14 September 2024

Asah Keterampilan Penyuluhan, Peserta Pelatihan Jalani Praktik Kompetensi

0

TANIINDONESIA.COM//BOGOR – Praktik kompetensi pada Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian merupakan rangkaian kegiatan pelatihan meliputi menganalisis data potensi wilayah dan agroekosistem dengan menggunakan metode SWOT, menyusun programa penyuluhan di tingkat kecamatan/desa, menyusun rencana kerja tahunan penyuluhan pertanian, merencanakan dan melaksanakan evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian.

Kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas. Diperlukan kolaborasi yang apik dari seluruh stakeholder di bidang pertanian untuk menggenjot produktivitas. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “Peningkatan produktivitas bertujuan menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, peningkatan kesejahteraan petani dan meningkatkan peluang ekspor.”

“Swasembada pangan bisa diraih melalui kolaborasi dan sinergitas dari berbagai pihak. Semua harus berperan baik pemerintah, swasta, peneliti, akademisi, petani dan penyuluh pertanian,” tuturnya.

Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian yang mendampingi petani di lapangan, harus memiliki analisa yang tepat di lapangan sebelum melakukan penyuluhan. Diharapkan saat melakukan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan. Kemampuan melakukan analisa ini salah satunya dapat diperoleh dan dipertajam saat kegiatan praktik kompetensi pada pelatihan dasar fungsional bagi penyuluh pertanian.

Praktik kompetensi menjadi bagian dari Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Praktik kompetensi merupakan salah satu persyaratan kelulusan bagi peserta. Bobot nilai 10% dari nilai laporan hasil praktik setiap peserta akan digabungkan dengan nilai yang diperoleh berdasarkan pembobotan dari berbagai aspek lainnya yang menentukan predikat peserta dan kelulusannya pada akhir pelatihan.

Rangkaian Pertemuan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-45

Praktik kompetensi Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil (pola PNBP) yang diselenggarakan oleh BBPP Lembang, dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian wilayah VII Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor selama 7 hari pada tanggal 5 – 11 Oktober 2023.

Terbagi dalam 2 kelompok, 21 orang peserta pelatihan ditempatkan di 2 lokasi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah VII untuk Kecamatan Ciawi dan Megamendung.

Selama 1 minggu, dibimbing widyaiswara BBPP Lembang dan dipandu penyuluh pertanian peserta melakukan rangkaian kegiatan dengan langsung terjun ke desa-desa, mulai dari Identifikasi Potensi Wilayah (IPW), membuat programa penyuluhan, Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan (RKTP), menyusun materi dan media penyuluhan, membuat instrumet evaluasi penyuluhan, melakukan praktik penyuluhan, dan membuat laporan praktik kompetensi.

Ditemui di sela kegiatan praktik penyuluhan, Senin (9/10/2023) Wisnu Kresna Bayu, salah seorang peserta pelatihan yang berasal dari Kabupaten Bogor menceritakan aktivitas saat praktik kompetensi. “Di kegiatan ini, beberapa hal baru kami peroleh untuk mempersiapkan kegiatan penyuluhan. Saya yang ditempatkan di Desa Sukamanah Kecamatan Megamendung, memulai kegiatan dengan melakukan identifikasi potensi wilayah.

Bersama beberapa teman, menggali potensi desa dan permasalahan yang ada melalui wawancara dengan perangkat desa dan masyarakat pertanian yaitu 5 kelompok tani yang ada. Dari hal itu kami rangkum menjadi rancangan yang lebih terarah dan rinci dalam bentuk programa dan RKTP,” ungkapnya.

“Setelah itu kami menyiapkan materi penyuluhan dan merancang media penyuluhan sesuai permasalahan yang ada dan juga menyiapkan instrumen evaluasi penyuluhan. Dengan bimbingan widyaiswara, semuanya tersusun secara sistematis dan fokus pada masalah yang ada,” ucap Wisnu.

Wisnu dengan semangat berucap, “Seru sekali kegiatan praktik kompetensi ini, walaupun lelah karena kerap begadang menyelesaikan berbagai dokumen untuk praktik kompetensi, namun kami belajar banyak dari masyarakat di sini, widyaiswara dan penyuluh pertanian di BPP Megamendung ini, sehingga menambah pengetahuan dan keterampilan kami.” (yoko/che)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *