Dorong Swasembada Pangan, Kementan Bangkitkan Nasionalisme di Gunung Kidul
TANIINDONESIA.COM//GUNUNG KIDUL – Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan sinergi dengan Kabupaten Gunung Kidul guna mencapai swasembada pangan. Hal ini sesuai arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat kemandirian pangan bangsa sebagai bagian dari Nasionalisme.
Sinergi ini dilakukan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman padi. Salah satunya dengan melakukan Gerakan Tanam Padi di Bulak Kepuh Koripan II, Sumbergiri, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Kelompok Taruna Tani Sumber Rejekiku pada Jumat (22/11/2024).
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, program swasembada pangan bukan hanya urusan pangan semata.
“Pangan itu sangat dibutuhkan dunia dan bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh negara. Karena itu sekali lagi pangan adalah sektor yang sangat penting bagi bangsa dan negara,” tuturnya.
Hadir di lokasi, Pj Bupati Gunung Kidul, Heri Susanto mengingatkan akan pentingnya menjaga ketahanan pangan.
“Saat ini pangan menjadi sesuatu yang sangat mengkuatirkan, mulai dari masalah politik global hingga perubahan iklim. Potensi kerawanan pangan dunia sudah menghantui kita bersama,” katanya.
Ia mengatakan saat ini semua pihak turun membangun sektor pertanian. Menurutnya, urusan pangan memerlukan kolaborasi multi sektor.
Baca juga:
https://taniindonesia.com/2024/11/16/kembangkan-serai-wangi-kementan-dampingi-umkm-binaan-astra/
“Bicara pertanian tidak semata mata bicara pangan. Pertanian adalah stabilitas nasional, keamanan, dan ketentraman,” sebut Heri.
Dengan mencapai swasembada pangan di Kabupaten Gunung Kidul, Ia menyebut sebanyak 776 ribu penduduk Gunung Kidul bisa dicukupi dari sumber – sumber pangan di Kabupaten Gunung Kidul. Sehingga pemerintah pusat tidak perlu mensuplai kebutuhan Gunung Kidul.
Untuk itu, Ia mendorong petani yang hadir untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya.
“Semangat irigasi perpompaan adalah semangat perluasan areal tanam, peningkatan produksi. Tidak hanya menerima bantuan, namun diharapkan bisa meningkatkan produktivitas” ajak Heri.
Sementara itu, Ketua Kelompok Taruna Tani Sumber Rejekiku, Cahya Aswanto mengatakan bantuan ini telah meningkatkan produktivitas 27 anggota kelompoknya.
“Dengan bantuan irigasi perpompaan ini, yang tadinya kami hanya bisa 2 kali tanam dengan luasan 1 hektar, saat ini sudah bisa menanam 2 kali padi, dan 1 kali palawijaya atau hortikultura seluas 5 ha.” terangnya.
Ia menambahkan ada sekitar 10 ha lebih yang potensial untuk pengembangan komoditas padi. Untuk itu Ia mengajak petani di lingkungannya untuk dapat meningkatkan produksi.
Hal ini sejalan dengan komitmen Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Ida Widi Arsanti, yang memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.(***)