20 April 2025

#Agribisnis

UPT Pelatihan Kementan Ajarkan Gen Z Hilirisasi Pertanian dan Agribisnis Tanaman Hias

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 59 Gen Z siswa-siswi kelas VIII SMP Budi Cendekia Islamic School, Depok, Selasa (15/4/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia.

“Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sugestiana, menyampaikan pihaknya mengajak murid-murid belajar pertanian di BBPP Lembang dalam rangka Research and Leadership Development Program Sekolah.

Ia berharap kegiatan kunjungan ke BBPP Lembang dapat memberi manfaat dan bisa diaplikasikan oleh siswa.

Kunjungan kali ini, BBPP Lembang mengajarkan hilirisasi komoditas pertanian dan agribisnis tanaman hias. Keduanya dapat menjadi peluang usaha menjanjikan di sektor pertanian.

Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, petugas laboratorium menjelaskan tujuan pengolahan hasil pertanian.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/03/30/sinergi-dua-upt-kementan-wujudkan-regenerasi-pertanian/

Lalu, generasi z ini diajak praktik langsung membuat cemilan yang rasanya manis pedas asam dan menyegarkan yaitu sorbet cabai.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat sorbet hingga menjadi sorbet cabai yang siap dikonsumsi.

Dua siswa, Audrey dan Zakky, antusias mempraktikkan langkah demi langkah pembuatan sorbet, mulai dari pencampuran semua bahan, pemasakan, pemixeran hingga pelabelan.

“Asyik belajar membuat sorbet ini, mudah juga ternyata,” ucap Audrey.

Sementara Zakky mengatakan olahan sorbet cabai ini belum pernah ia temui di tempat lain.

Produk olahan lainnya seperti es krim jagung, es krim labu, sorbet pakcoy, sorbet buah naga, dan sorbet mangga, juga diserbu oleh pengunjung untuk dicicipi.

“Enak-enak semuanya, jangan lupa cobain sorbet dan es krim ini di BBPP Lembang yaa!" ucap mereka kompak.

Di screen tanaman hias, siswa mempraktikkan perbanyakan tanaman hias kaktus dan sukulen.

Widyaiswara didampingi petugas menjelaskan penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam.

Siswa-siswi mempraktikkan perbanyakan tanaman sukulen melalui stek pucuk dan stek daun.

Selain itu, mereka juga praktik perbanyakan kaktus dengan cara grafting, menyambungkan understam dan anakan kaktus.(***)

Kementan Tarik Minat Generasi Muda melalui Agribisnis Tanaman Hias

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Pelatihan Agribisnis Tanaman Hias bagi Generasi Muda, 17 – 21 Maret 2025. Kegiatan diikuti 16 peserta yang terdiri dari siswa dan mahasiswa yang sedang praktik kerja di BBPP Lembang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan kompetensi SDM, khususnya generasi muda, harus terus digenjot karena perannya penting untuk membangun pertanian Indonesia.

“Peran generasi muda sangat penting. Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia,“ tutur Amran.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/03/24/akhir-pekan-gerai-pasar-pangan-murah-kementan-diburu-warga-lembang/

Selama pelatihan, peserta diberikan materi secara klasikal yaitu persiapan benih tanaman hias dan persiapan media tanaman hias. Peserta antusias praktik perbanyakan tanaman kaktus dengan cara menempel (grafting).

Di materi lainnya yaitu penanaman dan pemeliharaan tanaman hias, peserta didampingi widyaiswara praktik pengujian pH tanah menggunakan tanaman rimpang kunyit.

Setelah itu, peserta memperoleh materi pupuk dan pemupukan tanaman hias dan pengendalian hama dan penyakit terpadu tanaman hias serta panen dan pascapanen tanaman hias.

Saat materi agrikreatif tanaman hias, widyaiswara menjelaskan potensi bisnis tanaman hias yang tinggi dan bisa menghasilkan keuntungan banyak melalui agrikreatif. Generasi muda ini juga diajak menanam tanaman hias menggunakan media hydrogel.

Hari berikutnya, materi analisa usahatani diberikan dan peserta mendemokan membuat bisnis model canvas. Terakhir, peserta memperoleh materi pemasaran tanaman hias dan media pembelajaran.

Akhir pelatihan, Jumat (21/3/2025), salah satu peserta, Imas Masruroh, mahasiswi semester 6 PEPI Serpong mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat, memberikan pemahaman untuk mengenal budidaya, pemeliharaan hingga pemasaran terkait budidaya tanaman kaktus. Interaksi dengan para widyaiswara dan peserta lain juga memperkaya pengalaman saya,” ucapnya.(***)

Kementan Ajak Gen Z Kenali Potensi Agribisnis

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian terus mengajak generasi muda untuk berpartisipasi dalam industri pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan pentingnya regenerasi dalam bidang pertanian. Dijelaskannya, kebutuhan tenaga kerja di bidang pertanian dinilai masih kurang.

Indonesia, sambungnya, membutuhkan pemuda-pemudi yang cerdas dan berkarakter dalam pembangunan pertanian.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut petani milenial harus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk unggulan pertanian.

Mewujudkan semangat tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di bawah BPPSDMP membuka kesempatan kerjasama kepada segala kalangan. Dengan tujuan untuk mengenalkan kesempatan dalam industri pertanian, UPT seperti Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyediakan layanan kerjasama.

Rabu (05/02/2025) lalu, sebanyak 231 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengunjungi BBPP Lembang untuk mengenal potensi agribisnis dari pengolahan hasil pertanian.

Dalam kunjungannya, para mahasiswa dibawa untuk melihat pengolahan hasil pertanian seperti jagung menjadi es krim, pengolahan kopi dari buah sampai dengan ke cangkir, dan pembudidayaan tanaman hias.

Mereka kemudian dibagi menjadi tiga kelompok dan bergerak secara rotasi ke instalasi yang tersedia di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Satu kelompok diarahkan menuju Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, kelompok selanjutnya menuju instalasi pengolahan kopi, dan kelompok terakhir menuju screen house tanaman hias.

Di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, para peserta magang mempelajari pengolahan jagung menjadi es krim.

Dipandu oleh petugas lab, dua orang menjadi sukarelawan dalam proses pembuatan. Mereka selanjutnya juga mencicipi hasil dari yang mereka olah. Selain jagung, peserta didik juga berkesempatan mencicipi es krim pakcoy, es krim buah naga, dan sorbet cabai.

“Penjelasannya mudah diikuti dan dimengerti, es krimnya juga enak! Kami tadi mencoba buat es krim jagung, terus kami juga mencoba es krim pakcoynya. Instruksinya mudah diikuti juga jadi bisa kami coba sendiri di rumah!”, ujar mahasiswa yang selesai melakukan praktik.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/08/cetak-petani-muda-upt-kementan-fasilitasi-praktek-magang-mahasiswa/

Selanjutnya mengunjungi screen house tanaman hias di BBPP Lembang berkesempatan untuk melihat budidaya tanaman hias.

Di tempat ini, mereka juga mempraktikkan sendiri cara membudidayakan tanaman sukulen dan kaktus. Mereka juga banyak mengambil foto di tengah koleksi tanaman hias BBPP Lembang.

Di kafe percobaan BBPP Lembang, sejumlah mahasiswa menikmati espresso yang dibuat dari kopi hasil panen lahan BBPP Lembang. Kopi arabika yang dipanen kemudian diolah melalui proses pencucian biji, roasting, dan digiling hingga menjadi serbuk kopi.

Para peserta kunjungan mendapati kopi yang mereka cicip memiliki cita rasa yang kuat dan menambahkan kental manis ke dalam gelas mereka.

Dua mahasiswa, Yesa Salisadin dan Istiqomah Putri, meninggalkan kesannya setelah mencicipi Kopi khas BBPP Lembang.

“Pokoknya beda banget, dan kita setelah berkeliling tadi jadi tahu cara mengolah kopi dari awal sampai diminum,” terangnya.(***)

Kementan Tingkatkan Kualitas Mahasiswa Sidoarjo Melalui Agribisnis Pertanian

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan budidaya tanaman hias Kaktus, sukulen dan hilirisasi komoditas pangan strategis jagung kepada 90 mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Bisnis Digital, Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jumat (7/2/2025).

Kunjungan dilakukan untuk meningkatkan atmosfir akademik serta meningkatkan kualitas mahasiswa.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia.

Ia mengajak anak muda untuk terlibat dalam sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan kesiapan BBPP Lembang baik dari sarana dan prasarana serta SDM pengelola dan terus berbenah, untuk berpartisipasi aktif meningkatkan kompetensi SDM pertanian, termasuk regenerasi petani sebagai salah satu program Kementerian Pertanian.

“Kami menerima stakeholder dibidang pertanian baik itu petani, penyuluh pertanian, petugas, siswa, mahasiswa, calon purnabakti, dan lainnya untuk belajar pertanian di sini, salah satunya melalui kegiatan eduwisata seperti ini,” tuturnya.

Terbagi 2 kelompok, secara bergantian rombongan mengunjungi laboratorium pengolahan hasil pertanian dan praktik membuat es krim jagung.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/04/dukung-swasembada-mentan-dan-menhut-tanam-agroforestri-pangan-serentak-di-17-provinsi/

Widyaiswara BBPP Lembang, Saptoningsih memberikan penjelasan program Kementerian Pertanian.

“Saat ini program Kementerian Pertanian adalah mencapai swasembada pangan secepatnya-cepatnya. Ini dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan bagi 280 juta lebih penduduk Indonesia,” terang Saptoningsih.

Saptoningsih juga menjelaskan 4 sub sistem dalam agribisnis, salah satunya pengolahan hasil pertanian.

Menurutnya, pengolahan hasil pertanian bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Didampingi petugas laboratorium dan mahasiswa yang sedang PKL, mahasiswa semester 5 ini praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat olahan tersebut hingga dikemas ke dalam kemasan cup kecil yang cantik.

Usai praktik dan mencicipi es krim jagung, mereka pun membeli aneka es krim dan sorbet yang diproduksi oleh laboratorium, yaitu sorbet pakcoy, sorbet mangga, sorbet cabai, dan es krim labu.

“Sorbet dan es krim nya enak-enak dan seru ternyata ya praktik membuatnya. Pokonya seru sekali belajar di BBPP Lembang! ucap mereka kompak.

Kelompok kedua, bergerak menuju screen house tanaman hias. Widyaiswara spesialisasi budidaya tanaman memberikan penjelasan tentang budidaya tanaman sukulen dan kaktus.

Mahasiswa tampak antusias diajak praktik perbanyakan sukulen dengan stek pucuk dan stek daun serta dan perbanyakan kaktus dengan teknik menempel (grafting).(***)

Pikat Milenial Lakoni Agribisnis, Kementan Kenalkan Olahan Pangan Jagung

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan pertanian kepada 378 orang siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Sepatan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (4/2/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia. Ia mengajak anak muda untuk terlibat dalam sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Rombongan SMP Negeri 1 Sepatan diterima secara resmi oleh Tim Manajemen BBPP Lembang.

Pemimpin rombongan, Ranti Widiastuti, yang juga perwakilan guru, mengatakan tujuan kunjungan ini dalam rangka program sekolah P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

“Tema P5 kali ini dalam hal pengolahan makanan yaitu pembuatan es krim. Kegiatan ini akan berkesinambungan dengan tema berikutnya yaitu kewirausahaan. Harapan kami setelah anak-anak mampu membuat es krim maka dapat diperjualbelikan di dalam dan di luar sekolah,” ungkap Ranti.

Terbagi 4 kelompok, secara bergantian rombongan mengunjungi laboratorium pengolahan hasil pertanian dan praktik membuat es krim jagung.

Widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/01/31/hortikultura-masih-menjadi-andalan-kementan-latih-masyarakat-terkena-dampak-tol-di-kabupaten-subang/

Didampingi petugas laboratorium dan mahasiswa yang sedang PKL, murid-murid kelas VIII ini praktik membuat cemilan sehat, manis, dan menyegarkan yaitu es krim jagung.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat olahan tersebut hingga dikemas ke dalam kemasan cup kecil yang cantik.

Selain praktik di laboratorium pengolahan hasil pertanian, anak-anak juga diberi kesempatan mengelilingi Inkubator Agribisnis.

Di screen house tanaman hias, dikenalkan aneka koleksi tanaman kaktus dan sukulen dan proses budidayanya.

Di zona rumah pangan lestari, didampingi petugas lahan praktik, murid-murid antusias mengenal berbagai tanaman yang ditanam di lahan memakai mulsa, di dalam polybag, dan yang digantung.

Koleksi tanaman pakcoy, brokoli, selada, bawang daun, tomat, padi apung, labu, tanaman rimpang seperti jahe yang belum mereka ketahui sebelumnya. Dikenalkan juga smart farming yang dimanfaatkan untuk penyiraman otomatis.

Di zona screen hidroponik, petugas memberikan penjelasan budidaya pakcoy menggunakan teknologi hidroponik sistem DFT, yang menarik perhatian siswa-siswi karena menanam sayuran tanpa menggunakan media tanah dan jumlahnya bisa langsung banyak karena menggunakan instalasi bertingkat.

Dua siswi, Alya Nur Arizza dan Keyla Shifa Awaliyah ditemui selepas praktik membuat es krim jagung, menyampaikan keseruannya belajar pertanian di BBPP Lembang.

“Kami belajar hal baru di sini, mengenal berbagai macam tanaman sayuran, tanaman buah, dan tanaman hias kaktus dan sukulen,” katanya.

“Kami belajar membuat es krim jagung yang teryata mudah ya. Semoga BBPP Lembang tetap menjadi tempat kunjungan yang seru!”, ungkap mereka kompak.(***)

GenZ Pelajari Agribisnis Pertanian di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan agribisnis pertanian kepada 226 siswa SMP Tulus Bhakti Bekasi yang hadir didampingi para guru, Rabu (22/01/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan akan mendukung penuh upaya regenerasi petani.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/01/27/kementan-tarik-minat-genz-dengan-hilirisasi-komoditas-sayuran/

Selain itu, BPPSDMP juga membuka akses pelatihan dan pendampingan untuk petani milenial.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan pihaknya berkomitmen menyiapkan regenerasi petani. Salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau fieldtrip.
Rombongan langsung meninjau lahan praktik Inkubator Agribisnis seluas 2,5 hektar.

Di screen tanaman hias, widyaiswara didampingi petugas, sharing tentang budidaya kaktus dan sukulen mulai dari penyiapan media tanam, perbanyakan anakan dan proses pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit.

BBPP Lembang juga memperkenalkan zona lainnya, yaitu pembuatan instalasi hidroponik dan penanaman sayuran daun sistem deep flow technique (DFT) dan wick system.

Petugas menjelaskan alat dan bahan pembuatan instalasi menggunakan bahan utama baja ringan dan pipa paralon, serta pelarutan nutrisi utama budidaya hidroponik menggunakan nutrisi AB mix.

Para peserta tampak antusias ikut praktik membuat instalasi dan melakukan penanaman bibit pakcoy. (Yoko/Che)

Gen Z Pelajari Agribisnis Pertanian di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan agribisnis pertanian kepada 80 siswa didampingi 25 dosen Program Keahlian Agribisnis Tanaman SMK Agribisnis dan Agroteknologi Amerta Kabupaten Bogor, Senin (16/12/2024).

Ini sejalan dengan program Kementan tentang regenerasi petani. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/16/dukung-swasembada-pangan-kementan-asah-kompetensi-gen-z/

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan pertanian modern membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menjelaskan jika pihaknya berkomitmen menyiapkan regenerasi petani. Salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau fieldtrip.

Rombongan langsung meninjau lahan praktik Inkubator Agribisnis seluas 2,5 hektar. Di screen tanaman hias, petugas lahan praktik sharing tentang budidaya kaktus dan sukulen mulai dari penyiapan media tanam, perbanyakan anakan dan proses pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit.

BBPP Lembang juga memperkenalkan zona lainnya, yaitu budidaya sayuran lapang selada keriting mulai dari pengolahan lahan, persemaian, pemeliharaan, panen dan pascapanen.

Kunjungan berakhir di screen house anggur, berdiskusi dengan petugas lapangan tentang tahapan budidaya tanaman mulai dari persiapan media tanam, persemaian, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen dan pascapanen. (Yoko/Che)