7 November 2025

Tahun: 2024

Petani dan Penyuluh Pertanian Jawa Tengah Studi Banding ke UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 30 orang kelompok tani dan penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, pemenang lomba pertembakauan, Kamis (12/12/2024).

Kunjungan dilakukan untuk meningkatkan SDM pertanian menuju SDM yang profesional, mandiri, dan berdedikasi tinggi.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian sangat penting untuk masyarakat.

"Ingat, tidak ada pangan, tidak ada negara dan peradaban. Mati hidupnya negara, pertama ditentukan oleh pertanian. Jadi ini sangat vital, kalau pertanian bermasalah," tegas Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan jika salah satu fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” kata Santi.

Baca juga:

Evaluasi Standar Layanan Publik, UPT Kementan Gelar Public Hearing

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dalam setiap kesempatan menyampaikan kesiapannya melayani para stakeholder yang ingin mempelajari pertanian.

“Kami berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian untuk mendukung program-program strategis Kementan,” tutur Ajat.

Rombongan kelompok tani dan penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah diterima oleh Tim Manajemen BBPP Lembang dan widyaiswara spesialisasi budidaya pertanian.

Pemimpin rombongan, Agus Syafrudin, Analis Pengelola Data Perkebunan, menyampaikan tujuan rombongan berkunjung untuk adopsi teknologi tentang budidaya tanaman hortikultura utamanya tentang persemaian tanaman.

Rombongan mengelilingi Inkubator Agribisnis BBPP Lembang seluas 2,5 hektar.

Peserta melihat beberapa area lahan praktik yaitu screen house tanaman anggur dan tanaman hias dan berdiskusi dengan petugas lapangan tentang tahapan budidaya tanaman mulai dari persiapan media tanam, persemaian, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen dan pascapanen.(***)

Evaluasi Standar Layanan Publik, UPT Kementan Gelar Public Hearing

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Public Hearing, Kamis (12/12/2024).

Kegiatan ini digelar untuk mengevaluasi dan menetapkan Standar Pelayanan Publik (SPP). Selain itu untuk mengetahui kesan dan saran stakeholder tentang jenis layanan dan penyelenggaraan layanan publik.

Sebab, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, telah mewajibkan setiap penyelenggara pelayanan publik menyusun dan menetapkan SPP sebagai acuan.

Undang-undang ini mewajibkan penyelenggara mengikutsertakan masyarakat dan pihak terkait dalam menyusun dan menetapkan SPP untuk mendapatkan kepastian hukum, biaya, persyaratan, prosedur, dan mekanisme.

Public Hearing yang dilaksanakan hybrid, baik daring melalui zoom meeting maupun luring, mengundang stakeholder BBPP Lembang yaitu Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah binaan BBPP Lembang, sekolah, universitas, pengelola P4S, pihak swasta, mitra penyedia barang dan jasa, dan seluruh pegawai. Total peserta sebanyak 300 orang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan jika program utama kementerian yang dipimpinnya adalah mencapai swasembada pangan.

“Dengan kolaborasi berbagai pihak dan secara teknis menerapkan intensifikasi lahan, ekstensifikasi lahan serta menerapkan smart farming maka saya meyakini sesuai arahan Presiden RI bahwa swasembada pangan bisa terwujud,” tutur Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan pentingnya pengembangan SDM pertanian untuk mencapai program utama Kementan.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, berharap Public Hearing dapat mengetahui kesan dan saran stakeholder tentang jenis layanan dan penyelenggaraan layanan publik, khususnya untuk mendukung meraih swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/08/raih-predikat-informatif-upt-pelatihan-komitmen-dukung-pengembangan-sdm-pertanian/

Public Hearing mengundang narasumber dari Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dan Ombudsman RI Provinsi Jawa Barat yang secara panel bersama Kepala Bagian Umum BBPP Lembang menyampaikan materi tentang pelayanan publik, dilanjutkan dengan sesi diskusi.

Di akhir kegiatan dilakukan pembacaan resume Public Hearing dan penandatanganan berita acara.

Acara juga dimeriahkan dengan gelar produk P4S, produk Inkubator Agribisnis BBPP Lembang yang cukup menarik minat tamu undangan untuk bertransaksi jual beli dan juga adanya pembagian gratis bibit anggrek yang dikemas menjadi gantungan kunci.

Selain itu juga ada motivasi kerja dengan metode hipnoenergi yang juga menyita perhatian para tamu undangan.

Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke beberapa spot menarik di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang yaitu screen tanaman anggur dan screen tanaman hias.

Narasumber dari Ombudsman RI Provinsi Jawa Barat, Siti Julaeha, menyampaikan apresiasinya kepada BBPP Lembang untuk kegiatan Public Hearing ini.

“Secara keseluruhan acaranya sukses. Semoga dengan adanya kegiatan Public Hearing, pelayanannya menjadi lebih baik dan stakeholder merasa terpuaskan menerima layanan dari BBPP Lembang," katanya.

Hal senada yang disampaikan perwakilan tamu undangan, Dadang Sulaeman dari P4S Al-Mukhlis Kabupaten Bandung.

“Public Hearing ini bagus, sebagai ajang bertukar pendapat dan menerima masukan dari para penerima layanan di BBPP Lembang,” ujarnya.(***)

Penyuluh Pertanian Karawang Kompeten, Siap Dampingi Petani Wujudkan Swasembada Pangan

TANIINDONESIA.COM//KARAWANG - Kementerian Pertanian, melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, menggelar Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian melalui Sertifikasi Surveilans Pertanian. Kegiatan diikuti 100 orang penyuluh pertanian Kabupaten Karawang, dilaksanakan 9 – 12 Desember 2024 di Front One Akshaya Hotel, Karawang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian. “Penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan. Penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman kalau ingin berhasil," sebutnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan “Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” tutur Santi.

Pada kegiatan sertifikasi kompetensi bagi penyuluh pertanian Kabupaten Karawang, asesor kompetensi merupakan Widyaiswara BBPP Lembang, Dosen Polbangtan Bogor, dan praktisi penyuluh Dinas Pertanian Cirebon dan Kuningan. Metode sertifikasi yaitu pengecekan dokumen-dokumen penyuluhan, wawancara dan praktik penyuluhan.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/10/sumber-daya-manusia-pertanian-menjadi-kunci-penggerak-terwujudnya-swasembada-pangan/

Pembukaan kegiatan, Selasa (10/12/2024) oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Rohman. Turut hadir Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pusat Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian dan seluruh asesor kompetensi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Rohman menyampaikan rasa bangganya penyuluh pertanian di Kabupaten Karawang dinyatakan kompeten. “Untuk melaksanakan tugas sehari hari diperlukan kompetensi diri. Saya berharap dengan sertifikasi ini penyuluh pertanian lebih profesional, memahami dan menguasai ilmu teknis pertanian," katanya.

“Sertifikasi kompetensi ini bisa membuktikan bahwa kualitas SDM Penyuluh Pertanian di Kabupaten Karawang dapat dipertanggungjawabkan. Penyuluh pertanian diharapkan kompeten untuk membina petani dalam rangka membangun sektor pertanian di Kabupaten Karawang,” tambah Rohman.

Sementara Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika, mengatakan setiap insan pertanian termasuk penyuluh pertanian harus terus belajar meningkatkan kompetensi baik teknis, manajerial, dan sosiokultural. “Ini penting untuk peningkatan kapasitas diri dalam rangka menunjang kinerja pribadi dan instansi,” tutur Ajat.

Seluruh asesi dinyatakan kompeten. Di penghujung kegiatan, salah seorang peserta Dian Eka menyampaikan rasa syukurnya. "Alhamdulillah kami semua dinyatakan kompeten. Ini menjadi motivasi untuk menjalankan tugas lebih baik dan memberi manfaat yang luas bagi petani binaan kami masing-masing di wilayah Kabupaten Karawang. (yoko/che)

Sumber Daya Manusia Pertanian Menjadi Kunci Penggerak Terwujudnya Swasembada Pangan

TANIINDONESIA.COM//BANDUNG – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Kementerian Pertanian Tahun 2024 di 8 lokasi. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT Kementan berpartisipasi pada kegiatan SKB yang dilaksanakan di Kantor Regional III BKN Bandung, Senin (9/12/2024). Peserta sebanyak 153 orang, terbagi 2 sesi.

Sumber Daya Manusia pertanian menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan program pembangunan pertanian. Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pertanian bertujuan mencetak SDM yang profesional, berdaya saing dan tangguh.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/24/dukung-ketahanan-pangan-kementan-kenalkan-program-pertanian-modern-ke-aparat-desa/

Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, menyampaikan SDM yang berkualitas merupakan penggerak utama dalam mencapai kedaulatan pangan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 293 Tahun 2024 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan instansi pemerintah, Kementerian Pertanian memperoleh formasi CPNS Tahun 2024 sejumlah 1.212, dengan peserta Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) berjumlah 2.476 orang. SKB dilaksanakan dengan metode Computer Assissted Test (CAT).

Salah satu peserta tes, M. Fikri Firdaus yang berasal dari Cirebon, yang melamar di formasi jabatan Perencana Ahli Pertama, Ditjen Perkebunan Kementan, menyampaikan, “harapannya setelah menjalani serangkaian seleksi CPNS Kementan, dapat menjadi pembelajaran bagi saya pribadi dan semua yang sedang berjuang, bahwa apapun hasilnya agar terus berjuang membangun negeri.” (yoko/che)

Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik, Kementan Beri Polbangtan YOMA Predikat Bergengsi

TANIINDONESIA.COM//BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) menobatkan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) sebagai Badan Publik Informatif. Predikat ini diumumkan dalam gelaran Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024 yang diselenggarakan di IPB International Center Bogor, Jawa Barat pada Jumat (6/12/2024).

Dari 23 unit Eselon II yang mendapatkan predikat Informatif, Polbangtan YOMA berhasil menduduki peringkat VI. Predikat Informatif sendiri telah diterima Polbangtan YOMA selama 4 tahun berturut – turut.

Tak hanya meraih Peringkat VI Unit Eselon II Informatif, Polbangtan YOMA juga mendapat apreasiasi Terbaik I dalam Penderasan Informasi Publik.

Hal ini diapresiasi oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Ia menekankan peran penting PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) dalam menyampaikan hasil kerja Kementan kepada publik.

“PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) adalah regular army yang bertugas untuk memberi informasi dan solusi bagi publik.” kata Wamentan Sudaryono.

Untuk itu, Ia mengatakan perlunya penggunaan teknologi dalam mempercepat penyelesaian masalah.

Agus Wijayanto, perwakilan Tim Juri Keterbukaan Informasi Publik mengatakan dengan mendorong keterbukaan informasi publik, menjadi modal yag luar biasa agar tata kelola pemerintahan menjadi lebih baik.

“Pada Tahun 2024, Kementan telah mencetak 70 badan publik yang informatif. Tidak mudah menarik gerbong keterbukaan informasi. Semoga apa yang dilakukan Kementan bisa menginspirasi Kementerian/Lembaga lain.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/05/perkuat-brigade-pangan-bangka-selatan-kementan-terjunkan-pendamping-dan-mentor/

Mewakili Direktur Polbangtan YOMA, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Hari Sudharto hadir menerima 2 penghargaan ini.

“Penghargaaan ini merupakan bukti dari komitmen Polbangtan YOMA dalam menyelenggarakan pemerintahan yang terbuka, akuntabel, responsif, dan inklusif melalui penyediaan informasi publik yang lebih baik, termasuk meningkatkan layanan dengan menggunakan Teknologi Informasi,” jelas Hari.

Ia mengatakan Polbangtan YOMA terus berupaya meningkatkan pelayanan publik, baik untuk mahasiswa maupun pihak eksternal, melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Ditambahkan oleh Hari, komitmen untuk meningkatkan layanan ini terus diinternalisasi oleh pimpinan dan jajarannya.

"Kami terus berupaya mendorong civitas untuk memberikan layanan informasi terbaik kepada public, termasuk bagi saudara - saudara kita penyandang disabilitas,”pungkasnya.

Atas prestasi ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti memberikan apresiasi terhadap pencapaian Polbangtan YOMA.

“Semoga tahun 2025, BPPSDMP bisa meningkatkan kualitas pelayanan serta inovasi mendukung swasembada pangan”, harap Idha. (os)

Raih Predikat Informatif, UPT Pelatihan Komitmen Dukung Pengembangan SDM Pertanian

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan Kementerian Pertanian, meraih penghargaan Unit Kerja Eselon II yang Informatif.

Piagam diserahkan saat Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Jumat (6/12/2024), di IPB Convention Center Bogor, dihadiri Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Komisi Informasi Pusat, tim juri, dan jajaran eselon I, II, III lingkup Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementan memiliki komitmen kuat terhadap keterbukaan informasi publik, terutama dalam menyampaikan program-program strategis yang mendukung swasembada pangan.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengapresiasi kinerja jajaran Kementan terhadap keterbukaan informasi publik.

“Program dan capaian kinerja Kementan harus terinformasikan dengan baik kepada masyarakat. Tugas kita tidak hanya memberikan informasi, namun juga harus bisa menjadi solusi,” tuturnya, saat membuka kegiatan.

“Semuanya hebat, bagus, keren!!” kata Sudaryono di penghujung sambutan.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengungkapkan keterbukaan informasi bertujuan mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/08/upt-kementan-siapkan-regenerasi-petani-melalui-siswa-pkl/

Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian setiap tahun sejak tahun 2016, adalah bentuk apresiasi kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pelaksana lingkup Kementan, yaitu 8 PPID Pelaksana Eselon 1, 37 PPID Pelaksana Eselon II, dan 78 PPID Pelaksana Eselon III dalam memberikan hak kepada publik atas informasi.

Komponen penilaiannya meliputi pengisian Self Assesment Quessionaire (SAQ), penilaian website, optimalisasi penggunaan portal PPID, inovasi dalam penderasan informasi publik melalui perbaikan sistem, aplikasi dan berbagai plaform social media serta komitmen pimpinan Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UK/UPT).

Penilaian ini melibatkan tim juri yang beranggotakan dari berbagai kalangan yaitu dari Komisi Informasi Pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi dan penggiat dan pengamat keterbukaan informasi publik.

Sebanyak 120 UK/UPT lingkup Kementan baik eselon I, II, dan III mengikuti kegiatan ini. Hasil pemeringkatan, diperoleh hasil 70 UK/UPT meraih predikat Informatif, termasuk BBPP Lembang yang menduduki peringkat 15 untuk kategori eselon II, 28 UK/UPT meraih predikat menuju informatif, 14 UK/UPT cukup informatif, 8 UK/UPT berada pada kategori kurang informatif.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian ini.

“Alhamdulillah, predikat Informatif ini menjadi motivasi untuk terus memberikan informasi yang transparan dan akuntabel kepada stakeholder kami,” tuturnya.(***)

UPT Kementan Siapkan Regenerasi Petani melalui Siswa PKL

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memberikan pembelajaran praktis kepada 12 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, yang mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) periode 1 Juli – 3 Desember 2024.

Kegiatan PKL menggenjot 3 aspek yang dalam 3 ranah taksonomi Bloom dalam Pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor, terutama di aspek psikomotor.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan regenerasi dibutuhkan karena petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kegiatan PKL SMKN 4 Padalarang dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk budidaya tanaman anggur, jagung, brokoli, dan selada keriting.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/08/dukung-regenerasi-petani-kementan-siapkan-siswa-smk/

Ada juga siswa yang ditempatkan di screen hidroponik untuk mempelajari budidaya melon dan tomat beef dengan teknologi hidroponik sistem irigasi tetes dan budidaya tanaman pakcoy dengan hidroponik sistem DFT.

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil, dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi.

Di antaranya kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian yang ada pada kategori usia generasi milenial.

Saat ditemui pada kegiatan pelepasan, Selasa (3/12/2024), salah seorang siswa, Nazwa Al-Khalifi, yang melaksanakan PKL di zona tanaman hidroponik sistem DFT untuk komoditas pakcoy, mengaku terkesan dengan kegiatan ini.

“Setelah lima bulan melaksanakan PKL di BBPP Lembang membuat saya terkesan, karena saya mendapatkan banyak sekali ilmu serta pengalaman baru. Lingkungan di BBPP Lembang sangat nyaman dan asri, fasilitasnya pun juga lengkap sehingga sangat mendukung dan memudahkan para siswa dalam melaksanakan kegiatan PKL,” katanya.

Ia juga berterima kasih pada BBPP Lembang karena sudah memberikan kesempatan untuk PKL.

“Saya berterima kasih kepada para pegawai yang sudah memberikan berbagai ilmu dan pengalaman dan mendidik kami dengan penuh kesabaran,” ucap Nazwa.(***)

Dukung Regenerasi Petani, Kementan Siapkan Siswa SMK

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, mengikuti kegiatan PKL di BBPP Lembang, UPT yang berada di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian. Kegiatan ini sejalan dengan semangat Kementerian Pertanian untuk melakukan renegerasi petani.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Pernyataan tersebut diperkuat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Menurutnya, petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/08/mahasiswa-itb-pelajari-rancangan-pertanian-terpadu-di-upt-kementan/

Kegiatan PKL SMKN I Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur diikuti 9 siswa kelas XII, periode 5 Agustus – 6 Desember 2024. PKL dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk budidaya sayuran lapang brokoli, pakcoy, dan selada keriting.

Ada juga siswa yang ditempatkan di zona kandang sapi dan rumah kompos, screen house hidroponik sistem DFT untuk komoditas pakcoy, screen house hidroponik sistem irigasi tetes untuk komoditas melon dan tomat beef, serta screen house aeroponik untuk pembibitan kentang.

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil, dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian.

Saat ditemui pada kegiatan pelepasan, Jumat (6/12/2024), Serli Saelulrohmah, siswi yang praktik di screen house budidaya pakcoy system DFT, mengaku bisa mendapat banyak manfaat dari kegiatan PKL.

“Mengikuti aktivitas di lahan praktik BBPP Lembang membuat kami jadi bisa terampil untuk melakukan budidaya pertanian, khususnya saya yang ditempatkan di zona budidaya hidroponik,” katanya.

Serli juga merasa mendapat banyak pengalaman baru dengan teman-teman yang baru.(***)

Mahasiswa ITB Pelajari Rancangan Pertanian Terpadu di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan teknologi pertanian kepada 72 mahasiswa semester 5 Program Studi Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (3/12/2024).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan pertanian modern membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menjelaskan jika pihaknya berkomitmen menyiapkan regenerasi petani. Salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau fieldtrip.

Sementara 72 mahasiswa semester 5 Program Studi Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berkunjung ke BBPP Lembang, diterima oleh Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi.

Pemimpin rombongan, Ramadhani Eka Putra, menjelaskan jika kunjungan ini adalah bagian dari kuliah lapangan dan menyiapkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas akhir merancang sistem pertanian terpadu.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/30/kontribusi-generasi-muda-pertanian-wujudkan-swasembada-pangan/

Rombongan yang terbagi 2 kelompok, diajak meninjau lahan praktik Inkubator Agribisnis. Di screen tanaman hias, generasi milenial ini belajar budidaya kaktus dan sukulen mulai dari penyiapan media tanam, perbanyakan anakan dan proses pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit.

Rombongan juga diajak ke lahan praktik lainnya, yaitu zona rumah pangan dengan koleksi tanaman buah dalam pot, sayuran dalam polybag, sayuran lapang dan padi varietas inpara yang dibudidayakan terapung di atas kolam.

BBPP Lembang juga memperkenalkan zona lainnya, yaitu budidaya bawang daun memanfaatkan teknologi internet of things (IOT) untuk proses penyiraman otomatis yang bisa diremote dari handphone petugas lahan praktik.

