Kementan Tarik Minat GenZ dengan Hilirisasi Komoditas Sayuran
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 124 siswa SMP Parungpanjang, Bogor, Kamis (23/1/2025).
Para siswa yang didampingi guru mempelajari peningkatan nilai tambah komoditas pertanian melalui kegiatan hilirisasi sektor pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementan akan terus berupaya melakukan regenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.
Mentan juga mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.
“Generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia. Kata kuncinya (anak muda) diberi ruang untuk untung dan beri teknologi tinggi," ucap Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan akan mendukung penuh upaya regenerasi petani. Selain itu, BPPSDMP juga membuka akses pelatihan dan pendampingan untuk petani milenial.
Baca juga:
Rombongan diterima secara resmi oleh Tim Manajemen BBPP Lembang. Dijelaskan tugas pokok BBPP Lembang, wilayah kerja pelatihan dan sarana prasarana pembelajaran yang ada untuk mendukung pengembangan SDM pertanian.
Dalam kunjungan itu, rombongan diajak mengunjungi laboratorium pengolahan hasil pertanian.
Widyaiswara BBPP Lembang memberikan penjelasan sederhana tentang konsep pengolahan hasil pertanian yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan memperpanjang masa simpan produk.
Para siswa juga dikenalkan dengan olahan pangan berbahan dasar komoditas jagung menjadi es krim jagung. Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat olahan es krim dan anak-anak juga ikut mempraktikkannya.
Tidak hanya praktik, siswa-siswi juga dapat langsung mencicipi segelas es krim jagung yang manis, lezat dan menyehatkan ini.
“Es krim jagung ini enak dan segar, mudah juga mempraktikkannya,” ungkap mereka kompak sembari menghabiskan es krim.
Rombongan juga diberikan kesempatan melihat lahan praktik di Inkubator Agribisnis, melihat budidaya sayuran menggunakan teknologi hidroponik sistem DFT, budidaya tanaman hias, dan sayuran lapang. (Yoko/Che)