bupati dan Gubernur, PDB (produk domestik bruto) naik dari 3 menjadi 4,5 untuk NTT. Salah satu sektor yang menggerakkan adalah sektor pertanian. Ke depan kita dorong tingkat kemiskinan NTT dari tahun lalu 19 persen akan kita tekan, kita akan bergerak bersama-sama,” kata Mentan Amran pada Selasa (6/5/2025).

Mentan Amran menekankan bahwa perhatian Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran terhadap petani sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah akan terus hadir hingga ke pelosok guna mendengar aspirasi dari petani dalam rangka memajukan pertanian Indonesia.

“Sampai ke pelosok kita cek langsung apakah bantuan sudah sampai ke tingkat petani, terutama pupuk. Tadi aku tanya langsung, pupuk cukup, alhamdulillah bahkan ada yang mengatakan lebih. Itu yang kita cek langsung ke lapangan agar produksi dipastikan meningkat,” ujar Mentan Amran.

Dalam kunjungan dan dialog bersama petani, Mentan Amran mengungkapkan salah satu keluhan petani adalah bendungan dan pengairan. Hal ini langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbaiki bendungan dan irigasi sebagai upaya mendukung sektor pertanian Kabupaten Sikka.

Baca juga:

Kementan Perkuat Kompetensi Pengelolaan Alsintan BP Provinsi Kalimantan Tengah

“Tadi kami langsung telepon Bapak Menteri PU, kami sangat berterima kasih kepada Menteri PU begitu cepat tanggap. Kami sampaikan terkait bendungan dan irigasi air yang belum optimal, beliau sampaikan tahun ini akan diperbaiki,” terangnya.

Selain itu, menanggapi keluhan petani soal distribusi pupuk yang masih terkendala jarak pengecer, Mentan Amran langsung mengambil tindakan. “Pupuk tidak akan bermasalah di seluruh Indonesia, apalagi Sikka. Saya putuskan hari ini tambah pengecer di Sikka. Kami saksikan bersama Kapolres nanti dikawal, agar petani tidak perlu lagi menempuh jarak 30 kilometer. Besok cukup 1 kilometer,” ucapnya.

Mentan Amran menegaskan dengan kemudahan pupuk dan infrastruktur pengairan yang memadai dapat mendongkrak produktivitas pertanian dan pendapatan petani di NTT. ”Ada dua di sini menentukan yaitu pupuk dan air, kalau ini ada, peningkatan pendapatan petani bisa meningkat bisa 2-3 kali lipat,” ungkapnya.

Selain berdialog bersama petani, dalam kesempatan tersebut Wapres Gibran juga menyerahkan bantuan alsintan secara simbolis kepada para petani. Untuk NTT sendiri, pemerintah telah menyiapkan ratusan hand tractor dan pompa.

Kunjungan kerja Wapres Gibran dan Mentan Amran di Kabupaten Sikka menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat pembangunan sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di Nusa Tenggara Timur. Dengan respons cepat terhadap berbagai persoalan petani, mulai dari distribusi pupuk hingga infrastruktur irigasi, pemerintah menunjukkan kehadiran nyata untuk memperkuat produktivitas petani serta membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.(***)