20 Januari 2025

Hari: 28 Agustus 2024

Capai Target, Pompanisasi Tingkatkan Produksi Padi di Kabupaten Bandung

TANIINDONESIA.COM//BANDUNG – Realisasi pompanisasi dan irigasi perpompaan yang diinisiasi Kementerian Pertanian sudah mencapai 100% di Kabupaten Bandung. Sebanyak 241 pompa air telah terdistribusi dan sudah mengairi sawah di seluruh areal Kabupaten Bandung. Selain itu, ada 20 unit irigasi perpompaan yang sudah bisa digunakan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menuturkan pompanisasi mampu meningkatkan produksi padi di tengah kemarau panjang.

“Program strategis ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 280 juta jiwa penduduk Indonesia,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Ida Widhi Arsanti, mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

Baca juga: 

Kementan Optimis, Pompanisasi Tingkatkan Indeks Pertanaman di Kabupaten Garut

Saat ini fokus Kementan mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika, sebagai penanggung jawab program PAT wilayah Kabupaten Bandung, berkunjung ke wilayah penerima manfaat pompanisasi.

Ajat mengunjungi ke 2 kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Bojongkolak dan Kelompok Tani Babakan Ciparay, Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.

“Pemerintah pusat dan daerah membuat program Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk peningkatan produktivitas padi nasional. Mari kita dukung bersama dan saya mohon agar pompa yang sudah terpasang bisa dimanfaatkan secara optimal, dan dilakukan pemeliharaan agar bisa tetap berfungsi untuk jangka waktu panjang,” ucap Ajat.

Penyuluh Kecamatan Solokanjeruk, Anton Siswanto, menyampaikan dirinya bersama petani akan terus berupaya meningkatkan produktivitas padi di lahan sawah, dan pompanisasi yang diberikan sangat bermanfaat untuk kegiatan pengairan mulai dari tanam hingga panen.(*)

Kementan Optimis, Pompanisasi Tingkatkan Indeks Pertanaman di Kabupaten Garut

TANIINDONESIA.COM//GARUT - Untuk menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman kekeringan, sebagai imbas anomali cuaca el-nino, Kementerian Pertanian memaksimalkan program pompanisasi. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman, termasuk di Kabupaten Garut yang menjadi tanggung jawab Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Program Pompanisasi yang digagas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, fokus pada 2 cara yaitu memperbaiki pompa yang sudah ada dan menyediakan pompa baru sesuai kebutuhan petani di tiap wilayah.

“Ini semua untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 280 juta jiwa penduduk Indonesia,” tutur Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Ida Widhi Arsanti, mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

Menurutnya, saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agara mampu swasembada.

Baca juga: 

Kementan Regenerasi Petani di Jawa Tengah melalui IMMACo dan MBKM

Kepala BBPP Lembang, sebagai penanggung jawab program PAT wilayah Kabupaten Garut, meninjau pelaksanaan pompanisasi, Senin (26/8/2024), di Kelompok Tani Mekar Harapan III Desa Dunguswiru Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut.

Kabupaten Garut menerima bantuan pompanisasi dari Kementerian Pertanian sebanyak 472 unit dan sudah terpasang 275 unit, serta irigasi perpompaan 83 unit.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, dengan adanya pompanisasi diharapkan dapat meningkatkan IP 100 menjadi IP 200-300 dan produktivitasnya saat ini 6,3 ton/hektar bisa menjadi 6,8-7 ton/ha.

“Dengan demikian pendapatan petani dapat meningkat,” tuturnya.

Ajat Jatnika memberi pernyataan bahwa pompa air sudah terpasang dan bisa berfungsi dengan sumber air dari Sungai Cipancar, siap untuk ditanami padi untuk mengairi sekitar 20 hektar luasan sawah tadah hujan.

“Pompa sudah terpasang 100% rampung, bak penampung ukuran 3x3m, pompa ukuran 6 inch dengan bahan bakar solar sudah terpasang didalam rumah pompa,” jelasnya.

Ajat menaruh harapan agar dapat menanggulangi permasalahan air yang selama ini dialami.

“Saya minta agar irigasi perpompaan bisa bermanfaat terutama di musim kemarau saat ini, agar bisa panen raya bulan September-November,” katanya.

Ajat juga menyampaikan agar pompa dan irigasi perpompaan ini bisa dipelihara, dijaga dan berbagi dengan anggota kelompok lain.

Ketua Kelompok Tani Mekar Harapan III, Toto Setiawan, menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Garut atas bantuan pompanisasi ini yang mampu mengairi sawahnya dengan baik.(*)