21 Januari 2025

NEWS

Dukung Swasembada Pangan, Kementan Regenerasi Petani melalui Siswa SMK

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Sejumlah siswa SMK Negeri Pembangunan Pertanian Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengikuti PKL periode 5 Agustus – 22 November 2024, di BBPP Lembang, UPT yang berada di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti.

Menurutnya, petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/30/penyuluh-pertanian-gaspol-capai-swasembada-pangan/

Kegiatan PKL SMK Negeri Pembangunan Pertanian Lembang, Kabupaten Bandung Barat, diikuti 6 orang siswa kelas XII.

PKL dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk sayuran lapang yaitu budidaya brokoli, selada, selada keriting, dan anggur.

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil yang dihadiri widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan jika pihaknya berkomitmen mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi.

Salah satunya melalui kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian.

Saat ditemui pada kegiatan pelepasan, Jumat (22/11/2024), salah seorang siswi, Sri Rahayu, yang melaksanakan PKL di lahan budidaya selada keriting mengaku memperoleh banyak manfaat melalui kegiatan PKL.

“Kegiatan PKL memberi banyak hal positif karena suasana alamnya yang sejuk, lingkungan kerja yang kondusif, dan pegawai serta rekan-rekan sesama peserta PKL jadi seperti keluarga sendiri,” katanya.

Sri juga mengakui secara teknis jadi memahami rangkaian budidaya sayuran di lapang, mulai dari persemaian, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, serta kegiatan panen dan pascapanen.(***)

Penyuluh Pertanian Gaspol Capai Swasembada Pangan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli dan Terampil pola PNBP yang dilaksanakan Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, telah selesai dilaksanakan. Pelatihan ditutup Kepala Balai, Ajat Jatnika, Kamis (28/11/2024), di Hotel Augusta, Kabupaten Garut.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pelatihan ini sangat penting. Sebab, penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Amran pun berharap penyuluh dan petani bergerak cepat.

“SDM pertanian mulai dari penyuluh hingga petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan,” sebut Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan hal serupa.

Menurut Idha, SDM memegang peran penting untuk kemajuan pertanian.

“Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya.

Saat menutup pelatihan, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan, jika pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas SDM.

"Agar kinerja SDM membaik, sehingga produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap pembangunan pertanian di wilayah masing-masing,” katanya.

Ajat berharap seluruh peserta yang nantinya akan kembali ke wilayah kerja masing-masing dapat mendampingi petani mewujudkan program pemerintah swasembada pangan. Selain itu, mampu menunjukkan hasil pelatihan dari sisi cara kerja, cara pandang, sikap mental dan sikap diri, serta kinerja lebih baik.

“Saya berharap literasi sebagai seorang penyuluh pertanian juga ditingkatkan. Saat ini era nya kerja sama, karena itu jalin kolaborasi dengan berbagai pihak, karena sejatinya tidak ada superman yang ada adalah superteam,” ucap Ajat.

Ajat juga mengajak para penyuluh untuk memiliki langkah yang gesit, cerdas, agile, dan antisipatif menghadapi perubahan yang ada.

Setelah menerima materi secara klasikal di BBPP Lembang selama 2 minggu, rangkaian pelatihan diakhiri praktik kompetensi pada tanggal 22 – 28 November 2024,di Kabupaten Garut.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/29/generasi-muda-bandung-barat-antusias-pelajari-pertanian-di-upt-kementan/

Untuk level ahli, dilaksanakan di 5 kelompok tani di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tarogong Kidul dan BPP Kecamatan Samarang. Sedangkan untuk level terampil dilaksanakan di 4 kelompok tani di wilayah kerja BPP Kecamatan Tarogong Kaler dan BPP Kecamatan Banyuresmi.

Peserta melakukan tahapan praktik kompetensi mulai dari pengumpulan data potensi wilayah dan menganalisa potensi, masalah, dan pemecahan masalah, membuat programa penyuluhan pertanian.

Peserta juga menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan (RKTP), menyiapkan rencana kegiatan penyuluhan pertanian baik materi, media, metode, dan evaluasi.

