Pertajam Kompetensi, Mahasiswa Polbangtan Pelajari Industri Perbenihan Hortikultura
TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA – Lembaga pendidikan vokasi yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang, mengajak sejumlah mahasiswa memperdalam kompetensinya melalui kegiatan field trip.
Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa Semester II Jurusan Pertanian ini, mengajak para peserta belajar mengenai perbenihan langsung di PT MGA Karanganyar, perusahaan perbenihan yang fokus pada pengembangan benih hortikultura.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan mahasiswa pertanian harus terus memperbarui diri dengan pengetahuan baru. Mentan Amran juga berharap ilmu yang didapat bisa diterapkan dan dimaksimalkan untuk kemajuan pertanian.
Hal tak jauh berbeda disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Menurut Dedi, mahasiswa pertanian juga harus mengenai dunia industri.
“Dengan mengenal dunia industri seperti fieldtrip ini, mahasiswa akan memiliki pengetahuan baru serta bisa menjadi modal sebelum terjun ke tengah masyarakat,” katanya.
Kehadiran mahasiswa Polbangtan Yogyakarta Magelang sendiri diterima langsung pemilik PT. MGA, Mulyono Herlambang, yang memberikan wawasan mengenai usaha di bidang perbenihan.
“Peran anak muda di bidang perbenihan sangat kami nantikan, karena saat ini petani rata-rata telah menyadari penggunaan benih unggul bermutu sementara produk benih dalam negeri belum mencukupi. Ini peluang yang sangat menjanjikan untuk industri benih dalam negeri berkembang,” ujar Mulyono.
Diterangkan Mulyono, dalam usaha perbenihan setidaknya terdiri dari 3 bagian yaitu bagian riset, bagian produksi, dan bagian pemasaran.
Baca juga: Gandeng BNN, Karyawan Polbangtan Kementan Dipastikan Bebas P4GN
“Masing-masing merupakan bagian penting dari perusahaan. Bagian riset atau breeding bertugas untuk menciptakan atau merakit varietas unggul, bagian produksi benih bertugas untuk menyiapkan lahan sampai dengan processing benih, sementara bagian pemasaran bertugas untuk memastikan benih unggul dapat diakses oleh konsumen baik dalam maupun luar negeri. Ketiganya harus berjalan harmonis,” terangnya.
Sementara, untuk menjadi pengusaha di bidang perbenihan, perlu kualitas SDM yang tangguh dan mumpuni terutama dalam membangun jejaring di pasar dalam maupun luar negeri guna memperlancar pemasaran.
“Untuk membangun bisnis perbenihan perlu ketrampilan teknis dan manajemen yang seimbang. Kualitas barang produksi yang bagus jika tidak diimbangi dengan kemampuan manajemen yang baik, tentunya susah untuk berhasil. Kemampuan membangun jejaring menjadi salah satu penentu apakah produk hanya dijual skala dalam negeri atau mampu menembus ekspor,” kata Mulyono.
Mahasiswa peserta fieldtrip juga diajak meninjau laboratorium perakitan benih dan lahan produksi benih.
Wakil Direktur I Polbangtan Yogyakarta Magelang, Sujono, berharap melalui kegiatan ini mahasiswa bisa mendapat pengalaman nyata.
“Fieldtrip merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi mahasiswa, melalui kegiatan ini kami berharap dapat menambah wawasan dan minat mahasiswa untuk mempelajari regulasi bidang pertanian dan terjun langsung dalam usaha bidang pertanian,” harap Sujono, yang menjadi pendamping para mahasiswa.