14 Juni 2025

NEWS

Kiosk BRI Permudah Transaksi, Jangkau Pelosok

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berinovasi dalam menghadirkan layanan perbankan yang mudah diakses dan inklusif.

Salah satu langkah terobosan mereka adalah pengembangan Kiosk BRI, mesin layanan mandiri yang kini hadir hingga ke pelosok negeri.

Manager BRI KCK, Nastiti Nurlatifiyanti menjelaskan, Kiosk BRI bukan sekadar ATM biasa. Mesin ini menawarkan berbagai fitur yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi keuangan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan keterbatasan akses ke kantor cabang BRI.

Adapun keunggulan Kiosk BRI yaitu menu transaksi lengkap, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi mulai dari setor dan tarik tunai, transfer antar bank, hingga pembayaran tagihan seperti listrik, telepon, dan internet.

"Semua transaksi bisa dilakukan disini, lengkap," ungkapnya.

Baca juga: BRI Kramat Jati Salurkan CSR Hewan Qurban ke Masjid Al-Amin

Kemudian Kiosk BRI juga mudah digunakan karena Kiosk BRI memiliki antarmuka yang sederhana dan intuitif, sehingga mudah digunakan oleh siapa saja, termasuk mereka yang tidak familiar dengan teknologi.

Serta jangkauannya luas dimana Kiosk BRI telah hadir di berbagai pelosok Indonesia, menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya belum tersentuh layanan perbankan modern.

"Dan untuk sistem keamanannya terjamin, Kiosk BRI dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis untuk memastikan transaksi nasabah aman dan terlindungi," terangnya.

BRI terus membuat Inovasi yang selalu berkembang, BRI terus mengembangkan fitur-fitur baru pada Kiosk BRI, seperti layanan cek saldo, registrasi agen BRILink, dan pembukaan rekening secara mandiri.

Adapun manfaat positif Kiosk BRI disini guna meningkatkan inklusi keuangan, Kiosk BRI membuka akses keuangan bagi masyarakat di daerah terpencil, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.

"Kiosk BRI mengurangi kepadatan di kantor cabang, sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan lebih cepat dan nyaman," tegasnya.

Disini juga bisa menciptakan Lapangan Kerja dimana Kiosk BRI membutuhkan agen BRILink untuk pengoperasiannya, sehingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.(*)

IPB: Penyuluh Kunci Peningkatan Produksi, Sebaiknya di Bawah Pemerintah Pusat

TANIINDONESIA.COM//Jakarta - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Siti Amanah menyoroti langkah strategis dalam mengoptimalkan peran penyuluh pertanian guna fokus meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian di daerah maupun nasional. Penyuluhan adalah pelaku utama yang diatur Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan.

"Saat ini kelembagaan penyuluh pertanian berada di bawah pemerintah daerah bukan berada di pusat. Sebaiknya ada kesatuan pelaksanaan fungsi tugas dari Kementerian. Orientasi atau prioritas pencapaian pembangunan daerah itu beragam dalam memandang urgensi dari penyuluh. Sehingga bisa jadi ketika itu ditempatkan di daerah belum mendapatkan porsi yang sesungguhnya," demikian dikatakan Siti Amanah saat menjadi peserta Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Penyuluh Pertanian Mau Kemana?" di Hotel Aston Simatupang, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: BRI Kramat Jati Salurkan CSR Hewan Qurban ke Masjid Al-Amin

Amanah mengungkapkan penyebab penyuluh pertanian berada di daerah disebabkan karena impilkasi dari penerapan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 mengenai pelaksanaan otonomi daerah. Dalam Otonomi daerah, daerah dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota.

"Penyuluh pertanian seharusnya memiliki sebuah kapasitas yang tidak hanya diperoleh dari lembaga atau diklat tetapi juga pengalaman dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan klien atau pengguna jasa penyuluhan. Optimasi peningkatan penyuluh itu seharusnya kelembagaannya dikembalikan ke pemerintah pusat agar lebih fokus membangun pertanian khusus meningkatkan produksi dan pendampingan petani," ungkapnya.

Lebih lanjut Amanah menegaskan selama berada di pemerintah daerah, peran penyuluh tidak fokus karena dibebankan untuk urusan politik dan lainya yang menjadi kepentingan kepala daerah. Sebab, tidak semua kepala daerah memiliki komitmen yang sama dalam memajukan pertanian dengan menempatkan penyuluh sebagai pilar utama dalam transformasi teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

"Hal ini bisa menjadi perhatian dari birokrat dan parlemen sehingga adanya kesatuan tugas untuk lebih mudah mencapai tujuan pembangunan pertanian. Sedangkan, dari sisi anggaran menjadi tanggung jawab pusat," tegasnya.(***)

BRI Kramat Jati Salurkan CSR Hewan Qurban ke Masjid Al-Amin

TANIINDONESIA.COM//JAKARTA - BRI cabang Kramat Jati menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini BRI cabang Kramat Jati menyalurkan CSR berupa hewan qurban ke Masjid Al-Amin di Jalan Al-Amin no2 Rt06 Rw02 Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pimpinan Cabang BRI Kramat Jati, Asep Suhendra menjelaskan, penyerahan CSR berupa hewan qurban juga dilakukan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha (17/06/2024).

Masjid Al-Amin menyelenggarakan penerimaan dan penyaluran hewan qurban. Masjid Al-Amin menjadi tempat ibadah paling dekat dan dapat dijangkau oleh masyarakat karena akses yang sangat strategis dan dapat diakses dari Jalan Raya Bogor.

"Kami memilih Masjid Al-Amin ini karena lokasinya dekat dan mudah dijangkau," ungkapnya.

Program BRI Peduli CSR kali ini memberikan sumbangan Hewan Qurban 1 (Satu) Ekor Kambing dengan harga Rp3.900.000 kepada Masjid Al-Amin.

Tentunya ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BRI Kramat Jati dalam bentuk sosial kepada lingkungan. Terlebih untuk berbagi kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

"BRI Kramat Jati terus berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada nasabah dan juga lingkungan sekitar," tutupnya.(***)

KTNA: Struktur Penyuluhan Pertanian Tidak Optimal

TANIINDONESIA.COM//Jakarta - Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengungkapkan keprihatinannya terhadap struktur penyuluhan pertanian di Indonesia yang dinilai belum optimal dan berpotensi pada dampak yang tidak baik pada sektor pertanian nasional. Ketua Umum KTNA, M.Yadi Sofyan Noor menyoroti bahwa meskipun penyuluh pertanian terbukti bekerja di lapangan, struktur wadah mereka tersebar secara tidak merata di berbagai daerah.

"Saat ini, posisi penyuluh tersebar di berbagai bagian instansi, tanpa konsistensi yang jelas dalam pengelolaan dan koordinasi," ujar Yadi Sofyan Noor saat menjadi peserta Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Penyuluh Pertanian Mau Kemana?" di Hotel Aston Simatupang, Jakarta, pada Selasa, 2 Juli 2024.

Yadi menampik kalau penyuluh dinilai tidak berkinerja. Menurut pengamatannya di lapangan, Ia memastikan pihaknya kerap berkoordinasi dengan penyuluh di lapangan.

”Artinya konektivitas ada dan masih nyambung. Tapi wadahnya saat ini tidak nyaman buat mereka,” tegasnya.

Yadi menegaskan kondisi tersebut menghambat efektivitas penyuluhan dalam mendukung petani di lapangan. Maka dirinya menilai perlunya perubahan dalam pengelolaan penyuluhan dengan menyarankan agar ketenagaan penyuluh pertanian dikembalikan ke pusat.

"Koordinasi yang baik antara penyuluh dan semua stakeholder harus menjadi prioritas utama agar penyuluhan benar-benar mampu memberikan dampak yang signifikan, terutama bagi petani," katanya.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, KTNA menyerukan agar pemerintah mengambil langkah tegas untuk merancang struktur penyuluhan yang lebih terpadu. Apalagi penyuluh merupakan bagian penting dalam mendampingi petani untuk mewujudkan swasembada pangan.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal HKTI Sadar Subagyo mengungkapkan peran krusial penyuluh dalam memastikan keberhasilan swasembada pangan, air, dan energi yang menjadi fokus utama Presiden RI terpilih Prabowo Subianto kelak.

"Peran penyuluh pertanian sangat krusial dalam memastikan keberhasilan program-program strategis ini, seperti penyanyi yang menyampaikan lagu kepada pendengarnya. Merekalah yang menyampaikan teknologi dan inovasi kepada petani," ungkap Sadar.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementan Gelar Pelayanan Publik Prima

Namun Sadar menilai, setelah reformasi, suara para penyuluh ini meredup. ”Dan di era Prabowo nanti, kita harapkan suara mereka bisa kembali dengan mengangkat kembali program-program krusial,” jelasnya.

Sadar menambahkan bahwa salah satu akar permasalahan utama adalah kurangnya landasan hukum yang memadai.

"Kami mendorong untuk mengembalikan peran penyuluh pertanian sesuai dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 dengan mengamandemen Undang-Undang Otonomi Daerah. Pertanian harus menjadi urusan wajib yang didukung sepenuhnya, baik dari tingkat pusat maupun daerah," tegasnya.

Sadar yang saat ini menjadi bagian dari Partai Politik Gerindra telah menyampaikan aspirasi banyak pihak tentang mengoptimalkan peran penyuluh pertanian.

"Kami telah berkomunikasi dengan fraksi kami di DPR RI dan mendapatkan dukungan kuat untuk langkah ini. Saatnya untuk melangkah lebih lanjut dengan tindakan nyata," lanjutnya.

Kegiatan Focus Group Discussion ini diadakan oleh Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN). Menurut Ketua KPPN Bustanul Arifin, peran penyuluh pertanian saat ini semakin krusial.

”Transformasi dalam peran penyuluh pertanian di Indonesia sangat urgent. Perlu adanya perubahan strategis dalam menghadapi tantangan baru yang dihadapi sektor pertanian, khususnya dalam konteks perubahan kebijakan pemerintahan yang baru,” pungkasnya.

Krisis Identitas Penyuluh Pertanian, Momentum Perubahan Diperlukan

TANIINDONESIA.COM//Jakarta – Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Penyuluh Pertanian Mau Kemana?" di Hotel Aston Simatupang, Jakarta, pada Selasa, 2 Juli 2024. Acara ini menyoroti tantangan produktivitas pertanian dan langkah-langkah untuk memperbaiki keberlanjutan penyuluhan pertanian di Indonesia.

Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN) Bustanul Arifin menegaskan urgensi transformasi dalam peran penyuluh pertanian di Indonesia. Arifin menyebutkan perlunya adaptasi dan perubahan strategis dalam menghadapi tantangan baru yang dihadapi sektor pertanian, khususnya dalam konteks perubahan kebijakan pemerintahan yang baru pada Oktober nanti.

"Penyuluh pertanian harus melakukan transformasi signifikan dalam pendekatan dan strategi kerja mereka agar dapat menanggapi perubahan kondisi dan kebutuhan petani di era baru ini," ungkap Bustanul Arifin.

Bustanul menambahkan bahwa perubahan ini sangat penting mengingat peran krusial penyuluh dalam mendukung keberlanjutan dan peningkatan produktivitas sektor pertanian, terutama dalam menghadapi perubahan iklim. Maka dirinya menyayangkan bahwa peran penyuluh sering kali terhambat oleh peraturan yang belum sepenuhnya mendukung kerja mereka.

"Kita perlu memastikan bahwa penyuluh memiliki dukungan yang memadai dari segi peraturan dan sumber daya agar mereka dapat berfungsi secara optimal dalam mendampingi petani," jelasnya.

Bustanul menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan reformasi dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian, dengan memastikan bahwa peran penyuluh dapat diperkuat sesuai dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2006.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementan Gelar Pelayanan Publik Prima

"Kami mengadvokasi agar kelembagaan penyuluhan kembali berada di bawah pemerintah pusat untuk meningkatkan koordinasi dan efisiensi," tambah Bustanul.

Sementara itu, Pakar Penyuluhan dari Universitas Andalas Hery Bachrizal Tanjung menyoroti bahwa penyuluh pertanian memiliki peran krusial dalam mengoordinasikan kebijakan nasional dengan kondisi riil di lapangan.

"Penyuluh pertanian harus mampu beradaptasi dengan baik dan memiliki kompetensi yang tinggi dalam membina dan mengembangkan kapasitas petani," paparnya.

Belum lagi, Hery menegaskan perlunya integrasi yang lebih baik antara kebijakan pusat dan daerah dalam mengelola penyuluhan pertanian.

"Pengelolaan penyuluhan harus tetap berpusat pada kebijakan nasional dengan pengembangan dan implementasi yang sesuai dengan kebutuhan daerah," tambah Hery.

Sementara itu, pakar penyuluhan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Dwiningtyas Padmaningrum menekankan pentingnya integrasi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan komunitas petani dalam mendukung program penyuluhan pertanian.

"Peran penyuluh pertanian tidak hanya sebagai penyedia informasi, tetapi juga sebagai fasilitator dalam membangun kapasitas petani untuk mengadopsi teknologi baru dan meningkatkan efisiensi usaha mereka," tambahnya.

Dwiningtyas juga mengulas tentang peran penting Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mendukung implementasi kebijakan pertanian di tingkat kecamatan. Ia berharap BPP dapat diperkuat sebagai pusat pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan terpadu di setiap wilayah.

"Saat ini, tantangan terbesar adalah pengelolaan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang memadai di BPP. Perlu ada perhatian serius dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas BPP sebagai motor penggerak pembangunan pertanian di daerah," tegas Dwiningtyas.(***)

Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementan Gelar Pelayanan Publik Prima

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi ASN dan Non ASN, 25 – 28 Juni 2024. Pembukaan dilakukan Kepala Balai, Kamis (27/06/2024).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia.

"Di dalam sektor pertanian, perlu diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," kata Amran.

Hal senada disampaikan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Menurutnya, pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan banyak SDM.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, saat membuka Pelatihan mengatakan BBPP Lembang sebagai organisasi pembelajar, ada 3 hal yang harus diterapkan dan dipahami oleh seluruh pegawai.

"Yaitu kolaborasi dengan berbagai pihak, menguatkan pola pikir bahwa belajar itu seumur hidup harus selalu dilakukan, dan menciptakan inovasi sehingga pelayanan kepada publik lebih efektif dan efisien," katanya.

Ajat juga mengingatkan jajarannya agar terus belajar yang bisa dilakukan kapan saja dimana saja.

Baca juga: Berkomitmen Wujudkan Indonesia BERSINAR, Polbangtan Kementan Raih Penghargaan P4GN

“Tingkatkan literasi membaca, lakukan hal positif memanfaatkan teknologi informasi. Bila kita terus belajar maka akan terbuka wawasan sehingga kompetensi diri meningkat yang dapat menunjang kinerja organisasi dalam pelaksanaan pelayanan publik kepada para stakeholder kita,” tutur Ajat.

Tidak lupa dirinya menekankan pentingnya integritas, kejujuran dan setiap pegawai harus memahami tugas fungsinya dan memahami tugas fungsi organisasi.

Pelatihan diikuti 26 peserta yang terdiri dari pegawai ASN sebagai pelaksana di bagian keuangan, kelompok substansi program dan evaluasi, dan kelompok substansi penyelenggaraan pelatihan. Sedangkan pegawai Non ASN/THL yang bertugas di bidang pelayanan asrama, kelas, kantor, satpam, dan pengemudi.

Selama berlatih, peserta menerima materi kelompok dasar yaitu kebijakan pengembangan SDM pertanian. Adapun materi inti yang diperoleh tentang tugas pokok, peran, dan fungsi petugas, membangun etika petugas dalam menjalankan tupoksinya, teknik memberikan pelayanan prima, dan membangun karakter petugas yang professional dan berakhlak. Sedangkan materi penunjang adalah rencana implementasi.

Salah seorang peserta, Ropiatul Milah, pegawai THL BBPP Lembang yang bertugas melakukan pelayanan di kantor utama, mengatakan pelatihan yang diikuti dapat menambah wawasan.

"Terutama untuk melakukan pelayanan yang lebih baik kepada pegawai internal dan tamu yang datang ke BBPP Lembang,” ujarnya.(***)

Cetak Wirausahawan Berdaya Saing, BBPP Kementan Tuntaskan Pelatihan

TANIINDONESIA.COM//LEMBANG - Semangat berwirausaha terus digaungkan Kementerian Pertanian. Salah satunya melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang yang memberikan pelatihan wirausaha kepada para petani agar dapat memiliki daya saing yang lebih baik lagi.

Pelatihan yang digelar BBPP Lembang, Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), melibatkan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang sedang berkembang maupun petani milenial untuk meningkatkan kapasitasnya.

Mentan Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyerukan bahwa kunci memajukan pertanian adalah SDM yang unggul. Menurutnya SDM yang menjadi tulang punggung pertanian harus memiliki kualitas yang mumpuni.

Sementara Plt. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa petani akan meraup untung lebih banyak jika beragribisnis.

“Pertanian akan menguntungkan jika bergerak tidak hanya di hulu saja, harus sampai hilir,” tegas Dedi.

Baca juga: 

Presiden Kunker di Bone, Petani Sebut Jokowi dan Mentan Amran Berkah Bagi Kemajuan Pertanian Indonesia

Pelatihan Wirausaha di BBPP Lembang dilaksanakan 24 - 26 Juni 2024 dan diikuti 30 peserta dari Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Barat. Materi yang disajikan oleh para Widyaiswara dan tim pelatihan di BBPP Lembang adalah motivasi, kepemimpinan, dan etika dalam berwirausaha. Selain itu para peserta juga mendalami strategi menentukan peluang usaha dan pelaksanaan usaha. Agar lebih komprehensif, materi juga dilengkapi dengan rencana pengembangan usaha.

Di samping pemberian materi, peserta yang sudah memiliki karya usaha masing-masing diminta membawa produknya.

Ini dilakukan agar para wirausahawan muda ini dapat saling mempelajari dan memberikan masukan satu sama lain. Peserta juga berkesempatan untuk mengunjungi P4S Biomethagreen di Kabupaten Sumedang.

Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika mengharapkan peserta dapat lebih baik memanfaatkan peluang.

“Kami harap saudara-saudari peserta pelatihan dapat mengambil peluang dan menjadikannya keberhasilan setelah melalui pelatihan ini,” kata Ajat.

Berkomitmen Wujudkan Indonesia BERSINAR, Polbangtan Kementan Raih Penghargaan P4GN

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Dalam rangka peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2024, Badan Narkotika Nasional (BNN) secara serentak menyelenggarakan Puncak Peringatan HANI 2024 pada tanggal 26 Juni 2024 di setiap wilayah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Peringatan HANI 2024 dilaksanakan secara hybrid oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI terpusat di Pekanbaru, Riau. Sementara di wilayah D.I. Yogyakarta, acara puncak diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman dengan mengundang dinas dan juga komponen masyarakat.

Melalui sambutannya, Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa saat ini 1,7% atau 3,3 juta jiwa penduduk Indonesia menjadi korban penyalahgunaan narkotika, oleh sebab itu narkotika harus diperangi sampai ke akar-akarnya.

"Kita harus melindungi masa depan generasi muda dan saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama memperkuat ketahanan keluarga dan masyarakat mencegah penyalahgunaan narkotika sejak dini dan membantu upaya rehabilitasi pecandu narkotika sehingga Indonesia Emas 2045 yang bertumpu pada generasi muda yang produktif dapat kita raih bersama," pesan Jokowi.

Selain mengikuti acara virtual, BNNP DIY juga memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat, instansi pemerintah, instansi pendidikan, serta desa-desa yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan P4GN salah satunya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang.

Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, yang diwakili oleh Endra Prasetyanta, selaku Ketua Kelompok Substansi Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni hadir langsung menerima penghargaan.

Baca juga: Polbangtan Kementan Ajak Generasi Muda Adaptif Songsong Indonesia Emas 2045

"Puji syukur berkat partisipasi dan peran aktif Polbangtan Yogyakarta Magelang dalam pelaksanaan P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika), kami diberikan penghargaan Bidang Hukum dan Kerja Sama," jelas Endra.

Polbangtan Yogyakarta Magelang, dikatakan oleh Endra, memang rutin melakukan kegiatan P4GN berupa tes urine dan seminar anti narkoba.

"Setiap tahun pasti kami melakukan tes urine kepada seluruh karyawan dan mahasiswa. Pada kegiatan tes urine tersebut juga dilakukan Seminar Anti Narkoba yang diisi oleh para penyuluh dari BNN. Kami juga sudah menjalin Kerjasama melalui MoU," imbuhnya.

Kegiatan screening rutin tersebut ditujukkan agar seluruh Sivitas Akademika Polbangtan Yogyakarta Magelang betul-betul bersih dari penyalahgunaan Narkotika.

