20 Januari 2025

Berita terbaru

Berita utama

Berita terpopuler

Raih Predikat Informatif, UPT Pelatihan Komitmen Dukung Pengembangan SDM Pertanian

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan Kementerian Pertanian, meraih penghargaan Unit Kerja Eselon II yang Informatif.

Piagam diserahkan saat Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Jumat (6/12/2024), di IPB Convention Center Bogor, dihadiri Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Komisi Informasi Pusat, tim juri, dan jajaran eselon I, II, III lingkup Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementan memiliki komitmen kuat terhadap keterbukaan informasi publik, terutama dalam menyampaikan program-program strategis yang mendukung swasembada pangan.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengapresiasi kinerja jajaran Kementan terhadap keterbukaan informasi publik.

“Program dan capaian kinerja Kementan harus terinformasikan dengan baik kepada masyarakat. Tugas kita tidak hanya memberikan informasi, namun juga harus bisa menjadi solusi,” tuturnya, saat membuka kegiatan.

“Semuanya hebat, bagus, keren!!” kata Sudaryono di penghujung sambutan.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengungkapkan keterbukaan informasi bertujuan mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/08/upt-kementan-siapkan-regenerasi-petani-melalui-siswa-pkl/

Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian setiap tahun sejak tahun 2016, adalah bentuk apresiasi kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pelaksana lingkup Kementan, yaitu 8 PPID Pelaksana Eselon 1, 37 PPID Pelaksana Eselon II, dan 78 PPID Pelaksana Eselon III dalam memberikan hak kepada publik atas informasi.

Komponen penilaiannya meliputi pengisian Self Assesment Quessionaire (SAQ), penilaian website, optimalisasi penggunaan portal PPID, inovasi dalam penderasan informasi publik melalui perbaikan sistem, aplikasi dan berbagai plaform social media serta komitmen pimpinan Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UK/UPT).

Penilaian ini melibatkan tim juri yang beranggotakan dari berbagai kalangan yaitu dari Komisi Informasi Pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi dan penggiat dan pengamat keterbukaan informasi publik.

Sebanyak 120 UK/UPT lingkup Kementan baik eselon I, II, dan III mengikuti kegiatan ini. Hasil pemeringkatan, diperoleh hasil 70 UK/UPT meraih predikat Informatif, termasuk BBPP Lembang yang menduduki peringkat 15 untuk kategori eselon II, 28 UK/UPT meraih predikat menuju informatif, 14 UK/UPT cukup informatif, 8 UK/UPT berada pada kategori kurang informatif.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian ini.

“Alhamdulillah, predikat Informatif ini menjadi motivasi untuk terus memberikan informasi yang transparan dan akuntabel kepada stakeholder kami,” tuturnya.(***)

UPT Kementan Siapkan Regenerasi Petani melalui Siswa PKL

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memberikan pembelajaran praktis kepada 12 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, yang mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) periode 1 Juli – 3 Desember 2024.

Kegiatan PKL menggenjot 3 aspek yang dalam 3 ranah taksonomi Bloom dalam Pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor, terutama di aspek psikomotor.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan regenerasi dibutuhkan karena petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Kegiatan PKL SMKN 4 Padalarang dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk budidaya tanaman anggur, jagung, brokoli, dan selada keriting.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/08/dukung-regenerasi-petani-kementan-siapkan-siswa-smk/

Ada juga siswa yang ditempatkan di screen hidroponik untuk mempelajari budidaya melon dan tomat beef dengan teknologi hidroponik sistem irigasi tetes dan budidaya tanaman pakcoy dengan hidroponik sistem DFT.

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil, dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi.

Di antaranya kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian yang ada pada kategori usia generasi milenial.

Saat ditemui pada kegiatan pelepasan, Selasa (3/12/2024), salah seorang siswa, Nazwa Al-Khalifi, yang melaksanakan PKL di zona tanaman hidroponik sistem DFT untuk komoditas pakcoy, mengaku terkesan dengan kegiatan ini.

“Setelah lima bulan melaksanakan PKL di BBPP Lembang membuat saya terkesan, karena saya mendapatkan banyak sekali ilmu serta pengalaman baru. Lingkungan di BBPP Lembang sangat nyaman dan asri, fasilitasnya pun juga lengkap sehingga sangat mendukung dan memudahkan para siswa dalam melaksanakan kegiatan PKL,” katanya.

Ia juga berterima kasih pada BBPP Lembang karena sudah memberikan kesempatan untuk PKL.

“Saya berterima kasih kepada para pegawai yang sudah memberikan berbagai ilmu dan pengalaman dan mendidik kami dengan penuh kesabaran,” ucap Nazwa.(***)

Dukung Regenerasi Petani, Kementan Siapkan Siswa SMK

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, mengikuti kegiatan PKL di BBPP Lembang, UPT yang berada di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian. Kegiatan ini sejalan dengan semangat Kementerian Pertanian untuk melakukan renegerasi petani.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Pernyataan tersebut diperkuat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Menurutnya, petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/08/mahasiswa-itb-pelajari-rancangan-pertanian-terpadu-di-upt-kementan/

Kegiatan PKL SMKN I Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur diikuti 9 siswa kelas XII, periode 5 Agustus – 6 Desember 2024. PKL dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk budidaya sayuran lapang brokoli, pakcoy, dan selada keriting.

Ada juga siswa yang ditempatkan di zona kandang sapi dan rumah kompos, screen house hidroponik sistem DFT untuk komoditas pakcoy, screen house hidroponik sistem irigasi tetes untuk komoditas melon dan tomat beef, serta screen house aeroponik untuk pembibitan kentang.

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil, dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian.

Saat ditemui pada kegiatan pelepasan, Jumat (6/12/2024), Serli Saelulrohmah, siswi yang praktik di screen house budidaya pakcoy system DFT, mengaku bisa mendapat banyak manfaat dari kegiatan PKL.

“Mengikuti aktivitas di lahan praktik BBPP Lembang membuat kami jadi bisa terampil untuk melakukan budidaya pertanian, khususnya saya yang ditempatkan di zona budidaya hidroponik,” katanya.

Serli juga merasa mendapat banyak pengalaman baru dengan teman-teman yang baru.(***)

Mahasiswa ITB Pelajari Rancangan Pertanian Terpadu di UPT Kementan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan teknologi pertanian kepada 72 mahasiswa semester 5 Program Studi Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (3/12/2024).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.

Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan pertanian modern membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menjelaskan jika pihaknya berkomitmen menyiapkan regenerasi petani. Salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau fieldtrip.

Sementara 72 mahasiswa semester 5 Program Studi Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berkunjung ke BBPP Lembang, diterima oleh Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi.

Pemimpin rombongan, Ramadhani Eka Putra, menjelaskan jika kunjungan ini adalah bagian dari kuliah lapangan dan menyiapkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas akhir merancang sistem pertanian terpadu.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/30/kontribusi-generasi-muda-pertanian-wujudkan-swasembada-pangan/

Rombongan yang terbagi 2 kelompok, diajak meninjau lahan praktik Inkubator Agribisnis. Di screen tanaman hias, generasi milenial ini belajar budidaya kaktus dan sukulen mulai dari penyiapan media tanam, perbanyakan anakan dan proses pemeliharaan dan pengendalian hama penyakit.

Rombongan juga diajak ke lahan praktik lainnya, yaitu zona rumah pangan dengan koleksi tanaman buah dalam pot, sayuran dalam polybag, sayuran lapang dan padi varietas inpara yang dibudidayakan terapung di atas kolam.

BBPP Lembang juga memperkenalkan zona lainnya, yaitu budidaya bawang daun memanfaatkan teknologi internet of things (IOT) untuk proses penyiraman otomatis yang bisa diremote dari handphone petugas lahan praktik.

Zona berikutnya adalah screen house aeroponik kentang varietas Granola L. yang usianya mencapai 87 hari dan siap untuk dipanen. Namun, untuk proses selanjutnya pengeringan selama 1 minggu, dan penyimpanan di gudang selama 3 bulan. Setelah itu bibit kentang dipasarkan kepada para penangkar benih kentang.

Kunjungan berakhir di screen house melon yang dibudidayakan dengan hidroponik sistem irigasi tetes.

Beberapa buah melon yang tersisa setelah dipanen beberapa waktu sebelumnya, setelah diuji coba rasa dan sangat manis, menarik minat mahasiswa dan mahasiswi untuk diskusi dengan petugas lahan praktik tentang cara budidayanya.

Karen, salah seorang mahasiswi mengaku mendapatkan insight dan pelajaran baru tentang praktik pertanaman dan inovasi yang diterapkan dan belum dipelajari secara langsung di perkuliahan.

“Tadi kami melihat koleksi tanaman hias, ada padi sistem terapung, budidaya tanaman dengan smart farming, dan hidroponik sitem aeroponik, DFT, dan irigasi tetes,” ujarnya.(***)

Tim Kementan dan IFAD Turun ke Lapangan Tinjau Dampak Program

TANIINDONESIA.COM//GORONTALO - Setelah berjalan selama 6 tahun, sejak 2018, program pemberdayaan masyarakat tani, kerjasama Kementerian Pertanian dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative (READSI), resmi berakhir tahun 2024.

Tim International IFAD bersama NPMO (Nasional Project Management Office) READSI Bapennas dan Kementerian Pertanian meninjau lokasi project di tiga provinsi wilayah pelaksanaan program READSI yaitu Provinsi Gorontalo (Group 1) dan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan (Group 2). Kegiatan ini berlangsung 4-8 Desember 2024.

Review dilakukan sebagai bagian Project Completion Mission untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi capaian kinerja pelaksanaan dan mengeksplorasi keberlanjutan serta kesiapan program READSI dalam proses pengakhiran.

READSI sendiri adalah program yang pendanaannya berasal dari IFAD badan khusus PBB yang menyediakan pendanaan untuk pengembangan pertanian

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan jika SDM yang berkualitas adalah tulang punggung dalam pembangunan pertanian nasional.

Menurutnya, peningkatan kualitas pelatihan dan pendidikan bagi petani merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Menurut Santi, pemberdayaan masyarakat seperti yang telah dilakukan program READSI akan membuka peluang bagi petani untuk mengelola usaha pertanian yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan meningkatkan jumlah pendapatan.

"Ini salah satu cara untuk masyarakat tani bisa berkembang. Dengan memanfaatkan hasil pembelajaran selama program berlangsung, untuk mendapatkan nilai tambah dan pendapatan yang lebih," kata Santi.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty, yang juga Direktur Program READSI, menjelaskan jika program READSI ini sudah memasuki tahap akhir implementasi.

"Sekarang, Kami fokus untuk memastikan bahwa hasil dari program ini dapat diterapkan di daerah lain, dan lebih banyak daerah bisa merasakan manfaatnya," jelas Inneke.

Dalam peninjauan, tim Kementerian Pertanian diwakili Cordelia Ervina dari Pusat Pelatihan Pertanian, ketua kelompok program dan kerjasama pelatihan yang juga Deputi Monev READSI, yang hadir bersama TIm NPMO READSI.

Sementara Tim IFAD yang berkunjung ke Gorontalo antara lain, Fenton Beed (Lead Global Technical Specialist - Agronomy), Program Officer IFAD Yumi Sakata, Gadzhi Murad Abdulvadudov (Financial Management consultant), Muhammad Iskandar (Financial Management Specialist) dan Rahmi Khalida (Gender, Social Inclusion, and Nutrition Specialist).

Bappenas diwakili, Wisnu Widagdo dari Dit Pangan dan Pertanian dan Frida Caturima Darojati dari Dit. Multilateral.

Jumat (6/12/2024), Tim bergerak mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT)/ Poktan Karya Baru di Desa Liyoto Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, dengan komoditas utama jagung,

Di lokasi ini, tim melihat lokasi infrastruktur jalan tani dan Usaha Poktan Karya Baru dan Usaha Simpan Pinjam.

Nurdin dari Poktan Karya Baru menceritakan dampak adanya program READSI.

“Dengan masuknya READSI di Desa Liyoto kami akhirnya membentuk kelompok tani, kami berdiskusi bersama untuk mencari solusi. Selain itu, kami juga mendapat benih unggul selain mendapat bantuan alsintan,” jelas Nurdin.

Bertempat di Kantor Dinas Pertanian, pada sore harinya diadakan pertemuan antara Tim IFAD, Tim NPMO READSI dan Tim PPSU-DPMO Gorontalo, DPMO Bone Bolango dan Bappeda.

Cordelia Ervina, Deputi Monev READSI, menjelaskan maksud dan tujuan tim IFAD-READSI turun ke lapangan dalam bagian Project Completion Mission IFAD.

Baca juga:

Jelang Pengakhiran Project, Kementan Bersama IFAD Kunjungi Project Completion Mission

“Sebagai bagian pengakhiran proyek, Tim IFAD bersama tim NPMO, turun ke lapangan. Tujuannya bukan untuk evaluasi program tapi, secara langsung bertemu langsung dengan petani, mendapatkan masukan, mendengar hambatan yang dihadapi dan dijadikan sebagai bahan pembelajaran, guna merancang format/skema program yang lebih baik dimasa yang akan datang,” jelas Cordelia.

Cordelia menambahkan IFAD juga ingin melihat bagaimana dampak program yang telah berjalan selama 6 tahun dari 2018, dalam meningkatkan pengetahuan dan pendapatan petani dan keluarga tani yang tergabung dalam program READSI.

Kepala Dinas Provinsi Gorontalo, Muljady D. Mario, mengapresiasi apa yang telah dilakukan IFAD melalui program READSI

Program READSI berdampak dalam peningkatan kapasitas dan pendapatan petani, tentu kami berharap walau programnya telah berakhir, pemberdayaannya masih akan berlanjut.

Fenton Beed dari IFAD, mengapresiasi pelaksanaan program READSI di Gorontalo. Dari apa yang telah ia lihat di lapangan selama kunjungan di provinsi Gorontalo, Ia melihat semangat dan kebersamaan petani dalam berusaha tani.

Fenton berharap, pasca program READSI proses pemberdayaan, tetap berlangsung dan pemerintah daerah dapat mereplikasi program.

Senada dengan Fenton, Yumi Sakata dari IFAD, mengapresiasi kerjasama yang baik yang telah dilakukan pemerintah provinsi bersama program READSI, program yang sukses.

Selama kunjungan, Ia melihat peran penyuluh sangat penting dilapangan, dalam meningkatkan kreatifitas petani dalam pengelohan lahan.

Yumi berharap walau program READSI berakhir, tetap ada peningkatan kapasitas penyuluh dengan pelatihan pelatihan.

Sehari sebelumnya, Kamis (5/12/24), tim berkunjung ke kelompok tani/ P4S Pangan Sari di Desa Molowahu dengan komoditas hortikultura, usaha kelompok tani : agri input dan smart farming

Fenton Beed dari IFAD antusias saat melihat lahan pertanian yang dikelola kelompok tani, terlebih karena telah menerapkan smart farming.

Ia juga terkesan dengan semangat para petani, membantu sesama petani dalam hal produksi dan bekerjasama.

Fenton dan para petani juga sempat berdiskusi tentang, sumber air, pengelolaan smart farming dan rotasi jenis tanaman.

Sebagai agronomist, Fenton senang melihat para petani telah menerapkan pengetahuan mengenai rotasi tanaman untuk menghindari hama penyakit, dan berharap mereka tetap menambah pengetahuan dan terus belajar.(***)

Perkuat Brigade Pangan Bangka Selatan, Kementan Terjunkan Pendamping dan Mentor

TANIINDONESIA.COM//BANGKA SELATAN - Dalam upaya memperkuat program Brigade Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) mengirim pendamping dan mentor di Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung pada Senin (2/12/2024).

Hal ini untuk mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional. Melalui optimalisasi lahan rawa (oplah) dengan pengelolaan terstruktur oleh petani milenial yang tersebar di 12 provinsi strategis di Indonesia, salah satunya Bangka Selatan.

Bertempat di Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, 6 orang pendamping Brigade Pangan dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) melakukan koordinasi di lapangan.

Pendamping Brigade Pangan ini terdiri dari ASN muda lingkup Kementan dan penyuluh pertanian lapang. Sementara mentor adalah dosen dan widyaiswara lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan.

Mereka memiliki tanggung jawab membantu petani milenial meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan terdahulu.

“Targetnya adalah dalam satu tahun tanam tiga kali, produktivitas meningkat, serta mengutamakan kesejahteraan petani milenial yang berdomisili di wilayah tersebut,” papar Amran.

Sebab, selain untuk memacu produktivitas pangan, program ini juga dirancang untuk mengurangi angka kemiskinan dan memberdayakan petani lokal.

"Siapa pun bisa bergabung, termasuk petani lokal. Tujuannya jelas, membangunkan lahan tidur dan menciptakan kesejahteraan," imbuh Amran.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/12/01/berikan-pelayanan-yang-bersih-kementan-terapkan-manajemen-anti-penyuapan-sektor-pendidikan/

Senada, Kepala BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa pendamping sangat dibutuhkan untuk mencapai target utama 1.755 Brigade Pangan di seluruh Indonesia.

"Saat ini telah terbentuk 1.502 brigade pangan di 12 provinsi, atau sekitar 23.000 orang. Dimana sudah mencapai target 86% dari total 1.755 brigade pangan," tuturnya.

Dalam penerimaan pendamping brigade pangan, Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika, menyambut baik dan mengharapkan kerjasama antar lini untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya.

“Kami menyambut baik kedatangan pendamping brigade pangan di Kabupaten Bangka Selatan yang memiliki 8 kecamatan dan 2 pulau terpisah, dengan adanya mereka semoga menjadi penyemangat petani milenial untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” tuturnya.

Hadir dalam koordinasi Brigade Pangan di wilayah Bangka Selatan, Wakil Direktur 3 Polbangtan YOMA, Budi Purwo Widiarso menjelaskan pendamping Brigade Pangan akan segera bergerak di lapangan.

“Bersama dengan mentor, 6 Pendamping Brigade Pangan kami akan bertugas di Kecamatan Toboali dan Simpang Rimba,” jelas Budi.

Ia menambahkan, setiap 1 pendamping akan mengawal 5 Brigade Pangan. Dimana setiap Brigade Pangan mengelola 200 hektar lahan.

Budi berharap pendamping Brigade Pangan bisa berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan produktivitas di Kabupaten Bangka Selatan, mendukung tercapainya swasembada pangan nasional. (YW/os)

Jelang Pengakhiran Project, Kementan Bersama IFAD Kunjungi Project Completion Mission

TANIINDONESIA.COM//GORONTALO - Tim International Fund for Agricultural Development (IFAD), bersama NPMO (Nasional Project Management Office) READSI (Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative) dan Bappenas, meninjau lokasi program di tiga provinsi wilayah pelaksanaan program READSI di Provinsi Gorontalo, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Review dilakukan sebagai bagian Project Completion Mission untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi capaian kinerja pelaksanaan dan mengeksplorasi keberlanjutan serta kesiapan program READSI dalam proses pengakhiran.

READSI sendiri adalah program yang pendanaannya berasal dari badan khusus PBB yang menyediakan pendanaan untuk pengembangan pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa SDM yang berkualitas ialah tulang punggung dalam pembangunan pertanian nasional.

Menurutnya, peningkatan kualitas pelatihan dan pendidikan bagi petani merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Menurut Santi, pemberdayaan masyarakat seperti yang telah dilakukan program READSI akan membuka peluang bagi petani untuk mengelola usaha pertanian yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan meningkatkan jumlah pendapatan.

"Ini salah satu cara untuk masyarakat tani bisa berkembang. Dengan memanfaatkan hasil pembelajaran selama program berlangsung, untuk mendapatkan nilai tambah dan pendapatan yang lebih," kata Santi.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, selaku Direktur Program READSI, Inneke Kusumawaty, menyampaikan bahwa program ini sudah memasuki tahap akhir implementasi.

"Sekarang, Kami fokus untuk memastikan bahwa hasil dari program ini dapat diterapkan di daerah lain, dan lebih banyak daerah bisa merasakan manfaatnya," jelas Inneke.

Kegiatan Project Completion Mission dilakukan pada tiga wilayah pelaksanaan program, yaitu provinsi Gorontalo (Group 1) dan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan (Group 2) dan berlangsung 4-8 Desember 2024.

Tim IFAD yang berkunjung ke Gorontalo antara lain, Fenton Beed (Lead Global Technical Specialist - Agronomy),
Program Officer Yumi Sakata, Gadzhi Murad Abdulvadudov (Financial Management consultant), Muhammad Iskandar (Financial Management Specialist), dan Rahmi Khalida (Gender, Social Inclusion, and Nutrition Specialist).

Sedangkan tim Bappenas terdiri dari Dit Pangan dan Pertanian Wisnu Widagdo, dan Frida Caturima Darojati dari Dit. Multilateral.

Baca juga:

Optimistis Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan Amran Siapkan Mentor dan Pendamping untuk Petani Milenial

Tim kementerian pertanian, diwakili dari Pusat Pelatihan Pertanian, Cordelia Ervina, ketua kelompok program dan kerjasama pelatihan yang juga Deputi Monev READSI, yang hadir bersama TIm NPMO READSI.

Pada kegiatan yang dilakukan 4-5 Desember, tim mengunjungi beberapa titik di Pohuwato.

Pada Rabu (4/12/2024), kunjungan dilakukan ke Poktan Iloheluma III, Desa Suka Damai, Kec Lemito, Kab Pohuwato, yang memiliki komoditas Jagung dan cabai. Di tempat ini, tim melihat lokasi infrastruktur jalan tani dan Usaha Poktan Iloheluma III Pupuk Bokasi,Simpan Pinjam.

Sementara pada Kamis (5/12/2024), dilakukan pertemuan dengan DPMO Pohuwato, Bappeda dan Tim IFAD, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa. Hadir mendampingi, Kepala Dinas Pertanian Pohuwato Kamsir Alwi dan Kepala Bappeda, Irvan Saleh.

Saat pertemuan, Wakil Bupati Suharsi Igirisa, berharap program READSI dapat terus berlanjut karena secara nyata, berdampak dalam meningkatkan pengetahuan dan pendapatan para petani.

Program Officer IFAD, Yumi Sakata menyampaikan Proyek READSI adalah proyek yang sangat berhasil, terutama dalam meningkatkan pendapatan petani kecil yang telah berpartisipasi dalam proyek ini.

Ditambahkannya, ada 5 Project IFAD di Indonesia, dan READSI merupakan program yang sukses dalam implementasi di lapangan.

"Kami tiba kemarin dan berkunjung ke Desa Sukadamai, bertemu dengan petani, kelompok petani, petani milenial. Kami datang tidak untuk mengevaluasi tapi untuk bersama belajar dari pelaksanaan project juga untuk mendapat masukan sebagai proses pembelajaran yang dapat digunakan dalam menentukan bentuk program yang akan datang," katanya.

Yuni Sakata juga mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan program READSI dan mengucapkan selamat atas kerjasama yang baik selama 6 tahun (2018-2024) pelaksanaan program.

Dit Pangan dan Pertanian Beppenas, Wisnu Widagdo, berharap saat program berakhir pemerintahan kabupaten Pohuwato dapat menyiapkan anggaran untuk duplikasi dan replikasi program pemberdayaan masyarakat.

Rombongan juga mengunjungi Kelompok Tani Harapan Indah di Desa Balayo, sekaligus meninjau lokasi pengembangan program (cooking class) yang dilakukan oleh murid sekolah dasar di desa Balayo. Di sini, tim juga melihat pemanfaatan pekarangan, lantai pengering dan usaha keripik yang dijalankan oleh KWT.

Dalam sesi dialog bersama kelompok tani, Fenton Beed dan Yumi Sakata dari IFAD, secara bergantian bertanya kepada para petani mulai dari pelatihan yang telah didapat (produksi pertanian, literasi keuangan), pemanfaatan pestisida, kebutuhan para petani pasca program READSI sampai dampak yang dirasakan selama berlangsungnya program.

Tim lalu kembali ke Gorontalo dan kunjungan berlanjut ke Kelompok Tani/ P4S Pangan Sari di Desa Molowahu dengan komoditas hortikultura, usaha kelompok tani agri input dan smart farming.(***)

Berikan Pelayanan yang Bersih, Kementan Terapkan Manajemen Anti Penyuapan Sektor Pendidikan

TANIINDONESIA.COM//MAGELANG. Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan Standar ISO 37001 : 2016 di sektor pendidikan. Hal ini agar seluruh proses pendidikan yang berlangsung bisa terhindar dari praktik penyuapan.

Salah satu perguruan tinggi vokasi milik Kementan, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) telah selesai mengikuti audit Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) pada Selasa (26/11/2024).

Garuda Sertifikasi Indonesia sebagai lembaga sertifikasi ISO 37001 mengatakan Polbangtan YOMA telah mengimplementasikan sistem manajemen anti-penyuapan di dalam organisasinya.

Dibuktikan Polbangtan YOMA telah mengidentifikasi risiko dan peluang penyuapan maupun gratifikasi, melakukan penilaian dalam menetapkan tingkat risiko dan merencanakan tindakan pengendalian untuk risiko dan peluang yang ada.

Hal ini adalah upaya strategis yang dilakukan Polbangtan YOMA menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk menciptakan tata kelola pemerintah yang bersih.

“Langkah ini perlu dilakukan untuk memperkuat komitmen kementerian pertanian dalam menjaga integritas terutama dari hal-hal yang bersifat korupsi, kolusi, dan nepotisme,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pandang bulu dalam memberantas praktik yang melanggar hukum di lingkup Kementan.

Mentan Amran juga meminta jajaran kerjanya bekerja dengan baik dan tidak menerima titipan apapun untuk kepentingan pribadi yang berujung pada korupsi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/27/dorong-swasembada-pangan-kementan-bangkitkan-nasionalisme-di-gunung-kidul/

Untuk itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mewajibkan UPT di bawahnya untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan yang baik guna mendukung tercapainya keberhasilan indikator Reformasi Birokrasi.

“Salah satu indikator lembaga pemerintahan yang baik ialah mampu menerapkan Reformasi Birokrasi. Reformasi birokrasi dan SMAP memiliki kaitan erat dalam upaya menciptakan birokrasi yang bersih dan bebas dari penyuapan,” tutur Santi.

Disampaikan oleh Alma Labiba Rifai, Lead Auditor Garuda Sertifikasi Indonesia, penerapan sistem manajemen Anti Korupsi dimulai dari komitmen top manajemen Polbangtan YOMA serta seluruh civitas akademika.

“Direktur/ Top Manajemen Polbangtan YOMA menunjukkan komitmennya dalam peningkatan berkelanjutan dalam melayani masyarakat dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap instansi.” papar Alma dalam closing meeting audit.

Selain itu, Alma menggaris bawahi adanya implementasi anti penyuapan dengan melakukan uji kelayakan seperti uji kelayakan personil, dan rekan bisnis, sebagai bentuk pengendalian anti penyuapan di Polbangtan YOMA.

Hal ini diyakini Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto bahwa banyak peluang terjadinya penyuapan. Untuk itu Ia dan jajarannya terus mensosialisasikan dan menanamkan dan menerapkan budaya anti-penyuapan pada seluruh personil dan stakeholder terkait.

“Tidak ada titik puncak dalam pelayanan masyarakat sehingga perlu untuk terus berkembang dan meningkat secara berkelanjutan,” pungkas Bambang. (os)

Kontribusi Generasi Muda Pertanian Wujudkan Swasembada Pangan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui UPT Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memberikan pembelajaran praktis kepada sembilan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kadipaten Kabupaten Kuningan yang mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) periode 22 Juli – 29 November 2024.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Amran.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan regenerasi dibutuhkan karena petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua.

"Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Santi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/30/siapkan-regenerasi-petani-muda-kementan-asah-keterampilan-gen-z-melalui-pkl/

Kegiatan PKL Sekolah Menengah Kejuruan Kadipaten Kabupaten Kuningan sendiri diikuti siswa kelas XII.

PKL dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk budidaya sayuran lapang brokoli, bawang merah, dan selada.

Ada juga siswa yang ditempatkan di screen hidroponik untuk mempelajari budidaya melon dan tomat beef dengan teknologi hidroponik sistem irigasi tetes, budidaya kentang G0 sistem aeroponik, pembuatan formulasi kering Trichoderma sp, dan panen pascapanen kopi.

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil, dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan jika pihaknya berkomitmen mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi.

Di antaranya kegiatan Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian.

Saat ditemui pada kegiatan pelepasan, Jumat (29/11/2024), salah seorang siswa, Azi Abdul Azis, yang melaksanakan PKL di screen hidroponik sistem irigasi tetes untuk komoditas tomat beef, mengaku memperoleh banyak manfaat melalui kegiatan PKL.

“Di sini kita dapat banyak ilmu, banyak temen baru, dan baru kali ini kami bisa mengetahui teknologi pertanian yang modern,” ujar Azi.

Azi mengungkapkan, “BBPP Lembang akan menjadi tempat yang tidak akan kami lupakan. Pembimbing lapangan baik semua. Terima kasih BBPP Lembang sudah menerima kami dan terimakasih juga atas ilmu yang diberikan.(***)

Siapkan Regenerasi Petani Muda, Kementan Asah Keterampilan Gen Z melalui PKL

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan regenerasi petani dengan menyiapkan petani-petani muda berkualitas. Hal ini juga dilakukan kepada siswa-siswi SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur yang melakukan PKL di BBPP Lembang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian modern berbasis teknologi dan smart farming menjadi peluang untuk mendorong budidaya pertanian menjadi efisien, terukur, dan terintegrasi.

Mentan menambahkan, menggabungkan teknologi smart farming dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti.

“Pertanian harus didukung kalangan milenial. Pemerintah berupaya melakukan regenerasi petani yang dapat berdampak bagi sosial ekonomi masyarakat,” kata Santi.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2024/11/30/dukung-swasembada-pangan-kementan-regenerasi-petani-melalui-siswa-smk/

Kegiatan PKL Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Cilaku Cianjur diikuti 6 siswa kelas XII, periode 1 Agustus – 29 November 2024.

PKL dilaksanakan di zona lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang untuk budidaya brokoli, pakcoy, selada keriting, tanaman hias sukulen, perbanyakan tanaman kentang dengan sistem aeroponik, dan panen pasca panen pengolahan kopi arabika.

Untuk mempertanggungjawabkan hasil PKL, dilaksanakan seminar hasil yang dihadiri oleh widyaiswara BBPP Lembang. Satu-persatu kelompok mempresentasikan hasil PKL dan diakhiri diskusi dan tanya jawab.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan jika pihaknya berkomitmen mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi.

Termasuk melalui Praktik Kerja Lapang sebagai salah satu bentuk pelayanan BBPP Lembang bagi stakeholder dibidang pertanian.

Salah seorang siswa SMKN 2 Cilaku Cianjur, M. Rihan Khalit, yang ditemui usai pelepasan kegiatan, Jumat (29/11/2024), menyampaikan kesannya.

“Banyak hal positif yang saya peroleh selama PKL di BBPP Lembang, diantaranya wawasan menjadi lebih luas tentang teknik panen kopi. Pegawai di sini juga ramah dan membantu kami selama proses PKL,” ungkapnya.(***)