18 Maret 2025

Bulan: Agustus 2023

Siap Sukseskan Pembangunan Pertanian, Polbangtan Kementan Wisuda Calon Agripreneur

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) menggelar wisuda bagi Sarjana Terapan tahun akademik 2022/2023. Prosesi wisuda digelar di The Rich Hotel Yogyakarta pada Selasa (29/08).

Dalam rangka wisuda Polbangtan tahun 2023 ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa Polbangtan adalah salah satu institusi andalan yang memiliki misi untuk menghadirkan pertanian yang lebih maju, semakin mandiri dan modern.

“Polbangtan adalah salah satu institusi yang menjadi andalan untuk menghadirkan pertanian yang lebih maju, semakin mandiri dan modern. baik bagi petani, negara dan daerah” sebut Mentan Syahrul.

“Oleh karena itu kalian sebagai lulusan-lulusan yang telah dilatih dan digodok serta ditempa dengan kuat di Polbangtan, menjadi andalan dan energi pertanian di daerah masing -masing dimana kalian berada.

Baca juga: Dongkrak Ekspor Komoditas Pertanian, Kementan Gelar Training of Trainers

Saya berharap lulusan Polbangtan yang ada di seluruh Indonesia, mampu berkontribusi menghadirkan berbagai aktivitas pertanian yang lebih baik, lebih maju, mandiri dan modern” sebut Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi turut menyatakan bahwa lulusan Polbangtan merupakan aktor pembangunan pertanian.

“Kalian harus siap ditempatkan semua lini pembangunan pertanian mulai budidaya, panen dan pasca panen. Pembangunan Pertanian saat ini adalah dengan agribisnis, maka Pendidikan vokasi ini diciptakan untuk melahirkan kalian sebagai job creator. Kalian harus siap masuk disini membangun dan menciptakan wirausaha pertanian” ujar Dedi.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti yang hadir langsung dalam gelaran wisuda Polbangtan YOMA turut memberikan ucapan selamat serta memotivasi para wisudawan.

“Wisuda hari ini mempunyai arti yang penting karena masyarakat, bangsa dan negara akan segera menyaksikan kiprah Saudara-saudara yang telah terdidik dan ditempa di Polbangtan. kata Santi.

Para lulusan diharapkan menjadi pilar utama dalam pembangunan nasional melalui berbagai Program Utama Kementan seperti pembiayaan usaha pertanian melalui KUR Peningkatan Produksi Tanaman Pangan melalui Pengembangan Kawasan Berbasis Korporasi (PROPAKTANI), akselerasi ekspor melalui program Tiga Kali Lipat Ekspor (GRATIEKS), dan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian serta TANI AKUR di BPPSDMP.

Mengusung tema “Mewujudkan Generasi Muda yang Kompeten dan Berkarakter serta Berkontribusi Nyata dalam Pembangunan Pertanian” Polbangtan YOMA mewisuda 583 wisudawan dari 23 provinsi.

Para wisudawan tahun ini terdiri dari Program Mahasiswa Reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program RPL merupakan salah satu program khusus yang diselenggarakan guna mengakomodir para penyuluh pertanian untuk meningkatkan kapasitas diri dengan menempuh pendidikan sarjana.

“Hari ini, 29 Agustus 2023 Polbangtan Yogyakarta- Magelang mewisuda sejumlah 583 orang, terdiri dari 303 Wisudawan Reguler Jurusan Pertanian dan Peternakan serta 280 Wisudawan RPL,” terang Bambang Sudarmanto, Direktur Polbangtan YOMA.

Baca juga: Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton, Mentan: Pertanian Indonesia Tangguh

Sebanyak 583 wisudawan tersebut terinci dari 34 wisudawan Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, 67 wisudawan Program Studi Agribisnis Hortikultura, 64 wisudawan Program Studi Teknologi Benih, 35 wisudawan Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, 69 orang wisudawan Program Studi Teknologi Produksi Ternak, dan 34 wisudawan Program Studi Teknologi Pakan Ternak, disamping itu juga mewisuda mahasiswa Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan dan Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan sejumlah 280 wisudawan.

Bambang juga menyampaikan kepada orangtua wisudawan yang hadir bahwa profil lulusan Polbangtan YOMA salah satunya adalah sebagai wirausaha muda pertanian, sehingga jika putra-putrinya memulai usaha diharapkan dapat didukung penuh.

“Jadi kalau putra putri memulai usaha, itu bukan menunggu kerja Bapak/Ibu, dan ini adalah hal yang luar biasa, kalau itu bisa terwujud maka putra putri Bapak/Ibu adalah bukan pencari kerja namun sebaliknya membuka lapangan kerja bagi orang lain atau masyarakat sekitar, karena itu mohon dukung putra putri bapak untuk menjadi pengusaha. Sekedar informasi, wirausahawan di Indonesia sekarang ini masih berkisar pada angka 3,47%, sementara Malaysia dan Thailand sudah diatas 4%, Singapura sudah diangka 8,6%, dan negara negara maju dikisaran 10-12%, bahkan banyak yang lebih dari itu,” terangnya.

Sementara, lanjut Bambang, untuk wisudawan program regular juga sudah ada yang diterima bekerja.

“diantaranya diterima di PT. Mustika Jaya sebanyak 11 orang, di PT Medion 3 orang, sudah lolos sebagi Spesified Skill Worker pada House Farm di Jepang sebanyak 12 orang dan akan menyusul 70 orang lainnya sudah mengikuti pelatihan budaya dan bahasa jepang menunggu proses seleksi. Diantara wisudawan program reguler juga sudah ada yang menjadi wirausahawan, diantaranya Saudara Jamaludin Nur Ridho,” pungkasnya.(***)

Dongkrak Ekspor Komoditas Pertanian, Kementan Gelar Training of Trainers

TANIINDONESIA.COM//JAMBI - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mendongkrak ekspor pertanian. Upaya ini salah satunya ditempuh melalui Training of Trainers (TOT).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya menuturkan bahwa pertanian adalah kekuatan yang selama ini menopang bangsa Indonesia, termasuk saat menghadapi tiga tahun pandemi COVID-19.

"Lihat data, bukan kah hanya pertanian yang tumbuh 16,42 persen di saat COVID-19. Bukankah ekspor kita disaat semua melemah, ekspor pertanian tumbuh 15 persen, pernah 32 persen terakhir 8 persen, dan itu menunjukan bahwa pertanian menghasilkan," tuturnya pada Pembukaan TOT Peningkatan Ekspor Komoditas bagi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian di Jambi, Selasa, 29 Agustus 2023.

Mentan SYL yakin di saat ekonomi dunia melemah, liquiditas dunia melemah, yang bisa dihilirisasi dan bisa diekpor bukan nikel, bukan otomotif atau alat elektronik, melainkah hasil pertanian.

"Sekali lagi TOT menjadi penting, untuk membangun mindset. Untuk dapat merubah perilaku, tergantung kemampuan kita mentransfer mindset dan tentu trainerlah yang menjadi kuncinya," kata dia.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, tujuan pembangunan pertanian adalah penyediaan pangan untuk 180 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.

Karena itu, lanjut Dedi, TOT ini bertujuan meningkatkan pemahaman peserta terkait kelayakan usaha, prosedur dan prospek ekspor komoditas pertanian dalam upaya peningkatan pendapatan petani dan meningkatkan ekspor.

Baca juga: Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton, Mentan: Pertanian Indonesia Tangguh

"Patut disyukuri bahwa sejauh ini kecukupan pangan di Indonesia masih terjaga. Selama pandemi, ekspor komoditas pertanian semakin meningkat," ucap Dedi.

Kondisi ini, lanjut Dedi, merupakan indikasi ketangguhan sektor pertanian sekaligus besarnya potensi pertanian sebagai pilar utama perekonomian Indonesia.

Hadir juga pada pembukaan ini Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman, yang Mewakili Gubernur, Al Haris, Kepala Bapeltan Jambi, Zahron Helmy dan Kepala UPT lingkup BPPSDMP.

