6 Februari 2025

Hari: 9 Februari 2024

Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Tekuni Kultur Jaringan dan Budidaya Kopi di BBPP Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Tiga mahasiswa asal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta berhasil menyelesaikan masa Pengalaman Kerja Lapangan (PKL) mereka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. PKL ditutup dengan seminar hasil yang diselenggarakan pada Selasa (6/2/24). Bertempat di ruang kelas krisan V BBPP Lembang, ketiga mahasiswa mempresentasikan hasil belajar mereka selama satu bulan belajar di Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan ini, khususnya di Inkubator Agribisnis (IA).

Sesi presentasi dibuka oleh Qinthara Alyana Hikkari dengan judul "Kultur Jaringan Kentang Varietas Granola dan Atlantik di BBPP Lembang". Selama PKL, Qinthara Alyana Hikkari, yang ditempatkan di laboratorium kultur jaringan. Ia berhasil melakukan perbanyakan kentang varietas Granola dan Atlantik dengan kultur jaringan. Menurut hasil pengamatannya, persentase hidup varietas Granola mencapai 57,14%, sementara varietas Atlantik mencapai 100%. Qinthara kemudian menjelaskan perbedaan persentase ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti kontaminasi bakteri atau kesalahan teknis saat melakukan tahapan perbanyakan kultur jaringan.

Rifka Putri Afrika melanjutkan dengan presentasinya yang berjudul "Teknik Pemangkasan Kopi Arabika di BBPP Lembang". Melalui pengamatannya, Rifka melakukan uji t terhadap 15 sampel tanaman kopi Arabika di lahan IA BBPP Lembang. Hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman kopi Arabika dengan pemangkasan lebih baik daripada tanpa pemangkasan. Hal ini disebabkan oleh jumlah cabang tidak produktif yang lebih sedikit pada tanaman yang mendapat perlakuan pemangkasan.

Terakhir, Riska Ariyani menyampaikan hasil PKLnya dengan judul "Agribisnis Kopi di BBPP Lembang". Ia melakukan pengamatan budidaya kopi dari hulu hingga hilir, dengan menekankan tahapan full wash sebagai salah satu faktor penentu kualitas kopi.

   Baca juga: Antusiasme Ratusan Siswa MTs Sirojul Athfal Praktik Pengolahan Hasil Pertanian di BBPP Kementan

Sesi seminar dilanjutkan dengan tanya jawab antara peserta seminar, widyaiswara, dan mahasiswa. Widyaiswara pembimbing memberikan pertanyaan dan saran kepada masing-masing presenter, sementara widyaiswara pembimbing memberikan apresiasi dan masukan bagi masing-masing mahasiswa bimbingannya.

Ditemui setelah seminar, Qinthara mengemukakan kesannya. Menurutnya, PKL di BBPP Lembang menjadi kesempatan bagi ia dan kedua rekannya untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Rifka dan Riska juga mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap widyaiswara dan seluruh petugas lapang yang telah mendampingi selama masa PKL.

Meskipun masa PKL bagi ketiga mahasiswa ini telah berakhir, diharapkan kontribusi mereka dapat memberikan nilai tambah bagi pengembangan pertanian di Indonesia.

Seperti yang disampaikan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, bahwa program PKL menjadi salah satu bentuk komitmen BBPP Lembang dalam mempersiapkan regenerasi petani.

Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang menyatakan bahwa “peran generasi muda sangat dibutuhkan dalam sektor pertanian masa kini”. Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, bahwa “misi penumbuhan petani milenial harus didukung dengan teknologi yang semakin mumpuni, seperti penerapan smart farming dengan memanfaatkan internet of things (IoT)”. (DRY/YKO)

Antusiasme Ratusan Siswa MTs Sirojul Athfal Praktik Pengolahan Hasil Pertanian di BBPP Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Sebanyak 159 siswa kelas VIII MTs Sirojul Athfal memperkaya pengetahuan mereka melalui kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Rombongan siswa disambut hangat oleh Ketua Kelompok Kerja Penyelenggaraan Pelatihan, Ridwan Wardiana, dan Ketua Tim Program dan Kerja Sama, Yanissa Nuraeni Kuswandi, di Aula Catur Gatra.

Muhammad Yusuf, Kepala Madrasah, menjelaskan bahwa kunjungan ini telah menjadi agenda rutin, mengakui bahwa pembelajaran langsung di BBPP Lembang melalui kunjungan lapangan dan praktik pengolahan hasil mampu menarik minat serta memudahkan pemahaman para siswa.

Ridwan Wardiana kemudian menegaskan bahwa BBPP Lembang senantiasa antusias menyambut para siswa yang ingin memperdalam pengetahuan di bidang pertanian.

Ini sejalan dengan misi Kementerian Pertanian dalam mencetak generasi penerus di sektor pertanian.

“Kami ingin memunculkan cara bertani modern, smart farming, kepada anak muda pelaku pertanian dan pemahaman pertanian yang semakin luas bagi anak muda," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, berharap program tersebut bisa menghapus citra petani yang dianggap tidak keren di kalangan anak muda.

   Baca juga: Generasi Alpha Purwakarta Dalami Pertanian di BBPP Lembang

Karenanya, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyatakan komitmennya dalam mendorong percepatan regenerasi petani melalui berbagai pelatihan di BBPP Lembang.

Peserta kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama mendapat materi pengolahan hasil dari Widyaiswara, Estu Hariyani. Kelompok kedua memperkaya pengetahuan mereka dengan mengamati koleksi kaktus dan sukulen di screen house tanaman hias. Sementara itu, kelompok ketiga praktik langsung membuat es krim jagung.

Tak hanya itu, kedua kelompok lainnya juga berkesempatan praktik membuat selai wortel nanas dan sistik kentang. Produk-produk ini merupakan inovasi BBPP Lembang dalam memanfaatkan komoditas lokal serta meningkatkan nilai jual.

Kunjungan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang berharga dalam bidang pertanian, memperluas wawasan mereka dalam rangka mengembangkan potensi di masa depan.

Seperti yang dikemukakan Reni, salah satu peserta kunjungan. Menurutnya, rangkaian kegiatan kunjungan ke BBPP Lembang kali ini memberikan banyak ilmu dan pengalaman berharga. “Tadi saya mencoba praktik membuat sistik sayuran. Cara membuatnya mudah dan menjadi ilmu yang baru bagi saya”, ungkapnya. (DRY/YKO)

Generasi Alpha Purwakarta Dalami Pertanian di BBPP Lembang

TANIINDONESIA.COM//Lembang – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berkomitmen dalam mencetak generasi penerus pertanian. Melalui Pelatihan dan Pendidikan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dinaunginya, semua kalangan dapat mempelajari ilmu-ilmu pertanian dan mendalaminya. Salah satu UPT tersebut adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Para peserta didik dari SMKN 1 Bojong, Purwakarta, mengunjungi BBPP Lembang dalam rangka study tour. Sejumlah 70 orang peserta didik dan guru pendamping berkumpul di Aula Catur Gatra dan disambut oleh Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika sebelum dilepas untuk berkeliling dan belajar pertanian di Inkubator Agribisnis.

Para peserta didik tergabung di bawah jurusan Usaha Pertanian Terpadu sehingga kunjungan bersifat kunjungan industri untuk melihat cara BBPP Lembang mengelola screen house dan lahan terbuka serta pembuatan pupuk kompos di Rumah Kompos.

Peserta didik SMKN 1 Bojong Purwakarta selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dan mulai berkeliling. Para murid menjelajahi fasilitas pelatihan di BBPP Lembang diantaranya pada screen house tanaman hias. Tanaman hias yang dapat dipelajari di dalam screen house ini diantaranya adalah kaktus dan sukulen. Para murid kemudian mulai bertanya mengenai proses perbanyakan kaktus melalui metode okulasi atau penyambungan kaktus. Didampingi petugas lapang, para murid terlihat antusias bertanya mengenai kaktus mulai dari pembudidayaan hingga bisnis tanaman hias yang kian menguntungkan.

   Baca juga: Olah Sampah Jadi Bisnis, Mahasiswa Polbangtan Kementan Raih Juara Kompetisi Kewirausahaan

Sementara grup pertama mendatangi screen house tanaman hias dan Rumah Pangan Lestari, grup kedua mendapatkan materi mengenai pembuatan pupuk kompos di Rumah Kompos. Rumah Kompos BBPP Lembang memiliki beberapa ekor sapi yang dipelihara dengan baik untuk diambil kotorannya. Selanjutnya kotoran sapi tersebut diolah menjadi berbagai jenis pupuk kompos termasuk Kommix Hayati. Selain menjadi pupuk kompos, gas metana yang dihasilkan oleh kotoran sapi juga ditampung di dalam reaktor gas metana yang dapat menjadi sumber energi.

Fasilitas terakhir yang dipelajari oleh para peserta didik adalah instalasi aeroponik kentang. Kentang aeroponik ditanam di dalam kotak fiber dengan pengairan dari embun air. Hasil yang diberikan oleh metode ini adalah kentang generasi nol yang kemudian dibibitkan lagi. Untuk membudidayakan kentang dengan metode ini dibutuhkan planlet yang dihasilkan dengan metode kultur jaringan. Para murid terlihat antusias juga di sini karena kesempatan dalam pasar kentang generasi nol masih terbuka.

Mengakhiri kunjungan, Angga Maulana selaku Kepala Prodi Usaha Pertanian Terpadu SMKN 1 Bojong Purwakarta menghaturkan terima kasihnya. Angga yang pernah menjalani pelatihan di BBPP Lembang juga meninggalkan kesan-kesannya. “Semoga para murid dapat menerapkan ilmu yang dipelajari di BBPP Lembang di kemudian hari,” paparnya ketika dimintai keterangan.

Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mencetak generasi petani selanjutnya. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan bahwa pengembangan teknologi pertanian dapat menarik minat generasi muda.

Pernyataan ini didukung oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. “yang menjamin pembangunan Indonesia kedepan adalah petani muda, para pelaku agribisnis yang digabungkan menjadi petani milenial yang beragribisnis. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan smart farming yang mempermudah dalam Bertani,” tegas Dedi.

Sementara itu, Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika menaruh harapan besar bagi generasi petani selanjutnya. Dalam sambutannya Ajat menekankan bahwa pembangunan pertanian harus diisi oleh aktor-aktor atau pelaku utama yang berkualitas unggul. “Insan pertanian generasi muda harus lebih baik daripada generasi pendahulunya,” Ajat menekankan. (YKO/AFR)