Generasi Milenial Provinsi Riau Pelajari Pertanian Modern di UPT Kementan
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 142 orang mahasiswa-mahasiswi semester 8 Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Provinsi Riau, Selasa (19/11/2024). Tujuh belas orang dosen turut mendampingi kunjungan dalam rangka kapita selekta ini.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.
Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.
“Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya,” kata Menteri Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan pertanian modern membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.
“Saat ini BPPSDMP bergerak dengan motto inklusif, profesional, dan modern,” jelasnya.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menjelaskan jika pihaknya berkomitmen menyiapkan regenerasi petani, salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau fieldtrip.
Baca juga:
Di BBPP Lembang, rombongan dari Universitas Lancang Kuning diterima oleh Kepala Bagian Umum BBPP Lembang.
Para mahasiswa mendapat penjelasan tentang profil balai yaitu penjelasan tugas pokok dan fungsi, jenis pelatihan dan pelayanan lainnya yang ditawarkan oleh BBPP Lembang bagi masyarakat umum, wilayah kerja pelatihan dan sarana prasarana penunjang pelatihan yaitu Inkubator Agribisnis.
Rombongan lalu diajak meninjau lahan praktik Inkubator Agribisnis, terbagi 3 kelompok. Kelompok pertama mengunjungi screen house tanaman hias dan melihat ratusan koleksi kaktus dan sukulen yang dibudidayakan.
Kelompok kedua, melihat budidaya kopi mulai dari on-farm, koleksi pepohonan kopi varietas arabika di area lahan terbuka.
Sementara itu untuk off-farm, meninjau gudang pascapanen kopi dan diperlihatkan peralatan penanganan pascapanen kopi mulai dari grading, pulper, huller, roaster, grinder, dan sealer.
Untuk kelompok ketiga, di zona hidroponik, mahasiswa diberi penjelasan budidaya hidroponik sistem deep flow technique (DFT) untuk sayuran daun seperti pakcoy, selada, dan seledri.
Dijelaskan proses persemaian dan penanaman yang diatur waktunya untuk menjaga kontinuitas hasil panen dalam rangka pemenuhan kebutuhan pasar.
Selain itu pemberian nutrisi utama untuk hidroponik yaitu AB mix, proses pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit, dan kegiatan panen pascapanen dan pemasaran.(***)