7 November 2025

Brigade Pangan

UPT Pelatihan Kementan Kuatkan Peran Brigade Pangan Kalimantan Tengah melalui Pelatihan

KAPUAS — Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP). Kegiatan Tahap 5 ini digelar selama bulan September 2025, dilaksanakan sebanyak 55 angkatan.

Salah satu kegiatan dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bataguh, Kecamatan Kapuas, dan diikutinsebanyak 30 orang peserta dari Brigade Pangan (BP) Tani Sejahtera dan BP Pulau Kupang. Waktu pelaksanaan 1 – 3 September 2025.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, untuk mencapai swasembada pangan, Kementan memastikan akan fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utama, dalam hal ini beras.

Dijelaskannya, salah satu yang digalakkan Kementan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan (BP).

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan Brigade Pangan adalah garda terdepan dalam meningkatkan produksi pangan.

Baca juga:

UPT Pelatihan Kementan Praktikkan Agribisnis Kopi ke Petani Kabupaten Bandung Barat

Selain itu, tugas Brigade Pangan adalah mengoptimalkan lahan tidur, dan mendukung pertanian berkelanjutan melalui pendekatan teknologi dan kelembagaan petani.

Terpisah, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan Brigade Pangan yang sudah terbentuk penting untuk ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan-pelatihan agar dapat berperan aktif memastikan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan.

Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP) tahap 5 sebanyak 55 angkatan, diikuti peserta dari beberapa kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Kabupaten Gunung Mas, Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Pulang Pisau. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari untuk masing-masing angkatan.

Di BPP Bataguh Kecamatan Kapuas yaitu angkatan 34, pada materi kelompok dasar, peserta memperoleh materi tentang Peran Brigade Pangan Mendukung Pencapaian Swasembada Pangan.

Pada materi kelompok inti, peserta memperoleh materi Proposal Usahatani Berorientasi Bisnis, Analisa Kelayakan Usahatani, dan Rencana Tanam. Sedangkan di materi kelompok penunjang, yaitu Rencana Tindak Lanjut.

Peserta mempraktikkan membuat analisa usahatani padi, perbedaan analisa usahatani padi varietas unggul dan varietas lokal.

Saat penutupan pelatihan, Rabu (3/9/2025), salah seorang peserta, M. Sabran, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh panitia pelatihan baik BBPP Lembang dan Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas.

“Ilmunya sangat bermanfaat untuk kegiatan kami di brigade pangan,” ujar Sabran singkat.(***)

Tingkatkan Kompetensi Brigade Pangan, Polbangtan Kementan Berikan ToT bagi Penyuluh dan Babinsa Provinsi Bangka Belitung

TANIINDONESIA.COM//BANGKA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong peran aktif Brigade Pangan (BP) dalam meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya komoditas padi. Untuk mendorong kemandirian BP, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (Polbangtan Yoma) membekali penyuluh pertanian dan Babinsa di Provinsi Bangka Belitung dengan Training of Trainer (ToT).

Selama 3 hari dari Rabu (30/7) hingga Jumat (1/8), sebanyak 28 penyuluh pertanian dan 12 Babinsa mendapatkan materi mengenai literasi keuangan dan manajemen alsintan.

Hal ini dinilai strategis, karena penyuluh pertanian dan Babinsa merupakan pendamping utama BP di lapangan. Setelah mengikuti ToT ini, mereka akan memberikan bimbingan teknis kepada manajer dan anggota BP di wilayahnya masing – masing.

Membangun kemandirian BP menjadi hal yang penting. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan BP menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil. Agar usahanya berorientasi bisnis dan menghasilkan keuntungan.

"Program Brigade Pangan tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda," ujarnya.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengambangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan pentingnya komitmen dan daya juang dalam mendampingi BP di lapangan.

“BP adalah program yang harus berkelanjutan. Kita harus memaksimalkan segala bantuan dan fasilitas yang diberikan pemerintah. Sebagai contoh untuk alsintan, rekan-rekan pendamping harus bisa mengarahkan BP agar dapat mengoperasikan dan merawat semua alat yang telah diberikan, supaya manfaatnya berkelanjutan,” tegas Idha.

Baca juga:

Cokelat Rosella, Inovasi Mahasiswa Polbangtan Kementan Tingkatkan Nilai Ekonomi Komoditas Pertanian

Idha juga menekankan bahwa keberadaan BP bukan hanya untuk memenuhi target jangka pendek, tetapi menjadi model transformasi pertanian di Indonesia.

“BP harus mandiri dan menjadi agen-agen perubahan di bidang pertanian. Ini adalah kesempatan emas bagi transformasi pertanian kita. Mereka bisa menjadi contoh nyata bagi petani konvensional untuk beralih ke sistem pertanian modern yang lebih terorganisir dan produktif,” tambahnya.

Hadir dalam pembukaan ToT, Direktur Polbangtan Yoma sekaligus Penanggung jawab BP Provinsi Babel, R. Hermawan menyampaikan pentingnya giat ini untuk mensinergikan langkah – langkah pendampingan di lapangan.

