18 Maret 2025

UPT Pelatihan Kementan

Kejar Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Latih Brigade Pangan Provinsi Kalimantan Tengah

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Training of Trainers Mendukung Brigade Pangan Angkatan 1 dan 2, yang dilaksanakan secara hybrid.

Sesi daring (online) mulai tanggal 11 – 13 Maret 2025 dan sesi luring (offline) tanggal 18 – 21 Maret 2025 bertempat di Asrama Haji Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Kegiatan dibuka resmi oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian secara daring, Selasa (11/3/2025). Hadir pada pembukaan, Kepala Balai didampingi tim manajemen dan widyaiswara BBPP Lembang serta seluruh peserta pelatihan.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Brigade Pangan adalah langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional.

Program ini juga diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

“Pendampingan yang efektif penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Kementan melibatkan penyuluh pertanian untuk mendampingi brigade pangan,” ujar Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan brigade pangan sudah terbentuk dibeberapa wilayah di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman.

“Kami mengharapkan dukungan para penyuluh pertanian, sebagai ujung tombak untuk membantu mendorong dan mendesiminasikan inovasi kepada patani agar kesejahteraan yang menjadi target utama dapat terwujud,” ungkapnya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/03/08/temukan-3-perusahaan-minyakita-sunat-volume-mentan-amran-minta-tutup-dan-segel-perusahaannya/

Kepala Pusat Pelatihan, Inneke Kusumawaty, saat membuka pelatihan menyampaikan bahwa dari berbagai materi yang akan diberikan selama pelaksanaan TOT.

Pada materi pencatatan dan analisa usahatani, para brigade pangan diharapkan mampu mengakses pembiayaan KUR sebagai upaya peningkatan produksi dan produktivitas pangan.

“Saya juga berharap pendamping brigade pangan bersama dengan para petani melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak agar saat mengelola lahan 200 hektar, bisa bekerja sama dengan poktan lain untuk operasional alsintan karena tujuan pembentukan brigade pangan untuk meningkatkan indeks pertanaman," katanya.

“Brigade Pangan dibentuk, didampingi, diberikan bantuan alsintan. Bergerak di budidaya, pascapanen bahkan diharapkan hingga hilirisasi agar memiliki pendapatan yang layak, mampu mandiri dan memiliki daya saing sehingga swasembada pangan terwujud,” tutur Inneke lagi.

Training of Trainers diikuti 60 orang yang terbagi menjadi 2 angkatan. Peserta berasal dari 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai salah satu dari 14 provinsi wilayah program brigade pangan Kementerian Pertanian.

Selama berlatih, peserta akan menerima materi yang terbagi menjadi 3 kelompok materi, yaitu materi kelompok dasar, kelompok inti, dan kelompok penunjang.

Untuk kelompok inti, ada 7 materi yaitu pemeliharaan padi lahan rawa, penanganan pascapanen, pengoperasian TR 2, pengoperasian drone, pengoperasian combine harvester, pengelolaan usaha jasa alsintan, dan proposal agribisnis berorientasi bisnis.

Fasilitator pelatihan berasal dari widyaiswara BBPP Lembang, BSIP Lahan Rawa Kalimantan Selatan, PEPI Serpong, Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, dan PT. Maxxi Kalimantan Tengah.

Sediakan Pangan Terjangkau, UPT Pelatihan Kementan Gelar Gerai Pasar Pangan Murah

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Memasuki bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan upaya menyediakan pangan terjangkau. Operasi pasar bertajuk Gerai Pasar Pangan Murah tersebut diadakan di beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT), salah satunya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan upaya masif ini dilaksanakan untuk menyediakan pangan strategis kepada warga.

“Pemerintah menegaskan bahwa tidak boleh ada pihak yang menjual bahan pangan strategis melebihi Harga Eceran Tertinggi terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri,” tegas Mentan Amran.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/03/01/cetak-petani-muda-upt-pelatihan-kementan-fasilitasi-praktik-kerja-siswa-smk-pertanian/

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan, operasi pasar tersebut bertujuan untuk memastikan stok pangan tersedia dengan harga yang lebih terjangkau.

Menurutnya, hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat selama ramadan.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT di bawah BPPSDMP Kementan, turut menggelar operasi pasar Gerai Pasar Pangan Murah. Para warga dapat mengunjungi area kafe praktik BBPP Lembang untuk membeli berbagai bahan pangan.

Bahan pangan yang disediakan adalah beras premium, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), daging ayam beku, daging kerbau beku, minyak goreng, telur, bawang merah, terigu, dan berbagai produk pangan hortikultura lainnya.

Bahan-bahan pangan tersebut disediakan atas sinergi Kementerian Pertanian dengan BUMN Bulog, ID Food, dan lainnya. Sementara komoditas seperti telur dan bawang merah disediakan oleh petani dan peternak ayam. Ada pun komoditas hortikultura seperti brokoli, bawang daun, kentang, ubi, dan sebagainya disediakan langsung dari kebun praktik dan binaan BBPP Lembang.

“Kami berharap dengan adanya Gerai Pasar Pangan Murah ini kebutuhan pangan masyarakat tercukupi dengan harga yang terjangkau,” terang Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, Jumat (7/3/2025).

Gerai Pasar Pangan Murah di BBPP Lembang dapat dikunjungi masyarakat pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 hingga 14.00. Per 7 Maret 2025 komoditas seperti bawang merah, minyak goreng, dan telur menjadi komoditas yang paling dicari masyarakat. Ada pun beras premium dan beras SPHP yang juga menjadi incaran masyarakat di sekeliling BBPP Lembang.(***)

Cetak Petani Muda, UPT Pelatihan Kementan Fasilitasi Praktik Kerja Siswa SMK Pertanian

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Sembilan siswa SMK Tiyasa Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, melaksanakan praktik kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT di Kementerian Pertanian (Kementan), mulai 2 Desember 2024 sampai 28 Februari 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/01/jelang-ramadhan-upt-pelatihan-kementan-gelar-operasi-pasar-pangan-murah-di-lembang/

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Siswa-siswi kelas XII SMK Tiyasa Kabupaten Sumedang melaksanakan praktik kerja di beberapa zona praktik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Tepatnya di zona screen house tomat cherry dan melon hidroponik sistem irigasi tetes, budidaya tanaman pakcoy hidroponik sistem DFT, budidaya pakcoy di lahan terbuka, budidaya anggur, dan budidaya tanaman hias

Setelah hampir 3 bulan melakukan praktik kerja, dilaksanakan seminar hasil. Kegiatan dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang serta siswa lain yang juga sedang PKL di BBPP Lembang. Secara bergantian, mereka memaparkan hasil praktik kerja.

Pelepasan praktik kerja dilakukan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, Jumat (28/2/2025).

“Salah satu upaya mencapai swasembada pangan, maka Kementan melalui BBPP Lembang sebagai UPT pelatihan berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian sebagai penggerak utama," ujar Ajat.

"Selain itu, perlu menyiapkan generasi muda sebagai penerus penggerak pembangunan pertanian melalui regenerasi petani muda, salah satunya melalui kegiatan praktik kerja,” jelasnya lagi.

Ajat meyakini dengan pendidikan formal yang dijalani para generasi muda di sekolah menengah kejuruan pertanian, akan menjadi kelebihan saat nanti menekuni dunia pertanian baik di dunia usaha dan dunia industri.

“Pertanian itu keren, apalagi dengan memanfaatkan teknologi karena generasi muda saat ini adaptif dengan teknologi. Ayo tekuni dunia pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.(***)

Regenerasi Petani, UPT Pelatihan Kementan Fasilitasi Praktik Kerja Siswa SMK

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Empat belas siswa kelas XII dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Maja Kabupaten Majalengka, melaksanakan praktik kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT Pelatihan di Kementerian Pertanian (Kementan). Praktik dilakukan 3 bulan, 18 November 2024 sampai 27 Februari 2025.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan peran generasi muda dalam membangun pertanian Indonesia sangat penting.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

“Mari bersama kita wujudkan cita-cita besar ini. Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi menjadi bangsa yang mampu memberi makan dunia,” imbuhnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Siswa-siswi SMK Negeri I Maja Kabupaten Majalengka melaksanakan praktik kerja di beberapa zona praktik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, yaitu sayuran lapang tanaman brokoli, pakcoy, selada, jagung manis, budidaya pakcoy secara hidroponik sistem DFT, dan pascapanen pengolahan kopi.

Setelah 3 bulan melakukan praktik kerja, dilaksanakan seminar hasil.

Kegiatan dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang, Manajer Inkubator Agribisnis, petugas pendamping di lapangan, serta siswa-siswi lain yang juga sedang praktik di BBPP Lembang.

Secara bergantian, mereka memaparkan hasil praktik kerja. Diskusi berlangsung tentang hasil proses praktik kerja yang dilakukan.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/27/sektor-pertanian-penyangga-ekonomi-upt-pelatihan-kementan-latih-masyarakat-subang-terdampak-tol/

Pelepasan kegiatan praktik kerja dilakukan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, Kamis (27/2/2025).

“Salah satu upaya mencapai swasembada pangan, maka Kementan melalui BBPP Lembang sebagai UPT pelatihan berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian sebagai penggerak utama," ujar Ajat.

"Selain itu, perlu menyiapkan generasi muda sebagai penerus penggerak pembangunan pertanian melalui regenerasi petani muda, salah satunya melalui kegiatan praktik kerja,” jelasnya lagi.

Ajat meyakini dengan pendidikan formal yang dijalani para generasi muda di sekolah menengah kejurusan pertanian, akan menjadi kelebihan saat nanti menekuni dunia pertanian baik di dunia usaha dan dunia industri.

“Pertanian itu keren, apalagi dengan memanfaatkan teknologi karena generasi muda saat ini adaptif dengan teknologi. Ayo tekuni dunia pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ijang M. Ubaidilah, menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan BBPP Lembang untuk kegiatan praktik kerja ini.

“Sebagai bagian dari kurikulum merdeka, siswa kami harus menjalani prakik kerja selama 16 minggu di instansi/perusahaan/industri," katanya.

Ia juga mengapresiasi penerimaan BBPP Lembang. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi bekal buat para siswa.

"ilmu dan penambahan wawasan bagi siswa-siswi kami sebagai bekal mereka nantinya untuk melanjutkan pendidikan dan saat masuk ke dunia usaha dan dunia industri,” katanya lagi.

Salah seorang siswa, Adithya Dwi Margiana, juga merasakan hal serupa.

“Terimakasih BBPP Lembang!! di sini kami memperoleh banyak hal baru tentang pertanian. Di sini juga jadi banyak mengenal teman baru dari sekolah lain maupun kakak mahasiswa yang juga sedang praktik kerja di sini,” katanya.(***)

Sektor Pertanian Penyangga Ekonomi, UPT Pelatihan Kementan Latih Masyarakat Subang Terdampak Tol

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui OCG Associates, melatih masyarakat terdampak pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang.

Kegiatan bernama Pelatihan Perempuan di Pedesaan dalam Usaha Ekonomi Produktif (Angkatan 3), dilaksanakan di Desa Sawangan Kecamatan Cipeundeuy. Widyaiswara BBPP Lembang menjadi fasilitator kegiatan ini.

Kunjungan lapang pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian BBPP Lembang, Rabu (26/2/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar bagi lebih dari 280 juta penduduk Indonesia.

“Saya selalu katakan tanpa pangan sebuah negara itu bisa hancur karena nantinya akan terjadi konflik sosial antar masyarakatnya,” kata Mentan Amran.

Untuk mendukung kebutuhan pangan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggenjot kualitas SDM pertanian yang menjadi faktor utama untuk mengungkit produksi pangan.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, juga mengajak seluruh insan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian.

“Mari kita bergerak bersama meningkatkan produksi dan produktivitas pangan,” ajaknya.

Pada kunjungan lapangan ini, 35 orang peserta dibagi 3 kelompok dan dipandu widyaiswara serta petugas laboratorium.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/27/dukung-swasembada-pangan-upt-pelatihan-kementan-ajak-gen-z-tekuni-pertanian/

Mereka mempraktikkan olahan pisang yang menjadi produk unggulan BBPP Lembang, yaitu eggroll pisang dan pisang linting.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan praktik membuat eggroll pisang dan pisang linting mulai dari pencampuran semua bahan menjadi adonan dan mencetak adonan di mesin pencetak eggroll dan memasukkannya ke dalam kemasan.

Penghujung pelatihan, dilakukan pelepasan oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dan dihadiri tim manajemen dan widyaiswara serta perwakilan dari Program Pemulihan Mata Pencaharian (LRP).

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan bahwa sejatinya manusia adalah makhluk pembelajar yang setiap hari harus selalu mengasah kemampuan dan wawasannya dengan suatu hal yang baru.

“Ini akan membentuk karakter positif bagi siapapun yang tidak lelah untuk belajar setiap harinya,” tutur Ajat.

“Pengolahan hasil pertanian bisa menjadi alternatif usaha yang produktif dibidang pertanian, asalkan dilakukan dengan baik dan saya berharap ibu-ibu yang memang biasa melakukan pengolahan bahan baku menjadi bahan pangan, sukses menjalankan bisnis pengolahan pangan ini,” harap Ajat.

Rangkaian pelatihan dilanjutkan praktik mandiri sesuai rencana tindak lanjut. Pertemuannya sebanyak 3 kali dan peserta dibagi menjadi 3 kelompok.

Selanjutnya widyaiswara BBPP Lembang dan OCG Associates akan terjun langsung ke lapangan melakukan pendampingan fokus di pemasaran hingga produk olahan keripik singkong dan pisang ini mampu dijual dan memberikan keuntungan bagi peserta pelatihan.

Harapan dari kegiatan kerja sama ini, dampak pelatihan dirasakan oleh semua peserta menjadi active income untuk membantu keuangan keluaga sebagai upaya pemulihan mata pencaharian pasca terdampak pembangunan jalan tol.

Dengan demikian pertanian bisa menjadi alternatif peningkatan taraf hidup masyarakat.

Salah satu peserta, Wiha Wahyani menyampaikan, “Banyak hal baru yang saya dapatkan terutama terkait pengolahan pangan hingga menjadi sebuah produk yang siap dijual, bagaimana pemasaran produk, dan diskusi yang menarik dengan widyaiswara dan rekan rekan sesama peserta pelatihan mengenai masalah yang terjadi yang berkaitan dengan pengolahan pangan.

Materi yang disampaikan sangat jelas dan mudah dipahami. Satu hal yang sangat berkesan, widyaiswara memotivasi kami agar bisa menjadi seseorang yang sukses berbisnis,” cerita Wiha.

Wiha berharap BBPP lembang bisa tetap menebarkan ilmu dan memotivasi masyarakat untuk bisa bergerak bisnis pengolahan pangan sehingga mampu pengangguran di Indonesia. Selain itu juga bisa memajukan ekonomi khususnya masyarakat pedesaan.(***)

UPT Pelatihan Kementan Beri Pelatihan Hilirisasi Komoditas Hortikultura bagi Masyarakat Subang Terdampak Tol

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui OCG Associates, melatih masyarakat terdampak pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang.

Kegiatan bernama Pelatihan Olahan Keripik Singkong dan Pisang, dilaksanakan di masing-masing desa terdampak dengan widyaiswara BBPP Lembang sebagai fasilitator.

Kunjungan lapang pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian BBPP Lembang, Kamis (20/2/2025).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar bagi lebih dari 280 juta penduduk Indonesia.

“Saya selalu katakan tanpa pangan sebuah negara itu bisa hancur karena nantinya akan terjadi konflik sosial antar masyarakatnya,” kata Mentan Amran.

Untuk mendukung kebutuhan pangan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggenjot kualitas SDM pertanian yang menjadi faktor utama untuk mengungkit produksi pangan.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, juga mengajak seluruh insan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian.

“Mari kita bergerak bersama meningkatkan produksi dan produktivitas pangan,” ajaknya.

Pada kunjungan lapangan ini, 21 orang peserta dibagi 3 kelompok dan dipandu widyaiswara serta petugas laboratorium. Mereka mempraktikkan salah satu olahan pisang yang menjadi produk unggulan BBPP Lembang, yaitu eggroll pisang.

Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan praktik membuat eggroll pisang mulai dari pencampuran semua bahan menjadi adonan dan mencetak adonan di mesin pencetak eggroll, memasukkannya ke dalam kemasan.

Peserta lalu diberikan materi tentang pembuatan label produk yang di dalamnya memuat komposisi produk dan merk produk sehingga nantinya dapat meningkatkan nilai jual.

Widyaiswara BBPP Lembang juga memberikan materi analisa usahatani, dengan menganalisa biaya tetap, biaya tidak tetap dari usaha olahan keripik singkong dan pisang ini.

Disampaikan pula penerimaan yang akan diperoleh dan pendapatannya sehingga bisa dianalisa kelayakan usahanya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/23/hidroponik-dan-hilirisasi-upt-pelatihan-kementan-tarik-minat-calon-purna-tugas-bumn/

Setelah itu, dilakukan kegiatan pelepasan pelatihan oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dan dihadiri tim manajemen dan widyaiswara serta Team Leader Program Pemulihan Mata Pencaharian (LRP), Neneng Nurbaeti Amien.

Neneng menyampaikan peserta merupakan ibu rumah tangga.

“Setelah pelatihan ini diharapkan peserta terinspirasi karena telah memiliki bekal ilmu untuk memulai usaha olahan pisang dan singkong dan diharapkan memperoleh keuntungan dari olahan usaha tersebut,” katanya.

Neneng juga menjelaskan bahwa program pemulihan mata pencaharian ini bertujuan meminimalkan dampak adanya pembangunan jalan tol yang menyebabkan warga harus realokasi tempat tinggal.

“Diharapkan dengan tempat tinggal baru, suasana baru dengan fasilitas yang lebih baik, warga lebih semangat memulai usaha sehingga dapat memulihkan mata pencahariannya,” kata Neneng.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika saat melepas kegiatan pelatihan, menyampaikan jika pangan sangat penting untuk terus diupayakan.

"Hilirisasi pertanian melalui pengolahan hasil pertanian mampu meningkatkan nilai tambah produk, untuk orientasi ekonomi mampu meningkatkan pendapatan. Karena itu bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan,” jelasnya.

Ajat juga mengingatkan para peserta agar bisa membentuk organisasi kelembagaan, minimal kelompok tani, karena ini akan membawa banyak keuntungan mulai dari akses permodalan dan kemudahan akses pasar.

Rangkaian pelatihan dilanjutkan praktik mandiri oleh setiap peserta sesuai rencana tindak lanjut yang disusun.

BBPP Lembang dan OCG Associates akan terjun langsung ke lapangan melakukan pendampingan hingga produk olahan keripik singkong dan pisang ini mampu dijual dan memberikan keuntungan bagi peserta pelatihan.

Harapan dari kegiatan kerja sama ini, dampak pelatihan dirasakan oleh semua peserta yaitu peningkatan taraf hidupnya melalui aktivitas hilirisasi komoditas hortikultura.(***)

Jelang Ramadhan, UPT Pelatihan Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah di Lembang

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriyah, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Operasi Pasar Pangan Murah serentak di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Serta, memastikan ketersediaan stok pangan bagi masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan operasi ini bertujuan untuk memastikan stok pangan cukup dan harga tetap stabil. Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau, pangan aman, ibadah pun nyaman.

Di Lembang, Operasi Pasar Pangan Murah dilaksanakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, 28 Februari – 29 Maret 2025, di Gedung Packing House BBPP Lembang.

Hari pertama, Jumat (28/2/2025), kegiatan dibuka pukul 9 pagi oleh Kepala Balai, hingga pukul 2 siang. Tampak masyarakat sekitar Lembang, karyawati, dan ibu dharma wanita persatuan BBPP Lembang datang dan membeli aneka bahan pangan pokok.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika menyampaikan, jika Kementan hadir untuk masyarakat agar menyambut bulan Ramadhan dengan tenang dan gembira, bisa membeli kebutuhan pangan dengan harga yang bersahabat.

"Di sini kami bekerjasama dengan berbagai stakeholder penyedia bahan pangan pokok untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di wilayah Lembang,” katanya.

Hari pertama kegiatan operasi pasar, 6 komoditas yang tersedia yaitu beras premium 5kg terjual sebanyak 26 pcs, minyak goreng terjual 319 liter, telur ayam terjual 96 kg, daging ayam beku terjual 66 kg, bawang merah terjual 50 kg, terigu terjual 50 kg, dan gula pasir terjual 33 kg.

Popon, warga Desa Sukamaju, saat ditemui setelah membeli beras, terigu, minyak, dan telur mengatakan harga yang ditawarkan sangat terjangkau.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/27/regenerasi-petani-upt-pelatihan-kementan-fasilitasi-praktik-kerja-siswa-smk/

“Harganya terjangkau ya belanja di sini dan dengan adanya kegiatan ini merasa terbantu apalagi jelang bulan Ramadhan,” katanya.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Ai, dari Desa Sukamaju. “Belanja di sini murah dibanding di tempat lainnya,” ucapnya singkat.

Gerai Pasar Pangan Murah juga dimeriahkan dengan adanya gelar produk sayuran dari Inkubator Agribisnis BBPP Lembang seperti pakcoy, cabai, dan bawang daun.

BBPP Lembang juga membuka layanan konsultasi agribisnis. Tampak widyaiswara BBPP Lembang asyik berbincang dengan masyarakat yang datang untuk konsultasi tentang hidroponik dan budidaya anggur.

Di sudut lainnya, P4S Tona’s Coffee sebagai mitra BBPP Lembang juga membuka lapak dan menjual produk kopinya yang cocok dinikmati pada cuaca dingin di Lembang saat ini karena turun hujan hampir setiap hari.(***)