18 Maret 2025

Kejar Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Latih Brigade Pangan Provinsi Kalimantan Tengah

0
IMG-20250311-WA0020

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Training of Trainers Mendukung Brigade Pangan Angkatan 1 dan 2, yang dilaksanakan secara hybrid.

Sesi daring (online) mulai tanggal 11 – 13 Maret 2025 dan sesi luring (offline) tanggal 18 – 21 Maret 2025 bertempat di Asrama Haji Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Kegiatan dibuka resmi oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian secara daring, Selasa (11/3/2025). Hadir pada pembukaan, Kepala Balai didampingi tim manajemen dan widyaiswara BBPP Lembang serta seluruh peserta pelatihan.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Brigade Pangan adalah langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional.

Program ini juga diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

“Pendampingan yang efektif penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Kementan melibatkan penyuluh pertanian untuk mendampingi brigade pangan,” ujar Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan brigade pangan sudah terbentuk dibeberapa wilayah di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman.

“Kami mengharapkan dukungan para penyuluh pertanian, sebagai ujung tombak untuk membantu mendorong dan mendesiminasikan inovasi kepada patani agar kesejahteraan yang menjadi target utama dapat terwujud,” ungkapnya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/03/08/temukan-3-perusahaan-minyakita-sunat-volume-mentan-amran-minta-tutup-dan-segel-perusahaannya/

Kepala Pusat Pelatihan, Inneke Kusumawaty, saat membuka pelatihan menyampaikan bahwa dari berbagai materi yang akan diberikan selama pelaksanaan TOT.

Pada materi pencatatan dan analisa usahatani, para brigade pangan diharapkan mampu mengakses pembiayaan KUR sebagai upaya peningkatan produksi dan produktivitas pangan.

“Saya juga berharap pendamping brigade pangan bersama dengan para petani melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak agar saat mengelola lahan 200 hektar, bisa bekerja sama dengan poktan lain untuk operasional alsintan karena tujuan pembentukan brigade pangan untuk meningkatkan indeks pertanaman,” katanya.

“Brigade Pangan dibentuk, didampingi, diberikan bantuan alsintan. Bergerak di budidaya, pascapanen bahkan diharapkan hingga hilirisasi agar memiliki pendapatan yang layak, mampu mandiri dan memiliki daya saing sehingga swasembada pangan terwujud,” tutur Inneke lagi.

Training of Trainers diikuti 60 orang yang terbagi menjadi 2 angkatan. Peserta berasal dari 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai salah satu dari 14 provinsi wilayah program brigade pangan Kementerian Pertanian.

Selama berlatih, peserta akan menerima materi yang terbagi menjadi 3 kelompok materi, yaitu materi kelompok dasar, kelompok inti, dan kelompok penunjang.

Untuk kelompok inti, ada 7 materi yaitu pemeliharaan padi lahan rawa, penanganan pascapanen, pengoperasian TR 2, pengoperasian drone, pengoperasian combine harvester, pengelolaan usaha jasa alsintan, dan proposal agribisnis berorientasi bisnis.

Fasilitator pelatihan berasal dari widyaiswara BBPP Lembang, BSIP Lahan Rawa Kalimantan Selatan, PEPI Serpong, Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, dan PT. Maxxi Kalimantan Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *