7 November 2025

Regenerasi Petani

Regenerasi Petani, UPT Pelatihan Kementan Kenalkan Teknologi Pertanian Bagi Siswa SMP

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 60 orang siswa kelas VII, VIII, dan IX Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Al-Binaa Bekasi yang berkunjung Jumat (3/10/2025).

Para siswa yang hadir didampingi sejumlah guru, belajar mengenal teknologi pertanian yang dikembangkan di BBPP Lembang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Pada kunjungan ini, para siswa SMP IT Al-Binaa Bekasi dibagi 2 kelompok Mereka diajak menuju Inkubator Agribisnis seluas 2,5 hektar.

Di screen tanaman hias, petugas mengenalkan aneka tanaman hias kaktus dan sukulen serta menjelaskan proses perbanyakannya melalui teknik grafting untuk kaktus dan stek pucuk untuk tanaman sukulen.

Beralih ke lahan terbuka, petugas menjelaskan aneka komoditas yang sedang dibudidayakan secara konvensional pada hamparan yang ditutupi mulsa plastik hitam perak, seperti tanaman brokoli, selada, cabai, jagung, dan tomat.

Di sini juga diperkenalkan perangkat smart farming berbasis internet of things (IoT) yang dapat mengefisienkan kegiatan budidaya pertanian.

Baca juga:

Sinergi Pelatihan, Tingkatkan Mutu SDM Pertanian

Sementara itu, petugas di zona hidroponik menjelaskan teknologi menanam sayuran daun seperti selada, pakcoy dan seledri.

Hidroponik adalah sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, salah satunya hidroponik sistem deep flow technique yang menggunakan instalasi berupa sambungan paralon dan terdapat bak nutrisi AB mix yang dicampurkan dengan air untuk nutrisi tanaman.

Salah satu spot kegiatan agroeduwisata di BBPP Lembang yang selalu menarik untuk dikunjungi adalah screen house tanaman anggur.

Buah anggur yang sudah bermunculan setelah sebelumnya dilakukan pruning beberapa kali demi menghasilkan buah anggur yang berkualitas baik, menarik anak-anak gen z dan para guru untuk bertanya dan berdiskusi dengan petugas tentang budidaya anggur.

Tanaman anggur juga dapat menjadi solusi pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan.

Anggur yang memiliki citarasa manis, asam, dan menyegarkan, memiliki harga jual yang tinggi sehingga diminati untuk dibudidayakan.

Terakhir, di laboratorium pengolahan hasil pertanian, anak-anak menyerbu koleksi es krim yang segar dan sehat yaitu es krim jagung, es krim labu, es krim kangkung, sorbet mangga, sorbet pakcoy, dan sorbet cabai.

Komoditas ini secara rutin diproduksi sebagai upaya peningkatan nilai tambah komoditas pertanian dan agar anak-anak mau mengkonsumsi sayuran dan buah karena memiliki kandungan vitamin dan serat yang baik untuk kesehatan tubuh.

Perwakilan peserta, Adhmirza, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini.

“Study tour ke BBPP Lembang ini seru sekali. Di sini banyak tanaman dibudidayakan, seperti sayuran selada yang ditanam secara hidroponik. Kami belajar banyak di sini karena melalui hidroponik, sayuran bisa lebih cepat dipanen, rasanya juga lebih renyah dan nilai jualnya lebih tinggi,” katanya.(***)

Edukasi Siswa Sekolah Menengah Pertama, Kementan Upayakan Regenerasi Petani

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Sebanyak 245 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Talenta Juara Bandung melaksanakan kunjungan studi lapangan inspiratif ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Selasa (16/9/2025).

Aktivitas ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mempercepat regenerasi petani, dengan fokus pada integrasi ilmu pengetahuan akademis dan praktik agribisnis modern di lapangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, secara konsisten menegaskan peran vital generasi muda sebagai tulang punggung swasembada pangan.

"Untuk mencapai hal tersebut, peran petani muda sangat dibutuhkan sebagai motor penggerak," ujar Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut menyampaikan pentingnya regenerasi petani dari kalangan muda.

“Pertanian harus didukung kalangan millennial. Pemerintah berupaya melakukan regenerasi petani yang dapat berdampak bagi sosial ekonomi masyarakat,” kata Santi.

Baca juga:

Kementan Siapkan Generasi Muda untuk Masa Depan Pertanian Indonesia

Dalam kunjungan, rombongan siswa dibagi untuk mengikuti tiga sesi praktik utama. Sesi pertama mengajarkan keterampilan mengolah sumber daya lokal menjadi produk bernilai jual, yaitu melalui praktik pembuatan es krim jagung manis. Sesi kedua memperkenalkan budidaya tanaman hias, meliputi teknik perbanyakan dan perawatannya.

Sesi pamungkas membawa siswa langsung ke lahan hidroponik BBPP Lembang, di mana mereka belajar secara menyeluruh proses budidaya tanpa tanah, mulai dari penyiapan media tanam hingga manajemen nutrisi air yang efisien.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyambut baik antusiasme siswa.
"Kunjungan dari adik-adik SMP Juara Bandung ini adalah investasi jangka panjang dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian. Menarik minat generasi muda tidaklah cukup, mereka harus dibekali dengan keahlian inovatif," jelasnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Juara Bandung, Nunung Nurohmah, menyoroti keterkaitan materi.
"Ini sangat relevan dengan pelajaran IPA. Pelajaran IPA, dan juga IPS, memiliki kaitan erat dengan pengenalan potensi sumber daya alam yang baru saja kami pelajari," kata Nunung. (RIS/MIR)

Regenerasi Petani, Kementan Tunjukkan Potensi Agribisnis Pada Gen Z

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Regenerasi petani menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam mencapai swasembada pangan. Untuk menarik generasi muda ke lahan pertanian, Kementan memperkenalkan prinsip pertanian modern dan pelatihan sumber daya manusia pertanian.

Pertanian modern diperkenalkan Kementan, melalui BBPP Lembang, kepada mahasiswa Politeknik Negeri Lampung yang melakukan kunjungan, Jumat (20/06/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menggagaskan bahwa generasi muda nantinya akan menjadi harapan bagi pertanian Indonesia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Senada dengan pernyataan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga berharap pada generasi muda.

Santi berpendapat bahwa kebutuhan pangan akan terus ada dan generasi petani saat ini sudah memasuki umur senja.

“Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang diikuti 46 mahasiswa Politeknik Negeri Lampung dan dua orang dosen pembimbing. Mereka mendalami agribisnis.

Para mahasiswa jurusan Pengembangan Produk Agroindustri berkunjung untuk melihat praktik pertanian di BBPP Lembang.

“Tujuan kunjungan kami kali ini adalah untuk mempelajari lebih dalam praktik pertanian di UPT Kementan,” tutur Fahrulsyah, dosen pembimbing.

Kunjungan disambut oleh Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika.

“Pertan UPT Pelatihan adalah pada pengembangan SDM pertanian sehingga mampu menciptakan tenaga kerja yang dapat berkontribusi pada industri pertanian,” paparnya.

Baca juga:

Bertani On Cloud: Padi Sehat dan Pertanian Organik Tingkatkan Produktivitas Pertanian

“Pertanian juga menjadi sektor yang sedang dilirik karena keberhasilan Kementerian Pertanian mencatatkan rekor cadangan beras terbesar dengan jumlah 4,1 ton. Sehingga membuka kesempatan,” lanjut Ajat.

Ia juga menerangkan bahwa sektor pertanian pangan seperti padi saja dapat diolah menjadi berbagai macam mulai dari gabah, jerami, hingga limbahnya yang dapat dimanfaatkan kembali.

Kunjungan kali ini menunjukkan beragam fasiltias BBPP Lembang. Diantaranya adalah tanaman hias yang menarik decak kagum para mahasiswa.

Dilanjutkan ke Rumah Pangan Lestari yang menjadi lahan praktik di BBPP Lembang. Terakhir, tujuan utama para muda-mudi Lampung ini adalah Lab Pengolahan Hasil Pertanian.

Lab Pengolahan Hasil Pertanian menyiapkan bahan-bahan praktik untuk membuat es krim jagung. “Praktik ini kami rasa cocok dengan jurusan kami,” terang Fahrulsyah.

Murid-murid mendapatkan paparan mengenai keuntungan mengolah produk pertanian semisal menjadi es krim jagung.

Terang Saptoningsih, Widyaiswara BBPP Lembang, bahwa pengolahan dapat memperpanjang masa simpan sebuah produk pertanian dan meningkatkan nilai ekonominya.

5 perwakilan para mahasiswa kemudian dipilih untuk mempraktikkan sendiri.

Sementara itu diskusi berjalan aktif dengan pertanyaan-pertanyaan seputar produksi es krim. Para mahasiswa sendiri kemudian mencicipi varietas olahan es krim dari BBPP Lembang.

“Rasanya unik dan cukup berbeda, seperti es krim kangung yang kami coba mengandung serat yang tinggi sehingga baik bagi pencernaan,” tukas Fahrulsyah.

“Dari kunjungan ini kami rasa BBPP Lembang dapat menjadi tempat yang baik untuk pelatihan di bidang pertanian,” tutupnya.(***)

Dorong Regenerasi Petani, UPT Pelatihan Kementan Gandeng Perguruan Tinggi

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Untuk mendorong regenerasi petani dan mencapai swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), melalui UPT BBPP Lembang, secara aktif memperkenalkan potensi agribisnis kepada Generasi Z. Di antaranya melalui kunjungan edukatif seperti yang dilakukan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Selasa (1/7/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yakin generasi muda dengan karakter kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras akan menjadi kunci untuk mewujudkan swasembada pangan dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyoroti pentingnya peran generasi muda.

Ia menekankan bahwa kebutuhan pangan akan selalu ada, sementara generasi petani saat ini semakin menua. Oleh karena itu, dibutuhkan regenerasi petani untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, membuka peluang bagi mahasiswa dan pelajar untuk mendalami pertanian.

Kesempatan ini dimanfaatkan 40 mahasiswa Dan tiga Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang melakukan kunjungan edukatif untuk mendalami praktik agribisnis.

Salah seorang dosen pembimbing, Dina Dwirayani, menjelaskan tujuan kedatangan mereka ke BBPP Lembang. "Tujuan kunjungan kami kali utamanya adalah mencari ilmu," terangnya.

Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman dengan BBPP Lembang.

Kerja sama ini dalam kaitan menumbuhkan calon petani muda melalui permagangan dan kunjungan studi. Ini merupakan tahun ke dua kerja sama berjalan.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa fungsi utama UPT pelatihan adalah mengembangkan SDM pertanian agar mampu berkontribusi pada industri ini.

Ajat juga menambahkan bahwa sektor pertanian kini menjadi sorotan, terutama setelah Kementan berhasil mencetak rekor cadangan beras terbesar mencapai 4,1 ton, yang membuka banyak peluang.

Baca juga:

Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Transformasi Pertanian Indonesia

”Banyak peluang yang dapat diraih dalam pertanian, misalkan saja dari padi, pelayanan alsintan, dan sebagainya,” terangnya.

Dalam kunjungan kali ini para mahasiswa mendapatkan materi pembelajaran mengenai analisis usaha tani.

Meski telah belajar mengenai hal ini di kampusnya, kelas yang diampu oleh Widyaiswara, Rosros Rosdiantini, lebih lanjut memperdalam pemahaman para mahasiswa.

Materi yang diajarkan mengulas mengenai permodalan usaha tani, menghitung return of investment, dan berbagai hal lain yang diperlukan ketika menjalankan usaha tani.

“Intinya kita harus rajin mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam menjalankan usaha tani kita agar rinci ketika menggunakan modal dan mengatur strategi,” terang Rosros.

Para mahasiswa tidak berhenti di kelas saja. 9,6 hektar lahan BBPP Lembang mereka kunjungi juga.

Diantara fasilitas yang dikunjungi adalah screen house tanaman hias, Rumah Pangan Lestari (RPL), dan terakhir lab pengolahan hasil pertanian. Area-area tersebut terletak di inkubator agribisnis BBPP Lembang.

Di screen house tanaman hias para mahasiswa antusias bertanya mengenai potensi agribisnis tanaman hias dan cara budidayanya.

Selanjutnya di RPL mereka melihat berbagai tanaman yang ditumbuhkembangkan di ruang terbuka. Selain itu mereka juga melihat berbagai instalasi hidroponik yang digunakan di BBPP Lembang.

Terakhir, mereka menikmati es krim berbagai rasa di Lab Pengolahan Hasil Pertanian. Yang menjadi hal menarik adalah es krim sayuran seperti cabai dan kangkung.

Delissa Roudlatus Habillah, mahasiswa jurusan Agribisnis angkatan 2023 menyampaikan kesannya.

“DI sini kami diberi materi mengenai analisis keuangan tani dan berkeliling BBPP Lembang. Es krimnya juga enak banget. Terima kasih BBPP Lembang,” kata Delissa.(***)

Regenerasi Petani, Kementan Dukung Peningkatan Kapasitas Generasi Z

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Sembilan siswa kelas XII dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Losarang, Kabupaten Indramayu, melaksanakan praktik kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang selama 3 bulan, 16 Desember 2024 sampai 20 Maret 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mendukung kegiatan tersebut. Menurutnya, peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Mentan Amran menambahkan, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Sementara Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, disetiap kesempatan mengingatkan bahwa salah satu upaya mencapai swasembada pangan, dengan meningkatkan kompetensi SDM pertanian sebagai penggerak utama.

“Perlu menyiapkan generasi muda sebagai penerus penggerak pembangunan pertanian melalui regenerasi petani muda, salah kegiatan praktik kerja lapangan,” jelasnya lagi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/03/13/antusiasnya-warga-lembang-terhadap-gerai-pasar-pangan-murah-kementan/

Ajat meyakini dengan pendidikan formal yang dijalani para generasi muda di sekolah menengah kejuruan pertanian, akan menjadi kelebihan saat nanti menekuni dunia pertanian baik di dunia usaha dan dunia industri.

“Pertanian itu keren, apalagi dengan memanfaatkan teknologi karena generasi muda saat ini adaptif dengan teknologi. Ayo tekuni dunia pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Siswa-siswi SMK Negeri 1 Losarang, Kabupaten Indramayu, melaksanakan praktik kerja di beberapa zona praktik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Zona praktik meliputi, sayuran lapang tanaman brokoli, pakcoy, selada keriting, budidaya pakcoy secara hidroponik sistem DFT, budidaya tomat beef secara hidroponik sistem irigasi tetes, budidaya anggur, dan pascapanen pengolahan kopi.

Setelah 3 bulan melakukan praktik kerja, dilaksanakan seminar hasil.
Kegiatan dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang, Manajer Inkubator Agribisnis, petugas pendamping di lapangan, serta siswa dan mahasiswa lain yang juga sedang praktik di BBPP Lembang.

Secara bergantian, mereka memaparkan hasil praktik kerja.
Pelepasan kegiatan praktik kerja dilakukan Kamis (20/3/2025) oleh tim manajemen BBPP Lembang.

“PKL di BBPP Lembang membuat kami jadi banyak mengenal aneka tanaman yang dibudidayakan dengan berbagai metode baik konvensional dan teknologi hidroponik,” kata Rendi Sepino, salah seorang peserta, saat ditemui setelah pelepasan.

Hal senada disampaikan siswa lainnya, Urip Ramadhan. Ia mengatakan selama PKL jadi mengenal banyak teman dari berbagai sekolah dan kampus.

“Seruuuu praktik kerja di sini, kami diterima dengan baik dan semua pembimbing mendampingi kami dengan sabar,” ujar Urip.(***)

Regenerasi Petani, UPT Pelatihan Kementan Fasilitasi Praktik Kerja Siswa SMK

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Empat belas siswa kelas XII dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Maja Kabupaten Majalengka, melaksanakan praktik kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT Pelatihan di Kementerian Pertanian (Kementan). Praktik dilakukan 3 bulan, 18 November 2024 sampai 27 Februari 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Siswa-siswi SMK Negeri I Maja Kabupaten Majalengka melaksanakan praktik kerja di beberapa zona praktik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, yaitu sayuran lapang tanaman brokoli, pakcoy, selada, jagung manis, budidaya pakcoy secara hidroponik sistem DFT, dan pascapanen pengolahan kopi.

Setelah 3 bulan melakukan praktik kerja, dilaksanakan seminar hasil.

Kegiatan dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang, Manajer Inkubator Agribisnis, petugas pendamping di lapangan, serta siswa-siswi lain yang juga sedang praktik di BBPP Lembang.

Secara bergantian, mereka memaparkan hasil praktik kerja. Diskusi berlangsung tentang hasil proses praktik kerja yang dilakukan.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/27/sektor-pertanian-penyangga-ekonomi-upt-pelatihan-kementan-latih-masyarakat-subang-terdampak-tol/

Pelepasan kegiatan praktik kerja dilakukan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, Kamis (27/2/2025).

“Salah satu upaya mencapai swasembada pangan, maka Kementan melalui BBPP Lembang sebagai UPT pelatihan berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian sebagai penggerak utama," ujar Ajat.

"Selain itu, perlu menyiapkan generasi muda sebagai penerus penggerak pembangunan pertanian melalui regenerasi petani muda, salah satunya melalui kegiatan praktik kerja,” jelasnya lagi.

Ajat meyakini dengan pendidikan formal yang dijalani para generasi muda di sekolah menengah kejurusan pertanian, akan menjadi kelebihan saat nanti menekuni dunia pertanian baik di dunia usaha dan dunia industri.

“Pertanian itu keren, apalagi dengan memanfaatkan teknologi karena generasi muda saat ini adaptif dengan teknologi. Ayo tekuni dunia pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ijang M. Ubaidilah, menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan BBPP Lembang untuk kegiatan praktik kerja ini.

“Sebagai bagian dari kurikulum merdeka, siswa kami harus menjalani prakik kerja selama 16 minggu di instansi/perusahaan/industri," katanya.

Ia juga mengapresiasi penerimaan BBPP Lembang. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi bekal buat para siswa.

"ilmu dan penambahan wawasan bagi siswa-siswi kami sebagai bekal mereka nantinya untuk melanjutkan pendidikan dan saat masuk ke dunia usaha dan dunia industri,” katanya lagi.

Salah seorang siswa, Adithya Dwi Margiana, juga merasakan hal serupa.

“Terimakasih BBPP Lembang!! di sini kami memperoleh banyak hal baru tentang pertanian. Di sini juga jadi banyak mengenal teman baru dari sekolah lain maupun kakak mahasiswa yang juga sedang praktik kerja di sini,” katanya.(***)

Komitmen Kementan Cetak Regenerasi Petani Melalui Agrowisata

TANIINDONSESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 167 siswa kelas VIII dan IX SMP Al-Muhadjirin Bekasi, Rabu (12/2/2025). Para siswa yang didampingi sejumlah guru hadir untuk melakukan agrowisata.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.


Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/15/tingkatkan-kualitas-sdm-pertanian-upt-pelatihan-kementan-kenalkan-teknologi-true-shallot-seed/

Para siswa yang dibagi menjadi 4 kelompok, secara bergantian mengunjungi dan praktik budidaya tanaman hias. Widyaiswara BBPP Lembang dibantu petugas memberi informasi budidaya kaktus dan sukulen.

“Adik-adik, dari satu pot tanaman sukulen ini, bisa menghasilkan banyak anakan sukulen sehingga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan,” ujar Ida Farida, widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya tanaman.

Para siswa lalu mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam. Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen. Selain itu, mereka juga praktik menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting pada tanaman kaktus.

Kelompok lainnya bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian. Di sana, widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Selanjutnya didampingi petugas laboratorium, murid-murid kelas VIII dan IX ini praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung. Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat es krim dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya.

“Ternyata mudah ya membuat es krim jagung ini. Kami akan coba praktikkan nanti di rumah,” ungkap mereka.

Anak-anak juga tampak antusias saat mencicipi rasa es krim jagung yang manis, gurih dan segar ini. Apalagi ketika merasakan produk lainnya seperti es krim labu, sorbet pakcoy, sorbet mangga, dan sorbet cabai.(***)

Dorong Regenerasi Petani Demi Ketahanan Pangan, UPT Pelatihan Kementan Gandeng Perguruan Tinggi

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Salah satu UPT di Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, terus menumbuhkan minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Di antaranya melalui kegiatan praktik kerja lapangan (PKL).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menggagaskan bahwa generasi muda nantinya akan menjadi harapan bagi pertanian Indonesia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga berharap pada generasi muda.

