Kembangkan Potensi Bawang Merah, Kementan Siapkan Penyuluh Pendamping
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), melakukan pengembangan komoditas bawang merah. Untuk mendukung hal itu, Kementan menggelar Pelatihan Vokasi Budi Daya Bawang Merah di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jawa Barat. Pelatihan yang berlangsung sepekan itu ditutup Senin (26/02/2024).
Pelatihan diikuti para penyuluh pertanian yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Banten. Peserta mendapatkan pelatihan baik secara klasikal di dalam kelas dan praktik langsung ke lapangan.
Peserta yang berjumlah 30 orang itu menjalani satu pekan penuh pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap penyuluh pendamping petani bawang merah di wilayah sentra dan pengembangan komoditas bawang merah.
Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, bawang merah adalah salah satu komoditas hortikultura strategis, memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu, bawang merah juga dapat digunakan baik sebagai bahan makanan maupun obat-obatan tradisional.
Hanya saja, belum semua petani menguasai cara budi daya terbaik demi menghasilkan panen yang maksimal. Oleh sebab itu, Kementan menyiapkan penyuluh untuk mendampingi petani di area sentra dan pengembangan komoditas bawang merah.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menekankan bahwa pelatihan vokasi penting dalam upaya pengembangan sumber daya manusia pertanian.
“Untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, dibutuhkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha. Syarat utamanya memiliki pengetahuan, jejaring, jiwa wirausaha, dan melalui pelatihan vokasi,” sebut Dedi.
Dalam Pelatihan Vokasi Budi Daya Bawang Merah, ada delapan kompetensi yang dibangun, yaitu kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, literasi informasi dan literasi digital, kemampuan logika, kemampuan interpersonal, kemampuan berbahasa, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan dalam menggunakan teknologi.
Peserta disambut secara resmi oleh tim manajemen BBPP Lembang berbarengan dengan peserta Pelatihan Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Fasilitator dan Supervisor pada 20 hingga 22 Februari 2024.
Baca juga: Wujudkan Good Governance, BPPSDMP Gelar Rakor IKU-SPI
Materi yang disampaikan antara lain Kebijakan Pengembangan Komoditas Bawang Merah yang disampaikan M. Syaifuddin A., dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. Materi lainnya antara lain Pemilihan Lokasi, Penentuan Waktu Tanam, Persiapan Benih, Persiapan Lahan Budi Daya Bawang Merah, Pemupukan, Pengairan dan Penyiraman, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, Penanganan Panen dan Pasca Panen.
Para peserta juga melakukan praktik lapangan di kampus BBPP Lembang. Salah satunya ke lahan di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, yaitu tahap penyiapan benih dan penanaman bawang. Setelah itu, mereka menanam bawang sesuai dengan kajian yang telah dilakukan di dalam kelas.
Praktik lapangan dalam bentuk kunjungan juga dilakukan oleh tim widyaiswara BBPP Lembang. Para peserta mengunjungi Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, yang terkenal dengan sentra bawang merahnya.
Di tempat itu, peserta pelatihan bertukar pengalaman dengan petani yang sudah berpengalaman dalam melakukan budi daya bawang merah dan mengambilnya sebagai pengetahuan mereka untuk dibagikan kepada rekan-rekan petani di tempat asal mereka.
Pada hari terakhir, peserta diminta untuk membuat rencana implementasi sebagai hasil dari pelatihan mereka. Rencana implementasi disusun, untuk melihat cara para peserta menggunakan ilmu dan keterampilan yang mereka dapatkan dari materi yang dipaparkan oleh widyaiswara di BBPP Lembang sekaligus merealisasikannya di lapangan terhadap para petani yang mereka damping.
Rangkaian pelatihan selesai Senin (26/2/2024), ketika para peserta dilepas dalam penutupan acara yang diadakan di Ruang Kelas Krisan V BBPP Lembang.
Muhammad Iqbal, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, mewakili rekan-rekan satu angkatannya dan memberikan kesannya di acara penutupan. Ia merasa sangat senang dan terhormat mendapatkan kesempatan sebagai peserta Pelatihan Vokasi Budi Daya Bawang Merah.
Iqbal juga mengharapkan bahwa rekan-rekan di Balai Penyuluh Pertanian di tempat lain dapat mendapatkan kesempatan yang sama. “Kesempatan seperti ini lah yang kami tunggu agar dapat melayani pertanian dengan lebih baik,” tambah Iqbal.
Saat menutup acara, Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika mengimbau para peserta memperbaiki kualitas untuk mencapai tujuan pertanian.
“Setelah kembali ke tempat, asal bapak dan ibu ada sebuah misi pribadi yang harus terus kita coba perbaiki kualitasnya untuk bisa mencapai tujuan pembangunan pertanian. Khususnya dalam mencapai swasembada bawang merah dan meningkatkan pendapatan petani bawang merah,” tegas Ajat.
Di akhir kegiatan, peserta mendapatkan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) yang diberikan secara simbolis.(***)