15 Mei 2025

Hari: 12 Oktober 2023

Gulamut Jogja Semakin Mendunia

TANIINDONESIA.COM//KULONPROGO - Inovasi Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S) Sumber Rejeki Kulonprogo, DIY, yang menghadirkan Gulamut, alias Gula Semut, mampu menarik perhatian.

Keunggulan serta potensi Gulamut dikupas habis dalam Bertani On Cloud (BOC) Volume 237 yang digelar BPPSDMP di P4S Sumber Rejeki, Kamis (12/10/2023).

BOC adalah salah satu program penyebaran informasi mengenai dunia pertanian yang hadir secara rutin setiap minggu dengan topik bahasan yang menarik dan menambah wawasan.

BOC merupakan program interaktif yang diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dalam upaya menunjukan dunia pertanian itu menguntungkan, sekaligus menarik minat generasi muda untuk terjun menggeluti usaha pertanian.

Pada edisi volume 237, BOC mengambil tema Gulamut (Gula Semut) Jogja Semakin Mendunia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, yang membuka secara daring, mengaku antusias dengan adanya BOC edisi kali ini, yang mengangkat potensi gula semut, yang ada di Kulonprogo.

“Potensi gula di Indonesia sangat luar biasa, sayang kalo tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Gula termasuk komoditas penting yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sumber gula itu sendiri yang utama berasal dari tebu dari aren dan juga dari kelapa. Satu sama lain saling melengkapi,” jelas Dedi.

Baca juga: Jaga Mutu Penyelenggaraan Pelatihan melalui Surveillance ISO 9001:2015

“Potensi mengembangkan gula semut di indonesia sangat terbuka. Mengapa? Karena gula semut berasal dari kelapa, kita hitung Indonesia negara kepulauan dengan garis pantai yang terbentang luas, dan garis pantai itu didominasi dengan pohonan kelapa, membuat jenis gula ini sangat potensial untuk menarik keuntungan dan sumber devisa ekspor," tambahnya.

Menurut Dedi, lahan gula semut punya potensi ekonomi yang luar biasa, sehat dan menyehatkan. Dengan pengolahan lebih lanjut pasti bisa menjadi penghasil devisa ekspor.

"Olahan gula cair, padat, serbuk seperti gula semut, memilki kualitas gizi yang keren dengan kadar glikemik yang rendah sehingga lebih sehat cocok untuk yang sedang diet dan rasanya pun enak," ujar Dedi.

Keberadaan Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S) sendiri penting sebagai pusat pembelajaran bagi petani yang harus dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan sektor pertanian.

P4S Sumber Rejeki yang berlokasi di Penggung RT 70, RW 21, Hargorejo, Kokap, Kabupaten Kulonprogo DIY, merupakan P4S Binaan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara yang merupakan UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)

Sebagai informasi, P4S Sumber Rejeki merupakan salah satu objek yang dikunjungi dalam rangkaian kunjungan kerja Kepala BPPSDMP di akhir September 2023.

Dalam kesempatan itu, Ketua P4S Sumber Rejeki, Dinar Astuti, sekaligus pemilik produk ADANA Gula Semut, menjelaskan proses dan varian produk gula semut yang diolahnya bersama P4S.

Dinar termotivasi untuk terus melakukan inovasi dan terobosan-terobosan dari gula semut yang dipadukan dengan kearifan lokal sehingga menjadi suatu model bisnis yang menjanjikan.(***)

Jaga Mutu Penyelenggaraan Pelatihan melalui Surveillance ISO 9001:2015

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan sesuai standar sistem manajemen mutu. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengingatkan jajarannya bahwa SDM menjadi kunci keberhasilan program pembangunan pertanian. “BPPSDMP punya 3 program aksi yang harus dilakukan yaitu Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung petani pengusaha milenial, penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung program utama Kementan.”

Surveillance sistem manajemen mutu SNI ISO 9001:2015 merupakan upaya untuk mempertahankan mutu penyelenggaraan pelatihan dari sertifikat yang telah diperoleh sebelumnya. Diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja dan mutu setiap bagian dan kelompok kerja di suatu instansi.

“BPPSDMP mempunyai 3 pilar. Tiga pilar inilah yang terus kita genjot SDM nya agar profesional mandiri berdaya saing dan berjiwa wirausaha yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, dan mampu meningkatkan ekspor,” ujar Dedi. Ini menjadi pedoman standar dalam tata kelola pemerintahan yang baik dan sesuai standar manajemen mutu yang telah ditetapkan.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melakukan surveillance pertama ISO 9001:2015 tentang Manajemen Mutu Pelatihan. Menghadirkan auditor eksternal dari PT. Enhaii Mandiri 186, pembukaan kegiatan audit sertifikasi dihadiri seluruh tim manajemen BBPP Lembang dan tim ISO 9001:2015 pada Kamis (12/10/2023).

   Baca juga: Kementan Latih Peternak Dan Penyuluh Negara Kepulauan Solomon Beternak Ayam Broiler

Audit dilaksanakan dengan ruang lingkup layanan penyelenggaraan pelatihan pertanian untuk aparatur dan non aparatur sebagai proses bisnis yang ada di BBPP Lembang. Dilakukan random sampling dengan melakukan audit yang dilaksanakan kepada Top Management, Wakil Manajemen Mutu terkait management review, audit mutu internal, pengendalian informasi terdokumentasi, dan verifikasi tindakan perbaikan, Kelompok Penyelenggaraan Pelatihan dan Kelompok Program dan Evaluasi.

Lead Auditor, Agustani Bustami, saat closing meeting menyampaikan hasil audit eksternal yang dilakukan. “Tidak ada temuan baik minor ataupun mayor,” tuturnya. Agus melanjutkan, “Ada 2 observasi positif yang kami lihat yaitu adanya komitmen yang baik dari pimpinan dan personil BBPP Lembang dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dan telah diraihnya sertifikasi Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016.”

Beberapa hal sebagai bentuk saran terhadap penyelenggaraan ISO 9001:2015 yang juga disampaikan. “Dari sisi organisasi diperlukan adanya file server sebagai repositori pengetahuan organisasi antara lain data bekerja, laporan, materi pelatihan dan lain-lain. Untuk Kelompok Program dan Evaluasi, monitoring dan evaluasi pasca pelatihan sebaiknya dilakukan dengan efektif dan periodik. Keluhan peserta pelatihan sebaiknya dicatat dengan konsisten guna memudahkan dalam penelusuran informasi dan pemantauan status penyelesaiannya. Ini berguna agar jika ada keluhan berulang bisa ditemukan akar permasalahannya,” kata Agus.

“Dengan ini kami merekomendasikan bahwa BBPP Lembang mampu mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015,” ungkapnya saat memberikan closing statement.

Ini disyukuri oleh segenap jajaran BBPP Lembang. Mewakili Kepala Balai, Kepala Bagian Umum BBPP Lembang, Yullyndra Tisna Diputri, menyampaikan, “alhamdulillah, pencapaian ini kami syukuri sebagai bagian dari tanggung jawab kami melaksanakan proses bisnis kami di bidang penyelenggaraan pelatihan. Ini merupakan kerja keras semua pegawai BBPP Lembang,” katanya. (Yoko/Che)