TOT dilaksanakan selama tiga hari, tanggal 29 - 31 Agustus 2023 secara tatap muka berlokasi di Balai Pelatihan Pertanian Jambi dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian ataupun lokasi lainnya.

Peserta pelatihan ditargetkan sebanyak 18.500 orang yang terdiri dari widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Di antaranya sebanyak 60 orang mengikuti secara tatap muka di Balai Pelatihan Pertanian Jambi.(***)

Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton, Mentan: Pertanian Indonesia Tangguh

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas ekspor kacang hijau tujuan China sebanyak 1.000 ton. Ekspor ini disebut menjadi bukti bahwa sektor pertanian Indonesia saat ini tangguh meskipun dihadapkan tantangan global seperti El Nino. Sehingga perlu juga didorong hingga peningkatan hilirisasi kacang hijau guna memberikan nilai tambah pada perekonomian nasional.

“Hari ini saya bersama PT Haniori melakukan ekspor kacang hijau ke China. Saya kira secara simbolik 1.000 ton ini adalah bagian mewakili bahwa kita punya resource yang kuat di bidang pertanian lebih khusus kacang hijau,” kata Syahrul dalam acara pelepasan ekspor kacang hijau tersebut di Jakarta, Senin (28/8/23).

Ia menjelaskan, kacang hijau yang diproduksi di Indonesia sebagai negara tropis memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki negara lain sehingga permintaan ekspornya sangat terbuka. Kacang hijau merupakan komoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.

Baca juga: Genjot Ekspor Pertanian, Kementan Gelar TOT Bagi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh

“Saya akan melakukan kerja sama dengan melakukan backup agar besok bukan hanya 1.000 ton saja. Kalau sekarang Haniori masih 1.000 ton, ayo kita targetkan menjadi 10 ribu ton. Kita akan tingkatkan pertanaman kacang hijau, mau berapa banyak, varietasnya apa akan kita sesuaikan, dan hasil produksinya, kalian silahkan serap, jadi kita bagi tugas. Ini peluang bagi kita karena kacang hijau sangat sesuai dengan kondisi cuaca kemarau seperti yang kita hadapi saat ini,” terangnya.

Lebih lanjut, SYL menegaskan target ekspor komoditas pertanian di tahun 2023 ini sebesar Rp 900 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 658,18 triliun. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian terus melakukan upaya peningkatan volume ekspor kacang hijau dan penambahan negara tujuan ekspor agar dapat mengejar target ekspor komoditas pertanian tahun 2023.

“Kita menargetkan ekspor kita 2023 mencapai Rp 900 triliunan. Jadi pemerintah dan pelaku usaha dan lainnya harus bekerja sama, membagi tugas sehingga target kita bisa tercapai. Untuk kacang hijau ini, ekspornya tidak hanya di Cina, tapi juga nanti dilakukan ekspor ke Filipina, Thailand, dan kita mendorong pelaku usaha untuk melakukan penjajakan pasar di Eropa,” tegasnya.

Perlu diketahui, pada tahun 2022 volume ekspor kacang hijau secara total sebesar 16,54 ribu ton dengan nilai Rp 314,90 miliar dan pada tahun 2023 ini per bulan Agustus, sebesar 11,15 ribu ton dengan nilai Rp 211,17 miliar.(***)

Genjot Ekspor Pertanian, Kementan Gelar TOT Bagi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian guna menggenjot ekspor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi.

Hal ini disampaikan Mentan saat mendampingi Wakil Presiden RI, KH Ma`ruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,45 triliun baru-baru ini di Terimal Koja, Tanjung Priok Jakarta.

"Oleh karena itu, kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," tutur Mentan Syarhul.

Baca juga: HUT RI ke 78, Mentan SYL Ajak Jajarannya Jaga Kebugaran

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, tujuan pembangunan pertanian adalah penyediaan pangan untuk 180 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.

"Tujuan yang terakhir ini, meningkatkan ekspor merupakan program utama Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) yang dimulai dari 2019 sampai 2024 nanti," kata Dedi saat memberikan keterangan pers terkait persiapan TOT Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian di Jakarta, Jumat (25/8).

Dikatakan Dedi, PDB pertanian dalam dalam beberapa tahun terakhir tetap melejit, bahkan di tengah COVID-19. Pada awal 2020, PDB pertanian berada di angka 16 persen saat sektor lain terpuruk. Sementara nilai ekspornya juga naik, di mana pada 2022 naik 6,7 persen.

"Ekspor pertanian tetap menjadi andalan pembangunan pertanian, karena tidak saja meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan GDP, tetapi juga harga diri bangsa," kata Dedi.

Menurut Dedi, peningkatan nilai ekspor dengan mengandalkan keunggulan komparatif belum cukup. Akan tetapi, perlu meningkatkan keunggulan kompetitif dengan peningkatan produktivitas, memperbaiki kualitas, dan menekan ongkos produksi.

Karena itu, sebagai upaya meningkatkan keunggulan kompetitif komoditas pertanian potensi ekspor di Indonesia, BPPSDMP akan menggelar Training of Trainers (TOT) dengan tema "Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian".

"Widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian dapat mengajarkan dan mendampingi petani dalam menghasilkan nilai tambah apapun komoditas pertanian yang dihasilkan," kata Dedi.

Dedi mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) secara konsisten melakukan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) produk pertanian sehingga bisa bersaing di pasar global.

"Selain itu, kegiatan ekspor pertanian juga didorong melalui pengembangan hilirisasi produk jadi," kata Dedi.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, Mahasiswa Polbangtan Kementan Ikuti Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi

TOT akan dilaksanakan selama tiga hari, tanggal 29 - 31 Agustus 2023 yang dilaksanakan secara tatap muka berlokasi di Balai Pelatihan Pertanian Jambi dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian ataupun lokasi lainnya.

Peserta pelatihan ditargetkan sebanyak 18.500 orang yang terdiri dari widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Di antaranya sebanyak 60 orang mengikuti secara tatap muka di Balai Pelatihan Pertanian Jambi.

Narasumber TOT antara lain Badan PPSDMP, Badan Karantina Pertanian, Universitas Jambi, Widyaiswara, praktisi ekspor, serta pejabat pada instansi yang terkait dengan ekspor komoditas pertanian.

Adapun materi TOT ini meliputi kebijakan peningkatan kapasitas SDM pertanian, pengembangan ekspor komoditas perkebunan, pelayakan usaha komoditas perkebunan, prosedur ekspor komoditas perkebunan, penanganan panen dan pascapanen komoditas perkebunan, dan prospek ekspor komoditas perkebunan.

HUT RI ke 78, Mentan SYL Ajak Jajarannya Jaga Kebugaran

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) didorong untuk menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat. Menurut Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL), kebugaran tubuh sangat penting dalam menjalankan tugas abdi negara terutama tugas-tugas pada sektor pertanian.

"Saya senang karena kalian suka dengan olahraga. Saya merasa, kalau ini dilakukan secara rutin, maka akan hadir kebugaran, kesehatan dan kebersamaan yang utuh yang kadang kadang tidak bisa kita dapat di Rapat-rapat dan diskusi," ujarnya, dalam puncak perayaan HUT RI di Kantor Pusat Kementan, Jumat (18/8/2023).

Menurut SYL mengatakan, sektor pertanian sangat penting dan strategis dalam memperkokoh perekonomian nasional. Meski demikian, Indonesia saat ini, tengah dihadapkan pada cuaca ekstrem El Nino yang berdampak langsung pada area tanam.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, Mahasiswa Polbangtan Kementan Ikuti Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi

"Karena itu mulai besok, kita kembali lagi rame-rame bangun pertanian yang lebih baik. Kita bulatkan pikiran kita untuk sama-sama menghadirkan makanan rakyat, di saat El Nino mengancam Indonesia," katanya.

Sekretaris Jenderal Kementan, Kasdi Subagyono menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkaian syukuran Kementan terhadap capaian dan kinerja selama empat tahun terakhir yang membanggakan.

Diketahui, produktivitas padi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan hingga Indonesia dinobatkan lembaga internasional IRRI sebagai negara swasembada pangan. Selain itu, ekspor pertanian juga terus meningkat hingga mencapai 70 persen.

"Kita telah melaksanakan serangkaian agenda, yang kita jadwalkan sejak tanggal 14 kemarin. Kemudian tanggal 15, kita sudah melaksanakan ekspor, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam mengejar target Rp900 triliun. Kita juga telah melaksanakan berbagai olahraga, kemudian musik dan hari ini gerak jalan sebagai puncaknya," jelasnya.(***)

Tingkatkan Daya Saing, Mahasiswa Polbangtan Kementan Ikuti Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Sejumlah mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) yang berada di bawah Kementerian Pertanian, mengikuti Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Kompetensi, 13 sd 16 Agustus 2023.

Kegiatan ini diikuti mahasiswa semester 8 dari ketiga program studi, yaitu Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (PPB) sebanyak 33 mahasiswa, Agribisnis Hortikultura (AH) sebanyak 68 mahasiswa dan Teknologi Benih (TB), serta 67 mahasiswa yang telah dinyatakan lulus melalui sidang yudisium yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan tersebut dapat diikuti dengan sungguh-sungguh.

"Pertanian harus diisi dengan SDM-SDM berkualitas. Kemampuan serta pengetahuan SDM yang ada sekarang pun harus terus ditingkatkan, khususnya bagi mereka para petani milenial. Sebab, masa depan pertanian ada di tangan petani milenial yang kita harapkan bisa menghadirkan inovasi," kata Syahrul.

Mentan Syahrul menambahkan, Kementerian Pertanian telah mencanangkan program utama pembangunan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan mendukung penuh peningkatan kualitas dan kapasitas SDM pertanian.

"Untuk mendukung hal tersebut, BPPSDMP Kementerian Pertanian telah menyiapkan tiga program aksi yaitu Gerakan Kostratani, Penyuluh Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Mendukung Petani Pengusaha Milenial untuk meningkatkan pembangunan Pertanian Indonesia," tuturnya.

Dedi menambahkan, BPPSDMP juga memiliki banyak program untuk meningkatkan pengetahuan insan pertanian.

Baca juga: Kreatif, Polbangtan Kementan Promosikan Pertanian Lewat Karnaval

"Program seperti pelatihan dan bimtek tersebut rutin kita, baik secara online maupun offline. Bahkan saat pandemi, pelatihan juga terus kita gelar," kata Dedi.

Annisa Khoiriah, Ketua Panitia Sertifikasi Kompetensi, menjelaskan tujuan digelarnya Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Kompetensi.

“Polbangtan YOMA nantinya akan menghasilkan banyak agrosociopreneur, sehingga perlu peningkatan kompetensi sesuai program study mereka,” kata Annisa Khoiriah.

Selain itu, menurut Annisa, kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi, skill, memperpendek masa tunggu lulusan dan memfasilitasi diterbitkannya sertifikat kompetensi yang kompetitif.

“Adapun Mahasiswa prodi PPB mendapat Serkom Penyuluh Pertanian Level Supervisor, Mahasiswa prodi AH mendapat Serkom Digital Marketing, dan Mahasiswa prodi TB mendapat Serkom Pengawas Benih Tanaman. Kompetensi tersebut nantinya akan sangat berguna saat memasuki dunia kerja,” tandasnya.

Dalam kegiatan ini Polbangtan YoMa bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi LSP Kementerian Pertanian, Markplus Institute dan Asosiasi Perbenihan Indonesia.

Kreatif, Polbangtan Kementan Promosikan Pertanian Lewat Karnaval

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Kreativitas Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) patut diacungi jempol.

Polbangtan yang berada di bawah Kementerian Pertanian pada hari Minggu pagi, 13 Agustus 2023 menutup rangkaian Dies Natalis ke-5 dengan karnaval dan jalan sehat bertema pertanian.

Lewat karnaval, Polbangtan YOMA berupaya untuk mengenalkan dunia pertanian dan khususnya Sekolah Vokasi bidang pertanian kepada khalayak luas.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas kegiatan itu. Menurutnya, pertanian adalah sektor menjanjikan.

"Pertanian itu sektor yang seksi. Sangat menjanjikan. Sektor yang bisa digarap secara kekinian dengan kemajuan teknologi. Oleh karena itu saya mengajak anak-anak muda untuk terjun menekuni pertanian," katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi

"Kita harus mengubah mindset mengenai pertanian. Sebab pertanian sudah tidak identik lagi dengan kotor. Pertanian itu menyenangkan, bisa digarap dengan teknologi digital kekinian yang dekat dengan anak muda," kata Dedi.

Menurutnya, banyak sektor yang bisa digarap dari pertanian.

"Pertanian butuh anak-anak muda untuk menggarap sektor ini, baik dari hulu maupun sampai hilir. Pertanian adalah sektor yang menjanjikan jika digarap dengan benar. Karena, semua orang butuh pangan dan pertanian adalah menyediakan pangan," katanya.

Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto, mengatakan bahwa karnaval pertanian ini terbilang istimewa. Karena baru digelar pada peringatan Dies Natalis tahun ini.

Baca juga: Inovasi Agribisnis, Polbangtan Kementan Launching Cafe Kekinian, TAMTANI

Mengingat bahwa Polbangtan YOMA mengalami transformasi nama hingga beberapa kali, maka dipandang perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mempromosikan Polbangtan YOMA.

“Banyak masyarakat yang masih mengenal kami sebagai STPP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian) bahkan SPMA (Sekolah Pertanian Mennegah Atas), padahal kami sudah bertansformasi menjadi Politeknik sejak 5 tahun lalu,” jelas Bambang.

Oleh karena itu, sambungnya, melalui kegiatan ini pihaknya berharap nama Polbangtan YOMA semakin dikenal oleh masyarakat luas, masyarakat tahu dan sadar akan keberadaan sekolah vokasi khsusus bidang pertanian di tengah kota Yogyakarta.

Iring-iringan karnaval terdiri dari pasukan marching band, colour guard, parade alat mesin pertanian, pasukan mahasiswa dengan berbagai seragam kedinasan Polbangtan YOMA, gunungan hasil pertanian, dan parade kostum karnaval.

Menempuh jarak kurang lebih 3 kilometer, sepanjang perjalanan dibagikan juga produk pertanian hasil panen lahan praktek Teaching Factory Polbangtan YOMA. Karnaval Pertanian tersebut disambut antusias oleh masyarakat.

Inovasi Agribisnis, Polbangtan Kementan Launching Cafe Kekinian, TAMTANI

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong tumbuhnya wirausahawan muda Indonesia, khususnya di bidang pertanian. Melalui berbagai program, Kementan memberikan ruang bagi petani milenial untuk berinovasi.

Peluang tersebut ditangkap oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA). Bersamaan dengan kegiatan Closing Ceremony Dies Natalis ke 5 Polbangtan YOMA, Café TAMTANI besutanTeaching Factory (TEFA) Agribisnis Polbangtan YOMA resmi di-launching.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, inovasi harus terus dikembangkan.

"Untuk maju, pertanian membutuhkan inovasi-inovasi. Salah satunya seperti yang dilakukan. Polbangtan YOMA yang menggulirkan Cafe TAMTANI. Dengan cara ini, nilai produk pertanian akan semakin tinggi. Makanya kita mendukung hadirnya lebih banyak lagi inovasi," tutur Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan SDM memegang peran penting dalam kemajuan pertanian.

"Inovasi pertanian hanya bisa diwujudkan jika kita memiliki SDM-SDM yang kompeten, yang berkualitas. Oleh sebab itu, BPPSDMP terus berupaya meningkatkan kualitas SDM. Agar usaha sejenis Cafe TAMTANI bisa dilahirkan," kata Dedi.

