10 Oktober 2024

Panen Perdana, Kota Bandung Capai Rata-rata Produksi 8,6 ton per Hektar

0

TANIINDONESIA.COM//BANDUNG – Kota Bandung melaksanakan panen padi perdana, Rabu (27/3/2024). Panen dilaksanakan di hamparan sawah seluas 4 hektar di Kelompok Tani Agrowisata, Ciporeat, Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung Kota Bandung.

Panen dihadiri Asisten Perekonomian Pembangunan, Eric M. Atthauriq, yang mewakili Pj. Walikota Bandung, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Dandim 0618 Kota Bandung, dan perangkat desa di wilayah Kecamatan Ujungberung.

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, dalam sambutannya menyampaikan, “Pada bulan Maret ini luas panen padi mencapai 32 hektar, dan saat ini kita berkumpul bersama di areal sawah seluas 4 hektar ini yang dikelola oleh Kelompok Tani Agrowisata untuk melakukan panen padi pertama di Kota Bandung,” terang Gin Gin.

Kota Bandung memiliki lahan baku sawah seluas 702 hektar yang tersebar di 18 kecamatan. Gin Gin menjelaskan pula bahwa rata-rata produksi padi di Kota Bandung mencapai 8,6 ton/hektar dengan indeks pertanaman 2,5 dalam setahun. “Pada musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024, luas areal tanam padi 651 hektar dan luas areal panen 437 hektar,” jelasnya.

Baca juga:Melalui PKL Kementan Cetak Generasi Penerus Pertanian

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengungkapkan bahwa kolaborasi antara BBPP Lembang dan DKPP Kota Bandung untuk mendukung peningkatan produksi padi agar dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional. “Kota Bandung menjadi salah satu wilayah untuk kegiatan perluasan areal tanam melalui kegiatan pompanisasi agar dapat menambah produksi padi di Kota Bandung”, ujarnya.

Ini sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bahwa kegiatan pompanisasi agar lahan-lahan pertanian dapat ditanami hingga 2-3 kali dalam setahun sehingga produktivitas padi meningkat.

“Saat ini, Kementan fokus meningkatkan produksi padi dan jagung melalui 3 strategi, yaitu meningkatkan perluasan areal tanam (PAT), peningkatan indek pertanaman (PIP) serta peningkatan produktivitas,” ujar Amran.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi.

“Salah satu strategi peningkatan produksi pertanian adalah gerakan pompanisasi yakni penggunaan pompa air untuk mengoptimalkan irigasi dan pengairan lahan pertanian, sehingga menghasilkan panen dan produktivitas yang tinggi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *