10 Oktober 2024

Tingkatkan Kapasitas Penyuluh, Kementan Jaga Komitmen Swasembada Pangan Nasional

0

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Dalam upaya mencapai target swasembada, khususnya padi dan jagung, Kementerian Pertanian, (Kementan) terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, salah satunya dengan memaksimalkan peran penyuluh pertanian.

Peningkatan kompetensi penyuluh pertanian juga dilakukan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, yang menyelenggarakan Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli selama 21 hari, 23 April-13 Mei 2024.

Sejumlah 30 orang penyuluh dari lima provinsi yang termasuk wilayah kerja BBPP Lembang diundang menjadi peserta pelatihan. Yaitu dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Banten dan Maluku.

Baca juga: Kementan Siap Gelar TOT `Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Dalam berbagai kesempatan,Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya SDM pertanian dalam pembangunan pertanian Indonesia.

“SDM Pertanian mulai dari penyuluh hingga para petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan,” tegasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengingatkan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam mendampingi petani di lapangan.

“Peran penyuluh bagi petani sangatlah penting, sebagai upaya mencapai peningkatan produksi dan produktivitas pangan nasional, utamanya padi dan jagung,” tegas Dedi.

Selama pelatihan, peserta memperoleh berbagai materi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga mampu mendampingi mitra kerja petani lebih optimal.

Materi-materi tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok dasar, inti dan penunjang. Tujuan akhir yang diharapkan setelah selesai pelatihan adalah agar para peserta dapat memberikan pendampingan yang profesional, amanah, kreatif, proaktif dan responsif ketika melaksanakan tugasnya.

Para peserta tidak hanya mendapatkan teori klasikal dalam pelatihannya, namun juga praktik lapangan ketika berhadapan langsung dengan petani di lapangan.

Rangkaian pelatihan diawali dengan pre-test untuk mendapatkan gambaran awal pemahaman peserta terhadap materi pelatihan dan post-test untuk mengukur tingkat penguasaan materi peserta setelah materi selesai disampaikan. Peserta dengan hasil post test di bawah batas minimal nilai, dilakukan remedial.

Baca juga: Dongkrak Produksi Beras Jawa Tengah, Kementan Gelontorkan 10.000 Unit Pompa Air

Selama pelatihan dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk mengukur kualitas proses pelaksanaan pelatihan, sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi setiap peserta pelatihan.

Selain materi di dalam kelas dan di lapangan, para penyuluh pertanian juga diharapkan dapat menumbuhkan minat dan memotivasi para petani. Hal ini disampaikan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, saat pembukaan pelatihan Selasa (23/4/2024).

“Tujuan pelatihan yang awalnya hanya mempersiapkan kompetensi dan membentuk karakter positif, diharapkan dapat membuahkan motivasi dan dorongan pada para petani dan kelompok tani sehingga produksi dan produktivitas dalam kegiatan pertaniannya meningkat,” tandasnya.

Ajat juga menambahkan harapannya agar sepulang dari kegiatan pelatihan di BBPP Lembang, penyuluh pertanian dapat memberikan pendampingan yang maksimal kepada petani.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *