Tingkatkan Produktivitas, Kementan Upgrade Kompetensi Penyuluh
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Sebanyak 30 peserta Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli angkatan I dilepas untuk menjalani praktik lapangan. Pelepasan dilakukan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jalancagak, Kabupaten Subang, oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika. Para peserta itu telah menuntaskan seluruh materi pelatihan yang dilaksanakan 23 April-13 Mei 2024.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan peran penting penyuluh. Menurut Mentan penyuluh adalah garda terdepan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi padi dan jagung. Amran juga menyerukan bahwa seluruh penyuluh pertanian harus merapatkan barisan untuk mewujudkan swasembada pangan bahkan sampai mampu melakukan ekspor.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nuryamsi, menekankan peran penting penyuluh pertanian.
“Petani dan penyuluh pertanian diharapkan dapat berkolaborasi di lapangan untuk menggenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya pada padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan,” tegas Dedi.
Baca juga: Tidak Hanya Cerdas Akademik, Calon Mahasiswa Polbangtan Kementan Harus Tangguh Jiwa Raga
BBPP Lembang sebagai Unit Pelaksana Teknis BPPSDMP, menjadi lokasi pelatihan sebelum melepas peserta untuk praktik ke lapangan. Selama berada di BBPP Lembang para peserta menerima materi secara klasikal dan praktik, kemudian mereka menerapkannya di Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. Peserta dibagi menjadi enam kelompok untuk bertugas di enam desa di Kecamatan Jalancagak.
Kegiatan praktik diawali dengan pengumpulan data potensi wilayah di lokasi praktik dan kemudian melakukan analisis. Setelahnya para penyuluh pertanian mengidentifikasi masalah dan mencoba memecahkan masalahnya. Selanjutnya dilakukan penyusunan programa penyuluhan dan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh.
Pada praktik penyuluhan ke kelompok tani, para peserta pelatihan diharuskan menyiapkan bahan ajar, media penyuluhan, metode penyuluhan, dan terakhir melakukan evaluasi dari kegiatan penyuluhan yang telah mereka laksanakan. Kegiatan praktik juga dipertanggungjawabkan dengan menyusun laporan hasil praktik kompetensi dan membuat rencana implementasi hasil pelatihan.
“Penyuluh pertanian harus selalu meng-upgrade, meningkatkan, dan memperbarui kompetensinya, untuk menyiapkan diri masing-masing,” pesan Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika, saat melepas para penyuluh pertanian.
Salah seorang peserta, Slamet Widodo, memberikan kesannya. “Kami sangat berterima kasih kepada para penyelenggara yang telah membuat proses pembelajaran berjalan baik dan lancar,” ujar Slamet.(***)