Puncaknya, para peserta pelatihan melakukan praktik penyuluhan kepada anggota kelompok tani di masing-masing desa.

Kegiatan praktik kompetensi diakhiri dengan mengolah, menganalisis dan menyusun laporan hasil praktik kompetensi.

Peserta level ahli yang berasal dari Provinsi Papua Pegunungan, Sari Dame Arta Suryani, merasakan suasana belajar yang interaktif dan materi yang diberikan fasilitator sangat relevan dan menunjang profesi penyuluh pertanian.

“Saat menjalani praktik kompetensi juga kami merasakan suasana kekeluargaan sehingga kegiatan berjalan menyenangkan dan tepat sasaran,” ucap Sari.

Hal senada disampaikan peserta lainnya dari level terampil, Zulfan Putra Wahyu Pradana.

“Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil di BBPP Lembang memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat. Fasilitas yang tersedia memadai, lingkungan yang asri dan kondusif membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan,” ujarnya.

“Para widyaiswara yang kompeten dan ramah memberikan materi dengan sangat baik, disertai pembawaan materi yang praktis sehingga memudahkan peserta untuk memahami dan menerapkannya,” tutur Zulfan lagi.

Ia menilai pelatihan ini menjadi salah satu langkah yang sangat penting dalam membangun kompetensi fungsional para penyuluh pertanian.(***)

Generasi Muda Bandung Barat Antusias Pelajari Pertanian di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan dunia pertanian kepada 85 siswa-siswi kelas 7, 8, dan 9 SMP Boarding Mulya Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (28/11/2024). Para siswa yang didampingi guru ini mempelajari pertanian konvensional dan modern.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan regenerasi dan fokus pada program-program untuk generasi muda.

Menteri Amran pun mengajak anak muda Indonesia aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan jika dalam konsep pertanian modern dibutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan akan terus berkomitmen menyiapkan regenerasi petani, salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau fieldtrip.

Kepala Sekolah SMP Boarding Bina Mulya, Dede Firman, menyampaikan jika belajar di BBPP Lembang menjadi motivasi dan pembiasaan bagi anak-anak untuk mencintai lingkungan.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/24/dukung-reformasi-birokrasi-upt-pelatihan-kementan-lakukan-re-akreditasi-kelembagaan-dan-program-pelatihan/

"Kegiatan kunjungan ini dalam rangka program wajib Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk gaya hidup berkelanjutan, yaitu hidroponik,” jelasnya.

“Harapannya karena program ini di setiap sekolah berkelanjutan maka dapat menjadi sarana regenerasi petani muda Indonesia,” imbuh Dede lagi.

Terbagi 2 kelompok, rombongan bergerak menuju lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang seluas 2,5 hektar.

Di kawasan rumah pangan lestari, siswa-siswi mempelajari pembuatan instalasi hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT).

Petugas menjelaskan alat dan bahan yang diperlukan, dan mengajak siswa-siswi praktik langsung merakit instalasi DFT, menyambungkan baja ringan dengan paralon-paralon, membuat lubang tanam dan menanam sayuran pakcoy.

Sementara itu, di screen tanaman hias, petugas sarana prasarana mengenalkan aneka tanaman hias yang menjadi koleksi di BBPP Lembang, yaitu kaktus dan sukulen dan cara menanam dan pemeliharaannya yang relatif mudah dan bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Di screen house anggur, tampak buah-buah anggur sudah mulai membesar, menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung ke BBPP Lembang.

Petugas menjelaskan alur budidaya anggur, proses pemeliharaannya, proses pruning agar menghasilkan buah anggur yang bagus, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman anggur.(***)

Dorong Swasembada Pangan, Kementan Bangkitkan Nasionalisme di Gunung Kidul

TANIINDONESIA.COM//GUNUNG KIDUL - Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan sinergi dengan Kabupaten Gunung Kidul guna mencapai swasembada pangan. Hal ini sesuai arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat kemandirian pangan bangsa sebagai bagian dari Nasionalisme.

Sinergi ini dilakukan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman padi. Salah satunya dengan melakukan Gerakan Tanam Padi di Bulak Kepuh Koripan II, Sumbergiri, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Kelompok Taruna Tani Sumber Rejekiku pada Jumat (22/11/2024).

Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, program swasembada pangan bukan hanya urusan pangan semata.

“Pangan itu sangat dibutuhkan dunia dan bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh negara. Karena itu sekali lagi pangan adalah sektor yang sangat penting bagi bangsa dan negara," tuturnya.

Hadir di lokasi, Pj Bupati Gunung Kidul, Heri Susanto mengingatkan akan pentingnya menjaga ketahanan pangan.

“Saat ini pangan menjadi sesuatu yang sangat mengkuatirkan, mulai dari masalah politik global hingga perubahan iklim. Potensi kerawanan pangan dunia sudah menghantui kita bersama,” katanya.

Ia mengatakan saat ini semua pihak turun membangun sektor pertanian. Menurutnya, urusan pangan memerlukan kolaborasi multi sektor.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/16/kembangkan-serai-wangi-kementan-dampingi-umkm-binaan-astra/

“Bicara pertanian tidak semata mata bicara pangan. Pertanian adalah stabilitas nasional, keamanan, dan ketentraman,” sebut Heri.

Dengan mencapai swasembada pangan di Kabupaten Gunung Kidul, Ia menyebut sebanyak 776 ribu penduduk Gunung Kidul bisa dicukupi dari sumber - sumber pangan di Kabupaten Gunung Kidul. Sehingga pemerintah pusat tidak perlu mensuplai kebutuhan Gunung Kidul.

Untuk itu, Ia mendorong petani yang hadir untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya.

“Semangat irigasi perpompaan adalah semangat perluasan areal tanam, peningkatan produksi. Tidak hanya menerima bantuan, namun diharapkan bisa meningkatkan produktivitas” ajak Heri.

Sementara itu, Ketua Kelompok Taruna Tani Sumber Rejekiku, Cahya Aswanto mengatakan bantuan ini telah meningkatkan produktivitas 27 anggota kelompoknya.

“Dengan bantuan irigasi perpompaan ini, yang tadinya kami hanya bisa 2 kali tanam dengan luasan 1 hektar, saat ini sudah bisa menanam 2 kali padi, dan 1 kali palawijaya atau hortikultura seluas 5 ha.” terangnya.

Ia menambahkan ada sekitar 10 ha lebih yang potensial untuk pengembangan komoditas padi. Untuk itu Ia mengajak petani di lingkungannya untuk dapat meningkatkan produksi.

Hal ini sejalan dengan komitmen Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Ida Widi Arsanti, yang memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.(***)

Dukung Reformasi Birokrasi, UPT Pelatihan Kementan Lakukan Re-akreditasi Kelembagaan dan Program Pelatihan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian memberikan dukungan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi. Pembaruan pun dilakukan di sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT). Pembaruan dilakukan dalam aspek kelembagaan dan ketatalaksanaan maupun sumber daya manusia, untuk menciptakan aparatur yang kompeten dalam memberikan pelayanan publik.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan jika integritas dan reformasi birokrasi merupakan landasan penting dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berakuntabilitas.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa BPPSDMP bergerak dengan motto inklusif, profesional, dan modern.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu dari 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan Kementan, melaksanakan re-akreditasi kelembagaan dan 4 program pelatihan yaitu Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli, Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil, Pelatihan Budidaya Bawang Merah, dan Pelatihan Pasca panen dan Pengolahan Hasil Pertanian.

Selama 3 hari, 19 – 21 November 2024, tim sekretariat dari Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) beserta tim asesor yang ditunjuk yaitu dari BBPP Batu, BBPP Binuang, dan Bapeltan Lampung melakukan visitasi ke BBPP Lembang dalam rangka re-akreditasi kelembagaan dan 4 program pelatihan.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/24/generasi-milenial-provinsi-riau-pelajari-pertanian-modern-di-upt-kementan/

Tim asesor melakukan verifikasi dokumen terkait akreditasi 4 pelatihan tersebut baik dokumen berbentuk soft file yang telah diupload dan dokumen fisik berbentuk hardcopy. Tim asesor melakukan penilaian kelayakan dokumen.

Tim sekretariat dan tim asesor juga meninjau fasilitas pelatihan di BBPP Lembang, yaitu sarana pembelajaran kelas, asrama, sarana praktik di Inkubator Agribisnis untuk 4 pelatihan yang dilakukan re-akreditasi.

Selain itu, mengundang secara online perwakilan alumni pelatihan (purnawidya) dari 4 pelatihan untuk melakukan wawancara terkait penerapan pelatihan.

Setelah visitasi, diberikan waktu bagi BBPP Lembang untuk melengkapi kembali dokumen terkait yang masih belum sesuai dan masih ada kekurangan. Selanjutnya, dilakukan rapat hasil visitasi dan penetapan akreditasi.

Terakhir, Puslatan sebagai lembaga akreditasi program pelatihan lingkup Kementan akan melakukan penerbitan sertifikat akreditasi dan akan diserahkan kepada BBPP Lembang pada waktunya nanti.(***)

Generasi Milenial Provinsi Riau Pelajari Pertanian Modern di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 142 orang mahasiswa-mahasiswi semester 8 Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Provinsi Riau, Selasa (19/11/2024). Tujuh belas orang dosen turut mendampingi kunjungan dalam rangka kapita selekta ini.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan pertanian modern membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.

“Saat ini BPPSDMP bergerak dengan motto inklusif, profesional, dan modern," jelasnya.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menjelaskan jika pihaknya berkomitmen menyiapkan regenerasi petani, salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau fieldtrip.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/24/kelompok-tani-kabupaten-banyumas-mengenal-teknologi-tepat-guna-hidroponik-di-bbpp-lembang/

Di BBPP Lembang, rombongan dari Universitas Lancang Kuning diterima oleh Kepala Bagian Umum BBPP Lembang.

Para mahasiswa mendapat penjelasan tentang profil balai yaitu penjelasan tugas pokok dan fungsi, jenis pelatihan dan pelayanan lainnya yang ditawarkan oleh BBPP Lembang bagi masyarakat umum, wilayah kerja pelatihan dan sarana prasarana penunjang pelatihan yaitu Inkubator Agribisnis.

Rombongan lalu diajak meninjau lahan praktik Inkubator Agribisnis, terbagi 3 kelompok. Kelompok pertama mengunjungi screen house tanaman hias dan melihat ratusan koleksi kaktus dan sukulen yang dibudidayakan.

Kelompok kedua, melihat budidaya kopi mulai dari on-farm, koleksi pepohonan kopi varietas arabika di area lahan terbuka.

Sementara itu untuk off-farm, meninjau gudang pascapanen kopi dan diperlihatkan peralatan penanganan pascapanen kopi mulai dari grading, pulper, huller, roaster, grinder, dan sealer.

Untuk kelompok ketiga, di zona hidroponik, mahasiswa diberi penjelasan budidaya hidroponik sistem deep flow technique (DFT) untuk sayuran daun seperti pakcoy, selada, dan seledri.

Dijelaskan proses persemaian dan penanaman yang diatur waktunya untuk menjaga kontinuitas hasil panen dalam rangka pemenuhan kebutuhan pasar.

Selain itu pemberian nutrisi utama untuk hidroponik yaitu AB mix, proses pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit, dan kegiatan panen pascapanen dan pemasaran.(***)

Kelompok Tani Kabupaten Banyumas Mengenal Teknologi Tepat Guna Hidroponik di BBPP Lembang

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan pertanian modern kepada 140 orang petani, kelompok wanita tani, anggota PKK dari Pemerintah Desa Krajan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Kamis (21/11/2024). Kunjungan ini dilakukan untuk mempelajari teknologi tepat guna, hidroponik.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian sangat penting untuk masyarakat.

"Ingat, tidak ada pangan, tidak ada negara dan peradaban. Mati hidupnya negara, pertama ditentukan oleh pertanian. Jadi ini sangat vital, kalau pertanian bermasalah," tegas Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan jika salah satu fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dalam setiap kesempatan menyampaikan kesiapannya melayani para stakeholder yang ingin mempelajari pertanian.

