18 Maret 2025

Hari: 27 Januari 2025

Kementan Siapkan Regenerasi Pertanian melalui Generasi Muda

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 288 siswa kelas X SMA Suluh Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Terbagi 4 kelompok, rombongan mengunjungi dan praktik pembuatan instalasi hidroponik dan penanaman sayuran daun sistem deep flow technique (DFT) dan wick system.

Petugas menjelaskan alat dan bahan pembuatan instalasi menggunakan bahan utama baja ringan dan pipa paralon, serta pelarutan nutrisi utama budidaya hidroponik menggunakan nutrisi AB mix.

Para siswa tampak antusias ikut praktik membuat instalasi dan melakukan penanaman bibit pakcoy.

Kelompok lainnya bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian.

Di sana, widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/01/27/genz-pelajari-agribisnis-pertanian-di-upt-kementan/

Selanjutnya didampingi petugas laboratorium, mereka praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat olahan tersebut dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya, yang ternyata dinilai cukup mudah bisa dipraktikkan ulang nantinya sepulang dari BBPP Lembang.

Mereka senang sekali karena hasil praktiknya dapat dlangsung dinikmati, es krim jagung yang gurih dan menyegarkan.

Di screen house tanaman hias, widyaiswara BBPP Lembang dibantu petugas sharing tentang budidaya kaktus dan sukulen. Anak-anak mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir dan pupuk kandang ayam.

Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen, dan menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting. Mereka juga diperbolehkan membawa pulang hasil praktiknya.

Di Laboratorium Agens Hayati, para siswa tampak gagah dan cantik mengenakan jas lab yang menjadi SOP saat berada di laboratorium.

Widyaiswara menjelaskan fungsi trichoderma sebagai pengendali hama penyakit pada tanaman.

Selanjutnya, peserta mempraktikkan perbanyakan trichoderma dipandu petugas laboratorium dan mahasiswa yang sedang PKL di BBPP Lembang.

Satu-persatu peserta mempraktikkan perbanyakan trichoderma di media jagung. Mereka juga memperoleh tricodherma dalam bentuk serbuk, produksi laboratorium.

Salah seorang siswa, Danovan Harahap, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru dari kegiatan ini.

“Di sini kami belajar perbanyakan tricodherma, sangat membantu kami dalam memahami salah satu materi yang ada di pelajaran biologi,” katanya. (yoko/che)

GenZ Pelajari Agribisnis Pertanian di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan agribisnis pertanian kepada 226 siswa SMP Tulus Bhakti Bekasi yang hadir didampingi para guru, Rabu (22/01/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan akan mendukung penuh upaya regenerasi petani.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/01/27/kementan-tarik-minat-genz-dengan-hilirisasi-komoditas-sayuran/

Selain itu, BPPSDMP juga membuka akses pelatihan dan pendampingan untuk petani milenial.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan pihaknya berkomitmen menyiapkan regenerasi petani. Salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau fieldtrip.
Rombongan langsung meninjau lahan praktik Inkubator Agribisnis seluas 2,5 hektar.

Di screen tanaman hias, widyaiswara didampingi petugas, sharing tentang budidaya kaktus dan sukulen mulai dari penyiapan media tanam, perbanyakan anakan dan proses pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit.

BBPP Lembang juga memperkenalkan zona lainnya, yaitu pembuatan instalasi hidroponik dan penanaman sayuran daun sistem deep flow technique (DFT) dan wick system.

Petugas menjelaskan alat dan bahan pembuatan instalasi menggunakan bahan utama baja ringan dan pipa paralon, serta pelarutan nutrisi utama budidaya hidroponik menggunakan nutrisi AB mix.

Para peserta tampak antusias ikut praktik membuat instalasi dan melakukan penanaman bibit pakcoy. (Yoko/Che)

Kementan Tarik Minat GenZ dengan Hilirisasi Komoditas Sayuran

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 124 siswa SMP Parungpanjang, Bogor, Kamis (23/1/2025).

Para siswa yang didampingi guru mempelajari peningkatan nilai tambah komoditas pertanian melalui kegiatan hilirisasi sektor pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementan akan terus berupaya melakukan regenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Mentan juga mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

“Generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia. Kata kuncinya (anak muda) diberi ruang untuk untung dan beri teknologi tinggi," ucap Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan akan mendukung penuh upaya regenerasi petani. Selain itu, BPPSDMP juga membuka akses pelatihan dan pendampingan untuk petani milenial.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/01/27/aeroponik-kentang-teknologi-pertanian-untuk-dongkrak-produktivitas-kentang-nasional/

Rombongan diterima secara resmi oleh Tim Manajemen BBPP Lembang. Dijelaskan tugas pokok BBPP Lembang, wilayah kerja pelatihan dan sarana prasarana pembelajaran yang ada untuk mendukung pengembangan SDM pertanian.

Dalam kunjungan itu, rombongan diajak mengunjungi laboratorium pengolahan hasil pertanian.

Widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Para siswa juga dikenalkan dengan olahan pangan berbahan dasar komoditas jagung menjadi es krim jagung. Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat olahan es krim dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya.

Tidak hanya praktik, siswa-siswi juga dapat langsung mencicipi segelas es krim jagung yang manis, lezat dan menyehatkan ini.

“Es krim jagung ini enak dan segar, mudah juga mempraktikkannya,” ungkap mereka kompak sembari menghabiskan es krim.

Rombongan juga diberikan kesempatan melihat lahan praktik di Inkubator Agribisnis, melihat budidaya sayuran menggunakan teknologi hidroponik sistem DFT, budidaya tanaman hias, dan sayuran lapang. (Yoko/Che)

Aeroponik Kentang, Teknologi Pertanian untuk Dongkrak Produktivitas Kentang Nasional

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Mengambil lokasi langsung di screen house aeroponik kentang di daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat, Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Bertani on Cloud (BoC) volume 292 secara online, Kamis (23/1/2025). Tema yang diangkat adalah Solusi Cerdas Perbanyakan Benih Kentang Bermutu melalui Aeroponik.

Sebanyak 500 orang yang mengakses kegiatan ini melalui aplikasi zoom meeting dan 480 yang menyaksikan melalui live streaming youtube BBPP Lembang.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan menggabungkan teknologi smart farming dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertaqnian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, saat membuka kegiatan BOC menjelaskan bahwa kentang merupakan salah satu komoditas pangan pokok.

“Permasalahan pemenuhan kebutuhan kentang di dalam negeri adalah benih sehingga aeroponik menjadi solusinya,” tutur Idha.

Widyaiswara BBPP Lembang yang menjadi narasumber, Hendra Gunawan, menjelaskan alur budidaya pembibitan kentang, mulai dari proses aklimatisasi dari planlet kentang yang diproduksi oleh Laboratorium Kultur Jaringan BBPP Lembang, proses penyetekan sebanyak 3 kali, sebelum ditanam di dalam bak aeroponik yang bahannya bisa berupa fiber atau terpal.

Hendra juga menjelaskan proses pemberian nutrisi, kegiatan pemeliharaan diantaranya pemasangan ajir, pewiwilan, pengendalian hama dan penyakit. Usia tanaman 75 hari, maka dilakukan proses pengeringan dengan mematikan pemberian nutrisi.

21 hari kemudian dilakukan panen, dan selanjutnya benih kentang mengalami masa dormansi selama 3 bulan. Melewati 3 bulan, benih kentang siap dijual ke penangkar benih kentang.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/01/18/harga-gabah-di-bawah-hpp-petani-garut-berharap-bulog-serap-gabah/

Pada sesi selanjutnya, dilakukan praktik aklimatisasi tanaman kentang dari planlet di media arang sekam dan cocopeat di dalam tray, menggunakan hidroponik sistem deep flow technique (DFT).

Pada sesi ini disampaikan juga kegiatan pemeliharaan tanaman kentang, pengajiran, dan juga praktik panen benih kentang yang sudah melalui proses pengeringan.

Hadir menutup acara, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan jika pertanian tidak boleh berhenti.

“Pertanian tidak boleh berhenti karena pertanian menjadi sektor pembangunan yang penting untuk menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia,“ katanya.

“Kita membutuhkan benih unggul, sehat, berkualitas untuk memenuhi target produksi nasional,” imbuh Ajat.

Ajat mensimulasikan apa yang dilakukan di lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Pada lahan screen house 200 m2, bisa ditanami 2.000 bibit kentang. Saat panen dari 1 tanaman menghasilkan 10 knol. Harga jual Rp2.000,00 sehingga menghasilkan bruto Rp40.000.000. Biaya input produksi, tenaga kerja, dan penyusutan sebesar Rp13.000.000,00 sehingga selama 1 kali musim tanam menghasilkan Rp27.000.000.

“Bergerak di sektor pertanian, harus terus mencari peluang, gunakan teknologi tepat guna, efisiensi input pertanian, dan mampu menghasilkan output yang berkualitas,” tutur Ajat.

Salah satu peserta yang mengikuti BOC volume 292 dan juga mendapatkan hadiah kuis berupa bibit kentang G0 dan planlet kentang, Beni Hermawan dari Kota Cimahi, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru.

“BOC kali ini menarik dari sisi materi, kami memperoleh gambaran tentang perbanyakan kentang dengan aeroponik karena diperlihatkan langsung tanaman kentang mulai dari proses steknya, kondisi tanaman kentang di beberapa umur tanaman hingga panen,” katanya.

“Semua crew yang terlibat mulai dari pematerinya mumpuni, pembawa acaranya dan hadiah kuis yang menarik yang dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua,” kata Beni lagi. (yoko/che)