15 Mei 2025

Bulan: Desember 2023

Kementan Dukung Pengembangan Bisnis Ternak KUB di Palangkaraya

TANIINDONESIA.COM//PALANGKARAYA - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengawali kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah dengan mendatangi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Karanggan Milenial, di Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Minggu (10/12/2023).

Kehadiran Dedi bersama Tim BPPSDMP di Kalimantan Tengah, merupakan rangkaian dari kegiatan Pembinaan Penyuluh Provinsi Kalimantan Tengah yang akan digelar Senin (11/12/2023) dan dihadiri Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Rombongan BPPSDMP diterima Ketua KUB Karanggan Milenial, Sentot Triono, yang menjelaskan jika usahanya bergerak di bidang peternakan.

Sentot menjelaskan jenis kambing Jawa Randu yang Ia biakan sebagian besar dipasarkan sebagai kambing akikah.

“Karena jenis Jawa Randu ini tidak terlalu besar dengan berat rata rata sekitar 30 KG, sehingga cocok untuk kambing akikah. Pakan ternak menggunakan ampas tahu yang dipasok pabrik tahu disekitar wilayah peternakan KUB," katanya.

Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, dalam kunjungan itu memberikan motivasi dan tips dalam menjalankan agribisnis ternak.

"KUB ini termasuk masih pemula tapi punya potensi untuk berkembang, yang harus dikuasai antara lain pakan, pengendalian penyakit, dan pemilihan bibit pejantan" katanya.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian Wakil Mentan Serahkan Alsintan di Purworejo

Dedi menambahkan, beternak seperti membesarkan bayi, harus dijaga betul kondisi pakannya.

"Pakan itu yang utama selain pengendalian penyakit. Hijauan pakan ternak disini harus maksimal. Tidak hanya hijauan tapi harus ditambah konsetrat untuk meningkatkan kualitas ternak," imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Prof Dedi itu mengatakan, di Kalimantan banyak pohon sawit, dan bungkil sawit itu juga potensial sebagai pakan ternak.

"Harus dioptimalkan potensi wilayah untuk mendukung petani dan peternak," katanya.

Dedi berpesan harus banyak belajar untuk membuat pakan ternak, utama untuk meningkatkan berat badan ternak.

"Maksimalkan pakan, perhatikan kesehatan. Dan tidak kalah penting memilih pejantan bibit yang unggul. Bagaimana dapat anakan yang bagus kalau bibit nya jelek?" tutup Dedi.

Hadir pada kunjungan ke lapangan plh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang Joko Harjanto, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) Banjarbaru, Budi Santoso, FK P4S, Syahrian dan Penyuluh Pendamping, Alpon.(***)

Tingkatkan Produktivitas Pertanian Wakil Mentan Serahkan Alsintan di Purworejo

TANIINDONESIA.COM//PURWOREJO - Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, menyerahkan bantuan alat pertanian kepada sejumlah kelompok tani (Poktan) saat berkunjung ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023).

Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh Plt Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, di Pendopo Agung Kabupaten Purworejo.

Dalam arahannya Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, bantuan tersebut sangat penting untuk mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas pertanian usai terjadi perlambatan akibat cuaca ekstrem El Nino.

“Sesuai Instruksi Presiden Jokowi, Kita lakukan percepatan, seperti di Purworejo ini kita lakukan pemberian bantuan alat mesin pertanian agar dapat segera diterima masyarakat sehingga produksi dapat meningkat,” ujar Harvick.

Ia menambahkan, perlambatan produksi pangan akibat cuaca ekstrem El Nino perlu disikapi secara cepat dan tepat. Sebab hal tersebut menyangkut ketersediaan pangan masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu Wamentan berharap agar program-program bantuan dari Kementerian Pertanian dapat dioptimalkan oleh masyarakat demi mengakselerasi produksi pangan nasional.

“Bukan hanya sekedar bantuan, alsintan ini adalah wujud investasi kami. Bagaimana kita mengakselerasi pangan agar jangan surut, jangan sampai berkurang ketersediaannya. Jadi perlambatan- perlambatan yang terjadi akibat El Nino kemarin, jangan sampai mengganggu pasokan pangan nasional,” tandas Harvick.

Baca juga: Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh Hadir di Soreang, Mentan Amran : Kalian adalah Pahlawan Pangan Indonesia

Plt Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, mengungkapkan bahwa Kabupaten Purworejo merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah Bagian Selatan. Karena itu harus selalu mempertahankan dan meningkatkan produksi serta produktivitas pangan.

Dikatakan, untuk mewujudkan visi Kabupaten Purworejo Berdaya Saing 2025, salah satu prioritasnya yaitu meningkatkan daya saing di sektor pertanian.

“Kami telah melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah penyediaan serta pengembangan alat dan mesin pertanian,” katanya.

Yuli Hastuti pun meminta dukungan kepada Wamentan agar produksi pertanian di Kabupaten Purworejo terus meningkat. Ia juga berpesan bagi para petani yang mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian untuk bisa memanfaatkan dan memelihara bersama agar lebih sejahtera.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan peningkatan produksi pertanian harus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus mendukung upaya mencapai swasembada.

"Peningkatan produksi pertanian menjadi salah satu target yang ingin kita capai. Dan kita mendukung itu dengan peningkatan kualitas SDM pertanian," sebut Dedi.

Dedi menegaskan, SDM memegang peran yang sangat penting untuk mendukung peningkatan produksi pertanian.

"Kalo ingin produksi pertanian meningkat, tingkatkan dahulu kualitas, pengetahuan dan kemampuan SDM-nya. Karena SDM adalah faktor pengungkit utama untuk meningkatkan produksi pertanian," tuturnya.

Acara turut dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI Panggah Susanto, staf khusus Mentan, Distanbun Provinsi Jawa Tengah, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, dan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, serta sejumlah pejabat Pemkab Purworejo.(***)

Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh Hadir di Soreang, Mentan Amran : Kalian adalah Pahlawan Pangan Indonesia

TANIINDONESIA.COM//Soreang - Kementerian Pertanian menyelenggarakan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Barat. Kegiatan yang dihadiri Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ini ditujukan untuk memaksimalkan dukungan penyuluh dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Provinsi Jawa Barat untuk kebutuhan Nasional.

Mentan Amran menyebut bahwa Petani dan Penyuluh adalah pahlawan pangan Indonesia. Ia mengaku dulunya pernah menjadi PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dan kembali menjadi Menteri Pertanian untuk bekerja bersama PPL membantu aktivitas produksi petani dilapangan.

“Saya ini dulu PPL, PPL adalah pelayan petani Indonesia, saya kembali (menjadi Menteri Pertanian) untuk anda, kalian semua pahlawan pangan Indonesia, kami terbiasa kerja hingga ke pelosok sampai keujung, kami ingin petani merasakan kehadiran pemerintah” Ungap Mentan Amran di Gedung Bale Rame Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi ancaman krisis pangan, sehingga upaya peningkatan produksi tidak bisa dilakukan melalui langkah - langkah biasa. Dirinya mengaku, saat ini tengah berupaya meningkatkan Biaya Operasional Penyuluh (BOP) yang total anggarannya mencapai Rp. 260 miliar. Biaya ini diharapkan dapat mendukung kerja penyuluh dilapangan secara lebih maksimal.

“Begitu aku dilantik Menteri, yang aku cari pertama, apa para penyuluh sudah diperhatikan, akhirnya saya putuskan biaya operasional, biaya seminar, biaya perjalanan dinas kita kumpulkan hingga 200 miliar lebih, ini untuk penambahan BOP, untuk mendukung PPL diseluruh Indonesia” bebernya.

Baca juga: Jalan Sehat, Mentan Amran Ingatkan ASN Kementan Berolahraga untuk Percepat Tanam dan Produksi

Dikesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan penambahan BOP dan kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani di Provinsi Jawa Barat ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung.

“Biaya Operasional Penyuluhan (BOP) akan naik sesuai kinerja penyuluh pertanian, jika produktivitas naik, BOP akan ikut naik, begitu sebaliknya” ungkap Dedi.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa penyuluh pertanian adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian dalam hal peningkatan produksi untuk mencapai swasembada. Ia menegaskan kewajiban penyuluh untuk mendampingi petani dalam mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung.

“Diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi dilapangan untuk menggenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali Swasembada Pangan” terangnya.

Sebagai informasi, kegiatan pembinaan penyuluh dan petani ini diawali dengan peninjauan pameran produk-produk pertanian maupun hasil olahan dari Dinas Pertanian, Pengelola P4S dan UPT lingkup Kementan. Kegiatan juga dilanjutkan dengan simulasi penebusan pupuk bersubsidi melalui KTP dan penyerahan sejumlah bantuan pertanian hingga Bimbingan Teknis Gerakan Tani Pro Organik Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung.(***)

Jalan Sehat, Mentan Amran Ingatkan ASN Kementan Berolahraga untuk Percepat Tanam dan Produksi

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan pentingnya kesehatan bagi setiap ASN terutama yang bekerja di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, pola hidup sehat salah satunya dapat ditunjang dengan olah raga yang bisa dilakukan setiap pagi hari.

"Hidup sehat sangat penting agar kita bisa bekerja secara optimal. Nah salah satunya kita bisa menyempatkan olahraga pagi sebelum melakukan aktivitas," ujar Mentan Amran saat Senam dan Jalan Sehat Memperingati Hari Korpri ke 52 di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Desember 2023.

Mentan mengatakan dibutuhkan tenaga ekstra dalam mengelola sektor pertanian, terutama mempercepat masa tanam dan menggenjot produksi hingga tiga kali lipat. Apalagi, pertanian adalah kebutuhan strategis masyarakat Indonesia yang harus tersedia setiap saat, karena itu dibutuhkan jiwa yang sehat agar tubuh terus bugar.

   Baca juga: Kementan Berikan Pelatihan SDM Olah Kelapa Sawit Secara Berkelanjutan

"Harus sehat agar kita bisa tanam dan meningkatkan produktivitas. Pangan harus tersedia setiap saat karena itu adalah kebutuhan dasar yang paling vital bagi jutaan masyarakat Indonesia," katanya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa kesehatan menjadi kunci utama dalam menjalankan target dan program pertanian dari waktu ke waktu. Apalagi saat ini, kementan tengah fokus pada produksi padi dan jagung sebagai Komoditas strategis masa depan bangsa.

"Harus kerja ekstra dalam mewujudkan swasembada. Karena itu kita harus sehat dengan cara berolahraga," jelasnya.(***)

Kementan Berikan Pelatihan SDM Olah Kelapa Sawit Secara Berkelanjutan

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Kementerian Pertanian RI terus berupaya melakukan pelatihan dan penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal utama mengolah komoditas kelapa sawit secara berkelanjutan terlebih belasan juta tenaga kerja terlibat dalam proses ini.

"Pengolahan komoditas kelapa sawit membutuhkan SDM yang tepat. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, sektor ini telah berkontribusi terhadap penyediaan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung," kata Direktur Jenderal Perkebunan pada Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah di Bekasi, Kamis.

Dia mengatakan sektor kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Penguatan SDM Perkebunan Kelapa Sawit menjadi program penting dalam mewujudkan industri sawit berkelanjutan.

Dirinya menyebut sebanyak 30-40 persen tanaman kelapa sawit tidak produktif dan sudah tidak dapat dipanen kembali sehingga membutuhkan SDM yang mampu mengelola serta menumbuhkan kembali melalui peremajaan.

"Keterbatasan SDM harus kita pacu sehingga perkebunan ini bisa kita kelola menjadi semakin modern," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas perkebunan kelapa sawit Indonesia mencapai 14,99 juta hektare pada tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat 2,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya seluas 14,62 juta hektare saja.

Andi menyebutkan pemerintah sebenarnya sudah melakukan penguatan tata kelola perkebunan kelapa sawit rakyat atau Satu Sawit Indonesia berkelanjutan melalui konsep satu regulasi yang mengatur hulu ke hilir kelapa sawit.

Satu paket kelapa sawit untuk peremajaan kelapa sawit, Sertifikasi ISPO, sarana dan prasarana, dan peningkatan kompetensi SDM. Konsep Satu Sawit ini juga melibatkan seluruh elemen dalam industri kelapa sawit melalui kerja inovatif dan kerja kolaborasi.

   Baca juga: Kementan Ajak Mahasiswa Polbangtan Kementan Bertransformasi untuk Ketahanan Pangan

Ia menjelaskan pemerintah melakukan berbagai upaya meremajakan petani kepala sawit dengan menjangkau SDM petani swadaya.

Melalui dana yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, ada banyak pelatihan yang telah diberikan pada 10.642 petani sawit sejak tahun 2021-2023.

"Mulai dari hulu atau menyiapkan benih untuk budidaya, sampai ke hilir kita telah berikan pelatihan. Jenis pelatihan kita itu ada budidaya, panen, ISPO, informasi pasar, pengelolaan sarpras. Teknik pemetaan ini untuk memudahkan kita melakukan seluruh rangkaian mulai Peremajaan Sawit Rakyat sampai masa panen," ucapnya.

Pihaknya juga mengadakan program beasiswa hingga jenjang sarjana strata dua (S2) kepada anak-anak pekebun sehingga kemampuan manajerial kebun meningkat dan mampu berdaya saing.

Mereka yang menerima program beasiswa, diharapkan mampu berbakti untuk kemajuan daerah, memberikan banyak pengetahuan sehingga pengelolaan perkebunan kelapa sawit ini juga bisa lebih modern dan mandiri.

Program ini sudah berjalan sejak tahun 2021 dengan sasaran 660 orang penerima manfaat beasiswa, 1.000 orang pada 2022, serta 2.000 orang sepanjang tahun ini. Pada tahun 2024 program ini kembali ditingkatkan menjadi 3.000-4.000 warga.

"Tahun ini ada 2.000 orang yang kita sekolahkan dari D3, D1, sampai S1. Sebanyak 2.000 orang yang kita terima dari seluruh Indonesia sudah ada perguruan-perguruan tinggi," katanya.

Kementan juga menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi yang ada. Seperti sekolah vokasi D3 IPB, INSTIPER, STIPER, politeknik ATI Padang, UGM, serta Universitas Diponegoro.

"Untuk wilayah timur kami lagi inisiasi UNHAS dan Universitas Cendrawasih agar juga bisa menerima mahasiswa-mahasiswa yang kita terima melalui pendanaan kelapa sawit," kata dia.(***)