Baca juga: Pastikan Sektor Pertanian Terus Produksi, Mentan SYL Tinjau DAS Citarum

Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto, mengatakan lewat Café TAMTANI nantinya mahasiswa didorong untuk menginisiasi bisnis dan mengembangkannya secara mandiri.

“TAMTANI ini tidak sekedar Café tapi juga sebagai media showcase bagi produk-produk hasil kreasi mahasiswa seperti produk-produk hasil MBKM, PKL, maupun Magang. Pada intinya ini akan menjadi inkubator untuk memulai Badan Usaha Pertanian Kampus,” ucap Bambang.

Selain mahasiswa aktif, pengelolaan Café TAMTANI ini juga melibatkan alumni Polbangtan YOMA yang sudah memiliki pengalaman mengelola usaha serupa sebelumnya.

“Terimakasih kepada para alumni yang sudah turut aktif terlibat dalam persiapan dan pengelolaan, kami juga membuka kesempatan untuk alumni memasarkan produk-produknya," tandas Bambang.

Kegiatan peresmian ini turut dihadiri oleh mitra Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA) serta masyarakat luas. Mereka juga cukup aktif memberikan masukan dan apresiasi terhadap menu-menu yang disajikan oleh Café TAMTANI.

Pastikan Sektor Pertanian Terus Produksi, Mentan SYL Tinjau DAS Citarum

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau kondisi air di kawasan pertanian DAS Citarum Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam memastikan sektor pertanian terus berproduksi di tengah cuaca ekstrem El Nino yang diperkirakan berlangsung lama.

“Kementerian Pertanian terus bergerak memastikan lahan pertanian di seluruh Indonesia terutama di daerah Bandung ini terairi dengan baik dari sumber-sumber yang ada. Salah satunya dari DAS Citarum,” ujar Mentan SYL, Minggu (13/8/2023).

Selanjutnya, kata SYL, petani diharapkan mampu mempercepat pola tanam dengan menggunakan benih unggul toleran kering serta menggunakan teknologi mekanisasi sebagai upaya bersama dalam menguatkan produksi dalam negeri.

Baca juga: Kualitas Kopi Asal Bandung Dipuji Mentan

Diketahui, pemerintah juga memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses permodalan usaha tani bagi para petani.

“Kita akan dorong terus gerakan nasional percepatan tanam dengan menggunakan benih unggul, teknologi dan bantuan akses KUR bagi pelaku usaha tani. Dengan begitu, kita yakin Indonesia mampu melalui el nini secara baik,” katanya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil mengatakan bahwa gerakan nasional penanganan Elnino ini akan difokuskan pada lahan potensial seperti area peningkatan indeks pertanaman dengan menggunakan teknologi mekanisasi. Apalagi, kata dia, Bandung merupakan wilayah subur yang menyangga komoditas pangan di Jawa Barat.

“Kementan bersama jajaran pemda bandung terus membangun kolaborasi dalam menghadapi el nino. Salah satunya dengan mempercepat pola tanam dengan teknologi mekanisasi,” katanya.(***)

Kualitas Kopi Asal Bandung Dipuji Mentan

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Wilayah Kabupaten Bandung jadi salah satu penghasil kopi jempolan di Jawa Barat. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo turut mengakui kualitas kopi yang dihasilkan dari tanah Kabupaten Bandung.

"Di sini cirinya adalah tidak hanya arabica, tapi robustanya juga, jadi sangat penting," ujar Syahrul, saat Ground Breaking Center of Excellence (CoE) Kopi Nasional dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan di Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Minggu (13/8/2023).

Kementan enggan menyia-nyiakan hasil produksi para petani kopi di Kabupaten Bandung. Salah satu bentuknya dengan mendirikan kawasan terpadu pengolahan kopi.

Di CoE kawasan Solokan Jeruk ini, pengolahan hingga produksi akan tersaji. Sehingga segala persoalan kopi akan terpusat di lahan seluar 4,5 hektare itu.

Baca juga: Peringati Dies Natalis, Polbangtan Kementan Dorong Sinergitas dengan Mitra

"Di sini ada research, ada upaya langsung, kemudian prosesnya itu akan menghadirkan masyarakat yang ada. Intinya bibitnya disiapkan, budidayanya seperti apa, dan di lahan-lahan mana yang bisa dilakukan. Pada posisi terakhir kita berharap marketnya ini akan tersedia. Marketnya adalah dari hasil daya serap hilirisasi kopi yang kita miliki," jelasnya.

Syahrul juga menyatakan pihaknya membutuhkan kopi-kopi yang dihasilkan dari dataran rendah.

"Kita punya dataran rendah yang lebih banyak. Maka kita membutuhkan kopi-kopi yang di dataran rendah. Dan ujicoba oleh dirjen perkebunan akan dilakukan," ujarnya.

Di samping itu, Syahrul juga mengajak para petani kopi di Kabupaten Bandung bisa masuk ke dalam kelompok besar. Sehingga mereka bisa mendapatkan akses teknologi dan juga pembiayaan modal berkelanjutan. Hal ini juga selaras dengan target puluhan juta pohon kopi ditanam di seluruh Indonesia tahun depan.

"Saya ingin tahun 2024 nanti bisa menanam kopi minimal 20 juta batang di seluruh Indonesia dan di antaranya kami mohon Kabupaten Bandung menjadi pelopor penanamannya. Apalagi di sini saya liat ada koperasi petani dan ini yang luar biasa," bebernya.

Pihaknya menjelaskan pertanian adalah sektor strategis yang menentukan tumbuh kembangnya perekonomian nasional. Sebagai gambaran, ekspor pertanian tumbuh di atas 15 persen sehingga berdampak langsung pada nilai kesejahteraan petani yang terus meningkat.

"Kita harus memastikan bangsa ini lebih baik karena kita punya fungsi untuk melakukan itu. Paling tidak bukan kita yang merusak negeri ini dan bukan kita yang membuat produksi pertanian turun, tapi kita harus melakukan yang terbaik. Karena itu saya mengapresiasi hadirnya kegiatan launching dan ground breaking hilirisasi produk perkebunan ini untuk Indonesia yang lebih maju," katanya.

Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyebutkan wilayahnya mempunyai potensi pertanian yang baik. Sehingga adanya hilirisasi perkebunan tersebut terpilih di Kabupaten Bandung.

"Jadi saya kira tidak salah pak menteri dan pak presiden, titik lokusnya di Kabupaten Bandung, karena memang potensi kopi di Kabupaten Bandung sangat luar biasa," kata Dadang.

Menurut Dadang adanya hilirisasi tersebut bisa bermanfaat bagi para petani. Hal tersebut membuat penjualan hasil taninya bisa lebih jelas.

Baca juga: Siapkan Lahan 100 Ribu Hektare, Mentan SYL Andalkan Kalsel Antisipasi El Nino

"Kalau kemarin masih serabutan ada tengkulak segala macam. Tapi kalau sudah tertitik di sini maka si offtaker ini sudah yakin dan artinya harga pasar dan produk yang diproduksi di masing-masing daerah bisa cepat terjual dan sehingga bisa ekspor besar. Sementara tempat ini kopi, bukan arti kata mengabaikan yang lainnya tapi memang unggulan di kab bandung kopi," tegasnya.

Dia menambahkan Kabupaten Bandung merupakan produsen kopi terbesar di Jawa Barat yang diproduksi di atas tanah 1000 mdpl sehingga dapat menghasilkan biji kopi yang bercita rasa dan berkualitas tinggi.

"Luas lahan kopi Kabupaten Bandung mencapai 14.374 hektar dengan produksi 8,183,31 ton lebih dari 50 persen luas perkebunan kopi arabica Jawa Barat," ucap Dadang.

"Sejauh ini kami juga terus melakukan berbagai treatment mulai dari pemberian benih kopi unggulan bersertifikat, pengendalian hama dan penyakit kopi, binaan teknis dan budidaya kopi. Kami berterima kasih kepada jajaran kementan yang terus mendampingi petani," tambahnya.(***)