“Kami berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian untuk mendukung program-program strategis Kementan,” tutur Ajat.

Rombongan petani, kelompok wanita tani, anggota PKK dari Pemerintah Desa Krajan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, diterima oleh Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/18/dukung-peningkatan-kompetensi-sdm-kementan-lengkapi-sarana-p4s/

Pemimpin rombongan, Kepala Desa Krajan, Muflichuddin, menyampaikan bahwa dirinya mengajak jajarannya berkunjung ke BBPP Lembang untuk meningkatkan kompetensi SDM.

“Mengingat perubahan zaman serba cepat termasuk di sektor pertanian, membutuhkan sentuhan teknologi untuk efektivitas dan efisiensi hasil melalui teknologi tepat guna,” katanya.

“Teknologi tepat guna yang kami butuhkan untuk dipelajari berkaitan dengan teknologi pertanian hidroponik. Karena itu kami berharap dapat memperoleh teori dan praktik tentang hidroponik,” ucap Muflichuddin lagi.

Widyaiswara BBPP Lembang spesialiasi budidaya pertanian memberi materi tentang sistem-sistem yang ada di dalam teknologi hidroponik seperti aeroponik, irigasi tetes, deep flow technique, nutrient film technique, wick system, dan rakit apung.

Dijelaskan pula berbagai komoditas pertanian yang dapat dibudidayakan dengan hidroponik. Widyaiswara juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan bertanam menerapkan hidroponik.

Kunjungan diakhiri dengan mengelilingi Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Peserta praktik membuat instalasi hidroponik sistem DFT.

Rombongan juga diajak melihat koleksi tanaman yang ada di BBPP Lembang seperti tanaman hias dan budidaya anggur. (Yoko/Che)

Massa Pendukung Imam – Ririn Tumpah Ruah Padati Margonda Menuju Stadion Mahakam

TANIINDONESIA.COM//DEPOK - Luarrrrr biasa. Kampanye akbar Imam - Ririn benar-benar menjadi pesta rakyat berdemokrasi. Konvoi pendukung dan simpatisan paslon no 1 Imam - Ririn dari Jalan Margonda kaos bertuliskan Imam-Ririn sudah memadati jalan, Sabtu (23/11).

Konvoi yang mengular sepanjang jalan Margonda benar-benar jadi saksi betapa masyarakat kota Depok menginginkan Imam - Ririn, bukan yang lain. Hari ini Margonda jadi lautan kuning - putih - orange.

Sesampai di Lapangan Mahakam, rombongan paslon no 1 disambut massa di dalam Stadion Mahakam, Sukmajaya, Depok. Terlebih saat Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq datang menyapa.

Massa yang sebelumnya menepi langsung mengumpul ketengah. Massa ingin melihat Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2025-2030.

Ketua DPP Bidang Ormas dan Kepemudaan Partai Golkar, Fadh Arafiq menegaskan, berdasarkan informasi intelejennya massa Imam-Ririn mencapai 30.000 orang.

Ini tanda-tanda, kata Fadh Arafiq, kemenangan Imam-Ririn sudah di depan mata. Apalagi, Partai Golkar dan PKS terus kompak hingga saat ini.

"Kami sudah tidak ragu lagi dengan PKS. Kita harus menang, menang, menang dan lanjutkan," tegas Fadh Arafiq.

Dalam kampanye Akbar Imam-Ririn turut hadir semua ketua partai pendukung, PKS, Partai Golkar, PBB, PKN dan Partai Masyumi. Tak lupa juga hadir relawan dan komunitas ikut memadati Stadion Mahakam.

Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 1 Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq mempunyai visi dan misi Depok Berkarya, Sejahtera Untuk Semua.

"Untuk misi Imam Ririn ada lima poin untuk bangun Depok secara bareng-bareng," kata Imam.

Imam menyebutkan lima poin misi pasangan calon nomor urut 1 yang pertama, meningkatkan karya pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan sosial yang berkualitas, merata dan berkelanjutan.

Kedua, memantapkan tatakelola pemerintahan yang melayani, cekatan, profesional, dan berintegritas.

