Poligonisasi, Kunci Kementan Efektifkan Pompanisasi

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Untuk meningkatkan efektivitas sejumlah program, seperti pompanisasi lahan, pemanfaatan lahan rawa, dan cetak sawah, Kementerian Pertanian mendorong pemanfaatan teknologi. Di antaranya pemanfaatan poligon dalam aplikasi geospasial pada peta atau poligonisasi.
Pemetaan geospasial memberikan gambaran serta informasi mengenai objek dan karakteristik suatu lahan termasuk ketinggian, luas, dan sebagainya.
Penggunaan aplikasi geospasial dapat dimanfaatkan petani agar mengenal lebih baik lahan dan dengan efektif menggunakan benih, pupuk, dan jumlah air yang harus digunakan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan dalam pertanian modern, penggunaan iptek adalah kuncinya.
”Kita membangun cluster pertanian modern ini dengan melibatkan generasi muda. Bagaimana caranya? Dengan teknologi tinggi, alat mesin pertanian yang canggih, dan yang terpenting, memastikan mereka mendapat keuntungan,” jelas Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menerangkan konsep pertanian modern memerlukan kontribusi dari petani milenial dan generasi muda.
Baca juga:
“Kita ingin sampaikan pada dunia bahwa Indonesia telah berhasil melakukan perluasan areal tanam serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, khususnya padi,” ujar Santi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, sebagai penanggungjawab Pompanisasi di 3 Kabupaten di Jawa Barat, bekerja sama dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementan dalam poligonisasi.
Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung menjadi dua titik yang diberikan bimbingan teknis mengenai poligonisasi, Jumat (04/10/2024) lalu.
Bimtek diberikan kepada para penyuluh pertanian di masing-masing kabupaten. Fasilitator dari Pusdatin menerangkan tahap-tahap yang ditempuh dalam mengambil koordinat poligon dalam aplikasi ARCGIS.
Para penyuluh pertanian diharapkan dapat membuat titik vektor atau poligon yang meliputi lokasi irigasi pompa serta pompa yang permanen atau non permanen di lahan petani.
Poligon yang dibuat meliputi area yang menjadi lokasi Penambahan Areal Tanam Padi Gogo, Pompanisasi, dan Optimasi Lahan yang sedang digencarkan oleh Kementerian Pertanian.
Poligonisasi diharapkan dapat membantu program-program Kementan yang lain termasuk pompanisasi.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan agar pompa dan irigasi perpompaan bisa dipelihara, dijaga, dan dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Saya minta agar irigasi perpompaan bisa bermanfaat terutama di musim kemarau saat ini, agar bisa panen raya bulan September-November,” kata Ajat.(***)