Ciptakan Pengusaha Pertanian Tangguh, Kementan Fasilitasi Akses Permodalan
TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA – Untuk mewujudkan regenerasi serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melaksanakan pelatihan Literasi Akses Permodalan dan Peningkatan Kapasitas Agribisnis bagi Petani Milenial.
Kali ini, pelatihan dilakukan di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta, Rabu (15/5/2024), di Ruang Rapat Bangun Desa Dinas Pertanian Gunungkidul.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, petani harus terus memperkuat kemampuan dan pengetahuan dengan informasi-informasi terkini seputar pertanian. Pasalnya, ilmu pengetahuan terus berkembang.
Hal senada disampaikan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi. Dijelaskannya, pertanian memiliki banyak sektor yang bisa digarap, termasuk oleh anak-anak muda.
“Banyak sektor yang bisa digarap dalam pertanian, baik dari hulu hingga ke hilir. Semuanya menjanjikan. Oleh karena itu, kita selalu mengajak anak-anak muda untuk menggarap sektor ini. Dan kita berharap mereka hadir dengan berbagai inovasi yang tentunya dapat meningkatkan juga sektor pertanian,” tuturnya.
Pelatihan sendiri dihadiri secara langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti, yang memberikan motivasi kepada tidak kurang 40 petani milenial dari 18 kecamatan di Gunungkidul.
Baca juga: Siapkan SDM Pertanian Unggul, Mahasiswa Polbangtan Kementan Jalani MBKM
Santi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas akses terhadap kredit usaha rakyat (KUR) serta untuk meningkatkan kemampuan agribisnis petani milenial Gunungkidul.
“Tidak dapat dipungkiri, intervensi penambahan modal berpengaruh signifikan terhadap perluasan skala usaha,” ujar Santi.
Santi juga mengatakan bahwa sebagai wirausahawan, pencatatan yang rapih akan mempermudah pengusaha untuk menelusuri aktivitas keuangannya.
“Sudah kami hadirkan di sini, PPIU dari wilayah pacitan yang akan memberikan ilmu tentang penyusunan proposal bisnis, pengembangan kapasitas petani milenial dan penjabaran program KUR. hadir juga Bank BPD DIY yang akan menjelaskan prosedur KUR,” imbuh Santi.
Hadir dalam kesempatan ini, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto, dan jajarannya.
Bambang berpesan kepada peserta pelatihan, sebagai pengusaha penting untuk mempunyai sifat adaptif.
“Bisnis bersifat fluktuatif, kadang Harga bahan baku terjangkau maka kita bisa memenuhi tuntutan pasar dengan baik, namun ada kalanya juga biaya produksi melonjak, namun tuntutan pasar harus tetap kita penuhi. ini salah satu pentingnya pebisnis harus pandai mengelola keuangan,” ujarnya.
Ia berharap dengan pelatihan literasi keuangan ini bisnis yang dijalani peserta dapat terus berkembang dengan baik.