"Ketiga Imam Ririn membangun masyarakat yang berbudaya dengan memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ketahanan keluarga," tutur Imam.

Lebih lanjut untuk misi keempat, mewujudkan masyarakat madani yang sehat, cerdas, dan bahagia.

Kemudian yang kelima, mengembangkan kawasan perkotaan yang aman, bersih, hijau, dan ramah lingkungan.

Selain itu juga pasangan Imam -Ririn juta melanjutkan program kepimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Imam Budi Harton, yakni melanjutkan program Universal Health Coverage (UHC) .

"Kota Depok sudah mencapai UHC. Pencapaian ini warga Depok khususnya bisa berobat gratis dengan KTP," kata Imam.

Selanjutnya kata Imam, program satu keluarga satu sarjana. Lalu kartu Depok sejahtera atau KDS pun dilanjutkan karena banyak warga yang menginginkan program tersebut dilanjutkan di masa periode Imam Ririn nanti.

"Lanjutkan KDS dan canangkan Kartu Yatim Sejahtera. Lanjutkan pembangunan sekolah negeri di Kota Depok baik, SMP negeri. Dan SMA negeri yang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa ," sambung dr Ririn.

Kemudian dr Ririn juga menyebut akan melaksanakan pembangunan Eco Park dan penataan kawasan heritage budaya di Kota Depok.

"Kami komitmen juga bangun jalan untuk terusan Jalan Juanda ke Kukusan, dan bangun jalan layang dan alternatif pelebaran Jalan Raya Sawangan," tuturnya.

Selain itu untuk perkembangan ekonomi dan sumber daya manusia Imam Ririn sambungnya memberikan bantuan modal bagi perempuan kepala keluarga.(***)

Optimistis Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan Amran Siapkan Mentor dan Pendamping untuk Petani Milenial

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa swasembada pangan dapat segera terwujud. Untuk mewujudkan swasembada pangan, Mentan Amran menyampaikan strateginya, yaitu melibatkan petani milenial dengan dukungan mentor dan pendamping yang siap membantu mereka mengelola usaha tani modern di 12 provinsi.

“Kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada generasi muda. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang kita miliki, saya yakin kita bisa melampaui target,” tegas Mentan Amran dalam pembukaan acara Workshop Manajemen Pendampingan Brigade Pangan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan, 20 November 2024.

Brigade Swasembada Pangan akan beroperasi di 12 provinsi strategis yang menjadi wilayah optimalisasi lahan rawa (OPLAH), yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Pada tahun 2024, Kementan telah berhasil menggarap 350 ribu hektare lahan OPLAH, yang kini siap mendukung peningkatan produksi beras nasional.

Setiap brigade terdiri dari 15 petani milenial yang akan mengelola lahan seluas 200 hektare secara terstruktur dan terintegrasi. Untuk tahap pertama, brigade pangan akan didukung oleh 400 pendamping yang merupakan para pegawai Kementan terpilih, serta 50 mentor yang terdiri dari penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/04/petani-gelar-kenduri-babah-leung-kementan-dukung-peningkatan-areal-sawah-di-bireun/

“Brigade Swasembada Pangan ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan lahan rawa. Dengan tata lahan dan tata air yang baik, serta pendampingan intensif, kita dapat meningkatkan produktivitas hingga tiga kali tanam setahun,” jelas Mentan Amran.

Mentan Amran pun menekankan pentingnya pendampingan yang efektif untuk memastikan keberhasilan petani milenial. “Kalian adalah agen perubahan. Masa depan pertanian ada di tangan kalian,” kata Amran.

Mentan Amran pun berjanji akan rutin memantau kerja Brigade Swasembada Pangan di lapangan. Dirinya menyebutkan tolok ukur keberhasilan para pendamping dan mentor adalah apabila brigade pangan binaannya bisa meningkatkan produktivitas padi minimal 5 juta ton per hektare dan pendapatannya bisa di atas 10 juta rupiah per bulan.

