Tingkatkan Produksi Pertanian, Wamentan Minta Seluruh Stakeholder Saling Sinergi dan Kolaborasi
TANIINDONESIA.COM//JAKARTA – Sinergi dan kolaborasi antar seluruh stakeholder pertanian dan peternakan di Indonesia dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian sangat penting. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi ketika membuka Indo Livestock 2023 Expo & Forum di Grand City Convex Surabaya, Rabu 26 Juli 2023.
“Kita harus bekerja sama dan optimis di situasi yang tidak menentu ini, baik dari segi iklim dan juga traffic perdagangan yang sempat terhenti karena pandemic Covid-19,” kata Harvick.
Menurut dia, struktur yang ada di Kementerian Pertanian, termasuk peran pemerintah daerah dan peran para pelaku usaha seharusnya dapat meningkatkan sektor pertanian agar bisa jadi sandaran pangan, sandaran hidup bagi masyarakat.
“Kita harus fokus ke peningkatan produksi untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di Indonesia, jika melimpah, maka dapat diekspor dan untuk pemasarannya bisa kita cari caranya,” kata Harvick.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pencapaian nilai ekspor subsektor peternakan tahun 2022 mencapai Rp. 17,7 T mengalami peningkatan sebesar 13,5 persen dibandingkan tahun 2021.
Baca juga: Kementan Jadikan Sembalun Sentra Penyediaan Bawang Putih Nasional
Salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan dalam proses pembangunan kata Harvick adalah perkembangan teknologi dan inovasi untuk mencapai produktivitas dan efisiensi produksi. Oleh karena itu, Ia menilai, untuk terus meningkatkan peluang akses pasar ekspor, maka perlu adanya dukungan dari seluruh stakeholder terkait, terutama dalam penerapan standar-standar internasional mulai dari hulu ke hilir untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.
“Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah daerah yang telah berinisiatif membuat kegiatan pameran ini,” ujar Harvick. Melalui event ini, dia berharap pelaku usaha di Indonesia dan dunia internasional dapat saling berinteraksi dan terjadi transfer teknologi yang bermanfaat bagi pengembangan peternakan di Indonesia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Iwan, mewakili Gubernur Jawa Timur mengatakan, Jawa Timur adalah pintu gerbang perdagangan ke Indonesia Timur. “Untuk itu saya sampaikan kepada para pelaku usaha bidang pertanian maupun peternakan, bahwa berinvestasi di Jawa Timur akan sangat menguntungkan karena potensi pasar sangat luas,” kata Iwan.
Iwan mengatakan, Jawa Timur masih menghadapi berbagai tantangan dalam perdagangan. Meskipun demikian, Ia tetap optimis karena pemerintah Jawa Timur telah melakukan berbagai langkah seperti penguatan produksi, optimalisasi kelancaran distribusi didukung penguatan data dan digital, optimalisasi hulu hilir peningkatan produktifitas, dan suplay manajemen aktifasi jalur perdagangan.
Indo Livestock merupakan perhelatan internasional industri peternakan, pertanian, pakan ternak, pengolahan susu, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan dan akuakultur. Pameran ini diikuti oleh total 370 perusahaan/peserta pameran dari 42 negara termasuk di dalamnya ada 7 paviliun negara yaitu Australia, China, Eropa, Indonesia, Korea Selatan, Taiwan dan Thailand.(***)