"Giat ini sebagai menjadi kesempatan baik untuk koordinasi dan konsolidasi antar pihak untuk pengembangan dan kemandirian 48 BP di 6 Kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Bangka belitung," ujar Hermawan.

Dalam waktu dekat, lanjut Hermawan, pendamping BP akan melakukan bimtek dengan sistem kelas.

“Kelas I untuk BP yang mendapat alsintan dan semangat. Kelas II untuk BP yang mendapatkan alsintan namum belum semangat. Kelas III untuk BP yang belum mendapatkan alsintan dan belum semangat,” paparnya.

Ia menyebut ada berapa tantangan yang perlu dibahas. Antara lain MoU, permodalan, pembukaan rekening penyusutan dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan BP.

Materi ini menurutnya strategis untuk menjawab tantangan nyata di lapangan.(***)

Dorong Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Gelar Pelatihan Brigade Pangan

TANIINDONESIA.COM//KAPUAS - Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan pelatihan "Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP)" di Balai Desa Terusan Mulya, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah, 17-19 Juli 2025. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Kementan untuk mencapai target swasembada pangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementan fokus pada peningkatan produksi pangan. Dan pembentukan Brigade Pangan adalah salah satu strategi utama.

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan peran vital Brigade Pangan dalam meningkatkan produksi pangan.

"Salah satu tugas krusial mereka adalah mengoptimalkan lahan tidur dan mendukung pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi dan penguatan kelembagaan petani," tuturnya.

Baca juga:

Siap Jadi Wirausaha Muda, Mahasiswi Universitas Ma’soem Lakukan Riset Mini Olah Hasil Pertanian di UPT Pelatihan Kementan

Terpisah, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menilai Brigade Pangan yang sudah terbentuk perlu terus meningkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan.

“Brigade Pangan harus dapat berperan aktif memastikan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan,” kata Ajat.

Pelatihan selama tiga hari ini diikuti oleh 30 peserta dari Angkatan 17, yang berasal dari dua Brigade Pangan, yaitu Brigade Pangan Empati Kom III dan Empati Kom IV.

Pelatihan kali ini fokus pada agribisnis. Peserta diajak mengedepankan kelembagaan dimulai dengan menyusun proposal usaha tani berorientasi bisnis, analisa kelayakan usaha tani, dan menghitung penyusutan alsintan.

Para pesertapun mendapatkan materi baik secara klasikal maupun praktik.

Setelah penutupan pelatihan, Sabtu (19/7/2025), peserta pelatihan mengungkapkan apresiasinya.
Pelatihan dinilai sangat bermanfaat karena selain mengenai budi daya padi, Brigade Pangan juga dibekali tentang agribisnis padi.(***)

Tingkatkan Produksi Beras Nasional, UPT Pelatihan Kementan Latih Brigade Pangan Budidaya Padi Rawa

TANIINDONESIA.COM//PULANG PISAU - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP), di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, 10 – 12 Juli 2025.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, Kementan fokus meningkatkan produksi untuk merealisasi target swasembada pangan

Dijelaskannya, salah satu upaya yang dilakukan Kementan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan (BP).

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan Brigade Pangan adalah garda terdepan dalam meningkatkan produksi pangan.

"Dan salah satu tugas Brigade Pangan adalah mengoptimalkan lahan tidur, dan mendukung pertanian berkelanjutan melalui pendekatan teknologi dan kelembagaan petani," jelasnya.

Baca juga:

Widyaiswara Kementan Tawarkan Solusi Praktis Agribisnis saat Konsultasi Agribisnis

Terpisah, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Ajat Jatnika, mengimbau Brigade Pangan yang sudah terbentuk penting untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan-pelatihan.

"Sebab, Brigade Pangan harus dapat berperan aktif memastikan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan," jelasnya.

Dalam pelatihan yang berlangsung 3 hari, terdapat 30 peserta yang tergabung di Angkatan 4. Para peserta berasal dari 2 brigade pangan yaitu Brigade Pangan Bunga Dahlia dan Harapan Kita Bersama. Mereka memperoleh materi secara klasikal dan praktik.

Saat ditemui selepas penutupan pelatihan, Rabu (12/7/2025), salah seorang peserta menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan pelatihan ini.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, karena menambah wawasan tentang budidaya padi lahan rawa terutama lahan rawa pasang surut.

Terima kasih kami sampaikan kepada pendamping brigade pangan dan semua panitia yang telah menyelenggarakan pelatihan ini,” tuturnya.(***)

Pelatihan Alsintan Kuatkan Peran Aktif Brigade Pangan Guna Wujudkan Swasembada Pangan

TANIINDONESIA.COM//KALIMANTAN TENGAH — Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP). Tahap 2 yang digelar selama bulan Mei dan Juni 2025, dilaksanakan sebanyak 60 angkatan.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, untuk mencapai swasembada pangan, Kementan memastikan akan fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utama, dalam hal ini beras.

Dan salah satu yang digalakkan Kementan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan (BP).

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan Brigade Pangan adalah garda terdepan dalam meningkatkan produksi pangan.

