Hortikultura Masih Menjadi Andalan, Kementan Latih Masyarakat Terkena Dampak Tol di Kabupaten Subang
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui OCG Associates, kembali melatih masyarakat terdampak pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang.
Kegiatan bernama Pelatihan Peningkatan Produktivitas Pertanian melalui Budidaya Tanaman Hortikultura, digelar 3 hari, 22 – 24 Januari 2025.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar bagi lebih dari 270 juta penduduk Indonesia.
“Saya selalu katakan tanpa pangan sebuah negara itu bisa hancur karena nantinya akan terjadi konflik sosial antar masyarakatnya,” kata Mentan Amran.
Untuk mendukung kebutuhan pangan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus menggenjot kualitas SDM pertanian yang menjadi faktor utama untuk mengungkit produksi pangan.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, juga mengajak seluruh insan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian.
“Mari kita bergerak bersama meningkatkan produksi dan produktivitas pangan,” ajaknya.
Pelatihan Peningkatan Produktivitas Pertanian melalui Budidaya Tanaman Hortikultura diikuti 75 orang peserta, terbagi 2 angkatan. Peserta berasal dari Kecamatan Cipeundeuy, Purwadadi, Cikaum, Pamanukan, dan Tambakdahan.
Baca juga:
Selama berlatih, peserta memperoleh materi secara klasikal dan praktik langsung dari widyaiswara BBPP Lembang.
Materi secara klasikal dan praktik sebanyak 28 JP, terdiri dari materi inti mulai dari pengelolaan benih dan lahan dan peserta praktik pengolahan lahan dan pembuatan bedengan, pemasangan mulsa, penyemaian benih dan penanaman benih sayur selada.
Selanjutnya identifikasi dan pengendalian hama penyakit tanaman, peserta praktik inokulasi Trichoderma; penanganan panen dan pascapanen, peserta praktik pengemasan aneka sayuran seperti mentimun, tomat, ubi, kacang panjang di packing house BBPP Lembang.
Peserta juga memperoleh materi pemasaran dan kemitraan, pengelolaan limbah rumah tangga dan lingkungan dan praktik pembuatan pupuk organik cair. Materi lainnya pembentukan kelembagaan tani.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menjelaskan jika pelatihan hanya perantara menuju keberhasilan peningkatan produksi.
“Pelatihan adalah jembatan karena yang penting setelah pelatihan ini peserta bisa mempraktikkan hasil pelatihan dengan melakukan budidaya yang baik sehingga bisa menghasilkan sayuran berkualitas yang dapat meningkatkan pendapatan,” saat melepas peserta, Jumat (24/1/2025).
Rangkaian pelatihan tidak selesai hanya sampai 3 hari. Setelah pelatihan, peserta diharapkan menerapkan hasil pelatihan pada kegiatan praktik mandiri. Mereka menyusun rencana tindak lanjut dan mengaplikasikannya.
BBPP Lembang dan OCG Associates akan mengawal kegiatan ini pada kegiatan pendampingan praktik mandiri, hingga diharapkan dampak pelatihan dirasakan oleh semua peserta yaitu peningkatan taraf hidupnya melalui aktivitas agribisnis hortikultura.