Kelompok Tani Kabupaten Banyumas Mengenal Teknologi Tepat Guna Hidroponik di BBPP Lembang
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan pertanian modern kepada 140 orang petani, kelompok wanita tani, anggota PKK dari Pemerintah Desa Krajan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Kamis (21/11/2024). Kunjungan ini dilakukan untuk mempelajari teknologi tepat guna, hidroponik.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian sangat penting untuk masyarakat.
“Ingat, tidak ada pangan, tidak ada negara dan peradaban. Mati hidupnya negara, pertama ditentukan oleh pertanian. Jadi ini sangat vital, kalau pertanian bermasalah,” tegas Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan jika salah satu fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.
“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” kata Santi.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dalam setiap kesempatan menyampaikan kesiapannya melayani para stakeholder yang ingin mempelajari pertanian.
“Kami berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian untuk mendukung program-program strategis Kementan,” tutur Ajat.
Rombongan petani, kelompok wanita tani, anggota PKK dari Pemerintah Desa Krajan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, diterima oleh Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi.
Baca juga:
https://taniindonesia.com/2024/11/18/dukung-peningkatan-kompetensi-sdm-kementan-lengkapi-sarana-p4s/
Pemimpin rombongan, Kepala Desa Krajan, Muflichuddin, menyampaikan bahwa dirinya mengajak jajarannya berkunjung ke BBPP Lembang untuk meningkatkan kompetensi SDM.
“Mengingat perubahan zaman serba cepat termasuk di sektor pertanian, membutuhkan sentuhan teknologi untuk efektivitas dan efisiensi hasil melalui teknologi tepat guna,” katanya.
“Teknologi tepat guna yang kami butuhkan untuk dipelajari berkaitan dengan teknologi pertanian hidroponik. Karena itu kami berharap dapat memperoleh teori dan praktik tentang hidroponik,” ucap Muflichuddin lagi.
Widyaiswara BBPP Lembang spesialiasi budidaya pertanian memberi materi tentang sistem-sistem yang ada di dalam teknologi hidroponik seperti aeroponik, irigasi tetes, deep flow technique, nutrient film technique, wick system, dan rakit apung.
Dijelaskan pula berbagai komoditas pertanian yang dapat dibudidayakan dengan hidroponik. Widyaiswara juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan bertanam menerapkan hidroponik.
Kunjungan diakhiri dengan mengelilingi Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Peserta praktik membuat instalasi hidroponik sistem DFT.
Rombongan juga diajak melihat koleksi tanaman yang ada di BBPP Lembang seperti tanaman hias dan budidaya anggur. (Yoko/Che)