20 April 2025

Hari: 10 Oktober 2024

Kementan – TNI AD Berkolaborasi Tingkatkan Kapasitas Dalam PKA

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian menjalin kerja sama dengan berbagai instansi dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Di antaranya kolaborasi antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan TNI AD.

Kolaborasi terjadi setelah 39 orang PNS di lingkup TNI AD dari seluruh Indonesia mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Rabu (02/10). Kunjungan ini merupakan salah satu tahap dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA).

Para PNS TNI AD hadir untuk mempelajari segala hal terkait BBPP Lembang, mulai dari administrasi hingga pengelolaan lahan yang ada di BBPP Lembang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan kerja sama Kementan dan TNI sangat penting. Beberapa program utama Kementan seperti Pompanisasi telah terbantu oleh personil TNI-AD.

Dalam peningkatan kapasitas, kerja sama tersebut dijalin. Hal ini dilakukan demi mewujudkan visi Indonesia swasembada pangan.

“Mimpi itu bisa terwujud dengan kolaborasi antara Kementan dan TNI,” tutur Mentan.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menerangkan bahwa Kementan selalu berusaha mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas agar Indonesia mampu mencapai tujuan tersebut.

“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” sambung Idha.

Dalam kesempatan kali ini para peserta PKA TNI-AD yang menetap di Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal (Pusdikajen) mengunjungi BBPP Lembang untuk mengenal teknologi pertanian dan melihat pengelolaan BBPP Lembang terhadap aset-aset yang ada di lingkungan kampus.

Baca juga: 

https://taniindonesia.com/2024/10/10/pam-jaya-latih-calon-purna-tugas-di-bbpp-kementan/

Tujuan tersebut diterangkan oleh Letkol Caj. Eko Purwadi (Kabagdik Pusdikajen).

“Kami kesini bukan hanya untuk belajar pertanian, namun juga untuk melihat manajemen di BBPP Lembang,” terang Eko.

Menyambut kedatangan para peserta PKA, Kepala Bagian Umum Yullyndra Tisna Diputri mewakili Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika mengutarakan para peserta diberi kesempatan untuk mengenal lebih baik tentang BBPP Lembang.

“Silakan bertanya mulai dari topik seputar pertanian hingga manajemen,” terangnya.

Para peserta PKA kali ini mengunjungi area Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Harapannya para peserta mendapatkan wawasan praktis mengenai berbagai aspek pelatihan dan pengembangan di sektor pertanian.

Selain mendapatkan gambaran mengenai jenis-jenis pelatihan yang dilakukan di BBPP Lembang, para peserta juga mengenal teknologi pertanian yang ada di BBPP Lembang.

Melalui kunjungan ke instalasi hidroponik, lab pengolahan hasil pertanian, dan screen house tanaman hias, para peserta mendapatkan gambaran lebih baik mengenai pertanian modern yang dikembangkan Kementerian Pertanian.

Menutup kunjungan, Endro Haksara selaku ketua kelompok pada PKA ini menghaturkan terima kasihnya. “Terima kasih atas bantuannya dalam memfasilitasi studi lapangan kami kali ini,” tuturnya.(***)

PAM Jaya Latih Calon Purna Tugas di BBPP Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang (BBPP) Lembang, berkolaborasi dengan PAM Jaya melatih para calon purna tugas untuk memasuki sektor pertanian di masa pensiun mereka.

Melalui pelatihan ini, para purnatugas diharapkan tetap produktif di masa senja dan dapat dilakukan dalam berbagai sektor termasuk dalam bertani.

Pertanian modern memberikan kesempatan bagi seluruh kalangan untuk bertani tanpa banyak menggunakan lahan dan memakan tenaga. Salah satu yang dapat dipraktikkan oleh segala kalangan adalah teknik bertani hidroponik.

Mentan Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa penggunaan teknologi dalam pertanian sangat penting.

“Teknologi mampu menjadikan pertanian Indonesia jauh lebih kuat dan tahan terhadap berbagai ancaman,” kata Mentan Amran.

Mentan juga menekankan bahwa penggunaan teknologi pertanian secara masif dapat menekan biaya produksi secara signifikan dan mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha WIdi Arsanti, menerangkan bahwa Kementan berkomitmen dalam meningkatkan produksi pangan dalam berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan melakukan pelatihan kepada SDM yang berminat di sektor pertanian.

“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” terang Idha.

Dalam kunjungan ke BBPP Lembang, para calon purna tugas PAM Jaya mempelajari teknik hidroponik yang dapat diaplikasikan di pekarangan masing-masing.

Baca juga: 

https://taniindonesia.com/2024/10/10/dorong-regenerasi-petani-ma-assakinah-pelajari-pertanian-modern-di-upt-kementan/

Para peserta disambut Kepala Bagian Umum BBPP Lembang, Yullyndra Tisna Diputri, mewakili Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika.

Peserta lalu mempelajari teknik-teknik hidroponik di dalam kelas yang diampu oleh widyaiswara BBPP Lembang, Hendra Gunawan. Hendra menerangkan teknik-teknik serta keuntungan dan kekurangan berbagai cara hidroponik mulai dari wick system, deep flow technique (dft), nutrient film technique (nft), aeroponik, dan sebagainya.

Para peserta antusias berdiskusi untuk memenuhi keingintahuan mereka.

Setelahnya para peserta kemudian diarahkan ke area Inkubator Agribisnis untuk melakukan praktik.

Di instalasi hidroponik, para peserta kemudian dibimbing oleh petugas lapang BBPP Lembang untuk membuat instalasi hidroponik DFT sederhana.

Selain membuat kerangka untuk instalasi hidroponik, petugas lapang juga menerangkan nutrisi yang digunakan dan cara merawat tanaman dalam instalasi DFT.

Memenuhi rasa ketertarikan, para peserta kemudian melihat instalasi aeroponik di BBPP Lembang yang digunakan untuk menumbuhkan benih kentang.

Setelah puas mempelajarinya, peserta kemudian meninggalkan lahan BBPP Lembang.

Saptodewi, salah satu peserta, mengutarakan rasa puasnya setelah mempelajari beberapa teknik pertanian di BBPP Lembang.

“Sangat baik dan saya harap akan bermanfaat di masa pensiun saya nanti,” katanya.(***)

Dorong Regenerasi Petani: MA Assakinah Pelajari Pertanian Modern di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Sebanyak 113 siswa Madrasah Aliyah Assakinah Kabupaten Bandung Barat mengunjungi BBPP Lembang, Rabu (09/10/2024), untuk mempelajari sektor pertanian. Hal ini sejalan dengan semangat Kementerian Pertanian mendorong lebih banyak generasi muda untuk memasuki sektor pertanian.

Menurut Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, regenerasi petani penting dalam mempertahankan peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

Selain itu, Kementan juga menunjukkan kepada generasi muda bahwa dengan menggunakan teknologi pertanian modern, hasil pertanian akan lebih optimal.

“Bila sistem ini menguntungkan dengan menggunakan teknologi modern, petani millennial maupun generasi Z juga akan turun,” terang Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya generasi muda dalam pembangunan pertanian Indonesia.

“Tentu saja kita sangat berharap dengan kehadiran anak-anak muda ini, mereka akan menjadi pengganti atau penerus dari SDM pertanian yang ada di Indonesia,” ujar Santi.

Untuk menarik minat generasi muda, Unit Pelaksana Teknis di bawah BPPSDMP membuka lebar pintunya bagi pelajar yang ingin mendalami sektor pertanian.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang adalah salah satu unit kerja yang mewujudkan visi tersebut. Di antaranya dengan menerima kunjungan siswa Madrasah Aliyah Assakinah Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Sekolah MA Assakinah, Jaja Taufik Hidayat, berharap para siswa mampu memanfaatkan kesempatan ini.

“Saya harap para murid dapat memanfaatkan kesempatan yang sangat baik ini untuk mempelajari pertanian,” terangnya.

Rombongan MA Assakinah diterima Kepala Bagian Umum Yullyndra Tisna Diputri, mewakili Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika, yang juga mengenalkan seputar balai.

“Balai kami mengembangkan berbagai tanaman hortikultura mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan pengolahannya.” ujar Yullyndra.

Baca juga: 

https://taniindonesia.com/2024/10/10/poligonisasi-kunci-kementan-efektifkan-pompanisasi/

Siswa dan siswi MA Assakinah kemudian dibagi menjadi dua kelompok untuk mengunjungi Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Satu kelompok memulai kunjungannya di laboratorium pengolahan hasil pertanian sementara kelompok lainnya mengunjungi rumah kompos.

Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, para murid melihat olahan-olahan yang dapat dibuat dari hasil panen. Kesempatan ini para murid dapat melihat proses pembuatan es krim berbahan dasar jagung.

Perwakilan dari para murid kemudian dibimbing untuk mempraktikkan tahap-tahapnya. Tentunya dari hasil es krim yang mereka buat, para murid dapat mencicipi es krim jagung kreasi mereka.

