14 Juni 2025

Regenerasi Petani

Regenerasi Petani, Kementan Dukung Peningkatan Kapasitas Generasi Z

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Sembilan siswa kelas XII dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Losarang, Kabupaten Indramayu, melaksanakan praktik kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang selama 3 bulan, 16 Desember 2024 sampai 20 Maret 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mendukung kegiatan tersebut. Menurutnya, peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Mentan Amran menambahkan, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Sementara Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, disetiap kesempatan mengingatkan bahwa salah satu upaya mencapai swasembada pangan, dengan meningkatkan kompetensi SDM pertanian sebagai penggerak utama.

“Perlu menyiapkan generasi muda sebagai penerus penggerak pembangunan pertanian melalui regenerasi petani muda, salah kegiatan praktik kerja lapangan,” jelasnya lagi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/03/13/antusiasnya-warga-lembang-terhadap-gerai-pasar-pangan-murah-kementan/

Ajat meyakini dengan pendidikan formal yang dijalani para generasi muda di sekolah menengah kejuruan pertanian, akan menjadi kelebihan saat nanti menekuni dunia pertanian baik di dunia usaha dan dunia industri.

“Pertanian itu keren, apalagi dengan memanfaatkan teknologi karena generasi muda saat ini adaptif dengan teknologi. Ayo tekuni dunia pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Siswa-siswi SMK Negeri 1 Losarang, Kabupaten Indramayu, melaksanakan praktik kerja di beberapa zona praktik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Zona praktik meliputi, sayuran lapang tanaman brokoli, pakcoy, selada keriting, budidaya pakcoy secara hidroponik sistem DFT, budidaya tomat beef secara hidroponik sistem irigasi tetes, budidaya anggur, dan pascapanen pengolahan kopi.

Setelah 3 bulan melakukan praktik kerja, dilaksanakan seminar hasil.
Kegiatan dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang, Manajer Inkubator Agribisnis, petugas pendamping di lapangan, serta siswa dan mahasiswa lain yang juga sedang praktik di BBPP Lembang.

Secara bergantian, mereka memaparkan hasil praktik kerja.
Pelepasan kegiatan praktik kerja dilakukan Kamis (20/3/2025) oleh tim manajemen BBPP Lembang.

“PKL di BBPP Lembang membuat kami jadi banyak mengenal aneka tanaman yang dibudidayakan dengan berbagai metode baik konvensional dan teknologi hidroponik,” kata Rendi Sepino, salah seorang peserta, saat ditemui setelah pelepasan.

Hal senada disampaikan siswa lainnya, Urip Ramadhan. Ia mengatakan selama PKL jadi mengenal banyak teman dari berbagai sekolah dan kampus.

“Seruuuu praktik kerja di sini, kami diterima dengan baik dan semua pembimbing mendampingi kami dengan sabar,” ujar Urip.(***)

Regenerasi Petani, UPT Pelatihan Kementan Fasilitasi Praktik Kerja Siswa SMK

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Empat belas siswa kelas XII dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Maja Kabupaten Majalengka, melaksanakan praktik kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT Pelatihan di Kementerian Pertanian (Kementan). Praktik dilakukan 3 bulan, 18 November 2024 sampai 27 Februari 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Siswa-siswi SMK Negeri I Maja Kabupaten Majalengka melaksanakan praktik kerja di beberapa zona praktik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, yaitu sayuran lapang tanaman brokoli, pakcoy, selada, jagung manis, budidaya pakcoy secara hidroponik sistem DFT, dan pascapanen pengolahan kopi.

Setelah 3 bulan melakukan praktik kerja, dilaksanakan seminar hasil.

Kegiatan dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang, Manajer Inkubator Agribisnis, petugas pendamping di lapangan, serta siswa-siswi lain yang juga sedang praktik di BBPP Lembang.

Secara bergantian, mereka memaparkan hasil praktik kerja. Diskusi berlangsung tentang hasil proses praktik kerja yang dilakukan.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/27/sektor-pertanian-penyangga-ekonomi-upt-pelatihan-kementan-latih-masyarakat-subang-terdampak-tol/

Pelepasan kegiatan praktik kerja dilakukan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, Kamis (27/2/2025).

“Salah satu upaya mencapai swasembada pangan, maka Kementan melalui BBPP Lembang sebagai UPT pelatihan berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian sebagai penggerak utama," ujar Ajat.

"Selain itu, perlu menyiapkan generasi muda sebagai penerus penggerak pembangunan pertanian melalui regenerasi petani muda, salah satunya melalui kegiatan praktik kerja,” jelasnya lagi.

Ajat meyakini dengan pendidikan formal yang dijalani para generasi muda di sekolah menengah kejurusan pertanian, akan menjadi kelebihan saat nanti menekuni dunia pertanian baik di dunia usaha dan dunia industri.

“Pertanian itu keren, apalagi dengan memanfaatkan teknologi karena generasi muda saat ini adaptif dengan teknologi. Ayo tekuni dunia pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ijang M. Ubaidilah, menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan BBPP Lembang untuk kegiatan praktik kerja ini.

“Sebagai bagian dari kurikulum merdeka, siswa kami harus menjalani prakik kerja selama 16 minggu di instansi/perusahaan/industri," katanya.

Ia juga mengapresiasi penerimaan BBPP Lembang. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi bekal buat para siswa.

"ilmu dan penambahan wawasan bagi siswa-siswi kami sebagai bekal mereka nantinya untuk melanjutkan pendidikan dan saat masuk ke dunia usaha dan dunia industri,” katanya lagi.

Salah seorang siswa, Adithya Dwi Margiana, juga merasakan hal serupa.

“Terimakasih BBPP Lembang!! di sini kami memperoleh banyak hal baru tentang pertanian. Di sini juga jadi banyak mengenal teman baru dari sekolah lain maupun kakak mahasiswa yang juga sedang praktik kerja di sini,” katanya.(***)

Komitmen Kementan Cetak Regenerasi Petani Melalui Agrowisata

TANIINDONSESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 167 siswa kelas VIII dan IX SMP Al-Muhadjirin Bekasi, Rabu (12/2/2025). Para siswa yang didampingi sejumlah guru hadir untuk melakukan agrowisata.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.


Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/15/tingkatkan-kualitas-sdm-pertanian-upt-pelatihan-kementan-kenalkan-teknologi-true-shallot-seed/

Para siswa yang dibagi menjadi 4 kelompok, secara bergantian mengunjungi dan praktik budidaya tanaman hias. Widyaiswara BBPP Lembang dibantu petugas memberi informasi budidaya kaktus dan sukulen.

“Adik-adik, dari satu pot tanaman sukulen ini, bisa menghasilkan banyak anakan sukulen sehingga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan,” ujar Ida Farida, widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya tanaman.

Para siswa lalu mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam. Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen. Selain itu, mereka juga praktik menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting pada tanaman kaktus.

Kelompok lainnya bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian. Di sana, widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Selanjutnya didampingi petugas laboratorium, murid-murid kelas VIII dan IX ini praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung. Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat es krim dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya.

“Ternyata mudah ya membuat es krim jagung ini. Kami akan coba praktikkan nanti di rumah,” ungkap mereka.

Anak-anak juga tampak antusias saat mencicipi rasa es krim jagung yang manis, gurih dan segar ini. Apalagi ketika merasakan produk lainnya seperti es krim labu, sorbet pakcoy, sorbet mangga, dan sorbet cabai.(***)

Dorong Regenerasi Petani Demi Ketahanan Pangan, UPT Pelatihan Kementan Gandeng Perguruan Tinggi

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Salah satu UPT di Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, terus menumbuhkan minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Di antaranya melalui kegiatan praktik kerja lapangan (PKL).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menggagaskan bahwa generasi muda nantinya akan menjadi harapan bagi pertanian Indonesia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga berharap pada generasi muda.

Santi berpendapat bahwa kebutuhan pangan akan terus ada dan generasi petani saat ini sudah memasuki umur senja.

“Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Mewujudkan hal tersebut, BBPP Lembang bersinergi dengan lembaga pendidikan baik perguruan tinggi maupun sekolah vokasi pertanian mendalami pertanian.

Jumat (14/2/2025), BBPP Lembang melepas lima orang mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang baru merampungkan periode magang.

Kelima mahasiswa tersebut merupakan peserta didik di Program Studi Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati.

Menurut mereka, ketertarikan untuk mendalami pertanian muncul setelah datang dan mengunjungi BBPP Lembang.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/15/calon-purna-tugas-bumn-dalami-pertanian-modern-di-upt-pelatihan-kementan/

Salah seorang mahasiswa, Bryan Safiq Nugraha, mengaku tertarik untuk menjalani magang setelah mengunjungi BBPP Lembang pada Desember 2024 lalu.

“Kami jadi semakin tertarik untuk belajar tentang pertanian setelah kunjungan tersebut,” terangnya.

Setelah menjalani dua minggu periode magang, mereka mengaku bahwa banyak ilmu teknis yang dipelajari dari BBPP Lembang.

Mahasiswa lainnya, Erica Nadia Putrie, berharap ilmu yang didapat dapat bermanfaat dalam jangka waktu yang lebih panjang.

“Kami yang selama ini hanya belajar teori di kampus jadi memahami teknik yang mungkin hanya dapat dipelajari ketika ada di lapangan,” sebutnya mengingat pengalaman magang mereka,

Layla Putri Hambali, peserta magang lainnya, mengaku sempat ada rasa kaget ketika menjalani magang.

“Ketika kami mulai belajar di sini, sempat agak kaget. Kami bertanya-tanya ‘kenapa tidak selalu menggunakan teknologi yang terbaru saja?’, namun setelah menjalani kami juga mengerti karena ini lembaga pelatihan dan yang kita hadapi nantinya adalah petani sehingga harus selalu bisa mengaplikasikan teknologi yang paling sederhana dan mudah didapat,” terangnya.

Sebagai penutup, Marsha Linda dan Pramesuara Cahaya Rahman menerangkan bahwa mereka juga mendapat pengalaman kerja sama yang berharga. Dari belajar di BBPP Lembang dan menjalani berbagai aktivitas bersama.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menekankan bahwa ini merupakan komitmen dari BBPP Lembang untuk mencapai swasembada pangan.

“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendukung berbagai program strategis Kementerian Pertanian termasuk dalam regenerasi petani,” terang Ajat.(***)

Sokong Ketahanan Pangan, Kementan Siapkan Gen Z Sebagai Regenerasi Petani

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mewujudkan swasembada pangan, dengan berbagai strategi. Di antaranya melakukan regenerasi petani dan menarik generasi muda untuk turut serta di bidang pertanian. Upaya tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan generasi muda.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia.

Menurutnya Indonesia membutuhkan pemuda yang cerdas dan tangguh dalam menghadapi tantangan dunia

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” kata Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin berumur. Sementara itu kebutuhan akan bahan pangan semakin meningkat.

“Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” terang Santi.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan seperti Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam bidang pertanian.

Salah satunya melalui praktik magang seperti yang diikuti 7 mahasiswa asal Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Pada 3 Februari 2025, para mahasiswa ini telah menyelesaikan masa magang yang berlangsung selama satu bulan.

Para peserta magang juga menyuguhkan hasil pembelajaran praktiknya kepada para widyaiswara di BBPP Lembang.

Suasana sidang berlangsung dengan atmosfer akademik dengan adanya pembimbing dan pembahas yang juga berlaku sebagai penguji. Masing-masing peserta didik melaksanakan magangnya diberbagai instalasi di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Seperti salah seorang mahasiswa, Elvira Yunia Putri, yang mengambil topik teknik inisiasi pada Pisang Cavendish secara in vitro.

Selama satu bulan Elvira melakukan praktik budidaya dan juga mengamati perkembangan benih bibit pisang Cavendish yang ditumbuhkembangkan di Laboratorium Kultur Jaringan. Teknik kultur jaringan yang digunakan dapat menghasilkan tumbuhan pisang dengan kualitas benih yang lebih baik.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/09/kementan-ajak-gen-z-kenali-potensi-agribisnis/

Rekan Elvira, Shalinda Octavia, mengulas mengenai pembibitan kentang dengan teknik in vitro juga. Hasil magang Shalinda merupakan upaya dalam perbanyakan produksi bibit unggul kentang.

Selain mempraktikkan budidaya dengan kultur jaringan, peserta magang yang lain juga mempraktikkan pertanian dengan teknik hidroponik.

Evrylia Dewi Romadenta, Cindy Ayu Deswanti,Shaffiyah Nadya Cholilah, dan Dhini Widyasari mempraktikkan aplikasi teknik hidroponik pada berbagai macam komoditas. Masing-masing mempelajari teknik bertani hidroponik dengan deep flow technique pada Pakcoy dan budidaya tanaman tomat serta melon dengan menggunakan metode drip irrigation.

Selain cara budidayanya, mereka juga mempelajari penerapan instalasinya hingga pemberian pupuk pada teknik-teknik tersebut.

Sementara Siti Kamila Rahmasari dari Untirta mempresentasikan hasil magangnya di screen house Tomat BBPP Lembang. Ia mengulas pembudidayaan tomat dengan teknik drip irrigation.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan bahwa pendidikan mahasiswa magang dilakukan sebagai komitmen UPT BPPSDMP dalam mengembangkan sumber daya manusia bidang pertanian yang siap berkontribusi di bidang pertanian.

“Kami menerima stakeholder di bidang pertanian baik itu petani, penyuluh pertanian, petugas, siswa, mahasiswa, dan lainnya untuk belajar ilmu pertanian di sini,” tandas Ajat.(***)

Kementan Siapkan Regenerasi Pertanian melalui Generasi Muda

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 288 siswa kelas X SMA Suluh Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Terbagi 4 kelompok, rombongan mengunjungi dan praktik pembuatan instalasi hidroponik dan penanaman sayuran daun sistem deep flow technique (DFT) dan wick system.

Petugas menjelaskan alat dan bahan pembuatan instalasi menggunakan bahan utama baja ringan dan pipa paralon, serta pelarutan nutrisi utama budidaya hidroponik menggunakan nutrisi AB mix.

Para siswa tampak antusias ikut praktik membuat instalasi dan melakukan penanaman bibit pakcoy.

Kelompok lainnya bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian.

Di sana, widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/01/27/genz-pelajari-agribisnis-pertanian-di-upt-kementan/

Selanjutnya didampingi petugas laboratorium, mereka praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat olahan tersebut dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya, yang ternyata dinilai cukup mudah bisa dipraktikkan ulang nantinya sepulang dari BBPP Lembang.

Mereka senang sekali karena hasil praktiknya dapat dlangsung dinikmati, es krim jagung yang gurih dan menyegarkan.

Di screen house tanaman hias, widyaiswara BBPP Lembang dibantu petugas sharing tentang budidaya kaktus dan sukulen. Anak-anak mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir dan pupuk kandang ayam.

Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen, dan menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting. Mereka juga diperbolehkan membawa pulang hasil praktiknya.

Di Laboratorium Agens Hayati, para siswa tampak gagah dan cantik mengenakan jas lab yang menjadi SOP saat berada di laboratorium.

Widyaiswara menjelaskan fungsi trichoderma sebagai pengendali hama penyakit pada tanaman.

Selanjutnya, peserta mempraktikkan perbanyakan trichoderma dipandu petugas laboratorium dan mahasiswa yang sedang PKL di BBPP Lembang.

Satu-persatu peserta mempraktikkan perbanyakan trichoderma di media jagung. Mereka juga memperoleh tricodherma dalam bentuk serbuk, produksi laboratorium.

Salah seorang siswa, Danovan Harahap, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru dari kegiatan ini.

“Di sini kami belajar perbanyakan tricodherma, sangat membantu kami dalam memahami salah satu materi yang ada di pelajaran biologi,” katanya. (yoko/che)