18 Maret 2025

Polbangtan YOMA

Dorong Swasembada Pangan, Kementan Laksanakan Bimtek Penyuluhan Keamanan Pangan

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA – Sejalan dengan program Swasembada Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan SDM pertanian yang kompeten. Melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), 68 mahasiswa mendapatkan Bimbingan Teknis Penyuluhan Keamanan Pangan pada Kamis (13/3/2025).

Pembekalan diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta kepada mahasiswa Semester VI program studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan keamanan pangan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan insan pertanian harus terus memperbarui kemampuan dan pengetahuan. Sebab, ilmu terus berkembang, termasuk juga ilmu pertanian.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Ia menegaskan, regenerasi dalam pertanian harus dilakukan. Pasalnya, petani yang ada saat ini sudah tua.

Oleh karena itu, Idha berharap mahasiswa bisa terus menyerap pengetahuan terbaru seputar pertanian.

Bimtek sendiri dibuka oleh Direktur Polbangtan YOMA, R. Hermawan. Ia mengatakan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPPIRT) berperan penting dalam mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Karena, hal itu dapat memastikan bahwa produk pangan olahan industri rumah tangga memenuhi standar keamanan dan kualitas.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/03/13/sukseskan-program-swasembada-pangan-kementan-turunkan-mahasiswa-polbangtan-yoma-di-bangka-selatan/

Ia menambahkan, dengan SPPIRT, produk pangan lokal lebih terjamin keamanannya, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Selain itu, sertifikasi ini mendukung program PWMP mahasiswa dan alumni Polbangtan YOMA, utamanya yang memiliki usaha di bidang olahan pangan.

“Pemanfaatan sumber daya pangan lokal yang lebih optimal juga berkontribusi dalam pengurangan food loss dan food waste, sehingga memperkuat ketahanan pangan nasional,” tutur Hermawan.

Ia menambahkan, SPPIRT juga membantu meningkatkan kesadaran pelaku usaha terhadap regulasi keamanan pangan.

“Yang pada akhirnya berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan ketersediaan pangan yang aman, berkualitas, serta berkelanjutan,” ujar Hermawan lagi.

Bimtek Penyuluhan Keamanan Pangan diisi pemateri oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan beberapa praktisi di bidang pangan.

Adapun materi – materi yang disampaikan adalah Peraturan Perundang-undangan di Bidang Pangan, Keamanan Mutu Pangan, Persyaratan Kemasan, Label dan Iklan Pangan dan Halal, Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT), Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan Simulasinya dan Teknologi Proses Pengolahan Pangan. (NTRD/os)

Sukseskan Program Swasembada Pangan, Kementan Turunkan Mahasiswa Polbangtan YOMA di Bangka Selatan

TANIINDONESIA.COM//BANGKA SELATAN - Kementerian Pertanian (Kementan) menurunkan 15 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) untuk mendampingi Brigade Pangan di wilayah optimalisasi lahan Bangka Selatan.

Mereka adalah mahasiswa semester 6 dari program studi Teknologi Benih dan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan. Dalam rangka melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mereka akan mendampingi Brigade Pangan dalam budidaya padi rawa selama 3 bulan, dimulai 10 Maret sampai 10 Juni 2025.

Bertempat di Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, mahasiswa diterima langsung oleh Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi pada Senin (10/3/2025).

“Kehadiran adik-adik hebat ini menjadi angin segar bagi pertanian Bangka Selatan. Bersama petani milenial, kita siap berkolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi di sektor pertanian”, ucap Debby.

Wanita yang kerap disapa dengan Bunda ini berharap dengan semangat dan ilmu yang dibawa mahasiswa, pertanian Bangka Selatan makin maju dan mandiri.

“Mari bergerak bersama membangun pertanian yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.

Seperti disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, keterlibatan anak muda menjadi hal penting dalam mencapai swasembada pangan.

Ia menyebut Brigade Pertanian menjadi garda terdepan dalam rangka menggerakkan para petani untuk lebih produktif, terutama bagi petani milenial.

“Brigade Pangan adalah pasukan terdepan yang melibatkan petani, dikawal oleh penyuluh pertanian, Babinsa, dan pegawai ASN Kementan, serta generasi muda untuk berkolaborasi dalam mengoptimalkan sektor pertanian,“ jelasnya.

Baca juga:

https://taniindonesia.com/2025/02/28/perluas-wawasan-mahasiswa-polbangtan-dan-pepi-kementan-delegasi-jepang-kenalkan-ssw/

Ia menekankan tujuan meluncurkan program Brigade Pangan ini agar mahasiswa bisa menjadi petani milenial dengan mengolah lahan pertanian, untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan.

“Brigade Pangan tidak hanya bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan lahan, tetapi juga menjadi model pemberdayaan petani secara berkelanjutan,” kata Mentan Amran.

Karena strategisnya program ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan perlunya melibatkan petani milenial dalam penggunaan teknologi. Menurutnya, teknologi akan mengakselerasi produktivitas pertanian.

Hadir mewakili Direktur Polbangtan YOMA, Ketua Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Siti Nurlaela menyebut mahasiswa akan turun langsung dalam kegiatan pendampingan Brigade Pangan.

“Mahasiswa akan mendampingi pengelolaan alsintan, olah lahan dan teknis budidaya, mendampingi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam kegiatan penyuluhan, serta penyelesaian administrasi Brigade Pangan,” paparnya.

Laela menambahkan, mahasiswa akan bertugas untuk mendampingi 33 Brigade Pangan di Kabupaten Bangka Selatan.

“Mereka akan terjun di kecamatan Air Gegas, Pulau Besar, Lepar, Simpang Rimba, dan Toboali,” jelas Laela.

Ia optimis dengan menerjunkan mahasiswa, selain bisa meningkatkan pemahaman mahasiswa melalui praktik pertanian di lokasi Brigade Pangan, sekaligus berkontribusi aktif dalam upaya mencapai swasembada pangan.

“Kami berharap program pendampingan ini bisa mendukung petani setempat dalam penerapan inovasi pertanian modern serta meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Bangka Selatan,” pungkasnya. (TW/os)