Zona berikutnya adalah screen house aeroponik kentang varietas Granola L. yang usianya mencapai 87 hari dan siap untuk dipanen. Namun, untuk proses selanjutnya pengeringan selama 1 minggu, dan penyimpanan di gudang selama 3 bulan. Setelah itu bibit kentang dipasarkan kepada para penangkar benih kentang.

Kunjungan berakhir di screen house melon yang dibudidayakan dengan hidroponik sistem irigasi tetes.

Beberapa buah melon yang tersisa setelah dipanen beberapa waktu sebelumnya, setelah diuji coba rasa dan sangat manis, menarik minat mahasiswa dan mahasiswi untuk diskusi dengan petugas lahan praktik tentang cara budidayanya.

Karen, salah seorang mahasiswi mengaku mendapatkan insight dan pelajaran baru tentang praktik pertanaman dan inovasi yang diterapkan dan belum dipelajari secara langsung di perkuliahan.

“Tadi kami melihat koleksi tanaman hias, ada padi sistem terapung, budidaya tanaman dengan smart farming, dan hidroponik sitem aeroponik, DFT, dan irigasi tetes,” ujarnya.(***)

Tim Kementan dan IFAD Turun ke Lapangan Tinjau Dampak Program

TANIINDONESIA.COM//GORONTALO - Setelah berjalan selama 6 tahun, sejak 2018, program pemberdayaan masyarakat tani, kerjasama Kementerian Pertanian dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative (READSI), resmi berakhir tahun 2024.

Tim International IFAD bersama NPMO (Nasional Project Management Office) READSI Bapennas dan Kementerian Pertanian meninjau lokasi project di tiga provinsi wilayah pelaksanaan program READSI yaitu Provinsi Gorontalo (Group 1) dan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan (Group 2). Kegiatan ini berlangsung 4-8 Desember 2024.

Review dilakukan sebagai bagian Project Completion Mission untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi capaian kinerja pelaksanaan dan mengeksplorasi keberlanjutan serta kesiapan program READSI dalam proses pengakhiran.

READSI sendiri adalah program yang pendanaannya berasal dari IFAD badan khusus PBB yang menyediakan pendanaan untuk pengembangan pertanian

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan jika SDM yang berkualitas adalah tulang punggung dalam pembangunan pertanian nasional.

Menurutnya, peningkatan kualitas pelatihan dan pendidikan bagi petani merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Menurut Santi, pemberdayaan masyarakat seperti yang telah dilakukan program READSI akan membuka peluang bagi petani untuk mengelola usaha pertanian yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan meningkatkan jumlah pendapatan.

"Ini salah satu cara untuk masyarakat tani bisa berkembang. Dengan memanfaatkan hasil pembelajaran selama program berlangsung, untuk mendapatkan nilai tambah dan pendapatan yang lebih," kata Santi.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty, yang juga Direktur Program READSI, menjelaskan jika program READSI ini sudah memasuki tahap akhir implementasi.

"Sekarang, Kami fokus untuk memastikan bahwa hasil dari program ini dapat diterapkan di daerah lain, dan lebih banyak daerah bisa merasakan manfaatnya," jelas Inneke.

Dalam peninjauan, tim Kementerian Pertanian diwakili Cordelia Ervina dari Pusat Pelatihan Pertanian, ketua kelompok program dan kerjasama pelatihan yang juga Deputi Monev READSI, yang hadir bersama TIm NPMO READSI.

Sementara Tim IFAD yang berkunjung ke Gorontalo antara lain, Fenton Beed (Lead Global Technical Specialist - Agronomy), Program Officer IFAD Yumi Sakata, Gadzhi Murad Abdulvadudov (Financial Management consultant), Muhammad Iskandar (Financial Management Specialist) dan Rahmi Khalida (Gender, Social Inclusion, and Nutrition Specialist).

Bappenas diwakili, Wisnu Widagdo dari Dit Pangan dan Pertanian dan Frida Caturima Darojati dari Dit. Multilateral.

Jumat (6/12/2024), Tim bergerak mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT)/ Poktan Karya Baru di Desa Liyoto Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, dengan komoditas utama jagung,

Di lokasi ini, tim melihat lokasi infrastruktur jalan tani dan Usaha Poktan Karya Baru dan Usaha Simpan Pinjam.

Nurdin dari Poktan Karya Baru menceritakan dampak adanya program READSI.

“Dengan masuknya READSI di Desa Liyoto kami akhirnya membentuk kelompok tani, kami berdiskusi bersama untuk mencari solusi. Selain itu, kami juga mendapat benih unggul selain mendapat bantuan alsintan,” jelas Nurdin.

Bertempat di Kantor Dinas Pertanian, pada sore harinya diadakan pertemuan antara Tim IFAD, Tim NPMO READSI dan Tim PPSU-DPMO Gorontalo, DPMO Bone Bolango dan Bappeda.

Cordelia Ervina, Deputi Monev READSI, menjelaskan maksud dan tujuan tim IFAD-READSI turun ke lapangan dalam bagian Project Completion Mission IFAD.

Baca juga:

Jelang Pengakhiran Project, Kementan Bersama IFAD Kunjungi Project Completion Mission

“Sebagai bagian pengakhiran proyek, Tim IFAD bersama tim NPMO, turun ke lapangan. Tujuannya bukan untuk evaluasi program tapi, secara langsung bertemu langsung dengan petani, mendapatkan masukan, mendengar hambatan yang dihadapi dan dijadikan sebagai bahan pembelajaran, guna merancang format/skema program yang lebih baik dimasa yang akan datang,” jelas Cordelia.

Cordelia menambahkan IFAD juga ingin melihat bagaimana dampak program yang telah berjalan selama 6 tahun dari 2018, dalam meningkatkan pengetahuan dan pendapatan petani dan keluarga tani yang tergabung dalam program READSI.

Kepala Dinas Provinsi Gorontalo, Muljady D. Mario, mengapresiasi apa yang telah dilakukan IFAD melalui program READSI

Program READSI berdampak dalam peningkatan kapasitas dan pendapatan petani, tentu kami berharap walau programnya telah berakhir, pemberdayaannya masih akan berlanjut.

Fenton Beed dari IFAD, mengapresiasi pelaksanaan program READSI di Gorontalo. Dari apa yang telah ia lihat di lapangan selama kunjungan di provinsi Gorontalo, Ia melihat semangat dan kebersamaan petani dalam berusaha tani.

Fenton berharap, pasca program READSI proses pemberdayaan, tetap berlangsung dan pemerintah daerah dapat mereplikasi program.

Senada dengan Fenton, Yumi Sakata dari IFAD, mengapresiasi kerjasama yang baik yang telah dilakukan pemerintah provinsi bersama program READSI, program yang sukses.

Selama kunjungan, Ia melihat peran penyuluh sangat penting dilapangan, dalam meningkatkan kreatifitas petani dalam pengelohan lahan.

Yumi berharap walau program READSI berakhir, tetap ada peningkatan kapasitas penyuluh dengan pelatihan pelatihan.

Sehari sebelumnya, Kamis (5/12/24), tim berkunjung ke kelompok tani/ P4S Pangan Sari di Desa Molowahu dengan komoditas hortikultura, usaha kelompok tani : agri input dan smart farming

Fenton Beed dari IFAD antusias saat melihat lahan pertanian yang dikelola kelompok tani, terlebih karena telah menerapkan smart farming.

Ia juga terkesan dengan semangat para petani, membantu sesama petani dalam hal produksi dan bekerjasama.

Fenton dan para petani juga sempat berdiskusi tentang, sumber air, pengelolaan smart farming dan rotasi jenis tanaman.

Sebagai agronomist, Fenton senang melihat para petani telah menerapkan pengetahuan mengenai rotasi tanaman untuk menghindari hama penyakit, dan berharap mereka tetap menambah pengetahuan dan terus belajar.(***)