16 Maret 2025

Bulan: Oktober 2024

Optimalkan UPJA, Kementan Dorong Pendirian Koperasi

TANIINDONESIA.COM//SUKOHARJO - Melalui program Pertanian Modern, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pendirian Koperasi Krida Muda Agro Sukoharjo. Hal ini dalam upaya mengoptimalkan layanan UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian) sekaligus meningkatkan pendapatan petani.

Upaya ini disambut baik oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kepodang Topo yang berlokasi di Desa Dalangan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Hadir mewakili Kementan, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo memberikan sosialisasi pendirian koperasi Krida Muda Agro Sukoharjo pada Kamis (17/10/2024).

Sebanyak 25 orang ketua dan anggota KUB yang merupakan pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi menghadiri rapat kerja perdana koperasi ini.

Dengan berdirinya Koperasi Krida Muda Agro Sukoharjo ini, Kementan optimis bisa menarik minat generasi muda untuk mengembangkan sektor pertanian.

Hal ini sejalan dengan komitmen Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk terus mendukung regenerasi petani di tanah air, salah satunya adalah dengan membangun ekosistem baru di sektor pertanian seperti memperbanyak pembentukan koperasi petani.

Tujuannya dibentuknya koperasi tani untuk mempermudah generasi milenial mengembangkan bisnis tani, yang pada akhirnya membuat sektor pertanian makin diminati anak muda.

"Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan," kata Amran.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan peran penting milenial dalam membangun korporasi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/10/18/kementan-pikat-generasi-muda-di-festival-lumbung-mataraman/

“Milenial menjadi pengungkit korporasi yang akan kita bangun bersama, karena itu dibutuhkan pendampingan secara intensif dari para milenial untuk mendukung berkembangnya korporasi”, lanjut Santi.

Untuk itu, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto mendorong pengurus koperasi untuk melibatkan generasi muda dalam operasional koperasi.

“Korporasi yang dibangun dalam pertanian modern akan berbasis pada aplikasi. Sehingga kita perlu anak muda dalam menjalankan bisnis ini.” kata Bambang.

Ia pun mengapresiasi semangat dari kelompok tani untuk mendirikan koperasi. Ia berharap koperasi bisa dijalankan segera setelah melangkapi persyaratan administrasi.

Ditambahkan oleh Susilo, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, bahwa dengan terbentuknya koperasi, pengelolaan alsintan akan dilakukan dalam 1 manajemen.

“Ini pekerjaan bersama, bukan individu. Dengan koperasi, alsintan dipakai besama, fokus pada profit oriented’ jelasnya.

Susilo juga berharap dengan terlibatnya 32 alumni Polbangtan/PEPI sebagai mentor dan pendamping dan 88 mahasiswa MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) dalam program Pertanian Modern ini bisa memberikan kesan yang baik terhadap dunia pertanian khususnya di Kabupaten Sukoharjo.

“Setelah kembali, kita harapkan mereka memiliki memori bahwa menjadi petani adalah idola” pungkasnya.(***)

Regenerasi Petani, Kementan Bekali Gen Z Pelatihan Agribisnis Tomat

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya untuk melakukan regenerasi petani. Seperti melalui pelatihan, magang, dan pendidikan di bidang pertanian.

Salah satu upaya untuk memperdalam pengetahuan para peserta magang dan PKL adalah melalui Pelatihan Agribisnis Tomat yang digelar di BBPP Lembang, Rabu (16/10) sampai Jumat (18/10).

Dalam pelatihan ini para peserta diberikan motivasi agar mampu mengembangkan tanaman tomat dari benih hingga dijual ke pasar.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan regenerasi SDM pertanian sebagai salah satu fokus Kementerian Pertanian.

Mentan menyebut generasi muda adalah ujung tombak masa depan pertanian Indonesia karena kedekatannya dengan perkembangan sains dan teknologi terkini.

“Di dalam sektor pertanian perlu diisi oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia inilah yang akan dididik untuk menjadi petani millenial melalui pendidikan vokasi,” tegas Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan tentang pentingnya generasi muda dalam pembangunan pertanian Indonesia.

“Tentu saja kita sangat berharap dengan kehadiran anak-anak muda ini, mereka akan menjadi pengganti atau penerus dari SDM pertanian yang ada di Indonesia,” tutur Idha.

UPT Kementan seperti Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sangatlah terbuka bagi golongan pelajar yang ingin melakukan magang atau praktik kerja lapangan.

Baca juga: 

https://taniindonesia.com/2024/10/19/perangkat-desa-kab-bogor-belajar-teknologi-pertanian-modern-di-upt-kementan/

Baik mahasiswa maupun siswa sekolah pertanian dapat mempelajari pertanian mulai dari bercocok tanam hingga pengolahan hasil pertanian.

Di BBPP Lembang sendiri peserta magang maupun PKL ditempatkan di Inkubator Agribisnis untuk mengelola komoditas-komoditas yang mampu tumbuh baik di iklim pegunungan.

Salah satu tanaman yang dikembangkan di BBPP Lembang adalah tomat dengan jenis tomat beef

Meski dikembangkan secara hidroponik, para widyaiswara di BBPP Lembang juga membimbing para peserta magang dan PKL agar menguasai budidaya tanaman tomat secara konvensional.

Dalam Pelatihan Agribisnis Tomat, materi yang disiapkan adalah persiapan benih, persiapan lahan, penanaman dan pemupukan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit terpadu, panen dan tindakan panen hingga pasca panen tomat, pengolahan hasil tomat, analisa usaha tani, dan peluang bisnis dan rencana usaha tomat.

Pelatihan dilakukan secara klasikal dan praktik. Dalam kelas para peserta diberikan bahan ajar oleh tim widyaiswara BBPP Lembang agar mendalami teknik budidaya tomat yang baik dan benar.

Praktik di lapangan juga diberikan agar para siswa menguasai secara praktis hal yang dipelajarinya di ruang kelas.

Selain mendapatkan pelatihan, selama masa permagangan dan PKL para murid mempraktikkan hal yang mereka pelajari dalam keseharian.

Pelatihan ini bertujuan agar para peserta konsisten dalam menggunakan ilmu-ilmu yang mereka pelajari.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menitipkan harapan yang tinggi kepada para peserta magang dan PKL di BBPP Lembang.

“Setelah mengikuti PKL diharapkan para peserta didik terus konsisten untuk berkecimpung di bidang pertanian,” terang Ajat.(***)

Perangkat Desa Kab Bogor Belajar Teknologi Pertanian Modern di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Sebanyak 366 orang perwakilan dari 27 kecamatan, termasuk sejumlah perangkat desa, di Kabupaten Bogor mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Rabu (16/10/2024).

Kunjungan dilakukan untuk mendalami teknologi pertanian modern di BBPP) Lembang sekaligus memperdalam ilmu para perangkat desa tentang pertanian untuk ketahanan pangan di desa mereka masing-masing.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya pangan bagi ketahanan suatu negara.

“Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati, krisis kesehatan, covid-19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak pada lainnya, jadi kita harus betul-betul bersama-sama menjaganya,” tegas Mentan Amran.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa prioritas Kementan saat ini adalah meningkatkan ketahanan pangan di dalam negeri melalui program Penambahan Areal Tanam (PAT) dengan pompanisasi, pemanfaatan lahan rawa dan lahan perkebunan, dan sebagainya.

Dalam sambutannya kepada peserta kunjungan, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan bahwa ketahanan pangan dapat dimulai dari tingkat desa dan selanjutnya kecamatan. Sehingga, seluruh bagian masyarakat terpenuhi kebutuhan pangannya.

“Menjadi tanggung jawab kita bersama agar bisa mencukupi kebutuhan pangan di masing-masing desa,” terang Ajat.

Rombongan kemudian dibagi menjadi tiga kelompok untuk menjalani praktik di lahan BBPP Lembang.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/10/19/pelatihan-fungsional-kementan-optimalkan-peran-penyuluh-pertanian/

Lahan yang terletak di areal Inkubator Agribisnis menunjukkan berbagai komoditas dengan memanfaatkan teknologi pertanian terkini.

Salah satu teknologi yang menjadi penarik perhatian peserta adalah penanaman padi di atas air secara terapung. Teknik yang dikenal dengan akuaponik ini diadaptasi dari yang sudah diterapkan di negara seperti Cina dan Kamboja.

Para peserta juga mengunjungi screen house hidroponik yang ditanami melon, tomat, dan pak choi. Screen house yang diperagakan menarik minat karena telah diotomatisasi dan menggunakan teknologi smart green house.

Melengkapi wawasan tentang teknologi pertanian terkini, ada juga pendalaman mengenai praktik pertanian konvensional yang dipandu oleh widyaiswara BBPP Lembang Cece Mulyana dan Riyadi Pratiwa Sutardjo.

Cece menerangkan tentang penanaman jagung dimulai dari pengolahan lahan hingga penanaman dan perawatan tanaman jagung.

Di plot tanah yang lain, Riyadi menerangkan mengenai budidaya kedelai dan cara meraup untung sebesar mungkin.

Menutup, Riyadi menerangkan kepada para peserta kunjungan tentang penggunaan teknologi pertanian.

“Prinsipnya, untuk mendapatkan keuntungan yang setinggi mungkin, dibutuhkan penggunaan teknologi yang semaksimal mungkin,” paparnya.(***)

Pelatihan Fungsional, Kementan Optimalkan Peran Penyuluh Pertanian

TANIINDONESIA.COM//PANDEGLANG - Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Badan Pengembangan SDM Daerah (BPSDMD) Provinsi Banten, dilaksanakan 15 Oktober – 4 November 2024, di Kantor BPSDMD Kabupaten Pandeglang.

Peserta terdiri dari penyuluh pertanian dari kabupaten/kota di Provinsi Banten, yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kota Cilegon.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan penyuluh pertanian adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan.

“Penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman kalau ingin berhasil,” kata Mentan Amran.

Mentan Amran menyebutkan peran penyuluh pertanian penting untuk meningkatkan produktivitas pangan dan menekan impor. Terlebih menghadapi ancaman dampak El Nino yang begitu kuat saat ini yang berdampak langsung pada penurunan produksi.

Pernyataan senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/10/19/siapkan-regenerasi-kementan-asah-wawasan-siswa-sekolah-menengah-kejuruan/

“Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” tutur Santi.

Pelatihan dibuka Selasa (15/10/2024) oleh Kepala BPSDMPD, Untung Saritomo.

“Pelatihan bertujuan untuk menyamaratakan persepsi dalam hal tugas, fungsi, organisasi, tata kerja, dan hubungan kerja penyuluh pertanian, memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan, serta perilaku sebagai penyuluh pertanian, dan memberikan serta meningkatkan daya berpikir penyuluh pertanian secara komprehensif,” tutur Untung.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, yang juga menghadiri kegiatan pembukaan, mengatakan pentingnya untuk terus belajar.

“Terus bekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan, kuasai informasi teknologi agar penyuluh pertanian mampu mendampingi petani sampai petani berhasil meningkatkan produksi dan kesejahteraannya,” kata Ajat.

Dalam pelatihan, Widyaiswara BBPP Lembang memberikan materi sebanyak 174 JP dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, demonstrasi, studi kasus, dan simulasi.

Di penghujung pelatihan, selama 1 minggu peserta akan menjalani praktik kompetensi, terjun langsung ke lokasi petani untuk menerapkan materi penyuluhan yang diperoleh secara klasikal.(***)

Siapkan Regenerasi, Kementan Asah Wawasan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan regenerasi petani dengan menyiapkan petani-petani muda berkualitas. Hal ini juga dilakukan kepada siswa-siswi SMKN 1 Rongga Kabupaten Bandung Barat yang melakukan PKL di BBPP Lembang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian modern berbasis teknologi dan smart farming menjadi peluang untuk mendorong budidaya pertanian menjadi efisien, terukur, dan terintegrasi.

Menurutnya, menggabungkan teknologi smart farming dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti.

“Pertanian harus didukung kalangan milenial. Pemerintah berupaya melakukan regenerasi petani yang dapat berdampak bagi sosial ekonomi masyarakat,” kata Santi.

Kegiatan PKL Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rongga Kabupaten Bandung Barat diikuti 3 orang siswa kelas XII, periode 15 Juli – 15 Oktober 2024.

PKL dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk budidaya brokoli dan pakcoy.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/10/19/generasi-muda-pertanian-kementan-siapkan-siswa-smk-jadi-petani-berkualitas/

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil, dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan jika pihaknya berkomitmen mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi.

Di antaranya kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian.

Salah seorang siswa SMKN 1 Rongga, Agni Purnama Firmansyah, yang melaksanakan PKL di lahan budidaya pakcoy, menyampaikan kesannya.

“Semakin banyak pengetahuan pertanian yang saya peroleh terutama budidaya pakcoy. Langkah-langkah budidaya pakcoy dari awal penanaman sampai panen saya lalui,” ceritanya, Rabu (16/10/2024).

Agni menyampaikan semakin banyaknya pengalaman di dunia kerja bukan hanya banyak teori tetapi praktiknya juga. (yoko/che)

Generasi Muda Pertanian, Kementan Siapkan Siswa SMK Jadi Petani Berkualitas

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Sejumlah siswa SMKN 1 Bojong, Kabupaten Purwakarta, mengikuti kegiatan PKL di BBPP Lembang, UPT yang berada di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian. Kegiatan ini sejalan dengan semangat Kementerian Pertanian untuk melakukan regenerasi petani.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti.

Menurutnya, petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kegiatan PKL Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bojong Kabupaten Purwakarta, diikuti 5 orang siswa kelas XII, periode 1 Juli – 14 Oktober 2024.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/10/10/kementan-tni-ad-berkolaborasi-tingkatkan-kapasitas-dalam-pka/

PKL dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk budidaya brokoli, pakcoy, jagung manis, selada keriting, dan pengolahan kopi.

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil, dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan jika pihaknya berkomitmen mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi.

Di antaranya kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian.

Saat ditemui pada kegiatan pelepasan, Senin (14/10/2024), salah satu siswa, Hilman Ardiansyah Hidayat, yang melaksanakan PKL di lahan budidaya pakcoy, mengaku memperoleh banyak manfaat melalui kegiatan PKL.

“Kegiatan PKL memperluas wawasan kami tentang pertanian,” katanya. Dirinya juga mengakui jadi mempunyai banyak teman baru.

“Bapak dan ibu pegawai BBPP Lembang juga sangat baik dan ramah serta membantu kami selama proses magang,” ungkapnya.(***)

Kementan Pikat Generasi Muda di Festival Lumbung Mataraman

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berpartisipasi dalam Festival Lumbung Mataraman pada Rabu (16/10) hingga Kamis (17/10/2024). Kesempatan ini digunakan Kementan untuk menarik minat generasi muda terjun di dunia pertanian.

Melalui pameran produk mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Kementan meyakinkan generasi muda bahwa dengan inovasi, pertanian bisa memberikan keuntungan.

Pada kesempatan ini, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang mempromosikan hasil magang MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan produk dari keikutsertaannya di program PWMP (Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian).

Kedua program ini menjadi andalan Kementan dalam meningkatkan peran serta generasi muda dalam membangun sektor pertanian. Kementan optimis dengan tumbuhnya wirausahawan muda akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa.

Seperti disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, agar mahasiswa tidak ragu menjadi pengusaha yang bergelut di sektor pertanian. Pasalnya, 8 dari 10 pengusaha terkaya bergerak di sektor pertanian.