"Mengingat bahwa Yogyakarta menjadi salah satu kota yang rawan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika, kami melakukan Tindakan preventif dengan tes urine. Kami berkomitmen penuh menjaga seluruh sivitas agar tetap aman dari bahaya narkotika," kata Endra.

Sementara, Kepala BNNP DIY, Andi Fairan, menyampaikan bahwa puncak peringatan HANI di Sleman ini sebagai momentum untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada komponen masyarakat yang aktif membantu tugas fungsi BNN.

"Penghargaan tersebut sebagai bentuk penghormatan atas prestasi instansi dan lembaga, juga sebagai pengakuan akan kekuatan kolaborasi yang dapat membentuk Yogyakarta bersih dari narkoba," ucapnya.

Polbangtan Kementan Ajak Generasi Muda Adaptif Songsong Indonesia Emas 2045

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Peringatan Dies Natalis ke-6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang berlangsung sangat meriah. Berlokasi di Kampus Pertanian Yogyakarta, rangkaian peringatan Dies Natalis resmi dibuka Selasa (25/6), dengan berbagai acara yang dihadiri oleh berbagai pihak.

Dies Natalis merupakan suatu peringatan atas hari lahir yang dianggap sebagai peristiwa penting dalam awal perjalanan kehidupan. Polbangtan Yogyakarta Magelang sudah melalui perjalanan yang panjang dan mengalami perubahan selama 6 tahun perjalanan.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan Polbangtan memiliki peran penting untuk mencetak SDM Pertanian yang tangguh. Menurutnya, SDM ini yang akan memajukan pertanian tanah air.

Ucapan senada disampaikan Kepala Plt BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.

"Lewat Polbangtan inilah kita gembleng anak-anak muda yang menjadi masa depan pertanian Indonesia. Hal ini penting karena SDM faktor utama dalam kemajuan pertanian," ujarnya.

Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto, dalam sambutannya menekankan bahwa ditengah kondisi pertanian yang sedang tidak baik-baik saja memerlukan SDM yang adaptif.

“Dengan perubahan iklim yang tidak menentu, elnino yang masih melanda namun kondisi sebaliknya di beberapa daerah mengalami kebanjiran menyebabkan produksi pertanian nasional menurun utamanya padi. Belum lagi wabah Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak beberapa waktu lalu. Semua perlu disikapi dengan sifat adaptif dan agile untuk menghadapi tuntutan sosial dan inovasi ke depan,” tandasnya.

Aksi nyata, imbuh Bambang juga sangat diperlukan, salah satunya yaitu dengan berperan aktif menyukseskan berbagai program utama Kementerian Pertanian seperti Perluasan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi, dan pendampingan lapangan

“Polbangtan Yogyakarta Magelang turut aktif dalam program Antisipasi Darurat Pangan seperti optimalisasi lahan, pompanisasi sawah tadah hujan, dan pertambahan areal tanam padi di berbagai daerah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan menerjunkan Sivitas Akademika baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa ke lokasi langsung,” terangnya.

Bambang juga berpesan agar Mahasiswa senantiasa mengembang diri secara terus menerus namun tetap seimbang dalam kehidupan.

“Mengutip perkataan Jack Ma, ada pesan yang merik, Ia mengatakan bahwa saat usia 20-30 tahun adalah waktu kita harus mengamati cara bos dan lingkungan menyelesaikan pekerjaan," katanya.

"Kemudian pada usia 30-40 merupakan waktu yang tepat untuk memulai usaha secara mandiri karena kita masih punya tenaga untuk menghadapi kegagalan, memasuki usia 40-50 tahun maka lakukan keahlianmu bukan lagi saatnya coba-coba, mencapai usia 50-60 tahun habiskan untuk mendidik dan mengembangkan anak muda generasi selanjutnya," imbuhnya.

Bambang menambahkan, jika mampu melebihi 60 tahun habiskanlah waktu bersama cucu.

"Makna yang disampaikan adalah kita harus tahu kapan bekerja keras, mengembangkan diri, mendidik generasi selanjutnya, menikmati hasil kerja keras kita namun tetap sehat dan ingat kepada sang pencipta,” pesannya.

Menilik pesan tersebut, Bambang mengaku salut dengan mahasiswa yang sudah bisa berusaha sekaligus menjalankan kuliah.

Pada akhir sambutannya, Bambang menyematkan pesan penting terkait keterbukaan informasi dan layanan publik.

“Layanan yang transparan dan akuntabel harus kita senantiasa pertahankan dan tingkatkan, di tahun 2023 mendapat peringkat pertama dan terbaik KIP tingkat Eselon 2. Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan," katanya.

"Selain itu, saya menghimbau agar jangan ada korupsi dalam penyelenggaraan pendidikan di polbangtan yoma, kita betul-betul harus menjaga komitmen. Jadikan momentum Dies Natalis yang ke 6 ini untuk berbuat lebih baik, menyongsong masa depan yang lebih cerah dan kegotongroyongan serta kebersahajaan,” kata Bambang lagi.

Bambang meyakini bahwa pada tahun-tahun selanjutnya Polbangtan Yogyakarta akan terus berkibar dan menorah prestasi-prestasi membanggakan, serta turut serta mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia dan Indonesia Emas 2045.

Rangkaian Dies Natalis ke 6 Polbangtan Yogyakarta Magelang kali ini direncanakan akan berlangsung 24 Juni hingga 11 Agustus 2024 dengan berbagai acara seperti pembagian bibit, bersih sungai, bakti sosial, donor darah dan aneka kompetisi yang dapat diikuti oleh masyarakat luas.(***)

Gelorakan Jiwa Enterpreneurship, Polbangtan Kementan Gelar Festival Kewirausahaan

TANIINDONESIA.COM//YOGYAKARTA - Rangakaian peringatan Dies Natalis Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang telah dimulai. Acara Pra Dies Natalis ini diawali dengan gelaran Festival Kewirausahaan yang dilaksanakan di Pelataran Polbangtan Yogyakarta Magelang Jurusan Pertanian, 24-25 Juni 2024.

Mengusung tema “Wirausaha Pertanian untuk Ketahanan Pangan”, Festival Kewirausahaan kali ini menampilkan 20 stand expo dengan beragam produk dari hasil inovasi mahasiswa Polbangtan Yogyakarta Magelang, Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri, Institusi Pendidikan Lainnya, hingga warga sekitar.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta para mahasiswa Polbangtan untuk terus mengembangkan kemampuan. Sebab, Mentan menilai pertanian memiliki banyak sektor yang dapat dikembangkan oleh para mahasiswa.

Penegasan serupa disampaikan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

"Polbangtan adalah kawah candradimuka, tempat lahirnya SDM-SDM yang kita harapkan bisa mengangkat pertanian. Mereka bisa jadi petani atau menjadi enterpreneur bidang pertanian. Semua sangat terbuka untuk digarap," katanya.

Baca juga: Kementan Bidik Potensi Agroeduwisata Kabupaten Pangandaran

Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, yang diwakili R Hermawan selaku Dosen Pengampu Kewirausahaan, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan peluang berharga untuk memamerkan produk sekaligus membentuk jejaring.

“Festival Kewirausahaan ini merupakan kegiatan yang dirancang sebagai ajang ekspose anak-anak kita dan mitra Polbangtan Yogyakarta Magelang mulai dari Kelompok Tani (Poktan), Kelompok Wanita Tani (KWT), serta Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri lainnya. Harapannya kegiatan ini juga dapat digunakan untuk menjalin kemitraan yang lebih luas lagi,” ujarnya.

Selain itu, imbuh Hermawan, kegiatan Festival Kewirausahaan erat kaitannya dengan pencapaian target Kementerian Pertanian (Kementan).

“Kegiatan ini juga untuk mendukung program utama Kementerian Pertanian yaitu Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), dimana target utama kita adalah membentuk wirausahawan-wirausahan muda bidang pertanian yang nantinya akan menjadi job creator untuk lingkungannya,” kata Hermawan.

Ketua Panitia, Nanda Firdaus, berharap Festival Kewirausahaan dapat meningkat semangat berwirausahan untuk seluruh kalangan.

“Tujuan utama kegiatan ini tentunya adalah untuk menumbuhkan semangat jiwa wirausaha di segala usia, mengingat peserta Festival ini dating dari berbagai kalangan baik dari segi usia maupun latar belakang,” harapnya.(***)