Kementan Siapkan Regenerasi Pertanian melalui Generasi Muda

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 288 siswa kelas X SMA Suluh Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.
Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.
“Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya,” kata Menteri Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.
“Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.
Terbagi 4 kelompok, rombongan mengunjungi dan praktik pembuatan instalasi hidroponik dan penanaman sayuran daun sistem deep flow technique (DFT) dan wick system.
Petugas menjelaskan alat dan bahan pembuatan instalasi menggunakan bahan utama baja ringan dan pipa paralon, serta pelarutan nutrisi utama budidaya hidroponik menggunakan nutrisi AB mix.
Para siswa tampak antusias ikut praktik membuat instalasi dan melakukan penanaman bibit pakcoy.
Kelompok lainnya bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian.
Di sana, widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.
Baca juga:
https://taniindonesia.com/2025/01/27/genz-pelajari-agribisnis-pertanian-di-upt-kementan/
Selanjutnya didampingi petugas laboratorium, mereka praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung.
Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat olahan tersebut dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya, yang ternyata dinilai cukup mudah bisa dipraktikkan ulang nantinya sepulang dari BBPP Lembang.
Mereka senang sekali karena hasil praktiknya dapat dlangsung dinikmati, es krim jagung yang gurih dan menyegarkan.
Di screen house tanaman hias, widyaiswara BBPP Lembang dibantu petugas sharing tentang budidaya kaktus dan sukulen. Anak-anak mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir dan pupuk kandang ayam.
Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen, dan menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting. Mereka juga diperbolehkan membawa pulang hasil praktiknya.
Di Laboratorium Agens Hayati, para siswa tampak gagah dan cantik mengenakan jas lab yang menjadi SOP saat berada di laboratorium.
Widyaiswara menjelaskan fungsi trichoderma sebagai pengendali hama penyakit pada tanaman.
Selanjutnya, peserta mempraktikkan perbanyakan trichoderma dipandu petugas laboratorium dan mahasiswa yang sedang PKL di BBPP Lembang.
Satu-persatu peserta mempraktikkan perbanyakan trichoderma di media jagung. Mereka juga memperoleh tricodherma dalam bentuk serbuk, produksi laboratorium.
Salah seorang siswa, Danovan Harahap, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru dari kegiatan ini.
“Di sini kami belajar perbanyakan tricodherma, sangat membantu kami dalam memahami salah satu materi yang ada di pelajaran biologi,” katanya. (yoko/che)