“Kalau mereka tekun dan bekerja keras, bukan tidak mungkin pendapatannya bisa mencapai 20 juta rupiah. Dengan pendapatan yang di atas pendapatan kantoran biasa, mereka akan semangat menjadi petani. Brigade pangan ini hanya awal karena selanjutkan kita akan arahkan mereka untuk menjadi pengusaha. Sehingga penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan korporasi,” sebut Mentan Amran.

Baca juga:

Gelar Workshop, BPPSDMP Kementan Siapkan Rencana Strategis 5 Tahun Kedepan

Setiap brigade akan mendapatkan bantuan hibah sebesar Rp3 miliar berupa alat dan mesin pertanian, serta benih unggul untuk mendukung kegiatan mereka. “Semua fasilitas sudah kami siapkan. Tidak ada alasan untuk gagal. Dengan kerja keras, Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga bisa menjadi lumbung pangan dunia,” pungkas Mentan Amran optimistis.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan saat ini sudah terbentuk lebih dari 1.500 brigade pangan yang tersebar di 12 provinsi. Setiap pendamping bertanggung jawab mengadovakasi lima brigade pangan.

Perempuan yang akrab dipanggil Santi itu menyebutkan workshop ini diharapkan dapat memberikan pelatihan kepada ASN dan mentor dalam mengelola pendampingan Brigade Pangan secara efektif.

“Melalui workshop ini, para calon pendamping setidaknya bisa memahami dan menerapkan konsep pertanian modern di wilayahnya masing-masing, mulai dari penggunaan varietas unggul bersertifikat dan pemanfaatan alat dan mesin modern, hingga hilirisasi dan pengelolaan kawasan secara terintegrasi dan terstruktur,” tutur Santi. (*)

Dukung Peningkatan Kompetensi SDM, Kementan Lengkapi Sarana P4S

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Untuk meningkatkan kinerja dan pengembangan kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada 2 P4S binaan BBPP Lembang, yaitu P4S OSS Farming Kabupaten Subang dan P4S Kota Depok.

Penyerahan dilakukan simbolis Kamis (14/11/2024) oleh Kepala BBPP Lembang. P4S merupakan lembaga pelatihan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan P4S menjadi langkah strategis dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

Amran juga menyampaikan fokus Kementan di antaranya adalah menggerakan SDM pertanian untuk mendongkrak produktivitas dan menjaga ketersediaan pangan di Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan P4S merupakan mitra BPPSDMP yang memiliki peran strategis sebagai tempat pelatihan sekaligus magang, guna akselerasi dan adopsi teknologi pertanian.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan bahwa P4S memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan adopsi teknologi pertanian oleh petani.

"Karena itu kami berharap bantuan ini memberi manfaat untuk kegiatan peningkatan kompetensi SDM di P4S,” tuturnya.

Ajat menyerahkan secara simbolis bantuan ini, dilanjutkan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh masing-masing ketua P4S.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/18/petani-dan-penyuluh-pertanian-provinsi-jambi-pelajari-pertanian-modern-di-bbpp-lembang/

P4S OSS Farming menerima bantuan berupa laptop, speaker, kursi susun, printer, projector, dan screen projector.

Ketua P4S OSS Farming, Otong Wiranta mengucapkan terimakasihnya kepada BBPP Lembang.

“Bantuan sarana pembelaran ini sangat bermanfaat untuk kami. Bantuan ini bisa melengkapi apa yang sudah ada di kami untuk melaksanakan pelatihan bagi petani dan stakeholder pertanian lainnya yang datang ke P4S OSS Farming.

Hal senada disampaikan oleh Ketua P4S Bina Alovera, Tanti Guntari.

“Alhamdulillah bantuan sarana pembelajaran ini akan kami gunakan untuk proses pelatihan, pembinaan dan peningkatan pertanian di lingkungan kami. Bantuan ini menjadi dukungan BBPP Lembang sebagai pembina P4S di daerah agar tetap eksis mendukung program pemerintah untuk kemajuan sektor pertanian," katanya.

P4S Bina Alovera menerima bantuan sarana pembelajaran berupa projector, screen projector, sound system, microphone wireless, alat tester tanah dan kabel HDMI.(***)