Tingkatkan Produktivitas dan Jaga Kelestarian Alam, Kementan Masifkan Penggunaan POC
TANIINDONESIA.COM//JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk meningkatkan produksi produktivitas pertanian. Diantaranya dengan menggunakan varietas unggul, memperluas penggunaan pupuk organik dan melakukan pemupukan secara berimbang. Langkah ini penting dilakukan untuk menghasilkan padi berkualitas dan untuk menjaga keseimbangan alam.
Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan Volume 41 yang bertemakan Peningkatan Produktivitas Padi Melalui Penggunaan POC, Selasa (17/10/2023) secara virtual Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan pemupukan merupakan komponen utama pada sebuah tanaman.
Karena itu diperlukan keberimbangan baik pupuk urea maupun dengan proses perawatan. Salah satunya mengatur aliran air. Air sangat diperlukan pada sawah yang baru proses tanam. Namun pengairan tidak boleh berlebih karena dapat merusak akar tanaman.
“Pada lahan insentif pupuk kimia wajib dikurangi dan pupuk organik wajib ditingkatkan karena dapat memperbaiki unsur tanah. Pupuk organik juga merupakan sumber kehidupan terhadap mikroorganisme penyubur tanah. Dan tugas penyuluh pertanian adalah harus dapat mendongkrak produksi tanam, salah satunya dengan penggunaan Pupuk Organik Cair atau POC”, jelas Dedi Nursyamsi.
Baca juga: Gulamut Jogja Semakin Mendunia
Narasumber Ngobras, Teti Herawati yang merupakan Penyuluh Pertanian Kota Banjar Provinsi Jawa Barat menjelaskan tentang penggunaan Pupuk Organik Cair atau POC. POC adalah cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang disukai sebagai media hidup dan berkembangnya mikro organisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan-bahan organik atau dekomposer. Selain itu juga sebagai aktivator atau tambahan nutrisi bagi tumbuhan, ujar Teti Herawati.
Yang melatarbelakangi pembuatan POC dari buah pepaya adalah dikarenakan berlimpahnya limbah pepaya. Selain itu juga untuk meningkatkan produktivitas serta untuk menekan biaya produksi, ungkap Teti.
Teti juga menjelaskan bagaimana proses pembuatan POC yang bahan utamanya adalah buah pepaya, air cucian beras, air kelapa dan gula merah yang berperan sebagai sumber makanan bagi Mikroorganisme.
Untuk penggunaan POC, dimulai pada fase vegetatif 10 Hst sampai 60 hst dan aplikasi setiap satu minggu dilakuan dilakukan dua kali sampai padi memasuki fase generatif. Sedangkan untuk dosis pemberian POC sebanyak 20 lt/ha. semakin banyak penggunaan POC maka semakin baik bagi pertumbuhan tanaman dan kelestarian alam pun terjaga, tutupnya.(***)