“Tekad kuat dan kerja keras, mengubah nasib mereka, sehingga mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi masa lalu," jelas Mentan Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya peran serta generasi muda di sektor pertanian.

Baca juga: 

https://detikutama.com/2024/10/11/optimalkan-irigasi-pompanisasi-kementan-dorong-peningkatan-ip-di-gunung-kidul/

“Saat ini, petani-petani kita sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah mengapa, sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Idha.

Festival Lumbung Mataraman dibuka oleh Wakil Gubernur DIY didampingi Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY.

Membacakan sambutan Gubernur DIY, Wakil Gubernur DIY, Paduka Sri Pakualam mengatakan Hak atas Pangan untuk Kehidupan dan Masa Depan yang Lebih Baik bisa menjadi cermin dari kesadaran kita akan tanggung jawab besar. Yakni, memastikan bahwa setiap warga memiliki akses yang setara terhadap pangan yang layak dan berkualitas.

“Festival ini diharapkan membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga pangan sebagai hak dasar. Mari kita jaga warisan leluhur serta kembangkan potensi pangan lokal demi masa depan yang lebih baik. Semoga acara ini memberikan manfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua,” jelasnya.

Hadir di lokasi, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto mengatakan giat ini menjadi momentum untuk membangkitkan semangat generasi muda dalam menjaga ketahanan pangan.

Tak hanya itu, Ia mengatakan giat ini juga sangat strategis untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menganalisis kebutuhan pasar, sekaligus membangun jejaring.

“Even pameran merupakan ajang anak muda untuk mendiseminasikan dan mempromosikan produknya agar dikenal masyarakat luas dan menjaring kerjasama dengan pihak lain”, pungkasnya.(***)

Gelar Workshop, BPPSDMP Kementan Siapkan Rencana Strategis 5 Tahun Kedepan

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menyiapkan rencana strategis yang akan diterapkan dalam 5 tahun kedepan. Hal itu dilakukan dalam Workshop Perumusan Target dan Kerangka Pendanaan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) BPPSDMP 2025-2029, 15-17 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti peserta offline sebanyak 70 orang dari UPT dan Satker Dekon.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengajak para insan pertanian untuk bekerja lebih keras membangun pertanian Indonesia.

"Tidak perlu menunggu Indonesia Emas, kita ditargetkan swasembada pangan dalam kurun 2 tahun," katanya, Selasa (15/10/2024).

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, yang membuka kegiatan ini secara online, berharap semua komponen terkait dapat bersinergi dan beradaptasi dengan program dan perencanaan terlebih akan ada kabinet baru.

"Akan ada lingkungan strategis baru khususnya di Badan SDM, diharapkan semua komponen di dalamnya dapat bersinergi dan beradaptasi," katanya.

Idha Widi Arsanti menambahkan, tahapan perencanaan harus visioner, serta mampu menterjemahkan tujuan menjadi langkah langkah konkrit yang mendukung Visi Indonesia Maju untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, ada beberapa poin yang merupakan Asta cita dari presiden terpilih Prabowo Subianto utamanya terkait fungsi BPPSDMP dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) sektor pertanian.

"Swasembada pangan akan menjaga ketahanan pangan sebagai bagian dari sistem pertahanan negara, Meningkatkan lapangan pekerjaan dan pembangunan SDM (pertanian)," jelasnya.

Selain itu, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah, serta membangun dari desa, bottom up mulai dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Santi berharap pelaksanaan workshop dapat menghasilkan output, indikator kinerja dalam pembangunan SDM Pertanian 5 tahun kedepan.

Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, yang memberikan prakata menjelaskan jika dalam 3 hari kedepan akan disusun rancangan Rencana Strategis BPPSDMP 2024 - 2029, dibantu oleh Konsultan dan menghadirkan narasumber dari Bappenas, Biro Perencanaan Kementan,

"Restra kita merupakan bagian dari program dari Kementerian yang juga pararel dengan tujuan pembangunan nasional," katanya.

Narasumber Zulfriadi, dari Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas, menyampaikan materi Penyelarasan Target Nasional Pengembangan SDM Sektor Pertanian 2025 - 2029.

Dijelaskannya, draft RPJMN masih terus disusun dan masih membuka kesempatan untuk mengakomodir program program pemerintah 5 tahun kedepan yang akan ditandatangani presiden di Januari 2025.

"SDM pertanian merupakan bagian penting dalam pembangunan nasional khususnya di bidang pertanian," jelasnya.

Menurutnya, pemberdayaan masyarakat di pedesaan mendapat perhatian khusus Bappenas yang masuk dalam Draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029 yang akan ditandatangani oleh presiden Januari 2025.

"Pemberdayaan dilakukan melalui penguatan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), yang sudah terbukti menggerakan ekonomi pedesaaan melalui pola pelatihan dari oleh dan untuk petani," katanya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/09/07/kunker-di-banjar-kepala-bppsdmp-kementan-tanam-bersama-dan-kunjungi-upja/

Selain itu, P4S juga terbukti berkontribusi dalam menumbuhkan minat generasi muda dalam bidang pertanian, dimana Regenerasi Petani juga merupakan fokus dalam sasaran pembangunan sdm pertanian.

"Hal lain yang menjadi fokus dalam pembangunan pertanian dengan mendukung standarisasi profesi pertanian dengan penguatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)," ujarnya.

Zulfriadi menjelaskan, penguatan standar ini dilakukan untuk menetapkan standar untuk profesi yang didalamnya memuat standar besaran pendapatan yang terkait bidang pertanian.

"Harapanya dengan penetapan standar yang baku, sektor pertanian menjadi sektor yang menjanjikan. Penyuluhan juga masih menjadi fokus bagaimana komandonya apakah akan disentralisasi ke pusat atau di daerah," katanya lagi.

Dihari terakhir Workshop, peserta mengikuti sosialisasi atribut BPPSDMP secara online.

Sosialisasi atribut meliputi logo, visual guide line untuk publikasi dan dokumentasi di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang berlangsung di Ruang Catur Gatra, Kantor Pusat Kementan.(***)

Optimalkan Irigasi Pompanisasi, Kementan Dorong Peningkatan IP di Gunung Kidul

TANINDONESIA.COM//GUNUNG KIDUL - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pemanfaatan pompanisasi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini agar petani dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).

Disampaikan pada Gerakan Tanam Padi di Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan, Gunung Kidul pada Kamis (10/10/2024), Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian Suwandi menyambut baik penggunaan irigasi pompanisasi yang dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sido Luhur.

“Irigasi pompanisasi sudah berfungsi dengan baik. Targetnya bisa melayani minimal 20 hektar.” jelasnya.

Ia berharap, irigasi pompanisasi ini digunakan sebaik-baiknya, sehingga bisa meningkatkan IP.

“Yang tadinya 1 kali tanam padi, saat ini bisa 2 kali tanam dalam setahun. Bergantian dengan palawija seperti jagung, kacang tanah, kacang hijau.” tutur Suwandi.

Hadir di lokasi, Plt. Bupati Gunung Kidul, Heri Susanto mendorong penyuluh dan petani untuk meningkatkan produktivitasnya.

“Program Kementan sudah banyak membantu Gunung Kidul dalam meningkatkan indeks pertanaman (IP). Untuk itu, Gunung kidul harus bisa dioptimalisasi agar pangan tercukupi, kalau bisa mensuplai daerah lain” tegas Heri.

Baca juga: 

https://taniindonesia.com/2024/09/20/siapkan-irigasi-pompanisasi-kementan-gerak-cepat-tanam-padi-di-gunung-kidul/

Ia mengingatkan bahwa negara lain menemui masalah kekurangan pangan yang disebabkan oleh el nino. Sementara itu, 283 juta penduduk Indonesia butuh pangan, namun jumlah petani dan lahan semakin berkurang.

“Antisipasinya tambah tanam di lahan yang sama. Kejar tanam untuk meningkatkan produksi,” ucapnya.

Untuk itu, Heri mendorong petani untuk mengoptimalkan sumber air dan sumber daya lahan yang ada. Salah satunya, melalui pompanisasi.

Dalam berbagai kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan irigasi pompanisasi menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan produksi padi, terlebih ketika menghadapi musim kemarau atau lahan yang berada cukup jauh dari sumber air.

Sebagai penanggung jawab pompanisasi wilayah Gunung Kidul, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Bambang Sudarmanto menyambut baik gerakan tanam ini untuk mendukung LTT (Luas Tambah Tanam).

“Gerakan tanam padi di bulan Oktober harus dipercepat agar target LTT Gunung Kidul bisa tercapai. Sehingga musim tanam Oktober – Maret tidak tertunda,” pungkas Bambang. (ss/os)

Kementan – TNI AD Berkolaborasi Tingkatkan Kapasitas Dalam PKA

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian menjalin kerja sama dengan berbagai instansi dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Di antaranya kolaborasi antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan TNI AD.

Kolaborasi terjadi setelah 39 orang PNS di lingkup TNI AD dari seluruh Indonesia mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Rabu (02/10). Kunjungan ini merupakan salah satu tahap dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA).

Para PNS TNI AD hadir untuk mempelajari segala hal terkait BBPP Lembang, mulai dari administrasi hingga pengelolaan lahan yang ada di BBPP Lembang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan kerja sama Kementan dan TNI sangat penting. Beberapa program utama Kementan seperti Pompanisasi telah terbantu oleh personil TNI-AD.

Dalam peningkatan kapasitas, kerja sama tersebut dijalin. Hal ini dilakukan demi mewujudkan visi Indonesia swasembada pangan.

“Mimpi itu bisa terwujud dengan kolaborasi antara Kementan dan TNI,” tutur Mentan.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menerangkan bahwa Kementan selalu berusaha mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas agar Indonesia mampu mencapai tujuan tersebut.

“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” sambung Idha.

Dalam kesempatan kali ini para peserta PKA TNI-AD yang menetap di Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal (Pusdikajen) mengunjungi BBPP Lembang untuk mengenal teknologi pertanian dan melihat pengelolaan BBPP Lembang terhadap aset-aset yang ada di lingkungan kampus.

Baca juga: 

https://taniindonesia.com/2024/10/10/pam-jaya-latih-calon-purna-tugas-di-bbpp-kementan/

Tujuan tersebut diterangkan oleh Letkol Caj. Eko Purwadi (Kabagdik Pusdikajen).

“Kami kesini bukan hanya untuk belajar pertanian, namun juga untuk melihat manajemen di BBPP Lembang,” terang Eko.

Menyambut kedatangan para peserta PKA, Kepala Bagian Umum Yullyndra Tisna Diputri mewakili Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika mengutarakan para peserta diberi kesempatan untuk mengenal lebih baik tentang BBPP Lembang.

“Silakan bertanya mulai dari topik seputar pertanian hingga manajemen,” terangnya.

Para peserta PKA kali ini mengunjungi area Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Harapannya para peserta mendapatkan wawasan praktis mengenai berbagai aspek pelatihan dan pengembangan di sektor pertanian.

Selain mendapatkan gambaran mengenai jenis-jenis pelatihan yang dilakukan di BBPP Lembang, para peserta juga mengenal teknologi pertanian yang ada di BBPP Lembang.

Melalui kunjungan ke instalasi hidroponik, lab pengolahan hasil pertanian, dan screen house tanaman hias, para peserta mendapatkan gambaran lebih baik mengenai pertanian modern yang dikembangkan Kementerian Pertanian.

Menutup kunjungan, Endro Haksara selaku ketua kelompok pada PKA ini menghaturkan terima kasihnya. “Terima kasih atas bantuannya dalam memfasilitasi studi lapangan kami kali ini,” tuturnya.(***)