6 Februari 2025

Perangkat Desa Kab Bogor Belajar Teknologi Pertanian Modern di UPT Kementan

0
IMG-20241019-WA0023

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Sebanyak 366 orang perwakilan dari 27 kecamatan, termasuk sejumlah perangkat desa, di Kabupaten Bogor mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, UPT di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Rabu (16/10/2024).

Kunjungan dilakukan untuk mendalami teknologi pertanian modern di BBPP) Lembang sekaligus memperdalam ilmu para perangkat desa tentang pertanian untuk ketahanan pangan di desa mereka masing-masing.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya pangan bagi ketahanan suatu negara.

“Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati, krisis kesehatan, covid-19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak pada lainnya, jadi kita harus betul-betul bersama-sama menjaganya,” tegas Mentan Amran.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa prioritas Kementan saat ini adalah meningkatkan ketahanan pangan di dalam negeri melalui program Penambahan Areal Tanam (PAT) dengan pompanisasi, pemanfaatan lahan rawa dan lahan perkebunan, dan sebagainya.

Dalam sambutannya kepada peserta kunjungan, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan bahwa ketahanan pangan dapat dimulai dari tingkat desa dan selanjutnya kecamatan. Sehingga, seluruh bagian masyarakat terpenuhi kebutuhan pangannya.

“Menjadi tanggung jawab kita bersama agar bisa mencukupi kebutuhan pangan di masing-masing desa,” terang Ajat.

Rombongan kemudian dibagi menjadi tiga kelompok untuk menjalani praktik di lahan BBPP Lembang.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/10/19/pelatihan-fungsional-kementan-optimalkan-peran-penyuluh-pertanian/

Lahan yang terletak di areal Inkubator Agribisnis menunjukkan berbagai komoditas dengan memanfaatkan teknologi pertanian terkini.

Salah satu teknologi yang menjadi penarik perhatian peserta adalah penanaman padi di atas air secara terapung. Teknik yang dikenal dengan akuaponik ini diadaptasi dari yang sudah diterapkan di negara seperti Cina dan Kamboja.

Para peserta juga mengunjungi screen house hidroponik yang ditanami melon, tomat, dan pak choi. Screen house yang diperagakan menarik minat karena telah diotomatisasi dan menggunakan teknologi smart green house.

Melengkapi wawasan tentang teknologi pertanian terkini, ada juga pendalaman mengenai praktik pertanian konvensional yang dipandu oleh widyaiswara BBPP Lembang Cece Mulyana dan Riyadi Pratiwa Sutardjo.

Cece menerangkan tentang penanaman jagung dimulai dari pengolahan lahan hingga penanaman dan perawatan tanaman jagung.

Di plot tanah yang lain, Riyadi menerangkan mengenai budidaya kedelai dan cara meraup untung sebesar mungkin.

Menutup, Riyadi menerangkan kepada para peserta kunjungan tentang penggunaan teknologi pertanian.

“Prinsipnya, untuk mendapatkan keuntungan yang setinggi mungkin, dibutuhkan penggunaan teknologi yang semaksimal mungkin,” paparnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *