UPT Pelatihan Kementan Gandeng Kementerian PUPR, Latih Pertanian Masyarakat Terkena Dampak Tol
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui OCG Associates, melatih masyarakat terdampak pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang. Kegiatan bernama Pelatihan Pertanian di Lahan Sempit/Pekarangan, digelar 30 Januari sampai 1 Februari 2025.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan SDM pertanian adalah kunci utama dalam mempercepat pembangunan sektor pertanian di Indonesia.
"SDM yang berkualitas adalah penggerak utama dalam mencapai kedaulatan pangan. Oleh karena itu, kompetensi yang mumpuni menjadi kunci sukses para pelaku sektor pertanian," ujar Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan akan terus menggenjot kualitas SDM pertanian. Sebab, SDM adalah faktor utama untuk mengungkit produksi pangan nasional.
“SDM pertanian berkualitas merupakan penggerak utama dalam mencapai kedaulatan pangan. Kompetensi yang mumpuni menjadi kunci sukses dalam menghasilkan komoditas pertanian yang lebih baik,” jelasnya.
Pelatihan dibuka Kamis (30/1/2025) oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. Ia mengatakan pelatihan hanya perantara menuju keberhasilan peningkatan produksi.
“Pelatihan adalah jembatan karena yang penting setelah pelatihan ini peserta bisa mempraktikkan hasil pelatihan dengan melakukan budidaya yang baik sehingga bisa menghasilkan sayuran berkualitas yang dapat meningkatkan pendapatan," tutur Ajat.
Baca juga:
https://taniindonesia.com/2025/01/27/kementan-siapkan-regenerasi-pertanian-melalui-generasi-muda/
Pelatihan Pertanian di Lahan Sempit/Pekarangan diikuti 48 orang peserta yang dibagi menjadi 2 angkatan. Peserta berasal dari Kecamatan Cipeundeuy, Pusakanagara, dan Tambakdahan.
Selama kegiatan, peserta memperoleh materi secara klasikal dan praktik langsung dari widyaiswara BBPP Lembang.
Materi secara klasikal dan praktik sebanyak 28 JP. Materi inti mulai dari pembuatan model penanaman untuk lahan sempit/pekarangan dan peserta praktik membuat instalasi vertikultur dan menanam bibit selada.
Materi selanjutnya pembudidayaan tanaman di lahan sempit/pekarangan dan peserta praktik persemaian sayuran terong, cabai, selada keriting dan pakcoy serta menanam bibit jeruk dan jahe dan planter bag.
Materi berikutnya adalah diversifikasi tanaman pangan, pengelolaan limbah rumah tangga dan lingkungan dan peserta praktik membuat pupuk organik cair. Peserta juga mendapat materi pemasaran dan kemitraan serta pembentukan kelembagaan tani.
Rangkaian pelatihan tidak selesai hanya sampai 3 hari. Setelah pelatihan, peserta diharapkan menerapkan hasil pelatihan pada kegiatan praktik mandiri. Mereka menyusun rencana tindak lanjut dan mengaplikasikannya.
Salah satu peserta, Yehezkiel G. Walanda merasakan manfaat yang besar mengikuti pelatihan ini. “Dari yang sudah kami pelajari, akan kami praktikkan di wilayah kami masing-masing,” ujarnya.
BBPP Lembang dan OCG Associates akan mengawal kegiatan ini pada kegiatan pendampingan praktik mandiri, hingga diharapkan dampak pelatihan dirasakan oleh semua peserta yaitu peningkatan taraf hidupnya melalui aktivitas pemanfaatan pekarangan.(***)