Genjot Produksi Pangan, Mentan Sebut 6 Provinsi Ini Juru Selamat Hadapi El Nino
TANIINDONESIA.COM//JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memperingatkan, Indonesia bisa mengalami efek buruk El Nino jika tak segera ditangani dengan baik. Karena itu, Syahrul mendorong penguatan produksi pangan di 6 provinsi.
Keenam provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.
Syahrul mengatakan, keenam provinsi tersebut selama ini berperan sebagai sentra produksi pangan nasional. Keenam provinsi itu, katanya, bisa jadi penyelamat RI menghadapi iklim ekstrem El Nino. Yaitu terjadinya kekeringan atau panas ekstrem dari biasanya.
“Saya sudah lapor kepada Presiden bahwa yang bisa menyelamatkan Indonesia ada enam provinsi. Salah satunya Sumatra Selatan. Dan beliau sudah setuju untuk segera disiapkan langkah-langkahnya,” kata Syahrul dalam keterangan resmi, Senin (17/7/2023).
“Dampak El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar bila tidak ditangani dengan baik. Kekeringan dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen,” tambahnya.
Baca juga: Kementan Luncurkan Taxi Alsintan Bun Sawit Genjot Produksi dan Produktivitas di Sumsel
Syahrul mengatakan, El Nino akan menyebabkan penundaan penanaman tanaman yang berimbas pada penurunan luas tanam, bahkan kegagalan panen.
“Selain itu, penyakit akan bermunculan. Terutama pada kawasan yang terkena kekeringan ekstrem,” katanya.
Untuk itu, dia mengaku telah menyiapkan 9 langkah sebagai strategi mengantisipasi iklim ekstrem efek El Nino, yaitu:
– identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan
– percepatan tanam
– peningkatan ketersediaan peralatan dan mesin pertanian (alsintan)
– peningkatan ketersediaan air
– penyediaan benih tahan kekeringan
– program 1.000 ha
– pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri
– dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian
– penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.
“Kita memiliki program 1.000 ha adaptasi dan mitigasi dampak El Nino untuk setiap kabupaten. Jika semua kabupaten kompak, masalah Indonesia selesai,” kata Syahrul.(***)