Pertanian Modern untuk Tingkatkan Produktivitas Pangan
TANIINDONESIA.COM//LEMBANG – Dalam rangka pengembangan inovasi dan teknologi pertanian modern, khususnya pengembangan screen house, Dinas Pertanian Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara lakukan studi tiru ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan berbagai pihak, fokus pada peningkatan produksi pangan untuk peningkatan produksi pangan padi dan jagung tahun 2023-2024. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menilai sektor pertanian akan lebih optimal dikembangkan dengan sentuhan teknologi dan inovasi. Dengan adanya sentuhan teknologi dan inovasi, pertanian di Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lainnya.
“Kehadiran transformasi pertanian menjadi pertanian modern itu telah memberikan dampak yang positif dalam beberapa hal. Diantaranya terkait efisiensi tenaga kerja dan penurunan biaya tanam”. Kementerian yang dipimpinnya pun memberikan berbagai dukungan untuk peningkatan produksi pangan diantaranya berupa kesiapan benih unggul, hingga pupuk bersubisidi.
Sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, bahwa tranformasi pertanian dari tradisional ke modern menjadi suatu keharusan untuk peningkatan produksi pertanian. Pertanian modern ditandai dengan penggunaan bibit varietas unggul, pemanfaatan alsintan dan teknologi informasi.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika, menyatakan kesiapan BBPP Lembang sebagai tempat pembelajaran pertanian baik dari sisi SDM dan sarana prasarana yang terus dikembangkan memanfaatkan berbagai teknologi pertanian modern untuk mendukung program nasional percepatan peningkatan produksi pangan dan peningkatan kualitas SDM pertanian.
Salah satu wilayah di Indonesia yang sedang mengembangkan pertanian modern adalah Kabupaten MInahasa Utara. Potensi pertanian yang tinggi mengharuskan pengelolaannya yang modern agar tercapai produktivitas pertanian secara optimal. Untuk mempelajari pertanian modern, sejumlah pejabat, petugas, dan penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Minahasa Utara lakukan studi tiru ke BBPP Lembang, Rabu (7/2/2024). Rombongan diterima secara resmi oleh Tim Manajemen yaitu Kepala Bagian Umum, Ketua Tim Kerja Program dan Kerja sama, widyaiswara BBPP Lembang dan Manajer Inkubator Agribisnis (IA).
Kepala Bagian Umum, Yullyndra Tisna Diputri, saat menerima secara resmi tamu kunjungan, menyampaikan tugas pokok dan fungsi BBPP Lembang, beserta dukungan sarana dan prasarana penunjang proses pelatihan. Diantaranya bangunan screen house baik yang konvensional maupun yang sudah modern/otomatis karena dilengkapi berbagai sensor penerapan smart farming.
Baca juga: Kementan Ajak Petani Muda Berpartisipasi di YAA Lahan Rawa 2024
Widyaiswara, Dewi P.S, menyampaikan materi tentang Pengembangan Inovasi dan Teknologi Modern (Screen/Greenhouse). Tujuannya agar rombongan studi tiru mengetahui dan terbuka wawasannya tentang pengembangan screen/greenhouse (GH) sehingga indikator keberhasilannya diharapkan mampu mengembangkan teknologi GH di daerahnya masing-masing. Dijelaskan bahwa di dalam teknologi pertanian modern, tujuan pembangunan GH sebagai struktur bangunan yang dirancang untuk melindungi tanaman dari gangguan lingkungan (hama, penyakit, dan cuaca ekstrem). Dewi juga menjelaskan tentang keberadaan GH di skala petani wilayah Lembang dan juga di BBPP Lembang dan komoditas pertanian yang bisa dibudidayakan di dalam GH.
Tidak berlama, peserta langsung diajak mengelilingi Inkubator Agribisnis yang menjadi lahan praktik peserta pelatihan khususnya 15 buah GH koleksi BBPP Lembang. Pertama, peserta menuju GH untuk budidaya melon menggunakan teknologi hidroponik sistem irigasi tetes. Manajer IA, Risa Nurul Falah didampingi petugas, menjelaskan tentang teknik budidaya melon, proses pembibitan, pemberian nutrisi dan pemeliharaannya. Selanjutnya, di GH aeroponik kentang yang sedang dilakukan pengeringan bibit kentang, rombongan memperoleh informasi tentang pembibitan kentang yang dilakukan sebagai salah satu komoditas yang memiliki nilai jual tinggi.
Kunjungan diakhiri di 2 GH otomatis yang dikelola BBPP Lembang, yaitu GH persemaian aneka sayuran dan GH yang digunakan untuk budidaya tanaman tomat beef. Di GH ini, diskusi panjang tentang sensor yang membuat GH bersifat otomatis, saat suhu di dalam GH terlalu panas maka shade luar screen menutup, jika masih panas juga maka shade dalam juga akan menutup. Jika turun hujan maka plastik pinggiran dan atap GH akan menutup.
Setelah berkeliling lahan praktik Inkubator Agribisnis, Kepala Dinas Pertanian Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, Wangke Sem Karundeng, menyampaikan apresiasinya, khususnya setelah melihat beberapa bangunan screen house BBPP Lembang. “Kehadiran kami di sini ingin melihat pengelolaan screen house. Luar biasa, teknologinya sudah canggih. Ini yang akan kami bawa ke daerah kami untuk pengembangan screen house yang modern di Kabupaten Minahasa Utara,” ungkapnya. Dirinya juga mengharapkan kerja sama berlanjut karena berkeinginan untuk mengundang narasumber dan tenaga ahli dari BBPP Lembang dalam pengelolaan screen house dan budidaya tanaman menggunakan teknologi hidroponik. (Yoko/Che)