Kementan Perkenalkan Teknologi Hidroponik dan Kom-Mix Hayati ke Petani Kabupaten Bogor
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Untuk mewujudkan ketahanan pangan di desa, Kementerian Pertanian memperkenalkan teknologi hidroponik dan pembuatan kompos yang dicampurkan dengan agens hayati (kom-mix hayati) kepada 55 orang anggota kelompok tani Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, yang berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jumat (15/11/2024).
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan pemerintah saat ini tengah bertransformasi dari sistem pertanian tradisional menuju pertanian modern.
“Kami sedang membangun pertanian modern dan sekarang kita tengah memulai pekerjaan di beberapa wilayah,” sebut Amran.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan dalam konsep pertanian modern, membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.
“Saat ini BPPSDMP bergerak dengan motto inklusif, profesional, dan modern,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, di setiap kesempatan menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian sedang gaspol menggenjot produktivitas agar target swasembada secepatnya bisa terealisasi.
“Sektor pertanian diminta tidak berhenti untuk bergerak cepat karena pertanian di era pemerintahan baru sekarang menjadi lokomotif pembangunan di Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan dengan swasembada,” tutur Ajat.
Saat penerimaan rombongan secara resmi oleh Tim Manajemen BBPP Lembang, Kepala Desa Sukamanah, Irmayani Ismail, mengatakan bahwa dirinya mengajak 2 kelompok tani di wilayahnya untuk belajar dan menerima banyak manfaat di BBPP Lembang.
Rombongan bergegas menuju Inkubator Agribisnis (IA). Di zona kandang sapi dan rumah kompos, widyaiswara dibantu petugas lahan praktik memberikan penjelasan tentang pembuatan kompos mulai dari alat dan bahan yang diperlukan dan praktik membuatnya.
Baca juga:
https://taniindonesia.com/2024/11/17/kementan-ajak-gen-z-tekuni-sektor-pertanian-lewat-field-trip/
Dilanjutkan pengenalan kom-mix hayati dengan mencampurkan kompos dan agens hayati trichoderma yang bermanfaat untuk imunitas tanaman, terutama mencegah penyakit akar gada pada tanaman.
Kunjungan berlanjut ke sudut IA lainnya. Petugas mendemonstrasikan pembuatan instalasi hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT) sederhana.
Peserta juga diajak praktik agar memahami pembuatan instalasi DFT yang dapat dipasang di pekarangan rumah, ditanami aneka sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Budidaya pertanian dengan hidroponik jika dibuat skala bisnis maka akan menghasilkan keuntungan berlipat karena harga jualnya tinggi dibandingkan budidaya secara kovensional.
Petugas juga menjelaskan proses persemaian tanaman, cara melakukan penanaman, cara pelarutan nutrisi utama pada budidaya hidroponik, yaitu melarutkan AB mix dengan air dengan perbandingan 5 ml larutan A, 5 ml larutan B untuk 1 liter air.
Kemudian dijelaskan pengaplikasian dan pengecekan nutrisi untuk terjaganya kualitas sayuran hingga tibanya waktu panen.
Dayat Hidayat, Ketua Kelompok Tani Makmur, saat dijumpai di akhir kunjungan mengatakan dirinya sangat puas berkunjung ke BBPP Lembang karena menerima banyak manfaat.
“Di sini kami belajar hal baru. Di kelompok tani kami, biasa memanfaatkan kotoran hewan dan sisa sayuran menjadi pupuk kompos. Tapi untuk penambahan activator seperti EM 4 dan trichoderma itu belum kami lakukan. Sehingga sepulang dari sini akan kami praktikkan untuk menambah kesuburan tanaman kami,” ujarnya.
Pernyataan ini juga diamini Fauzi, Ketua Kelompok Pesona Flower.
“Di sini kami jadi mengenal dan menambah wawasan tentang budidaya sayuran dengan menerapkan teknologi hidroponik untuk pemanfaatan lahan pekarangan,” katanya.(***)