18 Maret 2025

Bulan: Februari 2025

Perluas Wawasan Mahasiswa Polbangtan dan PEPI Kementan, Delegasi Jepang Kenalkan SSW

TANIINDONESIA.COM//Yogyakarta - Delegasi Jepang yang terdiri dari 6 Perusahaan di bidang Pertanian dan Peternakan Jepang ingin agar mahasiswa dan alumni Polbangtan/PEPI bergabung bekerja di Jepang, hal ini disampaikan dalam sesi Sosialisasi Specified Skilled Worker (SSW) dan juga dihadiri Atase Pertanian KBRI Tokyo di kampus Polbangtan Yoma pada Rabu, 26 Februari 2025, merupakan kegiatan dari Kementerian Pertanian (Kementan) c.q Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bekerja sama dengan National Chamber of Agriculture (NCA) Jepang.

Dengan Sosialisasi ini diharapkan mahasiswa Polbangtan/PEPI dapat mempersiapkan diri untuk bekerja di Jepang, guna meningkatkan kompetensi di bidang teknologi pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan mengungkapkan agar mahasiswa dan alumni Polbangtan/PEPI untuk menjadi pribadi mumpuni, "Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Diantaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil", ujarnya.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti turut bergabung secara daring memberi motivasi kepada Alumni dan Mahasiswa Polbangtan/PEPI untuk bersemangat mengasah keahlian bahasa Jepangnya dan mampu belajar dan bekerja serius dalam program SSW di Jepang, agar nantinya mampu menerapkan keahliannya di daerahnya masing-masing, "Sepulangnya dari Jepang, adik-adik kami harapkan bisa menjadi petani muda sukses di daerahnya dan menjadi mitra Kementerian Pertanian untuk membangun pertanian di daerahnya. Jadi selama di Jepang nanti adik-adik jangan semata-mata hanya bekerja, tapi pelajari juga cara kerjanya, etos kerjanya, dan pelajari juga teknologi-teknologinya,” pesan Idha.

Siti Munifah, Sekretaris BPPSDMP menjelaskan, Kementan telah menyiapkan 270 mahasiswa Polbangtan/PEPI yang berminat bekerja di Jepang dengan sertifikasi JFT A2/N4 dan ASAT agar siap bekerja di Jepang.

Program ini memiliki durasi 11 hingga 36 bulan di Jepang dan dijalankan bersama beberapa lembaga pertanian Jepang, seperti Japan Agricultural Exchange Council (JAEC) dan International Agricultural Exchange Association (IAEA).

Selain meningkatkan keterampilan teknis, program ini juga bertujuan untuk membentuk etos kerja tinggi, transfer teknologi, serta membuka jejaring bisnis bagi petani muda Indonesia.

“Peserta yang mengikuti program ini akan mendapatkan pengalaman bertani dengan teknologi canggih Jepang, yang nantinya bisa diterapkan di Indonesia. Ini adalah investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan nasional,” tambah Siti Munifah.

Para alumni program ini diharapkan tidak hanya menjadi tenaga kerja di Jepang, tetapi juga mampu menjadi pengusaha pertanian di Indonesia.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/27/regenerasi-petani-upt-pelatihan-kementan-fasilitasi-praktik-kerja-siswa-smk/

Guna mendukung hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan mentoring bisnis, pelatihan daring selama program berlangsung, serta pembinaan setelah peserta kembali ke Indonesia.

Tahun ini, sebanyak 93 peserta sudah diberangkatkan ke Jepang, dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya. Pemerintah juga berupaya memperluas kuota program SSW agar lebih banyak petani muda Indonesia bisa mendapatkan kesempatan serupa.

Sementara itu Hermawan, Direktur Polbangtan Yoma, mengenalkan kepada NCA tentang Polbangtan Yoma baik itu fasilitas termasuk TEFA (Teaching Factory) yang dimiliki Polbangtan Yoma sebagai bukti bahwa mahasiswa dan alumni Polbangtan benar benar memiliki skill yang mumpuni telah berkecimpung dalam pembelajaran serta praktek pertanian.

