Capai Swasembada Pangan, Mahasiswa Polbangtan Kementan Jalani MBKM

TANIINDONESIA.COM//WONOSOBO – Sebanyak 21 mahasiswa semester 6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Penyerahan ke-21 mahasiswa tersebut dilakukan di BPP Wonosobo, Rabu (16/4/2025), yang diikuti juga oleh 6 PPL, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kab Wonosobo Ka. UPTD Penyuluhan Kab Wonosobo, serta Polbangtan YoMa yang diwakili oleh Wakil Direktur I.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan sektor pertanian.
“Masa depan pertanian ada di tangan anak-anak muda. Mereka akan turut menentukan arah pembangunan pertanian. Oleh sebab itu, kita berharap para generasi muda bisa memperkaya diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang pertanian,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan regenerasi petani menjadi hal yang harus dipersiapkan jauh-jauh hari.
“Petani-petani kita yang ada saat ini sudah tua-tua. Oleh karena itu regenerasi petani menjadi sangat penting. Kita harus persiapkan generasi muda saat ini untuk menjadi petani handal,” ujarnya.
Sementara Direktur Polbangtan YoMa yang diwakili oleh Wakil Direktur I, Endah Puspitojati, menjelaskan lebih rinci mengenai kegiatan penyerahan mahasiswa yang melaksanakan MBKM di Wonosobo.
“Mahasiswa yang melaksanakan MBKM kali ini adalah semester 6 terdapat 21 mahasiswa yang akan ditugaskan dan melaksanakan di kabupaten Wonosobo yang terbagi dalam 5 kecamatan berdasarkan hasil diskusi yaitu kecamatan yaitu Watumalang, Wadaslintang, Kaliwiro, Mojotengah, dan kretek,” tuturnya.
Ia menambahkan, para mahasiswa semester 6 ini sebelumnya telah melaksanakan PKL dan MBKM 1, serta telah melaksanakan pendampingan PAT dari program kementrian pertanian.
“Sehingga telah berpengalaman di lapangan, yang akan memudahkan untuk penugasan di lapangan. Semester 6 MBKM ini bertujuan untuk memperdalam ilmu di bidang pertanian, mahasiswa siap mensukseskan swasembada pangan melalui program MBKM,” urainya.
Menurut Endah, pencapaian dari MBKM ini adalah melakukan analisis potensi wilayah berbasis PRA, melaksanakan penyuluhan, dan merancang program berdasarkan konsep pertanian berkelanjutan, selain belajar dapat transfer atau berbagi ilmu yang akan membantu petani di lapangan
“Harapan kita mahasiswa mudah beradaptasi, memberikan inovasi dan menjadi contoh mahasiswa yang dedikasi,” ujarnya.
Baca juga:
Sedangkan Kepala UPTD BAPELUH Wonosobo, Khairul SP, mengatakan MBKM membantu untuk mengembangkan pengetahuan para petani.
“Pesan kami, lakukan kegiatan ini dengan ikhlas jangan terpaksa jalanin di desa dan petani di kecamatan masing-masing. Dan yang paling penting adalah niatan dari teman-teman mahasiswa yang berniat untuk belajar, agar memudahkan dikemudian hari. Belajar di lapangan raih sebanyak-banyaknya ilmu yang ada di lapangan,” katanya.
Dijelaskannya, di Wonosobo dengan geografis yang ada terdapat perbedaan di antara kecamatan. Oleh karena itu, ditanami menyesuaikan geografis tersebut.
Sedangkan jumlah padi di Wonosobo sekitar 11.000 ha dan terdapat lahan kering dengan ketinggian 700 mdpl dan lahan sawah.
“Harapan kami semoga mahasiswa yang ditugaskan di Wonosobo ini dapat berbagi ilmu kepada masyarakat atau petani yang diperoleh dari kampus dan dapat meraih ilmu dari lapangan,” katanya.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kab Wonosobo, Dwiyana Satyani Budyayu, berharap kegiatan ini bisa menggerakkan petani untuk menghidupkan serta mengelola green house.
“Mahasiswa kita minta menjadi mentor Kabupaten Wonosobo dalam kegiatan belajar di kebun tani Wonosobo yang akan mengarahkan petani, TK, SD, dan SMK yang berkunjung di kebun tani. Sehingga dari mahasiswa ini mereka dapat belajar menjadi influncer atau mentor,” ujarnya.
Ia juga berharap mahasiswa dapat mengembangkan potensi kecamatan yang ditempatkan oleh mahasiswa masing-masing.
“Dengan harapan dapat memberdayakan masyarakat dan petani dengan mengembangkan potensi yang ada di kecamatan masing-masing mahasiswa yang ditugaskan,” katanya.(***)