Rombongan murid yang mengunjungi rumah kompos dapat mengetahui tahap-tahap membuat pupuk organik berbahan dasar kotoran sapi.

Di rumah kompos para murid antusias bertanya mengenai bahan-bahan yang juga dapat meningkatkan efektivitas pupuk kandang.

Petugas di rumah kompos juga menunjukkan cara membuat Kom-mix Hayati yang merupakan pupuk yang dibuat dari bahan dasar sisa makanan dengan prinsip zero waste.

Selanjutnya para murid bertukar tempat dengan kelompok yang lainnya. Dalam perjalanan dari laboratorium ke rumah kompos, mereka berhenti di instalasi hidroponik BBPP Lembang.

Di sini para murid mempelajari pertanian dengan menggunakan teknik-teknik hidroponik yang tidak membutuhkan tanah.

Mereka pun bertanya mengenai jenis-jenis tanaman yang dapat ditanamkan serta hal yang dibutuhkan ketika ingin bertani hidroponik yang populer digunakan di perkotaan atau ketika menghadapi keterbatasan lahan.

Para murid juga melewati Rumah Pangan Lestari yang ada di BBPP Lembang. Lahan yang dimanfaatkan untuk menanam berbagai macam tanaman seperti jagung, kopi, selada, kol, brokoli, cabai, dan sebagainya menjadi salah satu yang memikat para murid-murid.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menekankan komitmennya dalam memfasilitasi peningkatan SDM di bidang pertanian.

“Sangat penting penerapan teknologi di bidang agribisnis pertanian dan kami mengelola Inkubator Agribisnis sebagai lahan praktik peserta pelatihan dan sarana pembelajaran bagi masyarakat yang berkunjung ke BBPP Lembang,” terang Ajat.(***)

Poligonisasi, Kunci Kementan Efektifkan Pompanisasi

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Untuk meningkatkan efektivitas sejumlah program, seperti pompanisasi lahan, pemanfaatan lahan rawa, dan cetak sawah, Kementerian Pertanian mendorong pemanfaatan teknologi. Di antaranya pemanfaatan poligon dalam aplikasi geospasial pada peta atau poligonisasi.

Pemetaan geospasial memberikan gambaran serta informasi mengenai objek dan karakteristik suatu lahan termasuk ketinggian, luas, dan sebagainya.

Penggunaan aplikasi geospasial dapat dimanfaatkan petani agar mengenal lebih baik lahan dan dengan efektif menggunakan benih, pupuk, dan jumlah air yang harus digunakan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan dalam pertanian modern, penggunaan iptek adalah kuncinya.

”Kita membangun cluster pertanian modern ini dengan melibatkan generasi muda. Bagaimana caranya? Dengan teknologi tinggi, alat mesin pertanian yang canggih, dan yang terpenting, memastikan mereka mendapat keuntungan,” jelas Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menerangkan konsep pertanian modern memerlukan kontribusi dari petani milenial dan generasi muda.

Baca juga: 

https://taniindonesia.com/2024/10/08/pertanian-modern-kementan-tarik-minat-brida-dan-bapperida-kota-surakarta/

“Kita ingin sampaikan pada dunia bahwa Indonesia telah berhasil melakukan perluasan areal tanam serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, khususnya padi,” ujar Santi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, sebagai penanggungjawab Pompanisasi di 3 Kabupaten di Jawa Barat, bekerja sama dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementan dalam poligonisasi.

Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung menjadi dua titik yang diberikan bimbingan teknis mengenai poligonisasi, Jumat (04/10/2024) lalu.

Bimtek diberikan kepada para penyuluh pertanian di masing-masing kabupaten. Fasilitator dari Pusdatin menerangkan tahap-tahap yang ditempuh dalam mengambil koordinat poligon dalam aplikasi ARCGIS.

Para penyuluh pertanian diharapkan dapat membuat titik vektor atau poligon yang meliputi lokasi irigasi pompa serta pompa yang permanen atau non permanen di lahan petani.

Poligon yang dibuat meliputi area yang menjadi lokasi Penambahan Areal Tanam Padi Gogo, Pompanisasi, dan Optimasi Lahan yang sedang digencarkan oleh Kementerian Pertanian.

Poligonisasi diharapkan dapat membantu program-program Kementan yang lain termasuk pompanisasi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan agar pompa dan irigasi perpompaan bisa dipelihara, dijaga, dan dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Saya minta agar irigasi perpompaan bisa bermanfaat terutama di musim kemarau saat ini, agar bisa panen raya bulan September-November,” kata Ajat.(***)