14 September 2024

Pemprov Jabar: Pompanisasi Tingkatkan Kesejahteraan Petani

0

TANIINDONESIA.COM//Bandung – Program pompanisasi yang digulirkan Kementerian Pertanian berdampak signifikan utamanya dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat usai mendampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meninjau Pompanisasi di Desa Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay kabupaten Bandung, Rabu (7/8/2024).

“Di sini ada peningkatan produktivitas, pemanfaatan lahan yang berujung kepada peningkatan produksi dan sekaligus mudah-mudahan ini bisa mensejahterakan para petaninya. Saya yakin bisa. Yang tadinya tidak berpenghasilan karena ada air, berpenghasilan,” ujar Dadan.

Di Kabupaten Bandung, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meninjau langsung pompa yang terpasang di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk dan di Sumbersari Kecamatan Ciparay.

Melalui kolaborasi semua pihak, Wamentan Sudaryono merasa puas dan optimis pelaksanaan pompanisasi di Jawa Barat berjalan sesuai target yang sudah ditentukan.

Baca juga: 

Percepatan Pompanisasi, Wamentan Sudaryono: Pemerintah Komitmen Kebijakan Pro-Petani

“Tadi saya cek pompanya nyala, bahkan masyarakat secara swadaya melakukan iuran melakukan pipanisasi sendiri sejauh 2 kilo meter. Ini betul-betul kami sangat terharu bahwa ternyata program ini mengena sampai kepada petani, dimanfaatkan petani dan membantu petani di lapangan,” ungkap Sudaryono.

Saat ini, bantuan pompa untuk Jawa Barat menurut Dadan Hidayat mencapai 7.334 unit. Namun ia melanjutkan, masih dibuka peluang seandainya masyarakat dan petani masih membutuhkan, seiring dengan potensi lahan tadah hujan.

“Silahkan usulkan kembali. Kami dialokasikan sampai 10.000 pompa, yang sudah mengusulkan dan diverifikasi sudah 2.568 pompa,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah (provinsi, kabupaten/kota) serta TNI gencar menjalankan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi pertanaman menghadapi kekeringan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air.

Khusus untuk irigasi perpompaan, kegiatan ini dilakukan secara swakelola dengan pola padat karya dengan melibatkan partisipasi penuh anggota kelompok tani penerima bantuan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan serta pemeliharaan.

Dijelaskan Dadan, Jawa Barat ditargetkan penambahan areal tanam baru sebesar 111.850 hektar, terdiri dari dua jenis yaitu lahan sawah tadah hujan, 114.178 hektar dan sisanya padi gogo, 3.762 hektar.

“Saya yakin, karena pencapaian sekarang sudah di atas 85 persen, insya Allah sisanya bisa kita penuhi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *