22 Januari 2025

Kualitas Kopi Asal Bandung Dipuji Mentan

0
images (29)

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA – Wilayah Kabupaten Bandung jadi salah satu penghasil kopi jempolan di Jawa Barat. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo turut mengakui kualitas kopi yang dihasilkan dari tanah Kabupaten Bandung.

“Di sini cirinya adalah tidak hanya arabica, tapi robustanya juga, jadi sangat penting,” ujar Syahrul, saat Ground Breaking Center of Excellence (CoE) Kopi Nasional dan Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan di Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Minggu (13/8/2023).

Kementan enggan menyia-nyiakan hasil produksi para petani kopi di Kabupaten Bandung. Salah satu bentuknya dengan mendirikan kawasan terpadu pengolahan kopi.

Di CoE kawasan Solokan Jeruk ini, pengolahan hingga produksi akan tersaji. Sehingga segala persoalan kopi akan terpusat di lahan seluar 4,5 hektare itu.

Baca juga: Peringati Dies Natalis, Polbangtan Kementan Dorong Sinergitas dengan Mitra

“Di sini ada research, ada upaya langsung, kemudian prosesnya itu akan menghadirkan masyarakat yang ada. Intinya bibitnya disiapkan, budidayanya seperti apa, dan di lahan-lahan mana yang bisa dilakukan. Pada posisi terakhir kita berharap marketnya ini akan tersedia. Marketnya adalah dari hasil daya serap hilirisasi kopi yang kita miliki,” jelasnya.

Syahrul juga menyatakan pihaknya membutuhkan kopi-kopi yang dihasilkan dari dataran rendah.

“Kita punya dataran rendah yang lebih banyak. Maka kita membutuhkan kopi-kopi yang di dataran rendah. Dan ujicoba oleh dirjen perkebunan akan dilakukan,” ujarnya.

Di samping itu, Syahrul juga mengajak para petani kopi di Kabupaten Bandung bisa masuk ke dalam kelompok besar. Sehingga mereka bisa mendapatkan akses teknologi dan juga pembiayaan modal berkelanjutan. Hal ini juga selaras dengan target puluhan juta pohon kopi ditanam di seluruh Indonesia tahun depan.

“Saya ingin tahun 2024 nanti bisa menanam kopi minimal 20 juta batang di seluruh Indonesia dan di antaranya kami mohon Kabupaten Bandung menjadi pelopor penanamannya. Apalagi di sini saya liat ada koperasi petani dan ini yang luar biasa,” bebernya.

Pihaknya menjelaskan pertanian adalah sektor strategis yang menentukan tumbuh kembangnya perekonomian nasional. Sebagai gambaran, ekspor pertanian tumbuh di atas 15 persen sehingga berdampak langsung pada nilai kesejahteraan petani yang terus meningkat.

“Kita harus memastikan bangsa ini lebih baik karena kita punya fungsi untuk melakukan itu. Paling tidak bukan kita yang merusak negeri ini dan bukan kita yang membuat produksi pertanian turun, tapi kita harus melakukan yang terbaik. Karena itu saya mengapresiasi hadirnya kegiatan launching dan ground breaking hilirisasi produk perkebunan ini untuk Indonesia yang lebih maju,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyebutkan wilayahnya mempunyai potensi pertanian yang baik. Sehingga adanya hilirisasi perkebunan tersebut terpilih di Kabupaten Bandung.

“Jadi saya kira tidak salah pak menteri dan pak presiden, titik lokusnya di Kabupaten Bandung, karena memang potensi kopi di Kabupaten Bandung sangat luar biasa,” kata Dadang.

Menurut Dadang adanya hilirisasi tersebut bisa bermanfaat bagi para petani. Hal tersebut membuat penjualan hasil taninya bisa lebih jelas.

Baca juga: Siapkan Lahan 100 Ribu Hektare, Mentan SYL Andalkan Kalsel Antisipasi El Nino

“Kalau kemarin masih serabutan ada tengkulak segala macam. Tapi kalau sudah tertitik di sini maka si offtaker ini sudah yakin dan artinya harga pasar dan produk yang diproduksi di masing-masing daerah bisa cepat terjual dan sehingga bisa ekspor besar. Sementara tempat ini kopi, bukan arti kata mengabaikan yang lainnya tapi memang unggulan di kab bandung kopi,” tegasnya.

Dia menambahkan Kabupaten Bandung merupakan produsen kopi terbesar di Jawa Barat yang diproduksi di atas tanah 1000 mdpl sehingga dapat menghasilkan biji kopi yang bercita rasa dan berkualitas tinggi.

“Luas lahan kopi Kabupaten Bandung mencapai 14.374 hektar dengan produksi 8,183,31 ton lebih dari 50 persen luas perkebunan kopi arabica Jawa Barat,” ucap Dadang.

“Sejauh ini kami juga terus melakukan berbagai treatment mulai dari pemberian benih kopi unggulan bersertifikat, pengendalian hama dan penyakit kopi, binaan teknis dan budidaya kopi. Kami berterima kasih kepada jajaran kementan yang terus mendampingi petani,” tambahnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *