Lakukan Audiensi dengan Bupati Sleman, Kementan dan IFAD Masifkan Regenerasi Petani
TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA – Dalam rangka perluasan Youth Entrepreneur and Employment Support Services Scaling Up Intervetion (YESSI), Kementerian Pertanian (Kementan) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melakukan audiensi dengan Bupati Kabupaten Sleman (22/1/2024).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pentingnya peran kepala daerah dalam mendukung kemajuan sektor pertanian. “Dukungan dari kepala daerah sangat dibutuhkan karena hal tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah”, tutur Amran.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan jika kolaborasi sangat dibutuhkan dalam pertanian.
“Kolaborasi itu bisa dilakukan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah. Kenapa hal ini penting, karena hal ini terkait kebijakan sebuah daerah untuk memajukan pertanian. Kita membutuhkan komitmen bersama,” terangnya.
Saat berdialog dengan Bupati Sleman, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti mengatakan pentingnya dukungan Kepala Daerah untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program YESS di wilayahnya.
“Komitmen Kepala Daerah menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan program YESS, karena nanti dalam proses pelaksanaannya akan melibatkan peran UPTD di wilayahnya, dan setelah program pendamlingan selesai maka sepenuhnya menjadi hak pemerintah daerah untuk mengambil alih keberlanjutannya,” ujar Idha.
Baca juga: Upgrade Jiwa Kewirausahaan, Polbangtan Kementan Gelar Kuliah Umum
Terkait komitmen tersebut langsung dijawab oleh Kustini, bahwa pihaknya akan berkomitmen penuh dalam mendukung pelaksanaan program tersebut.
“Kami sangat konsen terhadap pengembangan pertanian dan utamanya regenerasi petani muda. Sleman sendiri sangat aktif menjaring dan mengukuhkan petani milenial di setiap wilayah BP4. Sehingga jika program YESS ini dilaksanakan di wilayah kami merupakan suatu pilihan yang sangat tepat,” ujarnya.
Kustini menambahkan, bahwa Sleman merupakan salah satu lumbung pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga pembangunan pertanian tentu akan selalu menjadi prioritas utama.
“Potensi pertanian di Sleman sangat besar, baik dari sumberdaya alamnya dan didukung dengan kapasitas SDM. Namun menghadapi tantangan era sekarang tentunya upskilling atau peningkatan kualitas SDM harus terus diupayakan melalui program pendampingan, fasilitasi, dan permodalan,” paparnya.
Diketahui bahwa Kabupaten Sleman merupakan kabupaten dengan jumlah petani milenial terbanyak di DIY yaitu mencapai 1000 petani milenial yang aktif dikukuhkan oleh bupati.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (YoMa) beserta perwakilan tim IFAD dan manajement progam YESS.
Shazreh Hussain, selaku Targetin gender and youth Consultant IFAD mengapresiasi komitmen dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.
Shazreh sendiri sudah berkesempatan berkeliling ke beberapa titik petani milenial yang cukup sukses di Kabupaten Sleman seperti Ardana Garden, Merapi Farm, dan Gubug Milenial Margorejo.
“Sangat menginspirasi apa yang sudah dilakukan Kabupaten Sleman, kami juga sudah melihat langsung bagaimana kesuksesan petani milenial di wilayah Kabupaten Sleman. Kami berharap melalui program YESS ini akan lebih berkembang lagi dan tentunya mengedepankan program yang responsif gender,” ujarnya.(***)