Selain itu, tugas Brigade Pangan adalah mengoptimalkan lahan tidur, dan mendukung pertanian berkelanjutan melalui pendekatan teknologi dan kelembagaan petani.

Baca juga:

UPT Pelatihan Kementan Dorong Sekolah Agribisnis Fokus pada Pengolahan Hasil Pertanian

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan Brigade Pangan yang sudah terbentuk penting untuk ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan-pelatihan agar dapat berperan aktif memastikan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan.

Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP) tahap 2 sebanyak 60 angkatan, diikuti peserta dari beberapa kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Seruyan. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari untuk masing-masing angkatan.

Selama 3 hari pelatihan, peserta memperoleh materi inti tentang pengolahan lahan menggunakan traktor roda 2, pengolahan lahan menggunakan traktor roda 4, pengenalan, pengoperasian, perawatan, dan pemeliharaan mesin panen kombinasi (combine harvester), dan laporan usahatani.

Salah seorang peserta, Burhanudin, dari BP Makmur Tani Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas, Rabu (4/6/2025) mengatakan pelatihan sangat bermanfaat.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami dan menambah wawasan untuk pengolahan lahan padi. Ini menjadi bekal kami untuk mendukung program swasembada pangan,” tuturnya.(***)

Kementan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional Lewat Brigade Pangan

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utama dalam hal ini beras, sebagai bagian dalam upaya mengejar target swasembada pangan. Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan (BP).

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan sambutan pembukaan pelatihan bagi Brigade Pangan di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Amran mengatakan melalui Brigade Pangan, Kementan berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda.

“Brigade Pangan mengelola lahan pertanian secara terstruktur, dengan skala pengelolaan mencapai sekitar 200 hektar per brigade. Program ini juga mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal dan pencetakan sawah rakyat, serta mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman.

Selain itu, Brigade Pangan diberikan dukungan berupa alat dan mesin pertanian, pelatihan, serta akses ke benih unggul, pupuk, dan pestisida. “Program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda,” katanya.

Salah satu kunci sukses peningkatan produksi pangan menurut Amran adalah pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Dengan pemanfaatan alsintan, dapat membantu mempercepat proses pengolahan tanah, penanaman, hingga panen.

“Dalam situasi di mana tenaga kerja pertanian semakin berkurang, alsintan menjadi solusi untuk memastikan proses pertanian tetap berjalan lancar. Dengan penggunaan alsintan pengelolaan lahan lebih terstruktur, termasuk optimalisasi lahan rawa dan pencetakan sawah rakyat,” tutur Menteri Amran.

“Alsintan bukan hanya alat,
tetapi juga simbol modernisasi pertanian yang mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional. Dengan bantuan alsintan, Brigade Pangan dapat mencapai target swasembada pangan melalui percepatan olah tanah, tanam, dan panen secara serempak,” papar Amran.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/04/15/dorong-percepatan-swasembada-pangan-kementan-terjunkan-mahasiswa-mbkm-di-4-provinsi/

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan pihaknya menargetkan pembentukan 4.224 Brigade Pangan. Saat ini, jumlah Brigade Pangan yang telah terbentuk sebanyak 1.900 yang tersebar di 16 Provinsi, yaitu 1.779 pada tahun 2024 dan 121 pada tahun 2025.

“Saat ini, Brigade Pangan yang sudah beroperasi mencapai 1.154 BP dengan cakupan luas lahan mencapai 230.800 Hektar yang tersebar di 12 Provinsi,” ungkap Santi.

Dengan jumlah Brigade Pangan dan luas lahan wilayah kerja Brigade Pangan tersebut, Brigade Pangan telah mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 2.347 unit berupa Traktor Roda 4 sebanyak 647 unit, TR2 sebanyak 1.391 unit, dan Crawler sebanyak 309 unit.

Santi menjelaskan dalam rangka meningkatkan kompetensi petani pengelola Brigade Pangan dalam mengoptimalkan kinerja alat dan mesin pertanian, maka Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan rangkaian kegiatan peningkatan kapabilitas SDM Pertanian yaitu Pelatihan bagi Brigade Pangan.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty juga menjelaskan secara teknis bahwa Pelatihan dilaksanakan dengan beberapa sesi dimana setiap pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari secara offline.

“Pelatihan yang dibuka serentak di 12 provinsi lokasi Oplah ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelola Brigade Pangan dalam mengoperasikan TR2 dan TR4 untuk mengoptimalkan olah tanah di wilayah kerja BP dan menyusun laporan usaha tani serta penyisihan pendapatan untuk biaya penyusutan Alsintan,” terang Inneke.

Ditambahkan Inneke, untuk Bulan April Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 30 April 2025 di 12 Provinsi wilayah Oplah. Dengan target peserta pelatihan sebanyak 16.382 orang.

“Diharapkan dengan diberikannya pelatihan ini bisa mendorong pertanaman dan panen padi khususnya di 12 provinsi lokasi Oplah ini, guna mendorong terwujudnya swasembada pangan dalam waktu dekat
ini”, tegas Inneke.(***)