Santi berpendapat bahwa kebutuhan pangan akan terus ada dan generasi petani saat ini sudah memasuki umur senja.

“Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Mewujudkan hal tersebut, BBPP Lembang bersinergi dengan lembaga pendidikan baik perguruan tinggi maupun sekolah vokasi pertanian mendalami pertanian.

Jumat (14/2/2025), BBPP Lembang melepas lima orang mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang baru merampungkan periode magang.

Kelima mahasiswa tersebut merupakan peserta didik di Program Studi Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati.

Menurut mereka, ketertarikan untuk mendalami pertanian muncul setelah datang dan mengunjungi BBPP Lembang.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/15/calon-purna-tugas-bumn-dalami-pertanian-modern-di-upt-pelatihan-kementan/

Salah seorang mahasiswa, Bryan Safiq Nugraha, mengaku tertarik untuk menjalani magang setelah mengunjungi BBPP Lembang pada Desember 2024 lalu.

“Kami jadi semakin tertarik untuk belajar tentang pertanian setelah kunjungan tersebut,” terangnya.

Setelah menjalani dua minggu periode magang, mereka mengaku bahwa banyak ilmu teknis yang dipelajari dari BBPP Lembang.

Mahasiswa lainnya, Erica Nadia Putrie, berharap ilmu yang didapat dapat bermanfaat dalam jangka waktu yang lebih panjang.

“Kami yang selama ini hanya belajar teori di kampus jadi memahami teknik yang mungkin hanya dapat dipelajari ketika ada di lapangan,” sebutnya mengingat pengalaman magang mereka,

Layla Putri Hambali, peserta magang lainnya, mengaku sempat ada rasa kaget ketika menjalani magang.

“Ketika kami mulai belajar di sini, sempat agak kaget. Kami bertanya-tanya ‘kenapa tidak selalu menggunakan teknologi yang terbaru saja?’, namun setelah menjalani kami juga mengerti karena ini lembaga pelatihan dan yang kita hadapi nantinya adalah petani sehingga harus selalu bisa mengaplikasikan teknologi yang paling sederhana dan mudah didapat,” terangnya.

Sebagai penutup, Marsha Linda dan Pramesuara Cahaya Rahman menerangkan bahwa mereka juga mendapat pengalaman kerja sama yang berharga. Dari belajar di BBPP Lembang dan menjalani berbagai aktivitas bersama.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menekankan bahwa ini merupakan komitmen dari BBPP Lembang untuk mencapai swasembada pangan.

“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendukung berbagai program strategis Kementerian Pertanian termasuk dalam regenerasi petani,” terang Ajat.(***)

Sokong Ketahanan Pangan, Kementan Siapkan Gen Z Sebagai Regenerasi Petani

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mewujudkan swasembada pangan, dengan berbagai strategi. Di antaranya melakukan regenerasi petani dan menarik generasi muda untuk turut serta di bidang pertanian. Upaya tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan generasi muda.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia.

Menurutnya Indonesia membutuhkan pemuda yang cerdas dan tangguh dalam menghadapi tantangan dunia

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” kata Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin berumur. Sementara itu kebutuhan akan bahan pangan semakin meningkat.

“Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” terang Santi.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan seperti Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam bidang pertanian.

Salah satunya melalui praktik magang seperti yang diikuti 7 mahasiswa asal Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Pada 3 Februari 2025, para mahasiswa ini telah menyelesaikan masa magang yang berlangsung selama satu bulan.

Para peserta magang juga menyuguhkan hasil pembelajaran praktiknya kepada para widyaiswara di BBPP Lembang.

Suasana sidang berlangsung dengan atmosfer akademik dengan adanya pembimbing dan pembahas yang juga berlaku sebagai penguji. Masing-masing peserta didik melaksanakan magangnya diberbagai instalasi di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Seperti salah seorang mahasiswa, Elvira Yunia Putri, yang mengambil topik teknik inisiasi pada Pisang Cavendish secara in vitro.

Selama satu bulan Elvira melakukan praktik budidaya dan juga mengamati perkembangan benih bibit pisang Cavendish yang ditumbuhkembangkan di Laboratorium Kultur Jaringan. Teknik kultur jaringan yang digunakan dapat menghasilkan tumbuhan pisang dengan kualitas benih yang lebih baik.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/09/kementan-ajak-gen-z-kenali-potensi-agribisnis/

Rekan Elvira, Shalinda Octavia, mengulas mengenai pembibitan kentang dengan teknik in vitro juga. Hasil magang Shalinda merupakan upaya dalam perbanyakan produksi bibit unggul kentang.

Selain mempraktikkan budidaya dengan kultur jaringan, peserta magang yang lain juga mempraktikkan pertanian dengan teknik hidroponik.

Evrylia Dewi Romadenta, Cindy Ayu Deswanti,Shaffiyah Nadya Cholilah, dan Dhini Widyasari mempraktikkan aplikasi teknik hidroponik pada berbagai macam komoditas. Masing-masing mempelajari teknik bertani hidroponik dengan deep flow technique pada Pakcoy dan budidaya tanaman tomat serta melon dengan menggunakan metode drip irrigation.

Selain cara budidayanya, mereka juga mempelajari penerapan instalasinya hingga pemberian pupuk pada teknik-teknik tersebut.

Sementara Siti Kamila Rahmasari dari Untirta mempresentasikan hasil magangnya di screen house Tomat BBPP Lembang. Ia mengulas pembudidayaan tomat dengan teknik drip irrigation.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan bahwa pendidikan mahasiswa magang dilakukan sebagai komitmen UPT BPPSDMP dalam mengembangkan sumber daya manusia bidang pertanian yang siap berkontribusi di bidang pertanian.

“Kami menerima stakeholder di bidang pertanian baik itu petani, penyuluh pertanian, petugas, siswa, mahasiswa, dan lainnya untuk belajar ilmu pertanian di sini,” tandas Ajat.(***)

Kementan Siapkan Regenerasi Pertanian melalui Generasi Muda

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 288 siswa kelas X SMA Suluh Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Terbagi 4 kelompok, rombongan mengunjungi dan praktik pembuatan instalasi hidroponik dan penanaman sayuran daun sistem deep flow technique (DFT) dan wick system.

Petugas menjelaskan alat dan bahan pembuatan instalasi menggunakan bahan utama baja ringan dan pipa paralon, serta pelarutan nutrisi utama budidaya hidroponik menggunakan nutrisi AB mix.

Para siswa tampak antusias ikut praktik membuat instalasi dan melakukan penanaman bibit pakcoy.

Kelompok lainnya bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian.

Di sana, widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/01/27/genz-pelajari-agribisnis-pertanian-di-upt-kementan/

Selanjutnya didampingi petugas laboratorium, mereka praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat olahan tersebut dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya, yang ternyata dinilai cukup mudah bisa dipraktikkan ulang nantinya sepulang dari BBPP Lembang.

Mereka senang sekali karena hasil praktiknya dapat dlangsung dinikmati, es krim jagung yang gurih dan menyegarkan.

Di screen house tanaman hias, widyaiswara BBPP Lembang dibantu petugas sharing tentang budidaya kaktus dan sukulen. Anak-anak mempraktikkan penyiapan media tanam terdiri dari pasir dan pupuk kandang ayam.

Kemudian, memotong bagian tanaman sukulen, memperbanyak tanaman sukulen melalui stek pucuk untuk tanaman sukulen, dan menyambungkan understam dan anakan kaktus melalui teknik grafting. Mereka juga diperbolehkan membawa pulang hasil praktiknya.

Di Laboratorium Agens Hayati, para siswa tampak gagah dan cantik mengenakan jas lab yang menjadi SOP saat berada di laboratorium.

Widyaiswara menjelaskan fungsi trichoderma sebagai pengendali hama penyakit pada tanaman.

Selanjutnya, peserta mempraktikkan perbanyakan trichoderma dipandu petugas laboratorium dan mahasiswa yang sedang PKL di BBPP Lembang.

Satu-persatu peserta mempraktikkan perbanyakan trichoderma di media jagung. Mereka juga memperoleh tricodherma dalam bentuk serbuk, produksi laboratorium.

Salah seorang siswa, Danovan Harahap, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru dari kegiatan ini.

“Di sini kami belajar perbanyakan tricodherma, sangat membantu kami dalam memahami salah satu materi yang ada di pelajaran biologi,” katanya. (yoko/che)