Insan Pertanian Antusias Ikuti Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian di Supporting Program TOT
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar pelatihan gratis dalam rangka supporting program Training of Trainers bagi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian dengan tema Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau.
Pelatihan mencakup 3 tema, yaitu Pelatihan Hidroponik, Pelatihan Kom-Mix Hayati, dan Pelatihan Pembuatan Eskrim Jagung. Suasana tampak ramai di booth pelatihan gratis pembuatan eskrim jagung yang dilakukan sebanyak 2 sesi, Selasa (30/7/2024).
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 72 orang terdiri dari ASN, pegawai swasta, pengusaha makanan dan didominasi ibu rumah tangga. Mereka berasal dari wilayah Lembang, Kabupaten Bandung, Depok, dan Bekasi yang juga mengisi stand pameran dan bazar UMKM dalam rangka memeriahkan pelaksanaan Training of Trainers.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan mengatakan penguatan SDM pertanian sebagai upaya mengantisipasi darurat pangan.
“SDM pertanian harus bergerak cepat. Sebab, SDM dan pertanian adalah tulang punggung penggerak pembangunan,” tutur Amran.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan pengembangan SDM pertanian terus diupayakan melalui 3 pilar kegiatan yaitu pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan.
Baca juga:
Pameran Produk Jadi Ajang Unjuk Gigi P4S Jawa Barat
Dalam pelatihan, Widyaiswara BBPP Lembang mengenalkan konsep pengolahan hasil pertanian, mengenalkan pengolahan hasil pertanian yang bertujuan memperpanjang daya simpan produk dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
Pada proses pembuatan eskrim jagung, peserta pelatihan dikenalkan alat dan bahan untuk membuatnya yang cukup murah dan mudah diperoleh.
Alat-alat yang diperlukan yaitu blender, panci, alat pengaduk, kompor, dan wadah tertutup. Sedangkan bahan pembuatannya yaitu jagung manis, susu cair, susu kental manis, air, dan bahan pengembang kue.
Disampaikan juga jika bahan baku jagung manis pipil 500 gr, dapat menghasilkan 35-40 cup eskrim dengan netto 25 gram, dijual seharga Rp 5.000, sehingga saat dihitung nilai ekonomisnya dapat meningkatkan nilai tambah jagung.
Peserta pun tak lupa mencicipi eskrim jagung yang diproduksi oleh laboratorium pengolahan hasil pertanian.
“Eskrim jagung ini lezat, manisnya pas dan ternyata sehat bergizi karena bahan pembuatannya juga bernilai gizi tinggi,” ucap mereka.
Di penghujung kegiatan, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan supporting program yaitu pelatihan gratis yang sangat menarik minat masyarakat di wilayah Lembang dan sekitarnya.
“Supporting program kegiatan Training of Trainers ini sebagai bentuk kontribusi positif kami bagi pembangunan pertanian khususnya bidang pengembangan SDM pertanian,” katanya.(***)