Muhammad Andi Hidayat, Attani KBRI Tokyo menyampaikan agar mahasiswa dan alumni Polbangtan/PEPI yang berminat bekerja di Jepang agar mempersiapkan diri sebaik baiknya juga membangun komunikasi yang baik dari awal dengan host farmer yang dituju. Jepang sangat kekurangan SDM di bidang Pertanian, merupakan peluang yang sangat besar bagi para mahasiswa dan alumni Polbangtan/PEPI untuk dapat bekerja di Jepang.

Ada 3 program untuk petani milenial yang ingin mencoba berkarier di Jepang. Pertama, yaitu program magang teknik. Program ini memberikan kesempatan bagi petani muda Indonesia untuk meningkatkan keterampilan kerja di Jepang.

Masa tinggal bagi peserta program ini adalah maksimal 5 tahun. Pekerja magang akan ditempatkan untuk bertugas di bidang pertanian budidaya, seperti tanaman hortikultura rumah kaca, tanaman ladang/sayuran dan tanaman buah.

Kedua, program keterampilan khsusu 1 (SSW 1), peserta harus SDM siap kerja di bidang pertanian Jepang. Lama kerja total maksimal 5 tahun secara akumulatif. Calon pekerja wajib lulus ujian pertanian dan bahasa Jepang.

Ketiga, program keterampilan khusus 2. Pekerja menjadi karyawan dengan keterampilan khusus yang lebih tinggi dari SSW 1. Tidak ada batas waktu kerja di Jepang. Pendaftar harus memiliki keahlian praktis di bidang pertanian, serta lulus ujian pertanian dan bahasa Jepang (mry).(***)

Regenerasi Petani, UPT Pelatihan Kementan Fasilitasi Praktik Kerja Siswa SMK

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Empat belas siswa kelas XII dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Maja Kabupaten Majalengka, melaksanakan praktik kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT Pelatihan di Kementerian Pertanian (Kementan). Praktik dilakukan 3 bulan, 18 November 2024 sampai 27 Februari 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Siswa-siswi SMK Negeri I Maja Kabupaten Majalengka melaksanakan praktik kerja di beberapa zona praktik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, yaitu sayuran lapang tanaman brokoli, pakcoy, selada, jagung manis, budidaya pakcoy secara hidroponik sistem DFT, dan pascapanen pengolahan kopi.

Setelah 3 bulan melakukan praktik kerja, dilaksanakan seminar hasil.

Kegiatan dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang, Manajer Inkubator Agribisnis, petugas pendamping di lapangan, serta siswa-siswi lain yang juga sedang praktik di BBPP Lembang.

Secara bergantian, mereka memaparkan hasil praktik kerja. Diskusi berlangsung tentang hasil proses praktik kerja yang dilakukan.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/27/sektor-pertanian-penyangga-ekonomi-upt-pelatihan-kementan-latih-masyarakat-subang-terdampak-tol/

Pelepasan kegiatan praktik kerja dilakukan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, Kamis (27/2/2025).

“Salah satu upaya mencapai swasembada pangan, maka Kementan melalui BBPP Lembang sebagai UPT pelatihan berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian sebagai penggerak utama," ujar Ajat.

"Selain itu, perlu menyiapkan generasi muda sebagai penerus penggerak pembangunan pertanian melalui regenerasi petani muda, salah satunya melalui kegiatan praktik kerja,” jelasnya lagi.

Ajat meyakini dengan pendidikan formal yang dijalani para generasi muda di sekolah menengah kejurusan pertanian, akan menjadi kelebihan saat nanti menekuni dunia pertanian baik di dunia usaha dan dunia industri.

“Pertanian itu keren, apalagi dengan memanfaatkan teknologi karena generasi muda saat ini adaptif dengan teknologi. Ayo tekuni dunia pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ijang M. Ubaidilah, menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan BBPP Lembang untuk kegiatan praktik kerja ini.

“Sebagai bagian dari kurikulum merdeka, siswa kami harus menjalani prakik kerja selama 16 minggu di instansi/perusahaan/industri," katanya.

Ia juga mengapresiasi penerimaan BBPP Lembang. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi bekal buat para siswa.

"ilmu dan penambahan wawasan bagi siswa-siswi kami sebagai bekal mereka nantinya untuk melanjutkan pendidikan dan saat masuk ke dunia usaha dan dunia industri,” katanya lagi.

Salah seorang siswa, Adithya Dwi Margiana, juga merasakan hal serupa.

“Terimakasih BBPP Lembang!! di sini kami memperoleh banyak hal baru tentang pertanian. Di sini juga jadi banyak mengenal teman baru dari sekolah lain maupun kakak mahasiswa yang juga sedang praktik kerja di sini,” katanya.(***)

Sektor Pertanian Penyangga Ekonomi, UPT Pelatihan Kementan Latih Masyarakat Subang Terdampak Tol

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui OCG Associates, melatih masyarakat terdampak pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang.

Kegiatan bernama Pelatihan Perempuan di Pedesaan dalam Usaha Ekonomi Produktif (Angkatan 3), dilaksanakan di Desa Sawangan Kecamatan Cipeundeuy. Widyaiswara BBPP Lembang menjadi fasilitator kegiatan ini.

Kunjungan lapang pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian BBPP Lembang, Rabu (26/2/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar bagi lebih dari 280 juta penduduk Indonesia.

“Saya selalu katakan tanpa pangan sebuah negara itu bisa hancur karena nantinya akan terjadi konflik sosial antar masyarakatnya,” kata Mentan Amran.

Untuk mendukung kebutuhan pangan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggenjot kualitas SDM pertanian yang menjadi faktor utama untuk mengungkit produksi pangan.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, juga mengajak seluruh insan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian.

“Mari kita bergerak bersama meningkatkan produksi dan produktivitas pangan,” ajaknya.

Pada kunjungan lapangan ini, 35 orang peserta dibagi 3 kelompok dan dipandu widyaiswara serta petugas laboratorium.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/27/dukung-swasembada-pangan-upt-pelatihan-kementan-ajak-gen-z-tekuni-pertanian/

Mereka mempraktikkan olahan pisang yang menjadi produk unggulan BBPP Lembang, yaitu eggroll pisang dan pisang linting.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan praktik membuat eggroll pisang dan pisang linting mulai dari pencampuran semua bahan menjadi adonan dan mencetak adonan di mesin pencetak eggroll dan memasukkannya ke dalam kemasan.

Penghujung pelatihan, dilakukan pelepasan oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dan dihadiri tim manajemen dan widyaiswara serta perwakilan dari Program Pemulihan Mata Pencaharian (LRP).

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan bahwa sejatinya manusia adalah makhluk pembelajar yang setiap hari harus selalu mengasah kemampuan dan wawasannya dengan suatu hal yang baru.

“Ini akan membentuk karakter positif bagi siapapun yang tidak lelah untuk belajar setiap harinya,” tutur Ajat.

“Pengolahan hasil pertanian bisa menjadi alternatif usaha yang produktif dibidang pertanian, asalkan dilakukan dengan baik dan saya berharap ibu-ibu yang memang biasa melakukan pengolahan bahan baku menjadi bahan pangan, sukses menjalankan bisnis pengolahan pangan ini,” harap Ajat.

Rangkaian pelatihan dilanjutkan praktik mandiri sesuai rencana tindak lanjut. Pertemuannya sebanyak 3 kali dan peserta dibagi menjadi 3 kelompok.

Selanjutnya widyaiswara BBPP Lembang dan OCG Associates akan terjun langsung ke lapangan melakukan pendampingan fokus di pemasaran hingga produk olahan keripik singkong dan pisang ini mampu dijual dan memberikan keuntungan bagi peserta pelatihan.

Harapan dari kegiatan kerja sama ini, dampak pelatihan dirasakan oleh semua peserta menjadi active income untuk membantu keuangan keluaga sebagai upaya pemulihan mata pencaharian pasca terdampak pembangunan jalan tol.

Dengan demikian pertanian bisa menjadi alternatif peningkatan taraf hidup masyarakat.

Salah satu peserta, Wiha Wahyani menyampaikan, “Banyak hal baru yang saya dapatkan terutama terkait pengolahan pangan hingga menjadi sebuah produk yang siap dijual, bagaimana pemasaran produk, dan diskusi yang menarik dengan widyaiswara dan rekan rekan sesama peserta pelatihan mengenai masalah yang terjadi yang berkaitan dengan pengolahan pangan.

Materi yang disampaikan sangat jelas dan mudah dipahami. Satu hal yang sangat berkesan, widyaiswara memotivasi kami agar bisa menjadi seseorang yang sukses berbisnis,” cerita Wiha.

Wiha berharap BBPP lembang bisa tetap menebarkan ilmu dan memotivasi masyarakat untuk bisa bergerak bisnis pengolahan pangan sehingga mampu pengangguran di Indonesia. Selain itu juga bisa memajukan ekonomi khususnya masyarakat pedesaan.(***)

Dukung Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Ajak Gen Z Tekuni Pertanian

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 134 siswa kelas X dan XI SMA Islam Terpadu Qordova, Rancaekek Kabupaten Bandung, Selasa (25/2/2025). Para siswa yang didampingi sejumlah guru hadir untuk melakukan agrowisata.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. Dua puluh tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Mentan, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Rombongan SMA Islam Terpadu Qordova, Rancaekek, diterima oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, yang didampingi tim manajemen.

“Sebagai UPT Pelatihan lingkup Kementerian Pertanian, BBPP Lembang berkomitmen untuk berkontribusi melakukan regenerasi petani muda. Pemanfaatan teknologi penting apalagi generasi muda identik dengan adaptable terhadap teknologi,” tutur Ajat.

Setelah penerimaan, rombongan SMA Islam Terpadu Qordova dibagi menjadi 3 kelompok. Mereka lalu menuju lahan praktik Inkubator Agribisnis.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/23/upt-pelatihan-kementan-beri-pelatihan-hilirisasi-komoditas-hortikultura-bagi-masyarakat-subang-terdampak-tol/

Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, petugas laboratorium memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Siswa dikenalkan produk olahan buah mangga untuk peningkatan nilai tambahnya menjadi cemilan menyegarkan, sorbet buah mangga.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat sorbet dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya.

Di lahan praktik lainnya tepatnya di laboratorium agens hayati, anak-anak tampak gagah menggunakan jas lab, melakukan praktik perbanyakan Trichoderma pada media jagung, didampingi petugas dan mahasiswa yang sedang PKL.

Sementara di screen house tanaman hias kaktus dan sukulen, widyaiswara dan petugas lapang sharing tentang perbanyakan tanaman hias kaktus dan sukulen yang bisa menjadi peluang bisnis menguntungkan.

“Adik-adik, dari satu pot tanaman sukulen ini, bisa menghasilkan banyak anakan sukulen sehingga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan,” ujar Ida Farida, widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya tanaman.

Para siswa lalu mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam. Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen.

Selain itu, mereka juga praktik menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting pada tanaman kaktus.

Lagi, BRI Depok Bersama RO Jakarta 2 Undi 32 Pemenang Panen Hadiah Simpedes

TANIINDONESIA.COM//DEPOK - BRI Kantor Cabang Depok bersama Regional Office (RO) Jakarta 2 kembali mengadakan pengundian Panen Hadiah Simpedes atau PHS Periode 4 Januari 2025, di Balai Sarmili, Jalan Kemakmuran Raya, Kota Depok, Sabtu.

Pemimpin Cabang BRI Depok, Yuliyanto menjelaskan, Panen Hadiah Simpedes merupakan agenda rutin tiap enam bulan.

"Ini salah satu program rutin dari BRI untuk memberikan apresiasi kepada seluruh nasabah yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun, khususnya produk Tabungan Simpedes," kata Yuliyanto.

Yuliyanto menerangkan, syarat mengikuti Panen Hadiah Simpedes cukup mudah, yakni tiap nasabah yang memiliki saldo Rp100 ribu mendapatkan 1 nomor kupon undian dan berlaku kelipatannya.

"Jadi, semakin banyak saldo di tabungan Simpedes BRI, maka kesempatan meraih hadiah akan makin besar," terang Yuliyanto.

Lebih, lanjut Yuliyanto mengungkapkan, pengundian PHS ini dilakukan tiap kantor cabang, sehingga nasabah BRI baik di cabang maupun unit memiliki peluang besar untuk membawa pulang hadiah.

"Panen Hadiah Simpedes dipastikan dilakukan terbuka dan didampingi saksi, mulai dari notaris, dinas sosial hingga kepolisian," beber Yuliyanto.

Pada periode ini BRI Kanca Depok mengundi 32 unit hadiah, dengan rincian 14 unit Smart TV LG 32", 8 unit Smart TV LG 43", 8 unit Motor Yamaha Mio M3 125. Kemudian, 1 unit Yamaha Aerox 155cc dan grandprize 1 unit mobil Suzuki Ertiga GL M/T.

"Kami ucapkan selamat kepada para pemenang. Bagi yang belum beruntung, tingkatkan lagi saldonya agar peluang membawa hadiah makin besar pada periode berikutnya," ucap Yuliyanto.

Pada kesempatan tersebut Yuliyanto juga menginformasikan terkait program Brimo Festival yang diselenggarakan 1 Oktober 2024 sampai 31 Maret 2025, yakni program eksklusif dari BRI untuk seluruh nasabah Tabungan BRI pengguna Super Apps BRImo.

"Jadi selain dari PHS,  nasabah yang punya rekening Britama, Simpedes, Britama kerjasama, itu punya peluang untuk ikut Brimo Festival, ini program nasional," tutur Yuliyanto.

Yuliyanto menjelaskan, ajang ini merupakan bagian dari langkah strategis BRI dalam mendukung transformasi digital di sektor perbankan.

"Program ini bertujuan memberikan apresiasi serta pengalaman kepada seluruh nasabah yang terus meningkatkan saldo serta memperbanyak transaksi menggunakan BRImo, Kartu Debit, dan Kartu Kredit BRI,” tegas Yuliyanto.

Hadiah undian BRImo FSTVL terdiri dari 5 BMW 520i M Sport, 20 Unit Hyundai Creta Alpha, 50 Unit Vespa Primavera, 75 Samsung Fold 6 512 Gb serta 1.000 Tabungan Emas Senilai Rp5 juta. Deretan hadiah ini merupakan grand prize yang bisa diperoleh melalui pengendapan dan peningkatan saldo di rekening tabungan BRI.

Untuk mengikuti undian BRImo FSTVL, nasabah perlu meningkatkan rata-rata saldo selama periode program minimal Rp10.000.000. Dengan begitu, nasabah akan otomatis mendapatkan satu kupon undian dari setiap kelipatan rata-rata saldo tersebut.

"Anda juga wajib memiliki akumulasi jumlah poin minimal 1.290 poin yang bersumber dari transaksi menggunakan BRImo, Kartu Debit dan Kartu Kredit," tutup Yulianto.(***)

UPT Pelatihan Kementan Beri Pelatihan Hilirisasi Komoditas Hortikultura bagi Masyarakat Subang Terdampak Tol

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui OCG Associates, melatih masyarakat terdampak pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang.

Kegiatan bernama Pelatihan Olahan Keripik Singkong dan Pisang, dilaksanakan di masing-masing desa terdampak dengan widyaiswara BBPP Lembang sebagai fasilitator.

Kunjungan lapang pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian BBPP Lembang, Kamis (20/2/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar bagi lebih dari 280 juta penduduk Indonesia.

“Saya selalu katakan tanpa pangan sebuah negara itu bisa hancur karena nantinya akan terjadi konflik sosial antar masyarakatnya,” kata Mentan Amran.

Untuk mendukung kebutuhan pangan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggenjot kualitas SDM pertanian yang menjadi faktor utama untuk mengungkit produksi pangan.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, juga mengajak seluruh insan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian.

“Mari kita bergerak bersama meningkatkan produksi dan produktivitas pangan,” ajaknya.

Pada kunjungan lapangan ini, 21 orang peserta dibagi 3 kelompok dan dipandu widyaiswara serta petugas laboratorium. Mereka mempraktikkan salah satu olahan pisang yang menjadi produk unggulan BBPP Lembang, yaitu eggroll pisang.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan praktik membuat eggroll pisang mulai dari pencampuran semua bahan menjadi adonan dan mencetak adonan di mesin pencetak eggroll, memasukkannya ke dalam kemasan.

Peserta lalu diberikan materi tentang pembuatan label produk yang di dalamnya memuat komposisi produk dan merk produk sehingga nantinya dapat meningkatkan nilai jual.

Widyaiswara BBPP Lembang juga memberikan materi analisa usahatani, dengan menganalisa biaya tetap, biaya tidak tetap dari usaha olahan keripik singkong dan pisang ini.

Disampaikan pula penerimaan yang akan diperoleh dan pendapatannya sehingga bisa dianalisa kelayakan usahanya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/23/hidroponik-dan-hilirisasi-upt-pelatihan-kementan-tarik-minat-calon-purna-tugas-bumn/

Setelah itu, dilakukan kegiatan pelepasan pelatihan oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dan dihadiri tim manajemen dan widyaiswara serta Team Leader Program Pemulihan Mata Pencaharian (LRP), Neneng Nurbaeti Amien.

Neneng menyampaikan peserta merupakan ibu rumah tangga.

“Setelah pelatihan ini diharapkan peserta terinspirasi karena telah memiliki bekal ilmu untuk memulai usaha olahan pisang dan singkong dan diharapkan memperoleh keuntungan dari olahan usaha tersebut,” katanya.

Neneng juga menjelaskan bahwa program pemulihan mata pencaharian ini bertujuan meminimalkan dampak adanya pembangunan jalan tol yang menyebabkan warga harus realokasi tempat tinggal.

“Diharapkan dengan tempat tinggal baru, suasana baru dengan fasilitas yang lebih baik, warga lebih semangat memulai usaha sehingga dapat memulihkan mata pencahariannya,” kata Neneng.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika saat melepas kegiatan pelatihan, menyampaikan jika pangan sangat penting untuk terus diupayakan.

"Hilirisasi pertanian melalui pengolahan hasil pertanian mampu meningkatkan nilai tambah produk, untuk orientasi ekonomi mampu meningkatkan pendapatan. Karena itu bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan,” jelasnya.

Ajat juga mengingatkan para peserta agar bisa membentuk organisasi kelembagaan, minimal kelompok tani, karena ini akan membawa banyak keuntungan mulai dari akses permodalan dan kemudahan akses pasar.

Rangkaian pelatihan dilanjutkan praktik mandiri oleh setiap peserta sesuai rencana tindak lanjut yang disusun.

BBPP Lembang dan OCG Associates akan terjun langsung ke lapangan melakukan pendampingan hingga produk olahan keripik singkong dan pisang ini mampu dijual dan memberikan keuntungan bagi peserta pelatihan.

Harapan dari kegiatan kerja sama ini, dampak pelatihan dirasakan oleh semua peserta yaitu peningkatan taraf hidupnya melalui aktivitas hilirisasi komoditas hortikultura.(***)

Hidroponik dan Hilirisasi UPT Pelatihan Kementan Tarik Minat Calon Purna Tugas BUMN

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 20 calon purna tugas PT KAI (persero), Kamis (20/2/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan penggunaan teknologi dalam pertanian sangat penting.

“Teknologi mampu menjadikan pertanian Indonesia jauh lebih kuat dan tahan terhadap berbagai ancaman,” kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan komitmen Kementan dalam meningkatkan produksi pangan dalam berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan melakukan pelatihan kepada SDM yang berminat di sektor pertanian.

“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” terang Santi.

Rombongan calon purna tugas PT KAI disambut Kepala Balai, Ajat Jatnika.

Menurutnya, sektor pertanian tidak boleh berhenti, karena menyangkut penyediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Sektor pertanian bisa menjadi alternatif untuk mengisi masa purnabhakti dan bisa menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan, asalkan dilakukan dengan tepat, memanfaatkan teknologi, pemilihan komoditas yang tepat dengan memperhatikan skala usahanya, serta jalin kemitraan untuk pemasarannya,” tuturnya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/19/bangun-pertanian-indonesia-upt-pelatihan-kementan-gandeng-mahasiswa-magang/

“Sektor hilir yaitu pengolahan hasil pertanian menjanjikan margin keuntungan lebih karena itu peluang di sektor hilirisasi juga bisa diupayakan,” kata Ajat lagi.

Staf Ahli Utama di Direktorat SDM dan Umum PT. KAI (persero), Agung Susilo Putro, menjelaskan jika para calon purna tugas study visit Ini Ingin belajar dan berharap ada penambahan wawasan tentang pertanian.

"Sehingga nantinya bisa menjadi peluang untuk berwirausaha dibidang pertanian saat memasuki masa purna tugas,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Widyaiswara BBPP Lembang memberikan materi tentang teknologi hidroponik, yaitu mengenalkan berbagai sistem hidroponik. Di antaranya, deep flow technique (DFT), nutrient film technique (NFT), irigasi tetes, aeroponik, dan wick system yang diterapkan di BBPP Lembang.

Mulai dari pembuatan instalasinya, pemberian nutrisi, pemeliharaan dan peluang bisnis masing-masing sistem.

Agar lebih memahami teknologi hidroponik, peserta diajak praktik membuat instalasi DFT di Inkubator Agribisnis di zona rumah pangan lestari.

Petugas mendemokan pembuatan instalasi DFT dengan menyambungkan rangka baja, paralon, knee dan bahan lainnya. Selain itu diperlihatkan pelarutan nutrisi A dan B sebagai nutrisi utama budidaya hidroponik.

Setelah itu, peserta beranjak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian. Widyaiswara dibantu petugas laboratorium memperkenalkan konsep pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan. Peserta dikenalkan satu produk olahan yaitu es krim jagung.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat es krim jagung dan peserta juga ikut mempraktikkannya. Saat mencicipi es krim jagung, rata-rata peserta memberi komentar positif.

“Enak es krimnya, manisnya pas, dan segar pastinya apalagi dinikmati saat cuaca panas seperti ini, membuatnya juga cukup mudah,” ucap mereka.(***)

Bangun Pertanian Indonesia, UPT Pelatihan Kementan Gandeng Mahasiswa Magang

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memberi kesempatan kepada lima mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, melaksanakan praktik magang, periode 20 Januari sampai 20 Februari 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut regenerasi petani sangat dibutuhkan. Karena, petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya, pelatihan, kunjungan singkat dan kegiatan magang atau PKL.

Para mahasiswa semester 7 Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon melaksanakan kegiatan PKL di laboratorium pengolahan hasil pertanian dan tentang penyuluhan pertanian BBPP Lembang.


Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/19/lirik-peluang-bisnis-calon-purna-tugas-bumn-dalami-pertanian-modern/

Setelah satu bulan, para mahasiswa melaksanakan seminar hasil, Selasa (18/2/2025), yang dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang sebagai pembimbing dan pembahas, serta mahasiswa lain yang juga sedang magang di BBPP Lembang.

Secara bergantian, mereka memaparkan hasil magang tentang Pembuatan Video Pembelajaran di BBPP Lembang dengan mengikuti proses produksi video pembelajaran tentang rangkaian budidaya tomat beef.

Peserta magang juga melakukan Analisis Usaha Pengolahan Hasil Pertanian di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian BBPP Lembang untuk produk es krim jagung, sorbet mangga, sistik wortel, dan eggroll pisang.

Selesai melaksanakan seminar hasil, salah satu peserta, M. Irfan Akbar menyampaikan kesannya menjalani magang selama satu bulan di BBPP Lembang.

“Pengalaman yang sangat berharga dan mendalami magang di BBPP Lembang. Di sini lingkungan belajarnya kondusif, fasilitas yang lengkap, serta dukungan dari para mentor dan staf yang sangat berpengalaman," katanya.

"Saya merasa sangat beruntung bisa belajar langsung tentang teknologi pertanian modern, manajemen pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian di sini,” ucapnya.

Irfan menceritakan selama interaksi dengan peserta pelatihan dan rekan-rekan magang lainnya juga memperkaya wawasan tentang berbagai praktik pertanian dari berbagai daerah.

“Saya sangat terkesan dengan dedikasi dan semangat tim BBPP Lembang dalam mencetak SDM pertanian yang kompeten dan berdaya saing,” tuturnya.

“Saya berharap agar BBPP Lembang ini terus berkembang dan menjadi pusat pelatihan pertanian terdepan di Indonesia. Semoga BBPP Lembang dapat terus memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun lembaga internasional, untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan pengembangan inovasi pertanian," kata Irfan lagi.

Ia juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak di BBPP Lembang yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dan pengalaman berharga selama magang.(***)

Lirik Peluang Bisnis, Calon Purna Tugas BUMN Dalami Pertanian Modern

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 20 calon purna tugas PT KAI (persero), Selasa (18/2/2025). Para calon purna tugas ini menyiapkan peluang bisnis di sektor pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan penggunaan teknologi dalam pertanian sangat penting.

“Teknologi mampu menjadikan pertanian Indonesia jauh lebih kuat dan tahan terhadap berbagai ancaman,” kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan komitmen Kementan dalam meningkatkan produksi pangan dalam berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan melakukan pelatihan kepada SDM yang berminat di sektor pertanian.

“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” terang Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan selalu siap untuk melayani stakeholder yang berkunjung untuk mempelajari pertanian modern.

“Kami berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian untuk mendukung program-program strategis Kementan,” tutur Ajat.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/15/komitmen-kementan-cetak-regenerasi-petani-melalui-agrowisata/

Rombongan calon purna tugas PT KAI diterima secara resmi oleh Kepala Bagian Umum dan tim manajemen BBPP Lembang.

Dalam kesempatan itu, Widyaiswara BBPP Lembang memberikan materi tentang teknologi hidroponik, berbagai sistem hidroponik diantaranya deep flow technique (DFT), nutrient film technique (NFT), irigasi tetes, aeroponik, dan wick sistem.

Mulai dari pembuatan instalasinya, pemberian nutrisi, pemeliharaan dan peluang bisnis masing-masing sistem.
Agar lebih memahami teknologi hidroponik, peserta diajak praktik membuat instalasi DFT di Inkubator Agribisnis.

Petugas mendemokan pembuatan instalasi DFT dengan menyambungkan rangka baja, paralon, knee dan bahan lainnya. Selain itu diperlihatkan pelarutan nutrisi A dan B sebagai nutrisi utama budidaya hidroponik.

Setelah itu, peserta beranjak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian. Petugas laboratorium memperkenalkan konsep pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan.

Peserta dikenalkan satu produk olahan sayuran, yaitu manisan terong ungu.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat manisan terong dan peserta juga ikut mempraktikkannya.

Saat mencicipi terong ungu, rata-rata peserta memberi komentar positif.

“Enak manisan terong ini, manisnya pas, ada terasa segar karena diberi asam sitrat ya, dan yang amazing, rasa terong ungunya jadi tidak berasa ya, enak seperti kurma saja,” ucap mereka.(***)

Komitmen Kementan Cetak Regenerasi Petani Melalui Agrowisata

TANIINDONSESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 167 siswa kelas VIII dan IX SMP Al-Muhadjirin Bekasi, Rabu (12/2/2025). Para siswa yang didampingi sejumlah guru hadir untuk melakukan agrowisata.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.


Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/15/tingkatkan-kualitas-sdm-pertanian-upt-pelatihan-kementan-kenalkan-teknologi-true-shallot-seed/

Para siswa yang dibagi menjadi 4 kelompok, secara bergantian mengunjungi dan praktik budidaya tanaman hias. Widyaiswara BBPP Lembang dibantu petugas memberi informasi budidaya kaktus dan sukulen.

“Adik-adik, dari satu pot tanaman sukulen ini, bisa menghasilkan banyak anakan sukulen sehingga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan,” ujar Ida Farida, widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya tanaman.

Para siswa lalu mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam. Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen. Selain itu, mereka juga praktik menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting pada tanaman kaktus.

Kelompok lainnya bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian. Di sana, widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Selanjutnya didampingi petugas laboratorium, murid-murid kelas VIII dan IX ini praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung. Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat es krim dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya.

“Ternyata mudah ya membuat es krim jagung ini. Kami akan coba praktikkan nanti di rumah,” ungkap mereka.

Anak-anak juga tampak antusias saat mencicipi rasa es krim jagung yang manis, gurih dan segar ini. Apalagi ketika merasakan produk lainnya seperti es krim labu, sorbet pakcoy, sorbet mangga, dan sorbet cabai.(***)